p-Index From 2019 - 2024
1.151
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Evaluasi Kuat Tekan Beton Menggunakan Hammer Test Dan Ultrasonic Pulse Velocity (Upv) Pada Jembatan Kuala Samboja Budi Nugroho; Tumingan; Ernawati
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i1.361

Abstract

Jembatan Kuala Samboja merupakan sebuah jembatan tipe rangka baja dengan bentang 60 meter yang terletak pada Jalan Poros Balikpapan – Handil II kelurahan Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Akibat kondisi lalu lintas dan beban kendaraan yang melintas semakin lama semakin meningkat di sekitar jembatan Kuala Samboja, maka di perlukan evaluasi untuk mengetahui mutu beton yang terpasang saat ini terhadap standar spesifikasi jembatan beton dengan asumsi mutu beton 250 Kg/cm2. Pengujian ini menggunakan metode yang bersifat non destructive dengan alat Hammer Test dan Ultrasonic Pulse Velocity Test. Dengan menggunakan alat Hammer Test diambil sebanyak 750 titik pada abutment dan 50 titik pada plat lantai jembatan. Pengujian dengan menggunakan alat upv dengan metode Tidak Langsung diambil sebanyak 15 titik pada abutment dan 4 titik plat lantai jembatan. Dari hasil pengujian hammer test diperoleh nilai kuat tekan beton pada abutmen dan pelat lantai jembatan masih memenuhi standar spesifikasi jembatan yaitu sebesar 327,08 kg/cm2 dan 482,98 kg/cm2 , sedangkan nilai kuat tekan beton hasil uji UPV pada abutment dan pelat lantai tidak memenuhi standar spesifikasi jembatan yaitu sebesar 306,75 kg/cm2 dan 228,41 kg/cm2.
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN SD MUHAMMADIYAH 1 SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Farida Afifah Meilani CA; Tumingan; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menghitung elemen struktur meliputi pelat, balok, dan kolom gedung SD Muhammadiyah 1 Samarinda. Perhitungan struktur beton dimulai dengan menghitung pembebanan lalu dimasukkan ke dalam SAP 2000 v14 dan didapatkan gaya-gaya dalam berupa momen (M), gaya lintang (D) dan gaya normal (N). Kemudian dihitung menggunakan metode SNI 03-2847-2002 dan mengacu pada PPIUG 1983. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil momen kolom terbesar yaitu 49403,24 kg.cm dengan jumlah tulangan 6 Ø12, momen balok sebesar 1506087,32 kg.cm dengan jumlah tulangan lapangan 5 Ø12 dan tumpuan 8 Ø12 dengan jarak tulangan geser pada tumpuan Ø10 - 150 mm dan tulangan geser lapangan lapangan Ø12 - 300 mm. Pada pelat lantai didapat jarak tulangan arah x Ø12 - 150 mm, tulangan arah y Ø12 – 200 mm.
PEMANFAATAN COAL ASH DAN LATERIT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KEKUATAN BETON Deni Rudianto; Tumingan; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung dan perkerasan jalan. Salah satu material penyusun beton adalah agregat halus Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini yaitu coal ash dan laterit. Dengan memanfaatkan limbah dari pengolahan batubara (coal ash) dan laterit yang telah dihancurkan menggunakan stone crusher sebagai pengganti salah satu material penyusun beton (agregat halus) dengan tujuan penelitian untuk menentukan kuat tekan, kuat tarik belah optimum beton campuran coal ash dan laterit serta membandingkan hasil tersebut terhadap kondisi normal (tanpa penggunaan coal ash dan laterit), beton campuran coal ash dan laterit ini dibuat dengan delapan silinder tiap campuran dengan semen : 5.07 kg , coal ash : 2.37 kg , air : 3.02 kg , pasir laterit : 7.95 kg , batu palu ½ 10.65 kg, dengan perbandingan tersebut, beton campuran coal ash dan laterit mampu mencapai 25.80 MPa pada umur 28 hari dan mampu mencapai kuat tekan yang direncanakan fc’ 25 MPa, maka beton campuran coal ash dan laterit dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dengan persentase agregat kasar batu palu ½ 50% , coal ash 12.5% , dan laterit 37.5%.
ANALISA STRUKTUR JEMBATAN PENDEKAT PULAU BALANG KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA (STUDI KASUS ANALISA KEKUATAN JEMBATAN SEGMEN III) Rahayu Pradita; Tumingan; Yudi Pranoto
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan analisa struktur Jembatan pendekat Pulau Balang Kabupaten Penajam Paser Utara ini merupakan perhitungan dari segi kekuatan pada struktur atas (PCI girder) dan struktur bawah ( pilar dan fondasi). Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada dengan menggunakan dimensi, penulangan, mutu bahan, serta kondisi tanah di lingkungan sekitar lapangan yang sesuai dengan perencanaan asli di lapangan didapatkan bahwa struktur atas (PCI girder) dan struktur bawah (pilar K4 dan fondasi tiang bor pile) Jembatan Pendekat Pulau Balang segmen III telah memenuhi syarat keamanan dan layak untuk digunakan.
ANALISIS PERBANDINGAN STRUKTUR RANGKA BAJA BUKAKA DAN SNI DENGAN PEMODELAN TEKLA PADA JEMBATAN BETAPUS SAMARINDA Adella Elysa Putri; Yudi Pranoto; Tumingan
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pemilihan struktur atas merupakan hal yang paling utama sebelum mendesain jembatan. Diperlukan struktur yang efektif dan efisien dalam perencanaannya. Analisis ini membahas mengenai perbandingan struktur atas rangka baja tipe warren truss kelas A dengan bentang 50 m PT. Bukaka dan standard SNI yang ditinjau dari segi kekuatan dan berat kebutuhan material. Analisa pembebanan menggunakan software SAP 2000 yang mengacu pada peraturan SNI 1725:2016 sedangakan pemodelan dan perhitungan berat material menggunakan software Tekla. Analisa komponen struktur rangka baja mengacu pada peraturan RSNI T-03-2005. Hasil yang diperoleh dari studi ini adalah jembatan rangka baja PT. Bukaka memiliki nilai lendutan yang lebih kecil pada kombinasi momen terbesar dibandingkan dengan jembatan SNI. Rasio keamanan masing-masing komponen meliputi batang tarik, tekan, aksial lentur serta sambungan rangka baja PT. Bukaka dan SNI memiliki perbandingan yang sama. Untuk berat kebutuhan material rangka baja PT. Bukaka lebih ringan disbanding dengan rangka baja SNI.
ANALISA PERBANDINGAN VARIASI TINGGI RANGKA BATANG PADA JEMBATAN RANGKA TIPE WARREN Tumingan; Budi Nugroho; Azizah Marwa Sukma
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.883

Abstract

Jembatan rangka tipe Warren merupakan jembatan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Karena jembatan rangka tipe Warren memiliki rasio tegangan atau stress ratio yang tidak terlalu besar sehingga jembatan tipe Warren sering digunakan di Indonesia karena daya tahannya cukup kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jembatan tipe Warren dengan lendutan dan stress ratio paling minimum dengan berbagai variasi ketinggian. Penelitian ini dilakukan perbandingan 3 variasi tinggi jembatan 5 m, 6 m dan 7 m yang masih masuk standar ruang bebas jembatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006, tinggi ruang bebas minimum adalah 5 m. Penelitian ini menggunakan program SAP2000 dengan pembebanan sesuai peraturan SNI 1725: 2016. Hasil analisa menunjukkan bahwa semakin tinggi rangka batang jembatan maka lendutan yang dihasilkan semakin kecil, lendutan maksimum terdapat pada rangka batang dengan tinggi 5 m memiliki nilai 0,0525 m. Sedangkan semakin tinggi rangka batang jembatan maka nilai stress ratio yang dihasilkan semakin besar. Nilai stress ratio paling besar terdapat pada rangka batang dengan tinggi 7 m, yaitu 0,700 yang masih memiliki kategori aman terhadap tegangan ijinnya 0,8.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAN PENJADWALAN TENAGA KERJA PADA PEMBANGUNAN RUANG KELAS 3 RSUD DR.H. SOEMARNO SOSROATMOJO TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN KALIMANTAN UTARA Muhammad Fairuz Suryo Prayogo; Tumingan; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan proyek tergantung ketersediaan tenaga kerja dan penyebaran jumlah terhadap waktu pelaksanaannya, tujuan pada perhitungan ini untuk menentukan tenaga kerja dan penjadwalan harian tenaga kerja pada pembangunan Pembangunan Ruang Kelas 3 RSUD Dr.H Soemarno Sosroatmojo, berpedoman pada Analisa tenaga kerja yang dikeluarkan oleh badan standarisasi Nasional Indonesia (SNI 2008). Hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja didapatkan total jumlah tenaga kerja sebanyak 8635 orang, dengan kriteria tenaga kerja pekerja, tukang kayu, tukang batu, tukang besi, mandor, operator alat berat dan pembantu operator. Penjadwalan tenaga kerja dilakukan agar tidak terjadi penumpukan yang membuat pekerjaan tidak efisien, tenaga kerja tertinggi sebanyak 68 orang yang digunakan terdapat pada hari ke 194 dan sebanyak 1 orang pada hari pertama pekerjaan dari rencana pengerjaan selama 300 hari kerja.
EVALUASI STRUKTUR JEMBATAN OVERPASS STA 11+460 SEGMEN 3 PADA RUAS JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA Ilham Prabowo Asita; Tumingan; IGN. Aditya Dhiva; Muhammad Hidayat
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi struktur jembatan overpass dilakukan untuk memastikan kinerja dari struktur jembatan overpass yang sebenarnya terletak pada ruas jalan tol Balikpapan-Samarinda segmen 3 STA 11+460. Evaluasi yang dimaksud berupa kajian kekuatan struktur pada pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan, terdiri dari PC-I girder, pilar, serta pondasi. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tegangan awal dan tegangan akhir yang terjadi pada PC-I girde, stabilitas guling dan geser pada pilar, kapasitas dukung pondasi tiang pancang jembatan overpass. Standar pembebanan pada struktur mengacu pada RSNI T-02-2005. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa bagian girder tegangan kondisi akhir memiliki nilai -20700,54 kPa lebih kecil dari tegangan ijin -23094 kPa, pada bagian pilar safety factor yang terjadi lebih besar dari safety factor ijinnya, dan pondasi jembatan overpass beban yang terjadi lebih kecil dari beban ijinnya. Disimpulkan bahwa secara keseluruhan jembatan overpass masih dalam batas aman dari segi strukturnya, sangat kokoh dan juga layak untuk digunakan.
Penilaian Kondisi Komponen dan Elemen Jembatan Rangka Baja Atas Metode BMS dan FCM Ayetno; Priyo Suroso; Tumingan
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.994

Abstract

Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian kota yang terputus oleh adanya rintangan seperti, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, waduk, dan lain-lain. jembatan rangka baja Tenggarong meghubungkan dua tempat utara dan selatan. jembatan dibangun 1950-1953 sumber dari masyarakat. umur Jembatan > 80 tahun keatas.Tujuan pemeriksaan metode BMS & FCM pada jembatan secara visual,memastikan kerusakan kompunen dan elemen jembatan rangka baja atas.metode BMS ada 2, metode FCM 8 kriteria penilaian secara umum. Hasil penilaian pengamanan penguna jalan/sandaran, batang tepi kiri, batang diagonal kanan, batang diagonal kiri, gelagar melintang/transom penyebab kerusakannya berdasarkan penilaian BMS dan PBJ&J No 01/PBM/2022 adalah penurunan mutu atau kinerja proteksi korosi terhadap (lapisan pelindung/cat), penuan terhadap struktur, kompnen yang rusak,teremdam banjir, berkarat perubahan bentuk pada kompunen, lembab (akibat korosi). maka Nilai Kondisi (NK) 4 (kritis), pada seluruh permukaan dan sudah mulai terjadi karat pada daerah ujung, goresan dan baut atau >10% dari dimensi penampan maka Nilai Kondisi (NK) 5 (Runtuh), Rekomendasi FCM (Michael J. Parr.dkk.,2010). apabila ada kriteria yang tidak terpenuhi maka pemeriksaan selanjutnya disesuaikan kondisi peraturan jembatan Indonesia selanjutnya dianalisis menggunakan aplikasi SAP 2000 untuk mengetahui batang FCM atau batang kritis pada struktur jembatan rangka baja atas Tenggarong