Titiek Islami
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS KRETEK TAMBIN Auliy Irfany; Mochammad Nawawi; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya produksi jagung disebabkan oleh faktor lingkungan misalnya curah hujan rendah, kandungan bahan organik rendah, tingkat kesuburan tanah rendah dan penggunaan benih bermutu rendah. Penggunaan mulsa dan pupuk hijau merupakan alternatif yang dapat digunakan dalam memperbaiki sifat biologi, kimia dan fisik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi tingkat ketebalan mulsa jerami padi dan tingkat pupuk hijau pada tanaman jagung var. Kretek Tambin serta untuk menentukan kombinasi tingkat ketebalan mulsa jerami padi dan tingkat pupuk hijau yang tepat pada tanaman jagung var. Kretek Tambin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok sederhana. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2014 desa Karang kemasen, Bangkalan dengan ketinggian 100 m dpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa jerami serta penambahan pupuk hijau mampu meningkatkan N total tanah sebanyak 0,07 % serta meningkatkan pertumbuhan sehingga hasil meningkat menjadi 44,17 % pada tanaman jagung var. Kretek Tambin. Serta, pemberian mulsa jerami 9 cm dengan penambahan 20 ton ha-1 pupuk hijau meningkatkan bobot biji per hektar sebesar 0,88  ton ha-1 di bandingkan dengan potensi di Kabupaten Bangkalan.
PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) Fajarany Ratih Wardani; Titiek Islami; Husni Thamrin Sebayang
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi jagung manis nasional mengalami penurunan. Faktor yang menyebabkan penurunan tersebut ialah adanya kompetisi dengan gulma. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi yaitu dengan cara pemupukan dan penyiangan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk dan waktu penyiangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Lokasi penelitian di Ngijo Malang pada bulan Agustus-November 2014. Penelitian ini menggunakan pupuk anorganik, pupuk organik kotoran sapi, pupuk hijau orok-orok yang dikombinasikan dengan  waktu penyiangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk dan frekuensi penyiangan berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil, dengan  produksi tertinggi sebanyak 13,90 ton.ha-1 didapatkan pada kombinasi pemupukan Phonska 300 kg.ha-1 dengan penyiangan 3 kali.
PENGARUH APLIKASI KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SALVINIA (Salviniamolesta) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANG Yudhistira Afnan Malay Subagio; Agung Nugroho; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi ialah tanaman utama yang dibudidayakan di Indonesia yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah Untuk mempelajari pengaruh aplikasi kombinasi bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman Padi dan untuk memperoleh kombinasi yang optimum pada aplikasi Biourin dan tanaman Salvinia (Salvinia molesta) pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sekarputih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo Kota Batupada bulan Maret sampai Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari macam pemberian kombinasi bahan organik (B) dan pemberian tanaman Salvinia (Salvinia molesta) (S)..Hasil penelitian menujukkan bahwa aplikasi bahan organikdengan kombinasi tanaman Salvinia (Salvinia molesta) berpengaruh nyata pada sebagian parameter pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Perlakuan (B1S3) yaitu 1 liter Urin sapi + 1 kg feses sapi + 1 kg  paitan + 0,25 kg gula + 0,25 kg mikoriza + 20 liter air + salvinia 3 kg ialah kombinasi perlakuan yang paling baik dari perlakuan yang lainnya yang ditunjukkan oleh hasil panen yang lebih tinggi dari perlakuan yang lainnya.
PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA TERHADAP HASIL PERTUMBUHAN DAN KADAR NITROGEN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L. var .Nova) Muhammad Saifullah Mukti; Tatik Wardiyati; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi tanaman kailan dilakukan melalui pemupukan. Penelitian bertujuan untuk. Mendapatkan aplikasi waktu pemberian pupuk kandang lebih baik dengan dosis Urea yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kadar Nitrogen Tanaman Kailan (Brassica oleracea L.). Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2014 di Pandanrejo Bumiaji Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 dan 3 kali ulangan. P1W0 = Pupuk Urea dosis  100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 0 minggu sebelum tanam P1W1 = pupuk Urea dosis  100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 1 minggu sebelum tanam P1W2 = pupuk Urea dosis  100 kg ha-1 dengan pupuk kandang  2 minggu sebelum tanam P1W3 = pupuk Urea dosis  100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 3 minggu sebelum tanam P2W0 = pupuk Urea dosis  200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 0 minggu sebelum tanam P2W1 = pupuk Urea dosis  200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 1 minggu sebelum tanam P2W2 = pupuk Urea dosis  200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 2 minggu sebelum tanam  P2W3 = pupuk Urea dosis  200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 3 minggu sebelum tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh antara perlakuan interval waktu pemberian pupuk kandang dengan dosis pupuk urea terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, namun tidak terjadi interaksi pada bobot segar bagian tanaman yang dapat dikonsumsi, bobot segar panen, dan indeks panen. Panen terbaik per hektar adalah 1,94 ton ha-1 pada perlakuan P1W1 yaitu kombinasi 1 minggu sebelum tanam pupuk kandang sapi, dosis urea 100 kg ha-1.
PENGARUH APLIKASI PUPUK N DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa var. chinensis) FLAMINGO F1 Andi Kurniawan; Titiek Islami; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pakcoy ialah sayuran yang digemari oleh masyarakat. Pupuk nitrogen dan kalium menentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh nitrogen dan kalium serta memperoleh dosis pupuk nitrogen dan kalium yang tepat agar diperoleh hasil panen pakcoy yang tinggi.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bawang, Tunggulwulung, Malang pada bulan April–Mei 2015. Penelitian ini merupakan percobaan sederhana yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan [N kg ha-1 (Urea) + K2O kg ha-1 (KCl) + K2O kg  ha-1 (KNO3 Merah)] yaitu: P1 [100 + 100 K2O (KCl)], P2 [100 +  75 + 25], P3 [100 + 50 + 50], P4 [100 + 25 + 75],      P5 [100 + 100 K2O (KNO3 Merah)],    P6 [75 + 100 K2O (KCl)], P7 [75 + 75 + 25], P8 [75  + 50 + 50], P9 [75 + 25 + 75], P10 [75 + 100 K2O (KNO3 Merah)]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot segar panen tanaman-1 lebih tinggi pada perlakuan (100 + 75 + 25) dan (100 + 50 + 50). Sedangkan bobot segar panen hektar-1 pada perlakuan (100  + 75 + 25), (100 + 50 + 50), (100 + 25 + 75) dan (75  + 25 + 75) memberikan hasil yang lebih tinggi, Perlakuan pupuk nitrogen yang dikombinasikan dengan pupuk KNO3 Merah memberikan hasil yang lebih tinggi terhadap diameter bonggol, bobot segar per tanaman, bobot segar panen hektar-1 tanaman pakcoy, Dosis 100 + 100 dan 100 + 50 + 50 memberikan jumlah stomata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainya.
PENGARUH MACAM BAHAN ORGANIK DAN INOKULUM RHIZOBIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Herry Pratama Putra; Titin Sumarni; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Sebagai tanaman golongan Leguminoceae, tanaman kedelai mampu mengadakan simbiosis dengan bakteri tertentu sehingga dapat langsung memfiksasi nitrogen dari udara. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh interaksi macam bahan organik dan dosis legin terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Hipotesis yang diajukan ialah macam bahan organik dapat mempengaruhi kebutuhan dosis legin untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai bulan September 2014. Alat yang digunakan pada penelitian ialah Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, meteran dan oven. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor satu adalah pemberian bahan organik yang terdiri dari: B1=tanpa aplikasi bahan organik, B2=residu biochar dan B3= kompos 10 ton ha-1. Faktor kedua adalah penggunaan legin yang terdiri dari: L1 = tanpa legin, L2 = dosis legin 8 g kg-1 dan L3 = dosis legin 12 g kg-1. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bahan organik kompos 10 ton ha-1 dan residu biochar tidak mempengaruhi kebutuhan dosis legin. Kompos 10 ton ha-1 nyata untuk meningkatkan jumlah polong per tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) sebesar 71,21 %. Dosis legin tidak nyata terhadap hasil panen tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).
PENGARUH PEMANGKASAN PUCUK DAN PUPUK GANDASIL D PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max.L) Dias Anggarsari; Titin Sumarni; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan tanaman umumnya ditandai dengan adanya dominansi apikal yang dapat menyebabkan persaingan antara pertumbuhan tunas apikal dan tunas lateral. Selain itu pada fase pertumbuhan yang berbeda tanaman juga membutuhkan suplai hara yang cukup untuk melakukan metabolisme tanaman.Pemangkasan pucuk dan pemupukan pupuk Gandasil D merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat pertumbuhan tunas apikal serta dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman secara efisien melalui pupuk daun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemangkasan pucuk dan pemupukan pupuk Gandasil D terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pendem, Junrejo, Batu, Malang pada bulan Februari hingga Mei 2015, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 kali ulangan dan 2 faktor yaitu pemangkasan pucuk terdiri dari P0 (tanpa pemangkasan), P1 (pemangkasan pada awal vegetatif), dan P2 (pemangkasan pada awal generatif). Pemupukan pupuk Gandasil D terdiri dari W0 (tanpa pemupukan), W1 (pemupukan 15 g lt-1), W2 (pemupukan 20 g lt-1) dan W3 (pemupukan 25 g lt-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemangkasan pucuk dan pemupukan Gandasil D. Pemangkasan pucuk nyata dapat menekan tinggi tanaman dan meningkatkan seluruh parameter hasil, sedangkan pemupukan Gandasil D tidak berpengaruh pada seluruh parameter yang diamati. Hasil terbaik dalam penelitian ini diperoleh pada perlakuan pemangkasan pucuk awal vegetatif yang dapat meningkatkan 14% hasil kedelai ton ha-1, jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemangkasan pucuk.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Intan Paramaditya; Titiek Islami; Bambang Guritno
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat diperlukan teknik budidaya yang tepat untuk memperoleh kualitas hasil jagung manis yang baik. Salah satunya ialah penggunaan bahan penutup tanah atau mulsa telah lama dikenal pada bidang pertanian. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian berbagai mulsa pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 12 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 36 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di BPTP Karangploso pada bulan Februari–Mei  2015. Pemberian berbagai mulsa organik pada pertumbuhan tiga varietas jagung  manis memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tanaman. Pemberian mulsa organik (jerami padi, daun jagung, daun pisang) memiliki pertumbuhan dan hasil yang sama dengan tanpa mulsa. Tetapi, pada varietas Bonanza mulsa jerami padi memiliki kandungan gula hingga 18,07 brix dibandingkan tanpa mulsa 14,73 brix  dengan R/C sama diatas 1.
KOMPOSISI ATONIK DAN AIR KELAPA PADA PERTUMBUHAN BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L.) Destalia Lanny Rachmawati; Mochammad Roviq; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi tebu di Indonesia yang rendah dapat ditingkatkan menggunakan metode bud chips untuk mendapatkan bibit yang berkualitas. Namun salah satu kendala metode bud chips ialah pertumbuhan akar dan tunas yang tidak seragam dan agak lambat yang berasal dari bagian tengah batang serta pertumbuhan anakannya masih sedikit (Selvia, Meiriani, dan Hasanah, 2015). Upaya untuk mengatasi kendala pembibitan bud chips ialah melalui pemberian komposisi Atonik dan Air Kelapa sebagai zat pemacu tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi yang terbaik dari komposisi Atonik dan Air Kelapa pada pertumbuhan bud chips tebu varietas Bululawang. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2015 di Pusat Penelitian Perkebunan Gula PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), Djengkol, Kediri, Jawa Timur. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok dengan komposisi Atonik dan Air Kelapa yang berbeda sebagai faktor yang ingin diketahui pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Atonik dan Air Kelapa sebagai zat pemacu tumbuh pada bud chips varietas Bululawang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merill) PADA INOKULASI Rhizobium Nadya Fatmayanti; Bambang Guritno; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya produksi kedelai lokal menyebabkan semakin tergantungnya masyarakat pada kedelai impor. Peningkatan produksi kedelai dapat didukung dengan inokulasi Rhizobium karena dapat membentuk bintil akar yang berfungsi dalam pengikatan nitrogen yang akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inokulasi Rhizobium pada tiga varietas kedelai dan untuk mendapatkan dosis inokulasi terbaik bagi pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2015 di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri dari Grobogan (V1), Wilis (V2), dan Gepak Kuning (V3), sedangkan faktor kedua yaitu inokulasi Rhizobium, terdiri dari dosis 0 g kg-1 benih atau tanpa inokulasi (R0), 3 g kg-1 benih (R1), 5 g kg-1 benih (R2), dan 7 g kg-1 benih (R3), dimana perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan ukuran biji pada masing-masing varietas tidak menentukan tinggi rendahnya dosis inokulan Rhizobium yang dibutuhkan tanaman. Inokulasi Rhizobium dengan dosis 0 g kg-1 benih hingga 7 g kg-1 benih menunjukkan peningkatan hasil yang linear pada seluruh parameter pengamatan. Perlakuan varietas dengan inokulasi Rhizobium mampu meningkatkan jumlah bintil akar efektif pada umur 21, 28, dan 49 HST berturut-turut sebesar 61,19%, 58,42%, dan 62%. Inokulasi Rhizobium dengan dosis 7 g kg-1 benih mampu meningkatkan hasil panen hingga 37,30% dibandingkan perlakuan tanpa inokulasi, sehingga didapatkan dosis terbaik sebesar 7 g kg-1 benih.