Asnawi Syarbini
Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KREATIVITAS DI SEKOLAH DASAR Teti Suherawati; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 2 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i2.7752

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan pendekatan saintifik dan kreativitas siswa . Subjek penelitian adalah siswa kelas V B SDN Kedaleman 1 berjumlah 33 siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) diagnostik model Kemmis dan Mc Taggar sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen menggunakan observasi, angket dan tes. Penelitian menggunakan mixed menthod  analisis. Data diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Target pada penelitian ini adalah adanya peningkatan pada pembelajaran terpadu IPA dan kreativitas siswa oleh 40% siswa pada siklus 1,60% pada siklus 2 dan 80 % pada siklus 3.Kemampuan kreativitas siswa dianalisis berdasarkan hasil tes menggunakan lembar instrumen . Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendekatan saintifik efektif digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu di kelas VB SDN Kedaleman 1. Interaksi siswa terjadi di kelas dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan, mengomunikasikan hasil diskusi kelompok . Siswa mampu melaksankan kegiatan presentasi hasil pengamatan di depan kelas . Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan efektivitas pendekatan saintifik dari siklus 1 sebesar 62 %,  siklus 2 sebesar 77 %, dan siklus 3 sebesar 87 ,6 %. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kreativitas siswa dari siklus 1 sebesar 63 %, siklus 2 sebesar 75 % dan siklus 3 sebesar 81%.   Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan evaluasi pembelajaran terpadu IPA dari siklus 1 sebesar 64 %, siklus 2 sebesar 74,7 % dan siklus 3 sebesar 82 %. Guru dapat menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran terpadu IPA dan pembelajaran lainnya di kelas. Pendekatan saintifik bisa di terapkan di kelas yang menggunakan kurikulum KTSP . Kata kunci : Pembelajaran terpadu IPA, pendekatan saintifik, Kreativitas, siswa kelas V Sekolah Dasar.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Mulyana Mulyana; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 2, No 2 (2015): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v2i2.7864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan siswa  yang belajar menggunakan model ekspositori SDN Bitungjaya I  Cikupa, (2) Perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas rendah  SDN Bitungjaya I Cikupa, (3) Pengaruh interaksi  antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan kreativitas terhadap hasil belajar IPA  di SDN Bitungjaya I Cikupa, (4) Perbedaan Hasil Belajar IPA antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan berkreativitas tinggi, dengan kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori dan berkreativitas tinggi di SDN Bitungjaya I Cikupa, (5) Perbedaan Hasil Belajar IPA antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan berkreativitas rendah dengan kelompok siswa yang menggunakan  model pembelajaran ekspositori dan berkreativitas rendah di SDN Bitungjaya I Cikupa.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan siswa  yang belajar menggunakan model ekspositori Fhitung (10.208) > Ftabel (2,15), terdapat erbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan siswa yang memiliki kreativitas rendah Fhitung (21.908) > Ftabel (2,15), terdapat pengaruh interaksi  antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan kreativitas terhadap hasil belajar IPA Fhitung (18.265) > Ftabel (2,15), terdapat perbedaan Hasil Belajar IPA antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan berkreativitas tinggi, dengan kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori dan berkreativitas tinggi Fhitung (12.776) > Ftabel (3,18),  terdapat Perbedaan Hasil Belajar IPA antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan berkreativitas rendah dengan kelompok siswa yang menggunakan  model pembelajaran ekspositori dan berkreativitas rendah Fhitung (12.776) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terbukti efektif meningkatkan hasil belajar IPA. Kata kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Kreativitas, Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BERBASIS KONSTEKTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Lilis Nasriah; Sholeh Hidayat; Asnawi Syarbini
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 2, No 2 (2015): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v2i2.7865

Abstract

Penelitian ini dirancang dalam 3 siklus.Siklus 1 membahas tentang materi kegiatan konsumsi barang dan jasa.Siklus II membahas tentang kegiatan produksi barang dan jasa, serta pada siklus III membahas materi tentang kegiatan distribusi barang dan jasa, Akhir pelaksanaan siklus 1.siklus II dan siklus III diadakan tes akhir setelah pelaksanaan tindakan. Tes ini dilaksanakan dalam rangka untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, Sedangkan peningkatan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif model STAD dilihat melalui lembar observasi.Berdasarkan hasil tes pada setiap akhir siklus, pembelajaran materi kegiatan pokok ekonomi dengan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, Hal tersebut ditunjukkan pada siklus 1 rata-rata kelasnya adalah 56,2 pada siklus II rata-rata kelasnya adalah 56,4 dan pada siklus III rata-rata kelasnya adalah 59,3.Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan setiap siklus persentase rata-rata  aktivitas belajar kelas dalam pembelajaran kooperatif model STAD menunjukkan peningkatan yang cukup baik. persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 82,1 % dan meningkat pada siklus 11 menjadi sebesar 83,5%, serta pada siklus III meningkat menjadi 91 %. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Model STAD, Prestasi Belajar, Aktivitas Belajar
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Dede Kurnia Adiputra; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 1 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i1.7706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar antara penggunaan metode inkuiri terbimbing dengan penggunaan metode ceramah di kelas VI pada mata pelajaran IPA, (2) hasil belajar IPA antara siswa keterampilan proses sains tinggi dengan siswa keterampilan proses sains rendah, (3) pengaruh interaksi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA (4) hasil belajar IPAantara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains tinggi dan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains tinggi, (5) hasil belajar IPA antara siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains rendah  dan siswa yang menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa; terdapat perbedaan nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbinglebih tinggi dari nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran menggunakan metode ceramah, Fhitung (9,107) > Ftabel (2,15). Ada perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah. Siswa dengan keterampilan proses sains tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains rendah. Fhitung (4,391) > Ftabel (2,15).Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA. Fhitung (5,072) > Ftabel (2,15). Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains tinggi, Fhitung (4,695) > Ftabel (3,18). Terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains rendah, lebih tinggi dari siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains rendah, Fhitung (5,286) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terbukti mampu meningkatkan hasil belajar IPA dikelas VI SD Negeri Cipete 2 Curug Serang. Kata kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar.
PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU Irfan Fauzan Rizqillah; Asnawi Syarbini; Aan Hendrayana
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 2 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i2.7758

Abstract

Tujuan Penelitian Pengembangan ini untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada kelas IX MTs Negeri 4 Kabupaten Serang. Nilai IPA siswa yang masih dibawah standar ketuntasan hasil belajar, minat belajar siswa rendah, dan keterbatasan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini. Untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang dapat merangsang kreatifitas siswa, menumbuhkan minat belajar, serta membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran, salah satunya yaitu mobile learning berbasis android. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana memproduksi mobile learning berbasis android dan seberapa efektif pengembangan produk mobile learning berbasis android pada pembelajaran IPA kelas IX. Model penelitian pengembangan yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan mengumpulkan informasi dan menganalisis kebutuhan, mengembangkan instrumen, merancang dan membuat mobile learning, penerapan pada pembelajaran, serta dilakukan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk mobile learning berbasis android yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran IPA kelas IX MTs. Hasil uji efektifitas didapat dari uji kelayakan produk oleh ahli dengan kategori tinggi, Penggunaan produk mobile learning juga dapat meningkatkan minat belajar siswa dengan kategori tinggi. Selain itu dilakukan juga uji t berpasangan diperoleh hasil perhitungan terdapat perbedaan antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan, maka Ha diterima.  Kesimpulannya bahwa mobile learning berbasis android efektif digunakan dalam pembelajaran, dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga sangat perlu guru melakukan pemanfaatan dan pengembangan media pembelajaran guna menumbuhkan minat belajar siswa, meningkatkatkan hasil belajar dan memudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Muhaemin Muhaemin; Asnawi Syarbini; Fatah Sulaeman
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 2, No 2 (2015): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v2i2.7866

Abstract

Dalam interaksi proses pembelajaran di sekolah, terutama dalam pelajaran IPA masih banyak menggunakan model pebelajaran yang bersifat tradisional, dimana guru semuanya berpusat pada guru, sehingga pembelajaran berkesan monoton. Maka dari itu harus adanya variasia dalam mencipakan model pembelajaran di kelas, agar siswa tidak jenuh dan yang paling penting agar proses pembelajaran semakin aktif, sehingga materi yang diajarkan mudah diserap oleh siswa. Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa yang mendapatkan pengetahuannya dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisiondisbanding dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran ceramah. Disamping model pembelajaran factor internal juga sangat penting dalam proses pembelajaran, agar materi ajar terserap dengan baik, salah satu factor internal adalah minat siswa, maka penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang berminat tinggi dan siswa yang berminat rendah, ketika dibelakukanya model pebelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisiondan model pembelajaran ceramah. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Parodot Kecamatan Jawilan Kabupaten Serang pada siswa kelas V dengan jumlah sampel 40 siswa. Metode yang digunakan adalah dengan  cara penelitian eksperimen dengan menganalisis data melalui program excel dan SPSS. 20.00. Kata kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division, model pembelajaran ceramah, minat siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Tatang Rohendi; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 1 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i1.7708

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh media powerpoint terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Cimanggu,Pandeglang; (2) untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA  pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Cimanggu,Pandeglang (3) pengaruh dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Cimanggu Pandeglang. (4) terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajar dengan media power point pada motivasi belajar rendah dengan hasil uji Fhitung(48,82)>Ftabel(5,32) (5) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara yang menggunakan media powerpoint dan motivasi belajar rendah dengan tanpa media powerpoint dan motivasi belajar rendah..metode penelitian menggunakan metode pendekatan kuantitatif melalui metode penelitian eksperimen. Dengan populasi siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Cimanggu Kec. Cimanggu-Pandeglang sebanyak 40 siswa, dan sampel diambil secara purposive sampling dari populasi yang ada yaitu siswa kelas 8 sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan tes tertulis. Angket untuk memperoleh data media powerpoint dan motivasi belajar siswa sedang tes tertulis untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Pengujian hipotesis menggunakan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian diperoleh (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan media dan media power point dengan hasil uji Fhitung(12.20)>Ftabel (4.49). (2) terdapat perbedaan hasil belajar antara motivasi belajar tinggi dan rendah dengan hasil uji Fhitung(52,88)>Ftabel(4.49) (3) terdapat pengaruh interaksi antara media powerpoint dengan motivasi belajar dengan nilai uji Fhitung(46.43)>Ftabel(4.49). (4) terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajar dengan media power point pada motivasi belajar tinggi dengan hasil uji Fhitung(48,82)>Ftabel(5,32) (5) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara yang menggunakan media powerpoint dan motivasi belajar rendah dengan tanpa media powerpoint Kata kunci : media pembelajaran, motivasi belajar, dan hasil belajar IPA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI KREATIVITAS DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Samudi Samudi; Asnawi Syarbini
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 1, No 1 (2014): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v1i1.7892

Abstract

Tujuan dari penelitian iniuntuk meningkatkan kreativitas siswa dan hasil belajar siswa serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yakni siswa mampu memahami konsep alat indera dan fungsinya denganmenggunakanmodel pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dankreativitas.Untuk mencapai tujuan diatas, maka peneliti melaksanakan penelitian dengan jenis kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes serta catatan dilapangan, serta menggunakan tiga siklus yang diantarannya siklus I, siklus II, dan siklus III.Hasil penelitian menunjukan, bahwa peningkatan hasil belajar siswa dalam konsep alat indera manusia pada pembelajaran IPA dari siklus I, 59,19; siklus II, 70,04; siklus III, 85,21. Atau mengalami peningkatan prosentase siklus I ke siklus II (18,33%), dan siklus II ke siklus III (21,65%) dan nilai rata-rata kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dankreativitas pada tahap siklus I ke siklus II (23,86%); sedangakan siklus II ke siklus III (56,02%). Kata kunci: Hasil Belajar, Kreativitas, Problem Based Learning (PBL)
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET DAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP Dion Sudiono; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 1 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i1.7709

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) cara pengembangan model media pembelajaran kartu kuartet dan pendidikan karakter peserta didik pada mata pelajaran PKn; (2) efektivitas kartu kuartet sebagai alternatif model media pembelajaran dan pengembangan pendidikan karakter peserta didik pada mata pelajaran PKn; dan (3) hasil belajar dan pendidikan karakter peserta didik setelah menggunakan produk hasil pengembangan media kartu kuartet pada mata pelajaran PKn tentang nilai-nilai luhur Pancasila kelas VIII SMP. Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas VIII SMPN 9 Cilegon semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model Borg and Gall. Hasil penilaian menunjukan bahwa (1) penilaian ahli materi pelajaran berada pada kategori sangat baik dengan rerata skor 3,85; (2) penilaian ahli media pembelajaran pada kategori sangat baik dengan rerata skor 3,80; (3) uji coba kelompok kecil berada pada kategori sangat baik dengan rerata skor 3,83; dan (4) uji coba lapangan berada pada kategori sangat baik dengan rerata skor 3,84. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan kartu kuartet PKn kegiatan pembelajaran PKn tentang nilai-nilai luhur Pancasila dapat berlangsung secara aktif, kreatif, dan menyenangkan, mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 79,72, dan terbukti efektif dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter peserta didik. Model media pembelajaran kartu kuartet PKn telah memenuhi persyaratan diterimanya sebagai media pembelajaran PKn tentang nilai-nilai luhur Pancasila kelas VIII SMP. Kata kunci : Kartu Kuartet, Pendidikan Karakter, Pendidikan Kewarganegaraan, Nilai-nilai Luhur Pancasila
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA SD Hermawan Hermawan; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 5, No 1 (2018): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v5i1.7469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar siswagan menggunakan model STAD (Student Teams Achievement Division) dalam pembelajaran IPA pada materi sistem pernapasan manusia. Subjek penelitian dalam hal ini yaitu siswa kelas V SDN Barugbug 1 yang berjumlah 40 orang siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 19 perempuan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu pada pra siklus siswa kelas V masih pasif dan proses pembelajaran masih berlangsung secara klasikal atau guru sebagai sumber pengetahuan, pada siklus I mulai terlihat keaktifan siswa walaupun tidak seluruhnya, hasil pos tes sebesar 78. 63 dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 89. 12, siswa lebih aktif, responsif serta saling kerjasama pada siklus II, hasil angket minat meningkat dari 57. 5 siklus I menjadi 80. 62 pada siklus II. Kata Kunci: Hasil Belajar, STAD, Minat Belajar.