Mochammad Nawawi
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA BERBAGAI SISTEM PENEBARAN BIBIT DAN KETEBALAN MEDIA Muhammad Riduwan; Didik Hariyono; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jamur merang ialah ketebalan media tanam dan sitem penebaran bibit. Ketebalan media tanam yang berbeda akan dihasilkan kondisi suhu yang berbeda sedang pada media tanam jamur merang dan sistem penebaran bibit akan mempengaruhi jumlah titik tumbuh jamur merang yang disebabkan oleh laju pertumbuhan miselium jamur merang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil jamur merang pada berbagai macam ketebalan media tanam dan system penebaran bibit. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati saat muncul pin head pertama, waktu panen pertama, lama masa panen, jumlah badan buah, diameter badan buah, bobot segar badan buah, jumlah badan buah dengan pengelompokan badan buah berdasarkan diameter >3 cm, 2-3 cm dan <2 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi ketebalan media terhadap sistem penebaran bibit pada bobot segar badan buah. Pada pengamatan ketebalan media tanam terjadi beda nyata pada variabel pengamatan lama masa panen jumlah badan buah dan jumlah badan buah dengan pengelompokan badan buah berdasarkan diameter >3 cm dan 2-3 cm. Sedangkan pada perlakuan sistem penebaran bibit terjadi beda nyata pada variabel pengamatan jumlah badan buah.
TEKNIK APLIKASI Trichoderma Sp. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Achmad Baihaqi; Mochammad Nawawi; Abdul Latief Abadi
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini ialah untuk mengetahui interaksi konsentrasi dan waktu aplikasi Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cangar, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berada di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada ketinggian tempat 1650 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) Faktorial yakni dengan dua faktor. Faktor pertama sebagai petak utama ialah konsentrasi Trichoderma sp. cair terdiri atas T1: konsentrasi 5 ml.l-1, T2: konsentrasi 10 ml.l-1. Faktor kedua sebagai anak petak ialah waktu aplikasi Trichoderma sp. cair terdiri atas W0: aplikasi sekali, W1: aplikasi 2 hari sekali, W2: aplikasi 4 hari sekali, W3: aplikasi 6 hari sekali, W4: aplikasi 8 hari sekali. Terdapat 10 perlakuan kombinasi dengan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan diperoleh 30 petak percobaan. Berdasarkan hasil percobaan terdapat interaksi nyata antara konsentrasi Trichoderma sp. dan waktu aplikasi terhadap saat muncul serangan penyakit hawar daun, namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil umbi kentang. Hasil bobot umbi kentang tertinggi pada konsentrasi Trichoderma sp. 10 ml l-1 dengan waktu aplikasi delapan hari sekali (T2W4) ialah 2,34 ton ha-1.
PENGARUH SAAT TANAM JAGUNG DALAM TUMPANGSARI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. botrytis) Siti Sukma Karima; Mochammad Nawawi; Ninuk Herlina
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saat penanaman benih jagung terhadap pertumbuhan serta hasil jagung dan brokoli pada system tumpangsari. Dibandingkan dengn pola monokultur, pola tumpangsari diasumsikan memiliki nilai  LER (Land Equivalent Ratio) tinggi dan hal tersebut mengindikasikan tingginya tingkat produktivitas lahan. Penelitian dilaksanakan di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Malang dengan ketinggian ±650 mdpl dengan suhu antara 22-26°C pada April – September 2012.  Perlakuan penundaan saat tanam tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli sebesar 28.14%, namun tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada pola tanam tumpangsari. Perlakuan penanaman benih jagung 14 hari setelah penanaman bibit brokoli menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada pola tanam tumpangsari. Hasil tersebut tidak berbeda nyata dibandingkan dengan penanaman monokultur. Bobot segar bunga brokoli yang diperoleh sebesar 390.58 g.tan-1 dengan hasil mencapai 8.93 ton.ha-1.  Tumpangsari antara tanaman jagung dan brokoli dengan perlakuan tersebut juga diketahui memiliki nilai LER (Land Equivalent Ratio) dan R/C rasio yang tertinggi yaitu masing-masing sebesar 1.79 dan 3.09 dibandingkan dengan penanaman monokultur.
UJI DAYA HASIL TUJUH KLON TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Ana Lutfi Aulia; Mochammad Nawawi; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji daya hasil adalah salah satu tahapan dalam kegiatan perakitan varietas baru yakni melalui evaluasi keberadaan gen-gen yang dikehendaki pada suatu genotip. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai potensi daya hasil dari tujuh klon tanaman kentang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalitejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, pada bulan Agustus 2012 hingga Januari 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari tujuh perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Bahan yang diuji adalah tujuh klon tanaman kentang terdiri dari empat varietas yang diuji dan tiga varietas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh klon yang diuji terdapat klon yang memiliki potensi daya hasil tinggi yaitu UB, ST (Superjhon-transgenik) dan SK (Superjhon-kontrol). Kata kunci: kentang, klon, pengujian, daya hasil.
KARAKTERISASI BUNGA MANGGA (Mangifera indica L.) HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 DAN PODANG URANG Ismuha Nasution; Tatik Wardiyati; Mochammad Nawawi
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah. yang mempunyai keragaman genetik yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui karakterisasi bunga mangga (Mangifera indica L.) hasil persilangan Arumanis-143 dan Podang Urang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Induk Hortikultura (KBBIH) Pohjentrek yang beralamat di Kota Pasuruan Jawa Timur, pada bulan Juni 2013 sampai dengan September 2013. Percobaan ini dengan metode observasi dengan pengumpulan data langsung. Parameter pada karakter morfologi bunga mangga meliputi cluster bunga 1 pohon, jumlah bunga 1 cluster, saat muncul bunga, jumlah buah per cluster, persentase fruit set, warna tangkai bunga, warna petal bunga dan warna bakal buah. Hasil pada parameter jumlah cluster dan jumlah bunga memiliki nilai kemiripan yaitu 53,34 dengan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143 dan 7 pohon memiliki kemiripan pada pohon induk Podang Urang, karakter yang diturunkan yaitu jumlah cluster per 1 pohon dan jumlah  bunga per cluster. Parameter jumlah  buah dan fruit set memiliki nilai kemiripan 44,94 dengan 5 pohon yang memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang dan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143, karakter yang diturunkan yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. Kata kunci: Keturunan mangga, Arumanis-143, Podang Urang, Karakterisasi bunga manga
PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN KONSENTRASI NAA (NAPTHALENE ACETIC ACID) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) VARIETAS JET SET Erlen Agus Satriowibowo; Mochammad Nawawi; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala terbesar pada budidaya tanaman cabai besar ialah kerontokan bunga dan buah yang terbentuk. Upaya untuk mengatasi terjadinya kerontokan  tersebut dapat dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh seperti NAA (Napthalene Acetic Acid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi dan konsentrasi NAA (Napthalene Acetic Acid) pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar, serta untuk memperoleh perlakuan yang memberikan hasil buah terbaik pada tanaman cabai besar.  Penelitian ini dilak-sanakan di Desa Kepuharjo, Kecamatan Kepuharjo, Kabupaten Malang pada bulan April–Agustus 2013. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah taraf waktu aplikasi, terdiri atas 3 perlakuan yaitu Fase  berbunga (F 38), Fase berbuah (F 61), Fase berbunga dan berbuah (F 38+61). Anak petak adalah kon-sentrasi NAA, terdiri atas 5 konsentrasi yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi perlakuan waktu aplikasi pada fase berbunga dengan konsentrasi NAA 150 ppm dan 200 ppm dapat meningkatkan jumlah buah terbentuk, berbeda halnya dengan bobot per buah. Bobot per buah tertinggi terdapat pada kombinasi waktu aplikasi pada fase berbunga dan berbuah  dengan konsentrasi NAA 200 ppm. Perlakuan waktu aplikasi NAA pada fase berbunga  menunjukkan presentase fruit set 33,20%, persentase buah rontok 28,61% dan jumlah buah panen 36,48%. Pemberian NAA dengan konsentrasi 200 ppm mampu meningkatkan 7,84% diameter buah dan mengurangi jumlah biji hingga 27,55%. Kata kunci: fruit set, waktu aplikasi NAA, konsentrasi NAA, tanaman cabai besar
VEGETASI SEBAGAI PEREDUKSI CO2 UDARA AMBIEN TEPI JALAN Bayu Permata Putra; Mochammad Nawawi; Sitawati Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang tumbuh bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat(Iwan, 2009). Penelitian dilakukan untuk untuk mengetahui peran vegetasi dalam menurunkan CO2 Udara Ambien di jalan Soekarno – Hatta Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai September 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan pengumpulan data primer pada lokasi studi koridor Jalan Soekarno – Hatta pada 5 titik. Hasil pengamatan diperoleh 18 jenis pohon peneduh, kondisi CO2 udara ambien tertinggi terjadi pada pukul 16.00 (410,11 ppm), suhu udara tertinggi pada pukul 12.00 (30,58oC), kelembaban tertinggi pada pukul 07.00 (78,46 %) dan kecepatan angin tertinggi pada pukul 16.00 (2,95 m/s). Nilai CO2 tertinggi terdapat pada lokasi pengamatan depan POLTEK dengan nilai 413,56 ppm. Dari data yang diperoleh serta hasil dari pengolahan data terlihat vegetasi tidak terlalu berperan dalam menurunkan CO2 di jalan Soekarno – Hatta dikarenakan tanaman sendiri juga menghasilkan CO2 di malam hari sehingga masih terdapat konsentrasi CO2 di sekitar tajuk tanaman, yang lebih terlihat jelas adalah angin dalam mereduksi konsentrasi CO2 di jalan Soekarno – Hatta yang membantu tereduksinya konsentrasi CO2 di jalan Soekarno – Hatta (lokasi pengamatan dengan kerapatan tajuk 5 % kecepatan angin 3,25 m/s nilai CO2 388,37). Kata kunci : CO2, Vegetasi, Angin, Iklim Mikro.
PENGARUH JUMLAH TANAMAN PER POLIBAG DAN PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN KYURI (Cucumis sativus L.) Khushoyin Zamzami; Mochammad Nawawi; Nurul Aini
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mentimun merupakan salah satu tanaman sayuran buah yang banyak dikonsumsi segar maupun olahan. Sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi maka diperlukan budidaya yang tepat untuk mendapatkan produksi tinggi dan kualitas mutu yang baik. Di dalam usaha peningkatan hasil panen, kepadatan tanaman (populasi) merupakan salah satu faktor penting. Kegiatan pemeliharaan dan usaha peningkatan produksi buah mentimun yang penting adalah pemangkasan. Pemangkasan pucuk batang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman yang terus menerus, sehingga asimilat yang dihasilkan tanaman akan lebih terkonsentrasikan kepada perkembangan generatif tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jumlah tanaman per polibag dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman mentimun Kyuri. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Balai Latihan Kerja Singosari-Malang, yang berlangsung dari Mei hingga Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, respon tanaman mentimun terhadap kombinasi jumlah tanaman per polibag dan pemangkasan pucuk berbeda-beda. Secara kuantitas, kombinasi 1 tanaman per polibag dan pemangkasan dengan menyisakan 12 ruas menghasilkan bobot buah yang lebih tinggi daripada perlakuan lain. Sedangkan secara kualitas, kombinasi 1 tanaman per polibag dan tanpa pemangkasan  menghasilkan buah dengan kualitas grade A terbanyak diantara perlakuan lainnya. Kata kunci : Kepadatan Tanaman, Pemangkasan, Mentimun, Var. Kyuri
PENGARUH PEMBERIAN KASEIN HIDROLISAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STROBERI VARIETAS LOKAL BERASTAGI (Fragaria x ananassa Duchesne) HASIL KULTUR MERISTEM Dosmauli Aruan; Oka Ardiana Banaty; Mochammad Nawawi; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian kasein hidrolisat mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Peningkatan dosis kasein hidrolisat akan meningkatkan asam amino, jumlah klorofil dan aktivitas fotosintesis pada tanaman. Tujuan penelitian adalah mendapatkan dosis dan waktu pemberian kasein hidrolisat yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bibit stroberi varietas Berastagi hasil kultur meristem, pupuk kandang, pupuk NPK 16:16:16, arang sekam, tanah, polibag, insektisida Prefonofos 500 g/L, fungisida Propineb 70% dan Tebuconazole 25%. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok  dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari tanpa pemberian kasein hidrolisat (D0), dosis 5,81 mg/100/ml diberikan setiap 1 minggu (D1), dosis 11,62 mg/100/ml diberikan setiap 1 minggu (D2), dosis 23,31 mg/100/ml diberikan setiap 1 minggu (D3), dosis 46,62 mg/100/ml diberikan setiap 1 minggu (D4), dosis 11,62 mg/100/ml diberikan setiap 2 minggu (D5), dosis 23,24 mg/100/ml diberikan setiap 2 minggu (D6), dosis 46,62 mg/100/ml diberikan setiap 2 minggu (D7) dan dosis 93,24 mg/100/ml diberikan setiap 2 minggu (D8). Penelitian dilaksanakan di Screen house Balitjestro, Kota Batu, mulai bulan Desember sampai April 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian dosis 11,62 mg/100/ml per rumpun (D5) lebih efektif dibandingkan dosis lainnya karena dapat menekan biaya produksi tanaman stroberi. Kata kunci: Fragaria x ananassa Duchesne, Pemberian Kasein Hidrolisat, Stroberi, Produksi.
KERAGAMAN HASIL, PADA UJI 3 GALUR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.Merril) GENERASI F3 HASIL PERSILANGAN TANGGAMUS X ANJASMORO, TANGGAMUS X ARGOPURO, TANGGAMUS X UB Riama Dewi Sartika Sihotang; Mochammad Nawawi; Syukur Makmur Sitompul
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 5 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai salah satunya dapat dilakukan dengan cara perbaikan teknologi produksi dan pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman hasil, pewarisan sifat dan korelasi antara hasil dan komponen hasil tanaman kedelai generasi F3 hasil kombinasi tiga persilangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kabupaten Malang pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan tanpa ulangan atau single plant. Data yang diperoleh dilakukan pengujian menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, dilanjutkan dengan uji BNT 5% bila ada pengaruh nyata, uji Chi-Square, Heritabilitas arti luas dan koefisien korelasi untuk setiap variabel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai tertinggi pada jumlah polong isi/tan, bobot kering biji g/tan, bobot 100 biji g/tan terjadi pada persilangan Tanggamus x Argopuro. Nilai heritabilitas arti luas tergolong tinggi pada uji tiga galur generasi F3 tanaman kedelai terhadap karakter tinggi tanaman (cm) dan bobot kering biji (g/tan). Korelasi pada uji tiga galur generasi F3 tanaman kedelai terjadi pada hubungan bobot kering biji (g/tan) dengan jumlah polong isi/tan memiliki korelasi yang sangat erat. Kata kunci : Kedelai, Generasi F3, Heritabilitas, Koefisien Korelasi