p-Index From 2019 - 2024
2.083
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Kuat Tekan Beton Menggunakan Hammer Test Dan Ultrasonic Pulse Velocity (Upv) Pada Jembatan Kuala Samboja Budi Nugroho; Tumingan; Ernawati
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i1.361

Abstract

Jembatan Kuala Samboja merupakan sebuah jembatan tipe rangka baja dengan bentang 60 meter yang terletak pada Jalan Poros Balikpapan – Handil II kelurahan Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Akibat kondisi lalu lintas dan beban kendaraan yang melintas semakin lama semakin meningkat di sekitar jembatan Kuala Samboja, maka di perlukan evaluasi untuk mengetahui mutu beton yang terpasang saat ini terhadap standar spesifikasi jembatan beton dengan asumsi mutu beton 250 Kg/cm2. Pengujian ini menggunakan metode yang bersifat non destructive dengan alat Hammer Test dan Ultrasonic Pulse Velocity Test. Dengan menggunakan alat Hammer Test diambil sebanyak 750 titik pada abutment dan 50 titik pada plat lantai jembatan. Pengujian dengan menggunakan alat upv dengan metode Tidak Langsung diambil sebanyak 15 titik pada abutment dan 4 titik plat lantai jembatan. Dari hasil pengujian hammer test diperoleh nilai kuat tekan beton pada abutmen dan pelat lantai jembatan masih memenuhi standar spesifikasi jembatan yaitu sebesar 327,08 kg/cm2 dan 482,98 kg/cm2 , sedangkan nilai kuat tekan beton hasil uji UPV pada abutment dan pelat lantai tidak memenuhi standar spesifikasi jembatan yaitu sebesar 306,75 kg/cm2 dan 228,41 kg/cm2.
Modifikasi Perencanaan Jembatan Mahakam 4 Di Kota Samarinda Menggunakan Model Cable Stayed Budi Nugroho; Sujiati Jepriani; Salim Juniardi
JURNAL INERSIA Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v14i1.373

Abstract

Jembatan Kembar Mahakam IV adalah jembatan tipe Arch atau pelengkung baja yang berada tepat bersebelahan dengan Jembatan Mahakam I. Jembatan Kembar Mahakam IV dibangun untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap harinya di Jembatan Mahakam I. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bentuk struktur jembatan Mahakam IV dengan model konstruksi cable-stayed, menghitung pembebanan pada jembatan cable-stayed, dan merencanakan perhitungan struktur atas jembatan yang meliputi Pylon dan Cable. Metode penelitian dimulai dengan tahapan perencanaan, teori dan standar rujukan yang digunakan berdasarkan SNI 1725:2016 Pembebanan untuk jembatan dan SNI 2833:2016 tentang perencanaan jembatan terhadap beban gempa. Setelah itu pemodelan struktur jembatan, penginputan data beban dan material serta analisis pembebanan dihitung menggunakan program SAP2000 V.20. Hasil penelitian ini adalah dari perencanaan struktur atas jembatan di dapat gaya pada rasio tegangan kabel maksimun sebesar 13054.185 kN yang terjadi di segmen 5, kombinasi Kuat 1 dengan tegangan izin ≤ 0,45 fpu dinyatakan memenuhi persyaratan penarikan kabel, perencanaan pilon yang menggunakan rumus Troitsky didapat tinggi pilon yaitu 70 meter dan gaya lendutan terbesar pada puncak pilon full segmen sebesar 0.085957 m < 0.088 pada Kombinasi Kuat 1 di sumbu X dengan lendutan izin H/800 dinyatakan memenuhi persyaratan.
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DAN DIMENSI FENDER DERMAGA PT. TIMUR JAYA PALARAN SAMARINDA - KALIMANTAN TIMUR Abdi Kurniawan; Budi Nugroho; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermaga PT. Timur Jaya terletak di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan dermaga ini untuk melayani kapal dengan bobot 10.000 DWT dan untuk memaksimalkan distribusi barang komoditas di daerah Palaran dan sekitarnya. Untuk menunjang dermaga tersebut, diperlukan perencanaan alur pelayaran, kolam pelabuhan, breakwater, serta dimensi dan struktur dermaga beserta kelengkapannya. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, sistem struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 dengan model 3D. Dari hasil perencanaan desain didapatkan, dermaga terdiri dari bangunan jetty dan 1 buah trestle. Dimensi dari jetty yaitu panjang 105 m dan lebar 18,7 m, sedangkan dimensi dari trestle yaitu panjang 20,8 m dan lebar 9,3 m. Dimensi balok dermaga yaitu lebar 40 cm dan tinggi 60 cm, sedangkan dimensi tiang pancang diameter 0,4 m dan panjang 40 m. Dalam perhitungan dermaga ini dihitung juga dimensi fender dan bolder. Pada fender menggunakan karet silindris FR 3 dengan beban 8 ton/m serta berat fender 45 kg/m. Jarak antar fender adalah 13 m. Bolder adalah gaya sandar dan gaya tambat yaitu sebesar 18,823 ton.
PERBANDINGAN BIAYA ANTARA DINDING PENAHAN TANAH DAN PILE SLAB STA 6+525 s/d STA 6+650 PADA RUAS JALAN TOL SAMARINDA-BALIKPAPAN SEGMEN 2 Rafian Tistro; Budi Nugroho; Haryo Bagus Wibowo
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan dalam mengatasi kelongsoran tanah timbunan lapisan jalan pada proyek pembangunan ruas jalan tol Samarinda-Balikpapan STA 06+525 s/d STA 06+650 segmen 2 ialah dengan membangun konstruksi pile slab. Namun, banyak alternatif lain yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan dinding penahan tanah. Perhitungan ini bertujuan untuk dapat merencanakan dinding penahan tanah dan membandingkan biaya antara dinding penahan tanah dan pile slab yang telah dibangun. Perhitungan dinding penahan tanah meliputi, stabilitas lereng menggunakan metode irisan Fellenius (1927), koefisien tekanan tanah lateral dengan mempertimbangkan pengaruh gempa berdasarkan RSNI2833;2013, daya dukung tanah menggunakan teori Vessic (1975), kapasitas dukung tiang pancang menggunakan teori Briaud et al (1985), penulangan menggunakan SNI03-2847-2002 dan HSPK tahun 2017 wilayah Kota Balikpapan. Angka keamanan bidang longsor paling kritis 1,6 dengan tinggi 4,5m dari muka tanah, maka direncanakan DPT tipe kantilever dengan dimensi H = 5 m, B = 3,5 m. Didapatkan nilai FKgeser= 1,94; FKguling= 2,93; FKDDT= 0,80. Digunakan spunpilep restressed untuk menambah daya dukung tanah dengan diameter = 50 cm, panjang = 14 m. Bahan material dinding penahan tanah yang digunakan adalah beton bertulang dengan tulangan momen D19 mm dan tulangan bagi D16 mm. Hasil total biaya pekerjaan menunjukkan pada konstruksi dinding penahan tanah membutuhkan biaya Rp. 9.004.620.000,00 sedangkan total biaya pekerjaan pada konstruksi pile slab membutuhkan biaya Rp. 6.673.618.000,00. Biaya yang efisien ditunjukkan pada konstruksi pile slab.
PENGARUH SERAT DAUN NANAS (ANANAS COMOSUS) TERHADAP KADAR ASPAL DALAM CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG Muhammad Reza Fachlevi; Budi Nugroho; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh serat daun nanas (ananas commosus) sebagai bahan tambah/penstabil untuk meningkatkan kadar aspal dalam campuran aspal bergradasi senjang. Campuran aspal dengan serat daun nanas ini memakai kadar serat 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4% dari total berat campuran, lalu menggunakan kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% dari total berat campuran, serta penambahan filler sebanyak 9,5%. Pada hasil pengujian, penambahan serat nanas dapat menstabilkan dan menaikkan kadar aspal. Pada campuran dengan kadar serat 0% didapatkan KAO sebesar 6,08% akan tetapi campuran ini akan bleeding karena mempunyai nilai VIM dibawah batas bawah. Setelah ditambahkan serat nanas sebanyak 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4% didapatkan KAO sebesar 5,55%, 5,41%, 5,18%, dan 6% akan tetapi parameter VIM tidak menunjukkan tanda-tanda bleeding karena tidak melewati batas bawah. Berdasarkan hasil penelitian serat nanas dapat digunakan sebagai bahan penstabil dan meningkatkan kadar aspal, walaupun parameter VIM belum ada yang memasuki angka optimum. Perlu dilakukan penilitian lebih lanjut agar parameter VIM dapat memenuhi syarat spesifikasi.
Analisis Kuat Tarik Belah dan Kuat Lentur Beton dengan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Subtitusi Parsial Semen Salsabilla Putri Arafah; Salma Alwi; Budi Nugroho
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.872

Abstract

Fly ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Penelitian campuran limbah batu bara biasa dilakukan oleh para peneliti dengan melakukan penggantian sebagian material penyusun beton seperti contohnya adalah semen. Subtitusi parsial pada semen menggunakan limbah batubara tersebut dilakukan dengan berbagai variasi persentase penambahan yang konstan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kuat tarik belah dan kuat lentur nya yang di mana sebagian semen telah diganti komposisinya dengan fly ash. Benda uji yang digunakan berupa balok dengan ukuran 15cm × 15cm × 60cm untuk pengujian kuat lentur dan benda uji silinder dengan ukuran 15cm × 30cm untuk pengujian kuat tarik belah. Dari hasil pengujian kuat tarik belah beton tersebut diperoleh nilai kuat tarik belah yang tidak memenuhi kuat tarik belah rencana yaitu sebesar f’t = 2,5 Mpa. Pada pengujian kuat lentur diperoleh nilai kuat lentur yang memenuhi nilai kuat lentur rencana pada variasi 0-12,5% yaitu dengan nilai di atas fr = 3 Mpa. Dari kedua pengujian karakteristik beton tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash dengan persentase tertentu masih dapat dianjurkan pada pengujian kuat lentur.
ANALISA PERBANDINGAN VARIASI TINGGI RANGKA BATANG PADA JEMBATAN RANGKA TIPE WARREN Tumingan; Budi Nugroho; Azizah Marwa Sukma
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.883

Abstract

Jembatan rangka tipe Warren merupakan jembatan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Karena jembatan rangka tipe Warren memiliki rasio tegangan atau stress ratio yang tidak terlalu besar sehingga jembatan tipe Warren sering digunakan di Indonesia karena daya tahannya cukup kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jembatan tipe Warren dengan lendutan dan stress ratio paling minimum dengan berbagai variasi ketinggian. Penelitian ini dilakukan perbandingan 3 variasi tinggi jembatan 5 m, 6 m dan 7 m yang masih masuk standar ruang bebas jembatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006, tinggi ruang bebas minimum adalah 5 m. Penelitian ini menggunakan program SAP2000 dengan pembebanan sesuai peraturan SNI 1725: 2016. Hasil analisa menunjukkan bahwa semakin tinggi rangka batang jembatan maka lendutan yang dihasilkan semakin kecil, lendutan maksimum terdapat pada rangka batang dengan tinggi 5 m memiliki nilai 0,0525 m. Sedangkan semakin tinggi rangka batang jembatan maka nilai stress ratio yang dihasilkan semakin besar. Nilai stress ratio paling besar terdapat pada rangka batang dengan tinggi 7 m, yaitu 0,700 yang masih memiliki kategori aman terhadap tegangan ijinnya 0,8.
PERBANDINGAN STRUKTUR PCU GIRDER DENGAN PCI GIRDER PADA JEMBATAN PENDEKAT MAHAKAM IV SISI SAMARINDA SEBERANG Nur Muhammad Ramadhan; Budi Nugroho; Daru Purbaningtyas
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Mahakam IV yang dibangun pada tahun 2017 dan selesai tahun 2019 merupakan jalur penyeberangan yang menghubungkan antara Samarinda kota menuju Samarinda seberang. Jembatan ini memiliki 2 jalan pendekat yaitu jalan pendekat sisi Samarinda seberang dan jalan pendekat sisi Samarinda kota. Jalan pendekat sisi Samarinda seberang menggunakan material balok prategang untuk gelagarnya, dengan bentang satu span 30 m. Balok prategang yang digunakan pada jalan pendekat ini diproduksi oleh PT. JHS system. Balok prategang yang diproduksi dikerjakan dengan system beton pracetak (Precast Concrete) dengan bentuk U (PCU). Pada umumnya bentuk balok prategang yang digunakan untuk jembatan adalah I. Dimana luas penampang balok I memiliki nilai yang lebih kecil dari bentuk U. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil desain yang terkait dengan luas total penampang girder, gaya prategang, kehilangan gaya prategang, lendutan dan jumlah girder yang dapat terpasang pada PCU girder dengan Precast Concrete I (PCI) girder. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data, kemudian merancang dan membandingkan hasil desain PCU girder dengan PCI girder. Untuk PCI girder digunakan produksi milik PT. WIKA. Penelitian menunjukkan bahwa PCU girder memiliki luasan sebesar 43,164 m2 lebih besar dibandingkan dengan PCI girder sebesar 21,645 m2. Demikian juga dengan gaya prategang dimana PCU girder memiliki gaya prategang sebesar 69,42% lebih besar dari PCI girder yang didapatkan sebesar 30,58% serta kehilangan gaya prategang yang terjadi pada PCU sebesar 26% lebih besar dari pada PCI girder yang terjadi sebesar 23%, namun lendutan yang terjadi pada PCU sebesar 0,089 m lebih kecil dibandingkan dengan PCI girder yang terjadi sebesar 0,0966 m. jumlah girder PCU yang terpasang dilapangan berjumlah 6 buah sedangkan PCI girder dengan meninjau hasil lendutan dan bentang satu span maka PCI girder dapat dipasang dengan jumlah 9 buah dilapangan. Dengan hasil yang diperoleh maka PCU girder lebih efektif dipakai dibandingkan PCI girder dengan meninjau hasil gaya prategang, lendutan dan jumlah girder serta kondisi lapangan.
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA RUAS JALAN TOL SAMARINDA-BALIKPAPAN SEGMEN 2 STA 06+525 – 06+650 Amir Wardana; Priyo Suroso; Budi Nugroho; Raudah Ahmad; Aiun Hayatu
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan dinding penahan tanah (DPT) pada proyek pembangunan ruas jalan tol Samarinda-Balikpapan STA 06+525 – STA 06+650 dilakukan sebagai suatu penanganan dalam mengatasi kelongsoran tanah timbunan lapisan jalan. Perhitungan ini bertujuan untuk menganalisa stabilitas lereng, menentukan tipe DPT yang sesuai, menentukan dimensinya, menghitung beban yang bekerja, menganalisa kontrol stabilitas geser, guling, daya dukung tanah, retaknya konstruksi, dan stabilitas lereng setelah penanganan dengan DPT serta menghitung penulangannya. Perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode irisan Fellenius (1927), koefisien tekanan tanah lateral dengan mempertimbangkan pengaruh gempaberdasarkan RSNI 2833;2013, daya dukung tanah menggunakan teori Vessic (1975), kapasitas dukung tiang pancang menggunakan teori Briaud et al (1985) dan penulangan menggunakan SNI 03-2847-2002. Angka keamanan bidang longsor paling kritis 1,7 dengan tinggi 4,5m dari muka tanah , maka direncanakanDPT tipe kantilever dengan dimensi H=5m, B=3,5m. Didapatkan nilai FKgeser = 1,87; FKguling = 2,84; FKDDT = 0,78; Kontrol retak badan DPT diperoleh tegangan terjadi 854,57 kN/m3, kaki DPT dengan tegangan geser = 478,55 kN/m2dan tegangan tarik = 2459,50 kN/m2, sedangkan tumit DPT memiliki tegangan geser = 207,76 kN/m2dan tegangan tarik = 2185,98 kN/m2; FK minimum stabilitas lereng setelah penanganan =2,20. Digunakan pondasi tiang pancang spun pile prestressed untuk menambah daya dukung tanah dengan diameter = 40cm, panjang = 14m. Bahan material DPT yang digunakan adalah beton bertulang dengan tulangan momen D22mm, tulangan bagi D16mm dan tulangan geser Ø13mm.
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA PADA BANGUNAN GEDUNG AKUNTANSI S1 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Rahmadina Alliah; Joko Suryono; Budi Nugroho; Sunarno
JURNAL INERSIA Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi membutuhkan suatu program komputer untuk memudahkan perhitungan struktur, salah satunya yaitu program SAP 2000 versi 14 yang memiliki keunggulan lebih cepat mendapatkan hasil perhitungan struktur bangunan dibandingkan metode perhitungan manual. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisa profil struktur baja pada Gedung Kuliah Jurusan Akuntansi S1menggunakan SAP 2000 versi 14 dan untuk mendimensi profil struktur baja menggunakan metode LRFD berdasarkan SNI 13-1729-2002. Perhitungan profil struktur baja dimulai dengan menghitung pembebanan yang mengacu pada PPIUG 1983, lalu diinput kedalam SAP 2000 versi 14 dan didapatkan gaya-gaya dalam berupa momen (M), gaya lintang (D) dan gaya normal (N). Hasil analisa gaya dihitung menggunakan metode LRFD yang mengacu pada SNI 13-1729-2002.