Mochammad Dawam Maghfoer
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA Lilis Styaningrum; Koesriharti Koesriharti; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kandang kambing dan pupuk daun pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis dan mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan jenis pupuk daun dengan unsur P dan K tinggi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil telah dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2012 di Desa Wonomulyo, Kec. Poncokusumo, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I yaitu dosis pupuk kandang kambing: 10 ton ha-1 (M1), 20 ton ha-1 (M2), 30 ton ha-1 (M3) dan 40 ton ha-1 (M4); Faktor II yaitu macam pupuk daun: Growmore (6-30-30) (F1), Hyponex (10-40-15) (F2), Spesial K+ZPT (15-20-60) (F3). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang dan pupuk daun. Secara terpisah, perlakuan pupuk kandang kambing dan pupuk daun mempengaruhi panjang tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen pertama dan bobot polong per hektar. Pemberian pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 sampai 30 ton ha-1 meningkatkan bobot polong per hektar sebesar 6,76 ton, sedangkan dari 30 ton ha-1 menjadi 40 ton ha-1 meningkat 2,24 ton. Bobot polong per hektar pada pemberian pupuk daun Hyponex menunjukkan hasil tertinggi, diikuti dengan pupuk daun Growmore dan pupuk daun Spesial K+ZPT sebesar 28,76 ton    ha-1, 25,43 ton ha-1 dan 21,77 ton ha-1.
RESPON TIGA VARIETAS SAWI (Brassica rapa L.) TERHADAP CEKAMAN AIR Mohammad Aries Moctava; Koesriharti Koesriharti; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan air tanaman berbeda-beda tergantung pada jenis tanamannya. Ketersediaan air bagi tanaman yang tidak mencukupi akan mempengaruhi morfologi dan fisiologis sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan dari penelitian mendapatkan varietas sawi (Brassica rapa L.) yang tahan terhadap cekaman air. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012. Tempat penelitian Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang.Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua faktor yaitu Faktor I varietas sebagai petak utama : V1 = Pak choy white, V2 = Pak Choy Green, V3 = Choi Sim dan Faktor II :  Tingkat cekaman air (C) sebagai anak petak yang terdiri dari 4 taraf kapasitas lapang (KL), yaitu 100% KL, 70% KL, 50% KL, 30% KL. Total kombinasi 12 perlakuan dengan 3 (tiga) kali ulangan tiap perlakuan dan 5 (lima) sampel tanaman tiap ulangan. Hasil penelitian menunjukkan tiga varietas sawi mempunyai respon yang berbeda terhadap perlakuan cekaman air. Pada bagian akar varietas Pak Choy Green dan Choi Sim perlakuan cekaman air tidak mempengaruhi bobot kering akar. Masing-masing varietas mempunyai karakter pertumbuhan tanaman yang berbeda. Tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot kering daun, diameter bonggol, bobot segar konsumsi dan bobot segar total tanaman menurun seiring dengan penurunan kapasitas lapang.
PENGARUH JENIS ABSORBEN TERHADAP KUALITAS MINYAK ATSIRI PADA DUA KULTIVAR BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa) Hetik Hetik; Mochammad Dawam Maghfoer; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstraksi minyak atsiri sedap malam dengan proses enfleurasi akan menghasilkan rendeman absolute yang tinggi dibandingkan dengan metode lainnya, proses enfleurasi menggunakan lemak sebagai absorben. Jenis lemak terbaik yang digunakan pada proses enfleurasi adalah campuran lemak sapi dan lemak babi. Penggunaan lemak babi dalam proses enfleurasi harus dihindari karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jenis lemak yang efektif sebagai absorben pengganti lemak babi dan mutu rendemen absolute minyak atsiri yang tinggi pada dua kultivar sedap malam, di Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Analisis dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kimia Organik Fakultas MIPA UMM dan UGM pada bulan Januari sampai Mei 2012. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 6 perlakuan (1. Roro anteng+snow white, 2. Roro anteng+lemak sapi, 3. Roro anteng+lemak kambing, 4. Dian arum+snow white, 5. Dian arum+lemak sapi, 6. Dian arum+lemak kambing) diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dari ketiga jenis lemak yang digunakan, jenis lemak snow white yang paling efektif dalam menyerap aroma wangi pada bunga sedap malam dan menghasilkan rendemen absolute tertinggi pada ke dua varietas sedap malam (Roro Anteng dan Dian Arum. Hasil analisis GC-MS minyak atsiri sedap malam mengandung dua komponen kimia besar yaitu golongan ester (benzyl acetate, benzyl salicylate, linalil acetate, methyl antranilate, methyl benzoate) dan golongan alkohol (benzyl alcohol, eugenol, linalool). Hasil uji organoleptik aroma wangi minyak atsiri bunga sedap malam yang diminati panelis terdapat pada perlakuan yang menggunakan varietas Roro Anteng dengan jenis lemak kambing dan varietas Dian Arum dengan jenis lemak snow white. Kata kunci: sedap malam, minyak atsiri, enfleurasi, lemak, kualitas
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DEKAMON Sartika Rihanna; Y.B.Suwasono Heddy; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat menurunkan kesuburan bi- ologis tanah, sehingga diperlukan upaya pe- ningkatan kesuburan tanah dengan cara menggunakan pupuk organik. Salah satu permasalahannya ialah kandungan unsur hara yang rendah. Peningkatan serapan hara dapat dilakukan melalui zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing dan zat pe- ngatur tumbuh Dekamon terhadap pertum- buhan dan hasil tanaman kacang buncis dan 2) Mendapatkan dosis pupuk kotoran kambing dan konsentrasi zat pengatur tum- buh Dekamon yang tepat dan dapat me- ningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang buncis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Malang. Penelitian menggunakan Ranca- ngan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Hasil peneli- tian menunjukkan bahwa perlakuan berba- gai dosis pupuk kotoran kambing dan zat pengatur tumbuh Dekamon mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman buncis se- cara terpisah atau tidak memberi pengaruh secara bersamaan. Perlakuan pupuk koto- ran kambing dan zat pengatur tumbuh De- kamon berpengaruh terhadap panjang tanaman (28 hst sampai 42 hst), jumlah daun dan jumlah cabang (21, 28, 35 dan 42 hst), luas daun, bobot kering total tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan bobot per hektar. Pembe- rian pupuk kotoran kambing sampai dengan dosis 40 ton/ha meningkatkan bobot per hektar sebesar 5,88 ton/ha. Bobot per hektar pada pemberian zat pengatur tum- buh Dekamon menunjukkan hasil tertinggi dengan dosis 2 cc/l yaitu 32,97 ton/ha. Kata Kunci : tanaman buncis, dosis pupuk, pupuk kotoran kambing, zat pengatur tumbuh Dekamon
APLIKASI Trichoderma harzianum TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS KENTANG DI DATARAN MEDIUM Rifqi Hermawan; Mochammad Dawam Maghfoer; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor kelestarian lingkungan menyebabkan ekstensifikasi lahan pertanian kentang di dataran tinggi tidak dapat dilakukan, sehingga dataran medium menjadi alternatif eksplorasi lahan budidaya kentang. Untuk meningkatkan produktivitas kentang di dataran medium disamping pemilihan bibit yang tepat adalah dengan menggunakan Trichoderma harzianum. Trichoderma harzianum selain berperan antagonis terhadap pathogen, juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui produksi auksin dan proses dekomposisi bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi Trichoderma harzianum terhadap pertumbuhan dan hasil varietas Granola, Red Pontiac dan Desiree di dataran medium. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Oktober 2010 di Desa Ngujung, Bumiaji, Batu. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan enam kali perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan terdiri dari T0V1 = Granola (Kontrol), T1V1 = Granola dengan Trichoderma harzianum, T0V2 = Red Pontiac (kontrol), T1V2 = Red Pontiac dengan Trichoderma harzianum, T0V3 = Desiree (kontrol) T1V3 = Desiree dengan Trichoderma harzianum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Trichoderma harzianum memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada pengamatan pertumbuhan tanaman. Trichoderma harzianum meningkatkan hasil panen varietas Granola, namun tidak berbeda nyata pada varietas Red Pontiac dan Desiree. Kata kunci : Granola, Red pontiac, Desiree, Trichoderma harzianum, dataran medium, hasil panen
PEMANFAATAN TEPI BEDENGAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DENGAN BERBAGAI TANAMAN SELA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN Novinda Pratiwi; Koesriharti Koesriharti; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) adalah sayuran yang banyak dibudidayakan di dunia. Budidaya tomat memiliki risiko kegagalan dan biaya produksi yang tinggi dan untuk mengurangi risiko kegagalan panen dan biaya produksi adalah dengan menanam tomat dengan sistem tum-pangsari. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis ta-naman sela dan jarak antar tanaman sela pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada sistem tumpangsari serta produktivitas lahan dan pendapatan petani. Dilaksanakan pada bulan September - Desember 2012 di Desa Wonomulyo, Kecamatan  Ponco-kusumo - Malang. Penelitian meng-gunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan ialah tomat monokultur (T0), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan pakchoy dengan jarak 20 cm (T1), tanaman tomat di-tumpangsarikan dengan pakchoy dengan jarak 40 cm (T2), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan selada keriting dengan jarak 20 cm (T3), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan selada keriting dengan jarak 40 cm (T4), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan petsai dengan jarak 40 cm (T5), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan petsai dengan jarak 60 cm (T6), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan bawang daun dengan jarak 20 cm (T7), tanaman tomat ditumpangsarikan dengan bawang daun dengan jarak 40 cm (T8). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tomat yang ditumpangsarikan dengan selada keriting dengan jarak tanam 20 dan 40 cm (T3 dan T4) menghasilkan hasil panen buah lebih tinggi yaitu 66,99 dan 73,43 t.ha-1 dengan nilai R/C rasio 2,54 dan 2,08. Kata kunci: tomat, tumpangsari, produktivitas, bedengan
PENGGUNAAN LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN PUPUK NITROGEN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) Agni Dhewangga; Sunaryo Sunaryo; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 5 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi Pak Choi dapat dilakukan dengan pemupukan. Pupuk dapat berasal dari limbah media jamur tiram dan pupuk nitrogen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah media jamur tiram dan pupuk nitrogen dalam peningkatan produksi tanaman Pak Choi (Brassica rapa L). Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2013 di Desa Kacar Kecamatan Wlingi, Blitar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor 1 dosis limbah media jamur tiram (K), yang terdiri dari : K0 = 0 ton ha-1, K1 = 20 ton ha-1, K2 = 25 ton ha-1, K3 = 30 ton ha-1. Faktor 2 dosis pupuk nitrogen (N), yang terdiri dari : N1 = dosis 0 kg ha-1, N2 = 50 kg ha-1, N3 = 75 kg ha-1, N4 = 100 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antar perlakuan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering total tanaman. Aplikasi limbah media jamur tiram sebesar 20 ton ha-1, 25 ton ha-1 dan 30 ton ha-1 yang diberikan dengan pupuk nitrogen 50 kg ha-1 dapat memberikan hasil yang optimal masing – masing sebesar 21,5 ton ha-1, 25,3 ton ha-1 dan 25,5 ton ha-1. Kata kunci: Brassica rapa L, limbah media jamur tiram, pupuk nitrogen, produksi
PENGARUH MACAM DAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STEVIA (Stevia rebaudiana B.) M. Hanafi Eka Prasetya; Mochammad Dawam Maghfoer; Mudji Santoso
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stevia ialah tanaman herba yang memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan pemangkasan. Tanaman stevia sangat potensial dikembangkan sebagai gula (pemanis) alami pendamping gula tebu dan pengganti gula sintetis. Tanaman stevia bermanfaat sebagai pemanis alami untuk makanan dan minuman. Penelitian  dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ialah memperoleh kombinasi bahan organik yang ideal bagi pertumbuhan dan hasil tanaman stevia (Stevia rebaudiana B.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi : A(Tanah + Kontrol (Urea 0,228 t ha-1, SP36 0,146 t ha-1, KCl 0,362 t ha-1)), B(Tanah +  12.3 t ha-1 Kompos kotoran sapi), C(Tanah + 4.423 t ha-1 T.diversifolia), D(Tanah + 4.689 t ha-1 C.juncea), E(Tanah + 6.15 t ha-1 Kompos kotoran sapi + 2.212 t ha-1 T.diversifolia), F(Tanah + 6.15 t ha-1 Kompos kotoran sapi + 2.344 t ha-1 C.juncea), G(Tanah + 3.075 t ha-1 Kompos kotoran sapi + 3.317 t ha-1 T.diversifolia), H(Tanah + 3.075 t ha-1 Kompos kotoran sapi + 3.517 t ha-1 C.juncea). Hasil penelitian perlakuan kombinasi tanah + 12,3 t ha-1 kompos kotoran sapi menunjukkan pertumbuhan vegetatif tanaman stevia lebih tinggi dari semua perlakuan. Perlakuan kombinasi tanah + 6,150 t ha-1 kompos kotoran sapi + 2,212 t ha-1 T.diversifolia menunjukkan jumlah daun tanaman terbanyak pada tanaman stevia dibandingkan dengan perlakuan lain dan hasil panen yang meliputi bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, bobot daun segar, bobot batang segar, luas daun dan kadar gula. Kata kunci : Stevia rebaudiana B, Crotalaria juncea, Tithonia diversifolia, kompos kotoran sapi, pupuk NPK.
PENGARUH MEDIA DASAR DAN 6-BENZYLAMINOPURINE (BAP) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NODUS TANGKAI BUNGA ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis) DALAM PERBANYAKAN SECARA IN VITRO Ainun Fithriyandini; Mochammad Dawam Maghfoer; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbanyakan anggrek selama ini lebih banyak menggunakan teknik perkecamba-han biji secara in vitro yang menghasilkan warna bunga beragam. Hal ini tidak sesuai dengan permintaan produsen dan konsu-men yang menginginkan tanaman anggrek dengan warna bunga yang seragam. Alter-natif dari permasalahan ini adalah perban-yakan vegetatif secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan media dasar dengan penambahan konsen-trasi BAP yang optimal untuk perbanyakan vegetatif in vitro anggrek P. amabilis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2013 hingga Januari 2014. Eksplan yang digunakan adalah tunas berasal dari induksi nodus tangkai bunga anggrek P. amabilis. Penelitian mengguna-kan kombinasi dua media dasar dengan lima konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP, yaitu: (P1) media ½ MS + BAP 0 ppm, (P2) media ½ MS + BAP 0,5 ppm, (P3) media ½ MS + BAP 1,5 ppm, (P4) media ½ MS + BAP 2 ppm, (P5) media ½ MS + BAP 2,5 ppm, (P6) media NP + BAP 0 ppm, (P7) media NP + BAP 0,5 ppm, (P8) media NP + BAP 1,5 ppm, (P9) media NP + BAP 2 ppm, (P10) media NP + BAP 2,5 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa media ½ MS dengan penambahan BAP 2,5 ppm menghasilkan jumlah PLB lebih banyak yaitu 21,67 buah, waktu muncul tunas lebih cepat yaitu 3 MST, jumlah tunas yang dihasilkan paling tinggi yaitu 3,33 tunas dan juga jumlah daun yang dihasilkan lebih banyak yaitu 6 helai. Kata kunci : Phalaenopsis amabilis, 6-benzyl amino purine (BAP), Protocorm Like Bodies (PLB), in vitro
PENAMPILAN SEMBILAN GALUR HASIL SELEKSI F4 PERSILANGAN LV 1684 X LV 4066 PADA BUDIDAYA ORGANIK Akbar Prima Utomo; Mochammad Dawam Maghfoer; Sri Lestari Purnamaningsih
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) ialah komoditas sayuran penting di Indonesia. Tomat merupakan sumber vitamin A dan C disamping mengandung sejumlah mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalium, fosfat dan kalsium. Banyaknya kegunaan dan manfaat buah tomat menyebabkan permin-taan setiap tahun cenderung meningkat. Data statistik holtikultura menunjukkan bahwa produksi tomat di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 891,616 ton dan meningkat menjadi 950,385 ton pada tahun 2011 (Badan Pusat Statistik, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan sembilan famili tomat generasi F4 hasil persilangan LV 1684 x LV4066 pada budidaya organik. Penelitian di-laksanakan di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, pada ketinggian tempat ± 950 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan november 2012 - Maret 2013. Penelitian dilaksanakan dengan mengguna-kan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari sembilan famili generasi F4 hasil persilangan LV 1684 x LV 4066. Budidaya dilakukan secara organik tanpa menggu-nakan bahan kimia sintetik. Setiap petak percobaan terdapat dua bedeng atau  plot, dengan 24 tanaman di setiap bedengnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari sembilan genotip tomat organik F4, diperoleh tujuh genotip tomat organik F5 yang berdaya hasil tinggi dan dapat dijadikan untuk pertanaman pada generasi selanjutnya Seleksi tomat F5 dilakukan pada individu tanaman dalam family LV 2.128.1.4, LV 2.128.7.5, LV 2.128.7.10, LV 2.32.14.18, LV 2.128.1.9, LV 2.128.7.3, LV 2.128.7.20. Kata Kunci: Tomat, Penampilan, Organik dan Galur F4.