Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STUDI KOMPERATIF HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 PALEMBANG Damayati, Nina
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 8
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKModel pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe dengan langkah yang berbeda-beda, antara lain model pembelajaran artikulasi dan model pembelajaran think pair share. Model pembelajaran artikulasi dan model pembelajaran think pair share diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil belajar IPS terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran artikulasi dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarmenggunakan model think pair share pada kelas VIII di SMP Negeri 15 Palembang ?”. Tujuan dalam penelitian ini secara umum untuk mendapatkan data, fakta, dan informasi tentang model-model pembelajaran, tujuan secara khusus penelitian ini adalah untukmengetahui perbandingan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa yang diajar mengunakan model pembelajaran artikulasi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran think-pair-share.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 356 siswa, dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling sehingga sampel terpilih yaitu kelas VIII.2 ( eksperimen artikulasi) yang berjumlah 39 siswa dan kelas VIII.3 ( kelas think pair share) yang berjumlah 40 siswa. Metode dalampenelitian ini adalah metode eksperimen. Data yang diperoleh melalui hasil tes. Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji-t, berdasarkan data tes, kemudian dilakukan uji-t sebagai penguji hipotesis, hasil yang didapat yaitu harga t hitung -1,530 sedangkan harga t yang didapat dari tebel distribusi t sebesar 1,665. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesisTerima Ho : Jika thitung = ttabel berarti Ha ditolak dan Tolak Ho : Jika thitung ≠ ttabel berarti Ha diterim. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan hasil belajar siswa antara yang diajar menggunakan model artikulasi dengan siswa yang diajar menggunakan model think pair share pada kelas VIII di SMP Negeri 15 Palembang.Kata kunci: Hasil belajar, Model pembelajaran, Model Pembelajaran artikulasi, Model Pembelajaran think pair share
Persepsi Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di SMA Negeri 2 Sungai Keruh Damayati, Nina; Taufik, Mirna
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 10
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMA Negeri 2 Sungai Keruh tentang sebab dan akibat pernikahan usia dini. Jenis penelitian menggunakan metode survei untuk sampling dan menggunakan metode kuantitatif untuk analisisnya. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Sungai Keruh. Data dikumpulkan mengunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi sebagai data pelengkap untuk mendukung penelitian. Analisis data mengunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian sebagian besarresponden menganggap usia termasuk nikah dini untuk laki-laki dan perempuan ialah 14-15 tahun, sebanyak 56% mengatakan usia nikah dini untuk perempuan ialah 14-15 tahun, dan sebanyak 46% mengatakan usia nikah dini untuk laki-laki 14-15 tahun. Siswa yang telah mulai pacaran kelas X sebanyak 68% dan 32% belum pacaran. Sedangkan kelas XI sebanyak 87% sudah mulai pacaran da 13% belum pacaran. Sebagian besar siswa mengatakan pernikahan usia dinihanya berdampak pada perceraian. Kurangya pengetahuan siswa tentang dampak negatif pernikah usia dini, serta pergaulan yang bebas menjadi faktor banyaknya pernikahan usia dini.Kata Kunci: Persepsi Siswa, Pernikahan Usia Dini
PARTISIPASI WANITA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DALAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Damayanti, Nina
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol 5, No 2 (2017): PUBLIKAUMA: DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.655 KB) | DOI: 10.31289/publika.v5i2.1439

Abstract

ABSTRAK            Masalah dalam penelitian ini adalah apakah wanita yang bekerja dalam bidang sektor informal berpartisipasi dalam program keluarga berencana. Apakah jenjang pendidikan pada wanita pekerja sektor informal mempengaruhi partisipasi program keluarga berencana, dan apakah pendapatan wanita pekerja sektor informal mempengaruhi partisipasi dalam program keluarga berencana.            Jenis penelitian ini menggunakan metode Survei untuk sampling dan menggunakan metode deskriptif kuantitatif  untuk analisisnya yang lebih menekan pada produk. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data tabel frekuensi, crosstab.Hasil penelitian sebanyak 58% wanita yang bekerja dalam sektor informal ikut serta dalam keluarga berencana, dan sebanyak 42% tidak mengikut keluarga berencana jumlah yang tidak ikud dalam keluarga berencana masih sangat banyak, namun saat dilakukan wawancara dengan beberapa responden mengatakan bahwa alasan mereka tidak ikut KB karena ada yang belum mempunyai anak dan ada juga yang sedang program hamil untuk menambah anak lagi, dan ada juga yang mengunakan KB secara alami. Terkait partisipasi wanita pekerja sektor informal  dalam keluarga berencana dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi partisipasi wanita pekerja sektor informal dalam keluarga berencana (menggunakan KB). Korelasi crostab partisipasi KB dengan pendidikan didapat angka probabilitas 0.10 ( 0.10 > 0.05). Tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan partisipasi KB di desa Sindutan karena program keluarga berencana di Desa sindutan sudah baik, dinas kesehatan setempat sudah memberikan pelayanan KB dengan  maksimal ini terbukti dengan program KB jangka panjang yang diberikan secara gratis. Hubungan antar tingkat pendapatan dan partisipasi KB  menghasilkan angkat 0.05 menunjukan sangat lemahnya korelasi. Korelasi tingkat pendapatan responden dengan partisipasi didapat angka probabilitas 0.94 (0.95 >0.05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan dan saling mempengaruhi antara tingkat pendapatan dan partisipasi dalam KB 
Trends and Fertility Control in South Sumatera Province (Further Analysis of IDHS 2017) Damayati, Nina; Heldayani, Eni; Anggraini, Winda
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 4 No 1 (2020): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.606 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v4i1.272

Abstract

ABSTRACT: Fertility is a demographic term that concerns the number of babies born alive. Fertility will continue to occur, but the findings of the 2017 IDHS fertility rate per woman (total fertility rate / TFR) in South Sumatra have decreased even though they have not reached the strategic plan targets. The general objective of this research is to find out the fertility picture in South Sumatra Province. The specific purpose of this study is to first analyze fertility trends in 1991-2017. Second, describe the achievement of fertility control. This research approach is quantitative descriptive by utilizing secondary data from the findings of the Demographic and Health Survey of Indonesia (IDHS) South Sumatra Province in 1991-2017. Treat fertility / TFR data to find out trends by analyzing three ways, namely linear trend models, quadratic trends, and exponential trends, whose calculations are assisted with Minitab software version 16. Whereas to find out the achievement of family planning control is to analyze the percentage of the use of modern and traditional family planning tools. The population and sample in this study refer to the 1991-2017 IDHS survey data with the main variables observed being the TFR rate and the use of Modern and Traditional Family Planning devices.The results of the research obtained for fertility trends in South Sumatra in three ways, namely linear trend models, quadratic trends, and exponential trends are showing trends in downtrend patterns with shins in certain ranges, there are extrem uptrens that form bell images, which means that at one time fertility experiences stagnant condition (unchanged), but then fertility has decreased after that. Birth control in South Sumatra is quite good, this can be seen by the adoption of modern family planning devices by 61% and traditional tools / methods by 6%, meaning that 77% of birth control is controlled. It is expected that the family participation rate will continue to increase and the TFR number will fall and be able to meet the national TFR target of 2.3 for the coming years. Keywords: Trends, Control, Fertility, IDHS
Persepsi Masyarakat Terhadap Pernikahan Dini Di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin Nina Damayanti; Nurul Mardiyanti
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol 8, No 1 (2020): PUBLIKAUMA JUNI 2020
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.949 KB) | DOI: 10.31289/publika.v8i1.2975

Abstract

Pernikahan usia dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia di bawah 18 tahun, Pernikahan yang tidak memiliki kesiapan fisik, mental dan materi akan menimbulkan banyak masalah terhadap rumahtangga yang menikah dini tesebut. Permasalahan pernikahan usia dini dan dampaknya banyak ditemukan di daerah Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin, hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kecamatan Muara Padang. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui  persepsi masyarakat terhadap pernikahan usia dini. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel mengunakan teknik Purposive Sampling maka didapat Informan kepala desa, petugas pencatat nikah, kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Padang, dan responden yang menjadi pelaku pernikahan dini beserta orang tua pelaku yang melakukan pernikahan. Analisis data dilakukan dengan mempersiapkan dan mengolah data untuk dianalisis, membaca keseluruhan data, menganalisis lebih detail dengan meng-coding data, deskripsi dan tema-tema disajikan dalam laporan kualitatif, menginterpretasi atau memaknai data. Hasil penelitian yang didapatkan mengenai persepsi masyarakat terhadap pernikahan dini yang ada di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin menyatakan bahwa mayoritas masyarakat kurang setuju jika suatu pernikahan dilakukan di usia dini. Namun demikian hal tersebut masih saja terjadi karena kurangnya pendidikan, kesulitan ekonomi dan sebagian dikarenakan tradisi yang ada dilingkungan masyarakat tersebut.
STUDI KOMPERATIF HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 PALEMBANG Nina Damayati
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 8
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKModel pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe dengan langkah yang berbeda-beda, antara lain model pembelajaran artikulasi dan model pembelajaran think pair share. Model pembelajaran artikulasi dan model pembelajaran think pair share diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil belajar IPS terpadu yang diajar menggunakan model pembelajaran artikulasi dibandingkan dengan hasil belajar yang diajarmenggunakan model think pair share pada kelas VIII di SMP Negeri 15 Palembang ?”. Tujuan dalam penelitian ini secara umum untuk mendapatkan data, fakta, dan informasi tentang model-model pembelajaran, tujuan secara khusus penelitian ini adalah untukmengetahui perbandingan hasil belajar IPS Terpadu antara siswa yang diajar mengunakan model pembelajaran artikulasi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran think-pair-share.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 356 siswa, dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik random sampling sehingga sampel terpilih yaitu kelas VIII.2 ( eksperimen artikulasi) yang berjumlah 39 siswa dan kelas VIII.3 ( kelas think pair share) yang berjumlah 40 siswa. Metode dalampenelitian ini adalah metode eksperimen. Data yang diperoleh melalui hasil tes. Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji-t, berdasarkan data tes, kemudian dilakukan uji-t sebagai penguji hipotesis, hasil yang didapat yaitu harga t hitung -1,530 sedangkan harga t yang didapat dari tebel distribusi t sebesar 1,665. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesisTerima Ho : Jika thitung = ttabel berarti Ha ditolak dan Tolak Ho : Jika thitung ≠ ttabel berarti Ha diterim. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan hasil belajar siswa antara yang diajar menggunakan model artikulasi dengan siswa yang diajar menggunakan model think pair share pada kelas VIII di SMP Negeri 15 Palembang.Kata kunci: Hasil belajar, Model pembelajaran, Model Pembelajaran artikulasi, Model Pembelajaran think pair share
Persepsi Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di SMA Negeri 2 Sungai Keruh Nina Damayati; Mirna Taufik
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 10
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMA Negeri 2 Sungai Keruh tentang sebab dan akibat pernikahan usia dini. Jenis penelitian menggunakan metode survei untuk sampling dan menggunakan metode kuantitatif untuk analisisnya. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Sungai Keruh. Data dikumpulkan mengunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi sebagai data pelengkap untuk mendukung penelitian. Analisis data mengunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian sebagian besarresponden menganggap usia termasuk nikah dini untuk laki-laki dan perempuan ialah 14-15 tahun, sebanyak 56% mengatakan usia nikah dini untuk perempuan ialah 14-15 tahun, dan sebanyak 46% mengatakan usia nikah dini untuk laki-laki 14-15 tahun. Siswa yang telah mulai pacaran kelas X sebanyak 68% dan 32% belum pacaran. Sedangkan kelas XI sebanyak 87% sudah mulai pacaran da 13% belum pacaran. Sebagian besar siswa mengatakan pernikahan usia dinihanya berdampak pada perceraian. Kurangya pengetahuan siswa tentang dampak negatif pernikah usia dini, serta pergaulan yang bebas menjadi faktor banyaknya pernikahan usia dini.Kata Kunci: Persepsi Siswa, Pernikahan Usia Dini
PEMETAAN HIRARKI ORDE-BARANG PASAR DI KOTA PALEMBANG Giyanto Giyanto; Nina Damayati
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.959 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v2i2.1449

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menelaah pola sebaran spasial lokasi pasar di kota Palembang dilihat dari karakteristika barang. Dari 37 titik lokasi pasar yang diteliti, terdapat 8 pasar tergolong pasar barang higher-oder dan 29 pasar tergolong pasar barang lower-order. Berdasarkan hasil analisis Getis-Ord Gi, menunjukan bahwa pasar dengan higher-order-goods lebih memusat di tengah kota, sedangkan pasar yang tergolong lower-order-goods lebih berkencederungan menyebar. Hasil penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan kerangka teoritis serta empiris untuk riset lanjutanuntuk memahami stuktur spasial dan evolusi sektor jasa di Kawasan Asia-Tenggara.Kata Kunci: Hierarki, Orde Barang, Pasar
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN SUNGAI KERUH KABUPATEN MUSI BANYUASIN Nina Damayati
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.434 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v1i1.819

Abstract

ABSTRAKPernikahan usia dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia di bawah 18 tahun, setiap tahun tercatat ribuan kasus perceraian yang terdaftar di pengadilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dini. Jenis penelitian menggunakan metode survei untuk sensus dan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk analisisnya. Responden dalampenelitian ini adalah wanita yang menikah usia dini di Desa Rantau Sialang dari tahun 2009-2014 sebanyak 76 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis dataregresi dummy. Hasil penelitian menemukan status ekonomi orang tua, tingkat pendidikan, dan hamil sebelum nikah mempunyai pengaruh terhadap pernikahan usia dini, sedangkan faktor keinginan remajasendiri tidak berpengaruh.Kata kunci: faktor-faktor, pernikahan usia dini
SOLUSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENCEGAH PERNIKAHAN USIA DI KABUPATEN MUSI RAWAS Nina Damayati; Monanisa Monanisa
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.27 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v4i1.2748

Abstract

Pernikahan usia dini merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang terutama di daerah pinggiran dan pedesaan. Pada tahun 2013 menurut BKKBN Provinsi Sumatera Selatan berapa pada urutan kesembilan dengan jumlah pernikahan usia dini terbanyak di Indonsia. Sedangkan untuk tingkat kabupaten pada tahun 2014-2016 jumlah pernikahan dini terbanyak berada di Kabupaten Musi Rawas. Sudah ada beberapa penelitian yang menkaji tentang pernikahan usia dini, namun belum ada yang mendalam terutama mengenai pencegahan pernikahan usia dini berbasis kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari solusi pegahan pernikahan usia dini berbasis kearifan lokal di Kabupaten Musi Rawas.Metode Penelitian yang digunakan ialah menggunakan metode survei untuk sampling dan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk analisis. Hasil Penelitian yang didapat untuk mencegah pernikahan usia dini di Kabupaten Musi Rawas ialah harus melibatkan bebagai pihak baik pemerintah dengan cara merevisi UU perkawinan tentang batas minimum usia nikah, mengatasi ketimpangan wilyah, menghilangkan hiburan malam orgen tunggal, mengadakan sex education, tokoh masyarakat, keluarga bersama-sama meningkat kesadaran para remajan akan bahaya nikah dini.