Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

REVITALISASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH ALIYAH (MA) HIDAYATULLAH MATARAM Ridwan Ridwan; Rohana Rohana; Hirma Susilawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16817

Abstract

ABSTRAKSalah satu keterampilan yang harus dimiliki di abad 21 ialah keterampilan literasi. Penyediaan bahan bacaan melalui perpustakaan merupakan upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat literasi siswa. Kegiatan revitalisasi perpustakaan dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Hidayatullah Mataram. Fungsi awal perpustakaan digunakan untuk menyimpan koleksi, dan juga digunakan untuk aula pertemuan/rapat. Kondisi yang tidak terawat membuat siswa enggan berkunjung ke perpustakaan. Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini ialah mengfungsikan perpustakaan dan meningkatkan minat baca siswa. Metode yang digunakan adalah ceramah, pelatihan dan penerapan sistem. Pengabdian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Hasil pengabdian ini: 1) Revitalisasi perpustakaan, dilakukan dengan mendekorasi ulang perpustakaan, menyortir koleksi, mengklasifikasikan dan melabeli buku, dan membuat buku kunjungan perpustakaan. Berdasarkan klasifikasi, terdapat 426 buku bacaan siswa, 27 ensiklopedia, 318 buku pengetahuan umum, 89 buku guru, dan 614 buku pelajaran KTSP dan kurikulum 2013; 2) Minat baca meningkat dengan rata-rata jumlah siswa yang menginjungi perpustakaan setiap harinya ialah 35 siswa; 3) Perpustakaan difungsikan sebagai tempat alternatif pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa revitalisasi perpustakaan dapat meningkatkan minat baca siswa dan perpustakaan berfungsi sebagaimana mestinya. Dari hasil kegiatan ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya, untuk itu bisa dilakukan perbaikan lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya baik di perpustakaan yang sama maupun perpustakaan yang lain. Kata kunci: revitalisasi perpustakaan; perpustakaan sekolah; minat baca. ABSTRACTOne of the skills that must be possessed in the 21st century is literacy skills. Providing reading materials through the library is an effort that schools can make to increase students' interest in literacy. Library revitalization activities were carried out at Madrasah Aliyah (MA) Hidayatullah Mataram. The initial function of the library was used to store collections and was also used as a meeting hall. Conditions that are not maintained make students reluctant to visit the library. The goal to be achieved in this activity is to function the library and increase students' interest in reading. The methods used are lectures, training and system implementation. The service is carried out in three stages, namely planning, implementation, and reporting. The results of this service: 1) Library revitalization, carried out by redecorating the library, sorting collections, classifying and labeling books, and making library visit books. Based on the classification, there are 426 student reading books, 27 encyclopedias, 318 general knowledge books, 89 teacher books, and 614 KTSP textbooks and the 2013 curriculum; 2) Interest in reading has increased with an average number of students visiting the library each day of 35 students; 3) The library functions as an alternative place of learning. Thus, it can be concluded that library revitalization can increase students' interest in reading and the library functions  as it should. Keywords: revitalization of libraries; school libraries; interest in reading.
Literasi informasi digital untuk menghindari pelanggaran etika bermedia sosial pada ibu rumah tangga Nurul Fikriati Ayu Hapsari; Hirma Susilawati; Rohana Rohana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23296

Abstract

AbstrakHadirnya media sosial ini, dunia seolah-olah tidak memiliki batasan (borderless), masyarakat dapat dengan mudah, bebas mencari dan mendapatkan berbagai informasi yang ada di media sosial. Tingginya penggunaan media sosial menjadi kebutuhan pokok berbagai lapisan masyarakat salah satunya pada ibu rumah tangga. Bagi kaum ibu pengaruh buruk yang terjadi pada penggunaan media social lebih pada kebingungan dalam menelusur informasi, menyebarkan informasi bohong (hoax) dan cara berkomunikasi sehingga terjadi ujaran kebencian, bergosip dan pengancaman yang mengakibatkan terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan literasi informasi digital ibu rumah tangga dalam etika menggunakan media sosial. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan pemberian materi, praktik dan diskusi interaktif kepada ibu rumah tangga di Desa Rempung. Kegiatan ini menghasilkan pemahaman baru antara sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi meningkat sebesar 80% berkaitan literasi informasi digital seperti penelusuran, penyebaran dan penyajian informasi sesuai dengan etika bermedia sosial. Kegiatan ini perlu dilakukan secara berkelanjutan sehingga banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan media sosial kearah yang lebih positif.  Kata kunci: literasi informasi digital;  media sosial; ibu rumah tangga AbstractWith the presence of social media, the world seems to have no boundaries, people can easily, freely search for and obtain various information on social media. The high use of social media has become a basic need for various levels of society, one of which is housewives. For mothers, the bad influence that occurs when using social media is more about confusion in searching for information, spreading false information (hoaxes) and how to communicate, resulting in hate speech, gossip and threats which result in being caught in the Information and Electronic Transactions Law (UU ITE). The aim of this activity is to increase housewives' digital information literacy knowledge in the ethics of using social media. The method used in this activity is by providing materials, practices and interactive discussions to housewives in Rempung Village. This activity resulted in new understanding between before and after being given socialization, increasing by 80% regarding digital information literacy such as searching, disseminating and presenting information in accordance with social media ethics. This activity needs to be carried out sustainably so that many housewives use social media in a more positive way. Keywords: information digital literacy; social media; housewife