Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

Pelatihan pembuatan herbal mineral blok untuk suplemen kambing peranakan etawa di desa Durian, kecamatan Ambawang, kabupaten Kubu Raya Rakhmad Perkasa Harahap; Yeti Rohayeti; Zainul Mustaqim; Nurwahid Nurwahid; Riski Abdi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21720

Abstract

AbstrakPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam pembuatan Herbal Mineral Blok (HMB) sebagai suplemen untuk kambing Peranakan Etawa di Desa Durian, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan ramuan herbal lokal dan campuran mineral untuk meningkatkan produktivitas ternak dan mencegah penyakit. Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan dosen yang dilakukan dengan metode pelatihan. Metode pelatihan meliputi ceramah, demonstrasi langsung, dan sesi tanya jawab. Mitra yang terlibat sebagai peserta dalam pelatihan adalah kelompok tani (POKTAN) Dusun Siak yang memiliki 25 anggota. Peserta yang hadir merupakan ketua dan anggota POKTAN Dusun Siak sebanyak 10 orang. Persiapan pelatihan terdiri dari penyediaan bahan dan peralatan, serta pengorganisasian peserta. Proses pelatihan mencakup pengenalan teoritis, demonstrasi praktek pembuatan HMB, dan tanya jawab. Evaluasi yang dilakukan dengan pemberian pre-test dan post test serta observasi langsung aplikasi hasil produk oleh peserta kepada ternak kambing Peranakan Etawa. Hasil pelatihan pembuatan Herbal Mineral Blok (HMB) sebagai suplemen untuk kambing Peranakan Etawa sudah terlaksana dengan sukses. Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa peserta telah memahami pembuatan suplemen HMB dengan baik. Kata kunci: pelatihan; herbal mineral blok; kambing peranakan etawa; pemeliharaan ternak; suplemen mineral AbstractThis community service aims to increase the understanding and skills of breeders in making Herbal Mineral Blocks (HMB) as a supplement for Etawa crossbreed goats in Durian Village, Ambawang District, Kubu Raya Regency. This training uses local herbal concoctions and mineral mixtures to increase livestock productivity and prevent disease. Community Service is a lecturer activity carried out using training methods. Training methods include lectures, live demonstrations, and question-and-answer sessions. The partners involved as participants in the training are the Siak Hamlet farmer group (POKTAN), which has 25 members. The participants who attended were the chairman and members of POKTAN Dusun Siak, as many as 10 people. Training preparation consists of providing materials and equipment and organizing participants. The training includes a theoretical introduction, a practical demonstration of making HMB, and questions and answers. The evaluation was carried out by administering pre-tests and post-tests and directly observing participants' application of the product to Etawa Peranakan goats. The training results on making Herbal Mineral Blocks (HMB) as a supplement for Etawa crossbreed goats have been carried out successfully. This training can be concluded that the participants have understood the manufacture of HMB supplements well. Keywords: training; herbal mineral block; etawa crossbreed goat; livestock maintenance; mineral supplements.
Pemanfaatan bahan pakan lokal melalui pelatihan pembuatan pakan pelet ayam kampung di desa Arang Limbung kabupaten Kubu Raya Rakhmad Perkasa Harahap; Yeti Rohayeti; Duta Setiawan; Najiman Najiman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21756

Abstract

AbstrakPakan merupakan kebutuhan pokok ternak yang penting dalam usaha peternakan ayam kampung. Pakan berkontribusi mencapai 80% dari biaya produksi dalam usaha ayam kampung. Oleh karena itu, perlu inisiatif peternak untuk meningkatkan kemandirian pakan lokal dengan memanfaatkan bahan pakan lokal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang pakan lokal, keterampilan pembuatan pakan pelet, kualitas pakan pelet yang diproduksi, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal. Metode yang digunakan adalah pelatihan kepada peternak kelompok tani Desa Arang Limbung di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada 16 Agustus 2021. Proses pelaksanaannya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pra-pelaksanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan umpan balik. Pelatihan ini diikuti oleh 10 orang kelompok tani yang juga merupakan peternak ayam kampung lokal dan berfokus pada pengembangan keterampilan dalam membuat pakan pelet berkualitas tinggi yang dibuat dengan bahan lokal. Evaluasi yang digunakan dengan metode pre-test dan post-test. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan peternak tentang pakan lokal meningkat sebesar 40%, keterampilan pembuatan pakan pelet meningkat sebesar 45%, kualitas pakan yang dihasilkan telah meningkat sebesar 40%, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal secara signifikan meningkat 35%. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini memberikan peningkatan pengetahuan peternak tentang pakan lokal, keterampilan pembuatan pakan pellet, kualitas pakan yang dihasilkan, dan keberlanjutan penggunaan pakan lokal. Kata kunci: pelatihan pakan pelet; peternakan ayam kampung; pemanfaatan bahan lokal; keberlanjutan peternakan; pendidikan peternakan. AbstractFeed is an essential livestock requirement that is important in free-range chicken farming. Feed contributes up to 80% of production costs in the free-range chicken business. Therefore, it is necessary to take the initiative of breeders to increase the independence of local feed by utilizing local feed ingredients. This training aims to increase farmers' knowledge about local feed, skills in making pellet feed, the quality of pellet feed produced, and the sustainability of the use of local feed. The method used was training for farmer group farmers in Arang Limbung Village in Sungai Raya District, Kubu Raya Regency, on 16 August 2021. The implementation process consists of four stages, namely the preparation stage, pre-implementation stage, implementation stage, and evaluation and feedback stage. This training was attended by 10 farmers or local free-range chicken breeders and focused on developing skills in making high-quality pellet feed from local ingredients. The evaluation used was the pre-test and post-test method. The results of the training show that farmers' knowledge of local feed has increased by 40%, skills in making pellet feed have increased by 45%, the quality of the feed produced has increased by 40%, and the sustainability of the use of local feed has significantly increased by 35%. It can be concluded that this training increases farmers' knowledge about local feed, skills in making pellet feed, the quality of the feed produced, and the sustainability of the use of local feed. Keywords: pellet feed training; free-range chicken farming; utilization of local materials; livestock sustainability; livestock education.
Optimalisasi bahan pakan lokal melalui pelatihan pembuatan konsentrat sapi di kecamatan Sungai Raya kabupaten Kubu Raya Ahmad Tohardi; Rakhmad Perkasa Harahap; Graciano Lucky Scovier; Nurwahid Nurwahid; Darmawan Susilo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21668

Abstract

AbstrakDesa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi besar untuk mengembangkan peternakan sapi pedaging. Namun, peternakan sapi pedaging milik rakyat di Desa Limbung masih tradisional. Konsentrat komersial sapi pedaging mahal dan sulit didapat di Desa Limbung sehingga perlu membuat pakan secara mandiri berbasis bahan baku lokal. Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pembuatan konsentrat sapi yaitu meningkatkan keterampilan peternak dalam pembuatan konsentrat sapi pedaging dan minat untuk dapat mandiri pakan. Pelatihan ini dilakukan pada tanggal 9 September 2023 yang dihadiri 10 peserta yang terdiri dari ketua dan anggota kelompok tani Bangun Rejo. Metode pelatihan melalui tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, penyuluhan, pelatihan, evaluasi dan monitoring. Metode pelatihan mencakup sesi teoritis mengenai prinsip-prinsip dasar pembuatan pakan konsentrat dan sesi praktek yang melibatkan partisipasi aktif peternak dalam formulasi dan produksi konsentrat. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 3% terhadap pemahaman peternak tentang berbagai jenis bahan pakan lokal, peningkatan pemahaman sebanyak 33% mengenai proses pembuatan konsentrat sapi, dan peningkatan sebanyak 25% terhadap keterampilan dalam teknik pencampuran bahan-bahan pakan. Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan peternak dalam pembuatan konsentrat sapi pedaging dan minat untuk dapat mandiri pakan. Kata kunci: bahan baku lokal; konsentrat; pelatihan; peternakan berkelanjutan; sapi pedaging. AbstractLimbung Village, Sungai Raya District, and Kubu Raya Regency have great potential for developing beef cattle farming. However, people's beef cattle farming in Limbung Village is still traditional. Commercial concentrate for beef cattle is expensive and difficult to obtain in Limbung Village, so making feed independently based on local raw materials is necessary. The aim of the community empowerment program through training in making beef concentrate is to increase farmers' skills in making beef concentrate and their interest in becoming feed independent. This training was held on 9 September 2023 and was attended by 10 participants, including the chairman and Bangun Rejo farmer group members. The training consists of preparation, counselling, evaluation, and monitoring stages. Training methods include theoretical sessions on the basic principles of concentrate feed production and practical sessions involving the active participation of breeders in concentrate formulation and production. The training results showed a 3% increase in farmers' understanding of various types of local feed ingredients, a 33% increase in understanding regarding the process of making beef concentrate, and a 25% increase in skills in mixing techniques for feed ingredients. It can be concluded from this training that there has been an increase in farmers' skills in making beef concentrate and their interest in becoming feed independent. Keywords: local raw materials; concentrate; training; sustainable animal husbandry; beef cattle.