Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KUALITAS FISIK SILASE AMPAS KECAP DENGAN ADITIF TANIN AKASIA (Acacia mangium Wild.) DAN ADITIF LAINNYA Sadarman Sadarman; M Ridla; Nahrowi Nahrowi; R Ridwan; R P Harahap; R A Nurfitriani; A Jayanegara
Jurnal Peternakan Vol 16, No 2 (2019): September 2019
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v16i2.7418

Abstract

Tannin is one of plant secondary metabolites that could protect proteins from various microbes, both in feed material and in rumen. Tannin can be used as an additive in the silage production process, especially high-protein feed material. The study aimed to evaluate the physical quality of soy sauce by-product silage treated with Acacia mangium Wild. tannin (AT; condensed tannin). This study used the fresh soy sauce by-product, tannin of acacia and chestnut (CT; hydrolysable tannin), BAL and propionate acid (PA). Soy sauce by-product was fermented in silo with a capacity of 1.3 Kg. This experiment was arranged in a complete randomized design with 6 treatments and 3 replications. The treatments were (R1) fermented soy sauce by-product, (R2) R1 + BAL, (R3) R1 + 2% AT, (R4) R1 + 2% CT, (R5) R1 + 0.5% PA and (R6) R1 + combination of 1% AT, 1% CT and 0.5% PA. The observed variables were the loss of dry matter (%), temperature (⁰C), smell, color and emerged fungus on silage. Analysis of variance was performed by SPSS version 23. For any significant difference between treatments was evaluated by DMRT at level of confident 5%. The result showed that AT suppressed the loss of dry matter up to 0.91%, and produced no smell with black color such as soybean color. The silage temperature was relatively similar for about 28.9-29.4 ⁰C, no emerged fungus, and did not able to maintain the normal silage temperature. Nevertheless, the use of acacia tannin could produce a good quality soy sauce by-product silage.
Estimasi dan Validasi Asam Amino Metionin, Lysin, dan Threonin dari Pakan Bijian Sebagai Sumber Protein Nabati Andri Andri; Rahmad Perkasa Harahap; Yuli Arif Tribudi
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.4

Abstract

Kandungan asam amino dalam pakan biji-bijian menjadi titik kritis yang harus diperhatikan dalam kebutuhan nutrisi terutama unggas. Metionin, lisin, dan treonin harus tersedia dalam pakan untuk mendukung produksi unggas. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dan memvalidasi asam amino metionin, lisin, dan treonin dalam pakan sebagai sumber protein berbasis bahan kimia komposisi. Data komposisi nutrisi diperoleh dari basis data Feedipedia, terdiri dari 46 bahan pakan biji-bijian. Data termasuk konten Moisture, Crude Protein (CP), Crude Fiber (CF), Ekstrak Eter (EE), dan abu. Analisis korelasi dilakukan di antara komposisi nutrisi sebagai parameter untuk data bahan baku biji-bijian. Data kemudian secara acak dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama (empat puluh enam data) digunakan untuk memperkirakan metionin, lisin, dan treonin sedangkan bagian kedua adalah data yang telah diamati untuk memvalidasi estimasi metionin, lisin, dan treonin. Hasil mengungkapkan bahwa persamaan prediksi metionin, lisin, dan treonin dalam biji-bijian adalah (1) Met = 1,104- 0,010 Kelembaban - 0,005 CP - 0,027 CF + 0,012 EE + 0,091 ASH, (2) Lys = 6,299 + 0,183 Kelembaban -0,053 CP - 0,094 CF + 0,024 EE - 0,002 ASH, (3) Thr = 4,410 + 0,013 Kelembaban - 0,004 CP - 0,029CF + 0,023 EE - 0,137 ASH, masing-masing. Nilai taksiran dan asam amino yang diamati dalam biji-bijian bahan pakan sangat mirip. Disimpulkan bahwa metionin, lisin, dan treonin dapat akurat Diperkirakan dari data komponutrisi.
Emisi metan dan fermentasi rumen in vitro dari ransum yang ditambahkan kitosan asal kulit udang Rakhmad Perkasa Harahap; Anuraga Jayanegara; Nahrowi Nahrowi; Sri Suharti; Retno Budi Lestari
Livestock and Animal Research Vol 18, No 2 (2020): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.257 KB) | DOI: 10.20961/lar.v18i2.42936

Abstract

PEMBUATAN BOKASHI DAN BIOURINE BERBASIS KOTORAN KAMBING DI DESA MANDIRI PEDULI GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Evi Gusmayanti; Rakhmad Perkasa Harahap; Gusti Zakaria Anshari
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 3 (2022): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i3.38887

Abstract

Desa Arang Limbung merupakan salah satu desa yang menerima program restorasi gambut dari Badan Restorasi Gambut (sekarang BRGM, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.  Di desa ini, terdapat Kelompok Tani Makmur yang menerima program restorasi gambut berupa program Revitalisasi dalam bentuk usaha ternak kambing.  Sebagai kelompok tani yang dibentuk untuk menerima program dari BRGM dengan latar belakang pekerjaan yang bukan peternak menyebabkan usaha ternak kambing yang dikelola oleh kelompok tani ini mengalami beberapa kendala.  Selain sektor produksi ternak yang belum optimal akibat tingginya angka kematian anak kambing, usaha ternak kambing ini belum menghasilkan pendapatan yang memadai bagi anggota kelompoknya.  Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber pendapatan dari usaha ternak kambing adalah mengelola limbah ternak berupa kotoran padat dan urin menjadi produk bokashi dan biourin yang dapat dijual.  Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat bokashi dan biourin dilaksanakan melalui pelatihan yang diadakan pada bulan Juli 2022.  Pelatihan tersebut dihadiri oleh 12 orang anggota kelompok Tani Makmur dan didampingi oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Tanjungpura.  Kegiatan pelatihan dilaksanakan melalui metode penyuluhan dan mempraktekkan secara langsung proses pembuatan bokashi dan biourin.  Sebagian besar peserta pelatihan merasakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada akhir kegiatan pelatihan dan berharap dapat menghasilkan produk bokashi dan biourin yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman milik sendiri maupun dijual untuk menambah penghasilan keluarga
Pendampingan Pembuatan Profil Kawasan Ekowisata Mangrove Telok Berdiri, Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Andri Andri; Rakhmad Perkasa Harahap; Siti Aprizkiyandari; Leony Agustine M
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.659 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i2.382

Abstract

Sungai Kupah Village has a tourism awareness group (POKDARWIS) consisting of 30 people. Most of the group members work as fishermen or coconut gardeners. The tourist sites managed by the group are in the form of mangrove tourism. The tour is equipped with mangrove tracking facilities, photo spots, canteens, toilets, parking lots. During the pandemic, the number of tourists fell by almost 70%. Another factor that causes the low number of visitors is the lack of information about the location profile of digital-based mangrove ecotourism areas. Promotion is an important activity that plays an active role in introducing information and information about potential products so that a wider audience can understand their existence and can encourage audiences to visit the product or object to be opened. It is hoped that knowledge about the role and importance of mangroves can be disseminated to the wider community through this tourist attraction. One of the promotional steps that can be taken is to create a digital-based profile of the location of the mangrove ecotourism area, where all information will be conveyed to the public to build brand awareness. Lecturers play a role in implementing the Tri Dharma of Higher Education, namely Community Service in the form of participating in empowering and interacting with the community. in Community Service partners, namely POKDARWIS Ekowisata Standing, which is to improve the skills of mangrove tourism management partners in marketing tourism objects, producing mangrove tourism profile videos uploaded on social media and can increase visitors who come to mangrove tourism
Perbandingan Bacitracin Zinc, Ekstrak Daun Ketapang, dan Ekstrak Rimpang Temulawak dalam Pakan terhadap Performa, Karkas, dan Organ Dalam Ayam Broiler Rakhmad Perkasa Harahap; Syahrul Gunawan; Elsa Wahyuni; Indah Lestari
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.185-193.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis pengaruh pemberian aditif pakan yang berbeda terhadap perfoma, karkas, dan organ dalam ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 160 ekor ayam broiler yang ditempatkan dalam petakan kandang litter ukuran 100x100 cm sebanyak 16 unit. Ayam broiler diberi pakan starter (CP11) dan selanjutnya diberi pakan finisher (CP12) sampai umur 28 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (kontrol), P1 (Penambahan 0,003 gram bacitracin zinc/kg pakan), P2 (Penambahan 25 mL ekstrak rebus daun ketapang/kg pakan) dan P3 (Penambahan 25 mL ekstrak rebus rimpang temulawak/kg pakan). Peubah yang diamati yaitu konsumsi pakan, bobot hidup, pertambahan bobot badan, konversi pakan, karkas, serta organ dalam berupa ampela, hati dan jantung. Data dianalisa dengan analisis ragam (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan yang nyata pada perlakuan, maka dilakukan uji lanjut Duncant’s Multiple Range Test pada α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap bobot hidup minggu ke-3 dan 4 (P<0,05), pertambahan bobot badan minggu ke-2, 3 dan 4 (P<0,05), rasio konversi pakan (P<0,05) dan bobot karkas (P<0,05). Namun, perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi pakan (P>0,05) serta bobot organ dalam berupa ampela, hati, dan jantung ayam broiler (P>0,05). Ekstrak daun ketapang dan rimpang temulawak pada dosis 2,5% dapat digunakan sebagai pengganti bacitracin zinc
Pelatihan pembuatan herbal mineral blok untuk suplemen kambing peranakan etawa di desa Durian, kecamatan Ambawang, kabupaten Kubu Raya Rakhmad Perkasa Harahap; Yeti Rohayeti; Zainul Mustaqim; Nurwahid Nurwahid; Riski Abdi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21720

Abstract

AbstrakPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam pembuatan Herbal Mineral Blok (HMB) sebagai suplemen untuk kambing Peranakan Etawa di Desa Durian, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan ramuan herbal lokal dan campuran mineral untuk meningkatkan produktivitas ternak dan mencegah penyakit. Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan dosen yang dilakukan dengan metode pelatihan. Metode pelatihan meliputi ceramah, demonstrasi langsung, dan sesi tanya jawab. Mitra yang terlibat sebagai peserta dalam pelatihan adalah kelompok tani (POKTAN) Dusun Siak yang memiliki 25 anggota. Peserta yang hadir merupakan ketua dan anggota POKTAN Dusun Siak sebanyak 10 orang. Persiapan pelatihan terdiri dari penyediaan bahan dan peralatan, serta pengorganisasian peserta. Proses pelatihan mencakup pengenalan teoritis, demonstrasi praktek pembuatan HMB, dan tanya jawab. Evaluasi yang dilakukan dengan pemberian pre-test dan post test serta observasi langsung aplikasi hasil produk oleh peserta kepada ternak kambing Peranakan Etawa. Hasil pelatihan pembuatan Herbal Mineral Blok (HMB) sebagai suplemen untuk kambing Peranakan Etawa sudah terlaksana dengan sukses. Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa peserta telah memahami pembuatan suplemen HMB dengan baik. Kata kunci: pelatihan; herbal mineral blok; kambing peranakan etawa; pemeliharaan ternak; suplemen mineral AbstractThis community service aims to increase the understanding and skills of breeders in making Herbal Mineral Blocks (HMB) as a supplement for Etawa crossbreed goats in Durian Village, Ambawang District, Kubu Raya Regency. This training uses local herbal concoctions and mineral mixtures to increase livestock productivity and prevent disease. Community Service is a lecturer activity carried out using training methods. Training methods include lectures, live demonstrations, and question-and-answer sessions. The partners involved as participants in the training are the Siak Hamlet farmer group (POKTAN), which has 25 members. The participants who attended were the chairman and members of POKTAN Dusun Siak, as many as 10 people. Training preparation consists of providing materials and equipment and organizing participants. The training includes a theoretical introduction, a practical demonstration of making HMB, and questions and answers. The evaluation was carried out by administering pre-tests and post-tests and directly observing participants' application of the product to Etawa Peranakan goats. The training results on making Herbal Mineral Blocks (HMB) as a supplement for Etawa crossbreed goats have been carried out successfully. This training can be concluded that the participants have understood the manufacture of HMB supplements well. Keywords: training; herbal mineral block; etawa crossbreed goat; livestock maintenance; mineral supplements.
Pemanfaatan bahan pakan lokal melalui pelatihan pembuatan pakan pelet ayam kampung di desa Arang Limbung kabupaten Kubu Raya Rakhmad Perkasa Harahap; Yeti Rohayeti; Duta Setiawan; Najiman Najiman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21756

Abstract

AbstrakPakan merupakan kebutuhan pokok ternak yang penting dalam usaha peternakan ayam kampung. Pakan berkontribusi mencapai 80% dari biaya produksi dalam usaha ayam kampung. Oleh karena itu, perlu inisiatif peternak untuk meningkatkan kemandirian pakan lokal dengan memanfaatkan bahan pakan lokal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang pakan lokal, keterampilan pembuatan pakan pelet, kualitas pakan pelet yang diproduksi, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal. Metode yang digunakan adalah pelatihan kepada peternak kelompok tani Desa Arang Limbung di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada 16 Agustus 2021. Proses pelaksanaannya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pra-pelaksanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan umpan balik. Pelatihan ini diikuti oleh 10 orang kelompok tani yang juga merupakan peternak ayam kampung lokal dan berfokus pada pengembangan keterampilan dalam membuat pakan pelet berkualitas tinggi yang dibuat dengan bahan lokal. Evaluasi yang digunakan dengan metode pre-test dan post-test. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan peternak tentang pakan lokal meningkat sebesar 40%, keterampilan pembuatan pakan pelet meningkat sebesar 45%, kualitas pakan yang dihasilkan telah meningkat sebesar 40%, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal secara signifikan meningkat 35%. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini memberikan peningkatan pengetahuan peternak tentang pakan lokal, keterampilan pembuatan pakan pellet, kualitas pakan yang dihasilkan, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal. Kata kunci: pelatihan pakan pelet; peternakan ayam kampung; pemanfaatan bahan lokal; keberlanjutan peternakan; pendidikan peternakan. AbstractFeed is an essential livestock requirement that is important in free-range chicken farming. Feed contributes up to 80% of production costs in the free-range chicken business. Therefore, it is necessary to take the initiative of breeders to increase the independence of local feed by utilizing local feed ingredients. This training aims to increase farmers' knowledge about local feed, skills in making pellet feed, the quality of pellet feed produced, and the sustainability of the use of local feed. The method used was training for farmer group farmers in Arang Limbung Village in Sungai Raya District, Kubu Raya Regency, on 16 August 2021. The implementation process consists of four stages, namely the preparation stage, pre-implementation stage, implementation stage, and evaluation and feedback stage. This training was attended by 10 farmers or local free-range chicken breeders and focused on developing skills in making high-quality pellet feed from local ingredients. The evaluation used was the pre-test and post-test method. The results of the training show that farmers' knowledge of local feed has increased by 40%, skills in making pellet feed have increased by 45%, the quality of the feed produced has increased by 40%, and the sustainability of the use of local feed has significantly increased by 35%. It can be concluded that this training increases farmers' knowledge about local feed, skills in making pellet feed, the quality of the feed produced, and the sustainability of the use of local feed. Keywords: pellet feed training; free-range chicken farming; utilization of local materials; livestock sustainability; livestock education.
EVALUASI KOMPOSISI SERAT KASAR DAN KECERNAAN RUMEN IN VITRO TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TEKNOLOGI AMONIASI FERMENTASI DENGAN EM-4 DAN CAIRAN RUMEN SAPI (Evaluation of crude fiber composition and in vitro rumen digestibility of empty palm bunches.....) Erma Julianti; Rakhmad Perkasa Harahap; Yeti Rohayeti
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 11 No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v11i1.15411

Abstract

Empty oil palm fruit bunches (OPEFB) have the potential as ruminant livestock feed, but their quality needs to be improved. This study evaluated the effectiveness of fermentation ammonia technology with EM-4 and cattle rumen fluid in improving the nutritional quality and digestibility of OPEFB in vitro. The study used a randomized block design (RBD) with four treatments and six replications: P0 (2 kg OPEFB), P1 (2 kg OPEFB + 40 g urea + 60 ml molasses), P2 (2 kg OPEFB + 40 g urea + 60 ml molasses + 60 ml EM-4), and P3 (2 kg OPEFB + 40 g urea + 60 ml molasses + 60 ml cattle rumen fluid). Descriptive statistical analysis was performed on the content of crude fiber (CF), neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), and hemicellulose. Dry matter digestibility (DMDi) and organic matter digestibility (OMDi) were analyzed using ANOVA and Duncan's test at the 5% level. The results showed that the P2 treatment decreased the content of CF, NDF, ADF, and hemicellulose descriptively. The decrease in fiber components in treatments P1, P2, and P3 compared to the control (P0) showed the effectiveness of fermentation ammoniation in improving feed quality. Treatment P2 significantly increased DMDi and OMDi in vitro compared to other treatments (P<0.05). Treatments P1 and P3 also increased digestibility compared to P0, although not as high as P2. In conclusion, fermentation ammoniation technology with EM-4 and rumen fluid in OPEFB can decrease the content of CF, NDF, ADF, and hemicellulose, and increase DFM and OMF compared to the control.
Optimalisasi bahan pakan lokal melalui pelatihan pembuatan konsentrat sapi di kecamatan Sungai Raya kabupaten Kubu Raya Ahmad Tohardi; Rakhmad Perkasa Harahap; Graciano Lucky Scovier; Nurwahid Nurwahid; Darmawan Susilo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21668

Abstract

AbstrakDesa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi besar untuk mengembangkan peternakan sapi pedaging. Namun, peternakan sapi pedaging milik rakyat di Desa Limbung masih tradisional. Konsentrat komersial sapi pedaging mahal dan sulit didapat di Desa Limbung sehingga perlu membuat pakan secara mandiri berbasis bahan baku lokal. Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan konsentrat sapi yaitu meningkatkan keterampilan peternak dalam pembuatan konsentrat sapi pedaging dan minat untuk dapat mandiri pakan. Pelatihan ini dilakukan pada tanggal 9 September 2023 yang dihadiri 10 peserta yang terdiri dari ketua dan anggota kelompok tani Bangun Rejo. Metode pelatihan melalui tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, penyuluhan, pelatihan, evaluasi dan monitoring. Metode pelatihan mencakup sesi teoritis mengenai prinsip-prinsip dasar pembuatan pakan konsentrat dan sesi praktek yang melibatkan partisipasi aktif peternak dalam formulasi dan produksi konsentrat. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 3% terhadap pemahaman peternak tentang berbagai jenis bahan pakan lokal, peningkatan pemahaman sebanyak 33% mengenai proses pembuatan konsentrat sapi, dan peningkatan sebanyak 25% terhadap keterampilan dalam teknik pencampuran bahan-bahan pakan. Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan peternak dalam pembuatan konsentrat sapi pedaging dan minat untuk dapat mandiri pakan. Kata kunci: bahan baku lokal; konsentrat; pelatihan; peternakan berkelanjutan; sapi pedaging. AbstractLimbung Village, Sungai Raya District, and Kubu Raya Regency have great potential for developing beef cattle farming. However, people's beef cattle farming in Limbung Village is still traditional. Commercial concentrate for beef cattle is expensive and difficult to obtain in Limbung Village, so making feed independently based on local raw materials is necessary. The aim of the community empowerment program through training in making beef concentrate is to increase farmers' skills in making beef concentrate and their interest in becoming feed independent. This training was held on 9 September 2023 and was attended by 10 participants, including the chairman and Bangun Rejo farmer group members. The training consists of preparation, counselling, evaluation, and monitoring stages. Training methods include theoretical sessions on the basic principles of concentrate feed production and practical sessions involving the active participation of breeders in concentrate formulation and production. The training results showed a 3% increase in farmers' understanding of various types of local feed ingredients, a 33% increase in understanding regarding the process of making beef concentrate, and a 25% increase in skills in mixing techniques for feed ingredients. It can be concluded from this training that there has been an increase in farmers' skills in making beef concentrate and their interest in becoming feed independent. Keywords: local raw materials; concentrate; training; sustainable animal husbandry; beef cattle.