Mochammad Dawam Maghfoer
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Dedi Burham; Mochammad Dawam Maghfoer; Y. B. Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman sawi hijau merupakan tanaman sayur-sayuran yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring bertambahnya menu masakan. Salah satu peningkatan produktivitas tanaman sawi dengan cara penggunaan pupuk organik cair bioaktivator yang aman bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perlakuan konsentrasi dan waktu pemberian pupuk organik cair bioaktivator yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Bahan yang digunakan yaitu benih sawi hijau varietas Tosakan, POC bioaktivator Bregadium, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada September 2013 hingga November 2013. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian konsentrasi POC bioaktivator konsentrasi 15 ml L-1 dan pemberian POC bioaktivator sebanyak 2 kali dapat meningkatkan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.), berupa bobot segar konsumsi per tanaman sebesar 399,76 g dan mampu meningkatkan 29,60% dibandingkan dengan kontrol.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) AKIBAT PEMBERIAN BIOURIN SAPI DAN KASCING Dhenys Bagus Nugroho; Mochammad Dawam Maghfoer; Ninuk Herlina
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) adalah sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pengembangan budidaya selada mempunyai prospek yang bagus, karena dapat meningkatkan pendapatan petani dan sumber gizi masyarakat. Pemanfaatan urin sapi dan kascing sebagai pupuk merupakan alternatif  yang dapat dilakukan sebagai pemanfaatan dan pengelolaan limbah peternakan agar dapat bersinergi dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh konsentrasi biourin sapi dan kascing yang tepat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Percobaan dalam polibag dilaksanakan di Greenhouse pada bulan September – November 2014  di lahan GAPOKTAN Pertanian Organik Kecamatan Sukun Kota Malang, dengan ketinggian tempat ± 500 dpl dan suhu udara rata-rata adalah 19-30ºC. Adapun perlakuan adalah sebagai berikut : P0 : 0% biourin sapi + 0% kascing ( Kontrol), P1 : 15% biourin sapi + 0  kascing, P2 : 15% biourin sapi +  10% kascing, P3 : 15% biourin sapi + 20% kascing, P4 : 15% biourin sapi + 30% kascing, P5 : 30% biourin sapi + 0% kascing , P6 : 30% biourin sapi + 10% kascing, P7 : 30% biourin sapi + 20% kascing, P8 : 30% biourin sapi + 30% kascing. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%.Pemberian biourin sapi dan tanpa kascing tidak dapat meningkatkan pertumbuhan selada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pemberian 30% bourin sapi + 30% kascing mampu meningkatkan bobot segar konsumsi dari 6,42 g tan-1 menjadi 32,87 g  tan-1.
PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI KEBUN PERCOBAAN CANGAR KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Afifah Endri Listyaningtyas; Mochammad Dawam Maghfoer; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produktivitas kentang dapat diupayakan dengan pemilihan varietas dan dengan memberikan suplai hara yang cukup melalui pemupukan. Penggunaan varietas unggul merupakan komponen teknologi yang penting untuk mencapai produksi yang tinggi. Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kandang bermanfaat dalam memperbaiki struktur dan tekstur tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman serta dapat menyerap unsur hara dalam jumlah cukup.  Hal ini sangat diperlukan sehubungan dengan proses pembentukan umbi kentang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2015 sampai Mei 2015 di Kebun Percobaan Cangar Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah  Rancangan Petak Terbagi (RPT)  dengan  10 perlakuan dan 3 ulangan. Petak utama terdiri dari pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam, sedangkan anak petak ialah lima varietas kentang. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi nyata antara perlakuan macam pupuk kandang dengan lima varietas kentang terhadap pengamatan pertumbuhan dan hasil. Lima varietas kentang tersebut memiliki perbedaan karakterisasi dan berdasarkan analisis usaha tani pupuk kandang ayam dengan varietas Granola Lembang UB memberikan hasil yang optimum dengan nila R/C Rationya 7,13%.
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK NPK PADA HASIL TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum sp.) Muhammad Fadli Dwi Putra; Mochammad Dawam Maghfoer; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unsur hara merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya tanaman krisan. Beberapa upaya dalam penyediaan unsur hara ialah dengan menambahkan pupuk organik dan anorganik. Pemberian pupuk yang tepat dan unsur hara yang seimbang dilakukan untuk mendapat pertumbuhan dan hasil bunga krisan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan dosis pupuk NPK yang tepat untuk hasil tanaman krisan yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai Mei 2015 didalam rumah lindung di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama terdiri dua taraf meliputi pupuk kandang ayam dan pupuk kandang sapi.  Faktor kedua terdiri 5 taraf dosis pupuk NPK 16:16:16 meliputi 1000 kg/ha, 2000 kg/ha, 3000 kg/ha, 4000 kg/ha, dan 5000 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan interaksi nyata antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk NPK hanya terjadi pada variabel panjang tangkai krisan. Perlakuan pupuk kandang ayam + NPK 1000 kg/ha, pupuk kandang sapi + NPK 1000 kg/ha, pupuk kandang sapi + NPK 2000 kg/ha dan pupuk kandang sapi + NPK 3000 kg/ha memberikan panjang tangkai krisan yang lebih tinggi.  Pemberian pupuk kandang sapi menghasilkan tinggi tanaman krisan yang lebih tinggi dibandingkan pemberian pupuk kandang ayam pada umur pengamatan 28 dan 42 hari setelah tanam.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKTIVITAS KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) DI KABUPATEN MALANG Sigit Budi Prasetyo; Nurul Aini; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan iklim memiliki dampak negatif, salah satu dampak negatifnya adalah dapat menurunkan produktivitas tanaman, khususnya tanaman kopi robusta (Coffea robusta). Tujuan penelitian ini ialah mempelajari hubungan perubahan iklim dengan produktivitas kopi robusta di Kabupaten Malang dan mempelajari hubungan unsur iklim yang paling menentukan produktivitas kopi robusta di Kabupaten Malang. Penelitian telah dilaksanakan bulan Juni-Agustus 2015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang digunakan adalah data primer yaitu hasil wawancara 40 petani kopi dan pengamatan tanaman kopi robusta di lapang. Sedangkan data sekunder yaitu data iklim 10 tahun terakhir Kabupaten Malang yang meliputi suhu, curah hujan dan kelembaban. Analisis data yang digunakan adalah korelasi dan regresi linier. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Malang di kecamatan terpilih (Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit dan Sumbermanjing) sebagai sentra produksi kopi. Hasil penelitian menunjukkan unsur iklim yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kopi robusta di Kabupaten Malang adalah suhu. Selain itu produktivitas kopi robusta dipengaruhi oleh pertumbuhan dan teknik budidaya kopi robusta.
PENGARUH HORMON NAA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KRISAN (Chysanthemum morifolium) VARIETAS WHITE FIJI Dika Sri Pandanari; Mochammad Dawam Maghfoer; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium) memiliki nilai ekonomis tinggi. Kualitas krisan potong yang baik dilihat dari warna, panjang batang, diameter batang dan kesehatan tanaman. Penelitian dibagi menjadi dua percobaan. Percobaan I adalah aplikasi NAA terhadap stek pucuk krisan, dan Percobaan II adalah aplikasi jarak tanam terhadap hasil dari Percobaan I. Tujuan penelitian ialah mempelajari pengaruh dan interaksi aplikasi NAA dan jarak tanam peningkatan pertumbuhan krisan (Chrysanthemum morifolium) varietas White Fiji. Hipotesis yang diajukan ialah aplikasi NAA dan jarak tanam dapat meningkatkan pertumbuhan krisan (Chrysanthemum morifolium) varietas White Fiji. Penelitian dilaksanakan di Kebun bunga potong Bapak Purwanto, Desa Sumbergondo, Batu. Penelitian dilaksanakan bulan Juni - September 2014. Alat yang digunakan antara lain polybag, tali kur, timbangan analitik, meteran, oven, dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah sekam bakar, NAA 95% dan stek pucuk krisan varietas White Fiji. Perlakuan pada Percobaan I antara lain konsentrasi NAA dosis: K0=0 mg/L, K1=125 mg/L, K2=250 mg/L dan K3=375 mg/L. Percobaan II menggunakan bibit dari hasil Percobaan I dikombinasikan dengan perlakuan jarak tanam antara lain: B1=8 cm x 8 cm, B2 = 12 cm x 12 cm dan B3 = 16 cm x 16 cm. Hasil Percobaan I menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi NAA mempengaruhi pertumbuhan stek pucuk krisan. Konsentrasi NAA 375 mg/L berpengaruh nyata untuk meningkatkan tinggi bibit dan jumlah daun. Pada Percobaan II tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Penggunaan jarak tanam hingga 12 cm x 12 cm dan konsentrasi NAA hingga 125 mg/L dapat meningkatkan jumlah daun dan diameter batang krisan.
PENGARUH PEMBERIAN Crotalaria juncea L. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI MERAH (Oryza nivara) PADA TIGA SISTEM PERTANIAN YANG BERBEDA Jiana Budi Siswati; Uma Khumairoh; Titiek Islami; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras merah dapat menjadi sumber antioksidan yang baik bagi kesehatan. Pemeliharaan itik dan ikan pada tanaman budidaya di sawah dianjurkan karena terdapat jasad renik hewani dan nabati yang meningkatkan kesuburan tanah serta sisa-sisa makanan tambahan yang diberikan berfungsi sebagai pupuk tanaman. Tujuan penelitian untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil dari tiga sistem pertanian padi merah (konvensional, organik dan komplek ramah lingkungan) yang berbeda serta faktor apa saja yang mempengaruhi dengan adanya pemberian  Crotalaria juncea L. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Agustus 2015 di Dusun Bonagung, Desa Sukolilo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 3 ulangan, 2 petak utama (Crotalaria dan Non Crotalaria), 3 anak petak (Sistem Pertanian Konvensional, Organik dan Komplek Ramah Lingkungan). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat adanya interaksi antara perlakuan crotalaria dengan sistem pertanian terhadap per-tumbuhan dan hasil tanaman padi merah. Perlakuan pemberian crotalaria tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi merah pada tiga sistem pertanian yang berbeda. Perlakuan sistem pertanian komplek ramah lingkungan berpengaruh nyata dan memiliki hasil yang lebih tinggi pada total bobot gabah kering panen tanaman padi merah sebesar 8,76 ton/ha, apabila dibandingkan dengan perlakuan sistem pertanian konvensional sebesar 6,99 ton/ha dan sistem pertanian organik sebesar 7,05 ton/ha. Faktor yang mempengaruhi perlakuan sistem pertanian komplek ramah lingkungan yaitu adanya hubungan sumberdaya (azolla, itik dan ikan nila) yang dapat mengantikan input anorganik khususnya pada sistem pertanian konvensional.
PENGARUH AGENS HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL 5 VARIETAS TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI DATARAN MEDIUM PONCOKUSUMO MALANG Muhammad Farid; Mochammad Dawam Maghfoer; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) ialah salah satu komoditas potensial sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai arti penting pada perekonomian Indonesia. Salah satu penyakit yang menyebabkan produktivitas kentang menurun ialah busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh agens hayati terhadap pertumbuhan dan hasil 5 varietas tanaman kentang   (Solanum tuberosum L.) di dataran medium Poncokusumo Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015, di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh agens hayati terhadap macam varietas menunjukkan pengaruh yang berbeda. Varietas Nadiya menunjukkan respon pertumbuhan dan hasil terbaik di dataran Medium Poncokusumo Malang dengan hasil umbi mencapai 19,72 ton/ha.
PENGARUH JUMLAH POTONGAN STEK MIKRO DAN LAMA PERENDAMAN THIDIAZURON (TDZ) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN NANAS (Ananas comosus L. Merr) Adis Permata Sari; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman nanas (Ananas comosus L. Merr) dapat diperbanyak secara vegetatif menggunakan tunas batang, tunas tangkai buah dan mahkota buah. Penyediaan bibit tanaman nanas dalam jumlah yang besar dapat dilakukan menggunakan stek mikro. Stek mikro yakni metode pembelahan organ vegetatif tanaman nanas menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran 1 – 4 cm. Pada mahkota buah tanaman nanas terdapat tunas-tunas aksilar dalam keadaan dorman yang berpotensi untuk menjadi tunas baru. Penggunaan hormon sitokinin seperti TDZ dapat memacu munculnya tunas serta meningkatkan kemampuan multiplikasi tunas. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan jumlah potongan mahkota buah dan lama perendaman TDZ yang ideal terhadap pertumbuhan bibit tanaman nanas melalui perbanyakan stek. Penelitian telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2016 di PT. Great Giant Food, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah jumlah potongan mahkota buah yakni A1: 32 potongan dan A2: 64 potongan, sedangkan faktor kedua lama perendaman Thidiazuron (TDZ) yaitu B1: dicelup (quick dipping), B2: 15 menit, B3: 30 menit, B4: 45 menit dan B5: 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan jumlah potongan mahkota buah dan lama perendaman Thidiazuron (TDZ). Perlakuan jumlah potongan mahkota buah menjadi 32 potongan memberikan hasil persentase stek tumbuh yang lebih tinggi dibandingkan 64 potongan. Perlakuan lama perendaman TDZ memberikan pengaruh nyata terhadap saat muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun.
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN WAKTU APLIKASI PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascaloniucum L.) Sheila Rezta Kania; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk kandang kambing dikombinasikan dengan aplikasi PGPR akan menghasilkan umbi yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis pupuk kandang yang efektif dan waktu aplikasi PGPR yang tepat serta pengaruh keduanya untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Pajeng, Bojonegoro dengan ketinggian 520 mdpl. Dimulai bulan Desember 2015-Februari 2016. Metode penelitian menggunakan RAK Faktorial. Perlakuan yang diuji yaitu (kontrol)+aplikasi PGPR 0, 2, 4, 6 MST (B0W1), kontrol+aplikasi 0, 2, 4 MST (B0W2), kontrol + 0, 3, 6 MST (B0W3) dan kontrol + tanpa PGPR (B0W4). Dosis pupuk 10 ton/ha + aplikasi PGPR 0, 2, 4, 6 MST (B10W1), dosis pupuk 10 ton/ha + aplikasi 0, 2, 4 MST (B10W2), dosis 10 ton/ha + aplikasi 0, 3, 6 MST (B0W3) serta dosis pupuk 10 ton/ha + (kontrol) (B10W4). Dosis pupuk 20 ton/ha+aplikasi 0, 2, 4, 6 MST (B20W1), dosis 20 ton/ha+ aplikasi 0, 2, 4 MST (B20W2), dosis pupuk 20 ton/ha + aplikasi 0, 3, 6 MST (B20W3), dan dosis 20 ton/ha + kontrol (B20W4). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan. Secara individual, pemberian pupuk kandang kambing dosis 20 ton/ha memberikan hasil lebih tinggi pada bobot kering umbi sebesar 12,11 ton/ha. Waktu aplikasi 0, 2 dan 4 MST memberikan hasil lebih tinggi pada bobot kering umbi sebesar 10,04 ton.ha-1. Hasil analisis usaha tani menunjukan perlakuan dosis pupuk 20 ton/ha layak diusahakan dengan R/C ratio 2,66. Aplikasi PGPR 0, 2, 4 MST juga layak diusahakan dengan R/C ratio 1,95.