p-Index From 2019 - 2024
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perencanaan Dimensi Blok Batu Untuk Pondasi Menerus Rumah Type 45 Dengan Bahan Dasar Beton Mutu K-125 Pramono; Mohammad Hidayat; Gilar Setiawan
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i1.370

Abstract

Pondasi pasangan batu gunung biasanya digunakan untuk rumah sederhana 1 lantai. Pada pondasi tersebut sering dijumpai rongga-rongga antar batu gunung. Karena bentuk batu gunung yang tidak seragam membuat susunan batu gunung terlihat terdapat rongga. Hal ini diperlukan bahan altenatif lain untuk menggantikan batu gunung dalam pemasangan pondasi menerus rumah sederhana. Untuk itu penelitian ini merencanakan dimensi Blok Batu yang terbuat dari beton untuk mengurangi rongga pondasi menerus tersebut serta memiliki Kuat Tekan Beton yang disesuaikan dengan mutu beton. Dimensi Blok Batu 0,40x0,2x0,15 m dengan dua lubang berdiameter 5 cm. Blok Batu beton menggunakan material pasir Mahakam, batu split Palu ½ dan semen Tonasa (PCC) dengan mutu K-125. Perhitungan anggaran biaya untuk pemanfataan pondasi menerus material batu gunung dan pondasi menerus blok batu menggunakan harga satuan Kota Samarinda tahun 2021 dan analisa harga satuan pekerjaan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016. Maka diperoleh besarnya biaya pemasangan pondasi menerus untuk rumah type 45 dengan Blok Batu beton sebesar Rp 18.012.760,98, dibandingkan dengan menggunakan pondasi batu gunung untuk rumah tipe yang sama memerlukan biaya sebesar Rp 28.976.363,55.
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN SD MUHAMMADIYAH 1 SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Farida Afifah Meilani CA; Tumingan; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menghitung elemen struktur meliputi pelat, balok, dan kolom gedung SD Muhammadiyah 1 Samarinda. Perhitungan struktur beton dimulai dengan menghitung pembebanan lalu dimasukkan ke dalam SAP 2000 v14 dan didapatkan gaya-gaya dalam berupa momen (M), gaya lintang (D) dan gaya normal (N). Kemudian dihitung menggunakan metode SNI 03-2847-2002 dan mengacu pada PPIUG 1983. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil momen kolom terbesar yaitu 49403,24 kg.cm dengan jumlah tulangan 6 Ø12, momen balok sebesar 1506087,32 kg.cm dengan jumlah tulangan lapangan 5 Ø12 dan tumpuan 8 Ø12 dengan jarak tulangan geser pada tumpuan Ø10 - 150 mm dan tulangan geser lapangan lapangan Ø12 - 300 mm. Pada pelat lantai didapat jarak tulangan arah x Ø12 - 150 mm, tulangan arah y Ø12 – 200 mm.
PENAMBAHAN SELULOSA DARI TANAMAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) TERHADAP KADAR ASPAL DALAM CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG Adita Ayu Faradina; Pramono; SSN Banjarsanti
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) masih belum banyak digunakan untuk perkerasan jalan di Indonesia.Stone Matrix Asphalt adalah jenis campuran aspal bergradasi senjang yang dibuat untuk mampu menahan kerusakan pada lapis aus dengan kadar aspal dan bahan pengisi yang tinggi sehingga mampu mengisi antar celah kosong akibat dari gradasi senjang. Selain itu agar tidak terjadi bleeding yang disebabkan kadar aspal tinggi maka campuran SMA memerlukan bahan tambah berupa serat selulosa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan penambahan ekstrak selulosa dari tanaman eceng gondok dapat digunakan sebagai pengganti serat selulosa sintesis dalam campuran aspal bergradasi senjang.Campuran serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 0%, 0.1%, 0.2%, 0.3% dan 0.4%. Hasil penelitian ini, penggunaan ekstrak selulosa eceng gondok memiliki pengaruh dalam parameter Marshall seperti stabilitas, flow dan VMA. Untuk nilai stabilitas dan flow pada penelitian ini nilainya berbanding lurus. Selain itu nilai VMA pada penelitian ini memenuhi spesifikasi yang ditentukan.Namun untuk nilai VIM pada pengujian ini tidak memenuhi spesifikasi. Hasil keseluruhan dari penelitian ini ekstrak selulosa tersebut dapat digunakan sebagai penganti selulosa buatan yang bertujuan sebagai bahan penstabil campuran kadar aspal tinggi dengan catatan untuk penelitian selanjutnya disarankan komposisi pada material agregat halus campuran dalam proses job mix desain harus ditambah.
ANALISA GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU JL. LONG PAHANGAI – TIONG OHANG STA. 0+000 – STA. 5+339 KAB. MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR Muhammad Rizky; Ibayasid; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geometrik Jalan Long Pahangai – Tiong Ohang terdapat banyak tikungan dan tanjakan di sepanjang STA. 0+000 hingga STA. 5+339. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi jalan di lapangan sesuai dengan teori. Setelah dianalisis dan dihitung mengenai geometrik jalan yang tepat, maka data-data tersebut dipergunakan untuk menganalisa tebal lapis perkerasan kaku pada jalan tersebut. Hasil analisa menyatakan bahwa beberapa tikungan dan tanjakan pada Jalan Long Pahangai – Tiong Ohang dari STA. 0+000 hingga STA. 5+339 ada yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tebal perkerasan yang ada pada jalan tersebut memiliki tebal 20 cm yang merupakan batas terendah dari tebal perkerasan kaku.
PENGARUH PENGGUNAAN GETAH KARET TERHADAP STABILITAS MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BASE (AC-BASE) Pramono; Karminto; Sopia Ayu Lestari
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Jenis aspal yang digunakan pada umumnya adalah Asphalt Concrete (AC). Namun perkerasan AC cukup peka terhadap retak dan pelepasan butir. Untuk mengatasi permasalahan di tersebut, perlu dilakukan peningkatan kualitas campuran aspal, salah satunya dengan memberi bahan tambah pada aspal atau bisa disebut dengan aspal modifikasi. Dalam penelitian ini dicoba mencampur antara campuran AC-Base dengan bahan tambah getah karet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan stabilitas Marshall pada campuran Asphalt Concrete-Base (AC-Base) dengan penambahan getah karet.Pada penelitian ini dibuat benda uji Marshall dengan variasi getah karet 0%, 2%, 4%, dan 6% terhadap berat aspal serta kadar aspal yang direncanakan adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6% yang kemudian akan diketahui kadar aspal optimum, stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA dan MQ pada campuran AC- Base.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penambahan getah karet menurunkan kadar aspal optimum dan meningkatkan stabilitas. Dengan stabilitas tertinggi terjadi pada penambahan getah karet sebesar 4% dengan nilai kadar aspal optimum 5,063% dan stabilitas secara grafis sebesar 3.180 kg kg dan pada kondisi aktual 3.222,70 kg. hasil penelitian menunukkan bahwa campuran AC-Base dengan penambahan getah karet memenuhi persyaratan.
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA BUSINESS PARK DI JALAN TEUKU UMAR SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Muhammad Rizky Julizar; Kukuh Prihatin; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan dinding penahan tanah pada Business Park memilik lereng yang terindikasi akan terjadi longsor , dari perhitungan kestabilan lereng didapat nilai 0,680 < 1 maka tidak aman. Berdasarkan ketinggian lereng mencapai 9 meter, maka direncanakan dinding penahan tanah kantilever dengan 2 trap , dengan trap 1 memiliki tinggi 6 meter dan lebar 3 meter sedangkan trap 2 memiliki tinggi 5 meter dan lebar 2,75 meter. Pertama kontrol stabilitas terhadap geser dan guling, apabila salah satu tidak memenuhi maka harus mendimensi ulang dinding penahan tanah. Nilai kontrol stabilitas trap 1 terhadap geser sebesar 2,078 dan guling sebesar 2,382 sedangkan trap 2 terhadap geser sebesar 2,002 dan guling sebesar 2,414. Kedua kontrol stabilitas terhadap daya dukung dan kelongsoran, apabila salah satu tidak memenuhi maka harus merencanakan pondasi dalam. Nilai kontrol stabilitas trap 1 terhadap daya dukung sebesar 1,905 dan kelongsoran sebesar 2,254 karena nilai daya dukung tidak memenuhi maka direncanakan pondasi dalam dengan kapasitas 27,78 ton sedangkan trap 2 terhadap daya dukung sebesar 1,518 dan kelongsoran sebesar 2,912 karena nilai daya dukung tidak memenuhi maka direncanakan pondasi dalam dengan kapasitas 31,25 ton. Terakhir masing-masing trap direncanakan penulangan secara detail.
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PENJADWALAN PADA STRUKTUR GEDUNG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR Andi Nurul Amalia; Pramono; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah salah satu komponen utama dalam pembangunan struktur gedung Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur untuk mengetahui banyaknya biaya yang dibutuhkan.Untuk mendapatkan besaran biaya yang dibutuhkan, maka dengan menghitung volume pada item pekerjaan, dilanjutkan dengan menganalisa pekerjaan dengan mengacu pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan bidang cipta karya (2013), dilanjutkan dengan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan didapatkan harga masing-masing item pekerjaan yang akan di rekapitulasikan. Untuk hasil rekapitulasi pada proyek ini didapat hasil sebesar Rp. 13.651.588.000,- (Thirteen Billion Six Hundred and Fifty One Million Five Hundred EigthyEight Thousand Rupiah) untuk pekerjaan strukturnya saja.Time Schedule yang berfungsi untuk mengatur waktu pelaksanaan pada proyek dan sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek didapat selama119 hari kerja atau 17 minggu.
PENGARUH STYROFOAM DAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT PADA CAMPURAN ASPAL LAPIS PERMUKAAN (AC – WC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL Fahrunnisa; Salma Alwi; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipampatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada saat ini kebutuhan akan jalan raya semakin meningkat sehingga diperlukan kualitas perkerasan yang baik. Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambah (additive) dan filler menjadi salah satu alternatif salah satunya penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah dan filler semen yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton aspal. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah karakteristik Marshall yang meliputi stabilitas, flow, VIM, VMA, Marshall Qountient. Variasi kadar styrofoam adalah 0%; 0.02%; 0.04%; 0.06%; dan 0.08%. Variasi kadar filler adalah 0%; 2.5%; 5%; 7.5%; dan 10 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Marshall diperoleh kadar aspal optimum (KAO) adalah 6.1%, kadar styrofoam optimum (KSO) adalah 0.0325 %, dan kadar filler optimum (KFO) adalah 7.45%.
KUAT TARIK BELAH PADA SELF COMPACTING CONCRETE DENGAN KADAR COAL ASH DAN VARIASI KADAR SUPERPLASTICISER Duwi Budi Utomo; Salma Alwi; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu solusi untuk memperoleh struktur beton yang memiliki ketahanan yang baik adalah dengan menggunakan Self Compacting Concrete (SCC). SCC adalah beton yang memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang di dalam cetakan tanpa melalui proses pemadatan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda. Obyek dalam penelititan ini adalah beton mutu tinggi yang menggunakan bahan tambah superplasticzer dan fly ash dengan varian campuran 12,5%, 25%, 37,5%, 50%. Sedangkan pengujian kuat tarik beton dilakukan setelah umur beton 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil pengujian diperoleh bahwa penambahan presentase abu terbang ( fly ash ) sebesar 12,5%, 25%, 37,5%, 50% sangat berpengaruh terhadap kenaikan kuat tekan beton. Nilai kuat tarik beton maksimum terjadi pada penambahan admixture viscocrete sebesar 1,5 % yang mempunyai kuat tarik rata-rata pada tahap I sebesar 40,2 MPa, pada tahap ke II paling besar 47,5 MPa dengan menggunakan fly ash sebesar 50%. Workability dan nilai slump beton pada tahap I menunjukan pada penambahan kadar superplasticzer 2,5% didapatkan nilai slump yang tertinggi 27cm, sedangkan pada tahap II terjadi kebalikan nilai ini terjadi akibat penambahan fly ash sebesar 12,5%, 25%, 37,5%, 50%.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAN PENJADWALAN TENAGA KERJA PADA PEMBANGUNAN RUANG KELAS 3 RSUD DR.H. SOEMARNO SOSROATMOJO TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN KALIMANTAN UTARA Muhammad Fairuz Suryo Prayogo; Tumingan; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan proyek tergantung ketersediaan tenaga kerja dan penyebaran jumlah terhadap waktu pelaksanaannya, tujuan pada perhitungan ini untuk menentukan tenaga kerja dan penjadwalan harian tenaga kerja pada pembangunan Pembangunan Ruang Kelas 3 RSUD Dr.H Soemarno Sosroatmojo, berpedoman pada Analisa tenaga kerja yang dikeluarkan oleh badan standarisasi Nasional Indonesia (SNI 2008). Hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja didapatkan total jumlah tenaga kerja sebanyak 8635 orang, dengan kriteria tenaga kerja pekerja, tukang kayu, tukang batu, tukang besi, mandor, operator alat berat dan pembantu operator. Penjadwalan tenaga kerja dilakukan agar tidak terjadi penumpukan yang membuat pekerjaan tidak efisien, tenaga kerja tertinggi sebanyak 68 orang yang digunakan terdapat pada hari ke 194 dan sebanyak 1 orang pada hari pertama pekerjaan dari rencana pengerjaan selama 300 hari kerja.