Firdausy, Ananda Insan
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT KAWAT LOKET LAPIS PVC TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS BETON SERAT (FIBER CONCRETE) Sirait, Christin Natalia; Wijatmiko, Indradi; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.535 KB)

Abstract

Sekarang ini penerapan beton serat telah banyak digunakan pada bangunan. Di indonesia beton serat belum banyak digunakan, salah satu penyebabnya adalah belum tersedianya serat baja dengan harga murah dan dalam jumlah yang cukup. Pada penelitian ini penerapan serat baja lokal yang digunakan adalah potongan kawat loket lapis PVC hijau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui panjang optimum serat kawat loket pada kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton serat, dengan variasi panjang serat yang digunakan yaitu 12 mm, 24 mm, dan 36 mm. Penambahan serat untuk setiap benda uji adalah 1% dari volume silinder. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kuat tekan beton normal adalah 32,893 Mpa dan nilai kuat tekan maksimum beton serat adalah  31,366 Mpa, dengan penurunan nilai sebesar 4,64% dari beton normal. Nilai kuat tarik belah beton menunjukkan kenaikan nilai sebesar 2% dan 0,58% pada variasi panjang serat 12 mm dan 36 mm, dengan nilai kuat tarik belah yaitu 2,475 Mpa pada serat 12 mm dan 2,439 Mpa pada serat 36 mm. Nilai modulus elastisitas maksimum pada beton serat adalah 42221,28 Mpa pada variasi panjang serat 24 mm dengan nilai penurunan 14,29% terhadap beton normal. Kata Kunci : beton serat, serat kawat loket lapis PVC, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas
PERENCANAAN ALTERNATIF ANALISIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN SISTEM PRACETAK PADA GEDUNG KULIAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Prasetyo, Arifan Muslim; Hidayat, M. Taufik; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.909 KB)

Abstract

Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia sehingga banyak pelajar yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di kampus ini. Tercatat pada 2017 Universitas Brawijaya menjadi salah satu penerima SBMPTN terbanyak. Tidak seimbangnya jumlah antara mahasiswa yang diterima dan lulus di Universitas Brawijaya membuat kebutuhan gedung perkuliahan di kawasan Universitas Brawijaya meningkat. Akibatnya banyak berbagai fakultas yang membuat gedung perkuliahan yang baru untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswanya. Salah satu solusinya adalah dengan membangun gedung perkuliahan yang baru. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan dua metode, yaitu dengan metode beton bertulang konvensional dengan menggunakan bekisting yang dicor di tempat dan menggunakan metode beton bertulang pracetak yang dibuat di pabrik atau di lokasi proyek kemudian dirakit. Konsep pembangunan mengacu ke dalam SNI 03-1726-2012 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung, non gedung serta SNI 03-2847-2013 2013 tentang tata cara perhitungan struktur beton sehingga akan didapatkan struktur yang tahan gempa dan efisien dan SNI 7388 : 2012 tentang tata cara perencanaan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung. Dalam studi ini merupakan analisis Gedung Kuliah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya dengan zona gempa 4 yang di rencanakan kembali dengan menggunakan metode pracetak. Kata Kunci : Pracetak, Cor penuh, Beban gempa, Sambungan Balok-Kolom
KORELASI NILAI KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN NON-DESTRUCTIVE TEST DAN DESTRUCTIVE TEST Wirotama, I Nengah Gandi; Nurlina, Siti; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.255 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai korelasi dari hasil pengujian kuat tekan beton di laboratorium dengan menggunakan alat compression strength machine (destructive test) dan pengujian yang bersifat tidak merusak (non-destructive test) dengan menggunakan alat hammer test dan UPV test. Pengujian dilakukan terhadap benda uji berbentuk silinder dan kubus dengan perbedaan variasi mutu beton yaitu 20 Mpa, 25 Mpa, 30 Mpa, dan 35 Mpa. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai koefisien determinasi dan persamaan regresi yaitu , di mana a,b,c adalah konstanta, Y adalah nilai kuat tekan dari compression test, X1 adalah nilai kuat tekan dari hammer test dan X2 adalah nilai kuat tekan dari UPV test. Untuk benda uji silinder dengan mutu beton gabungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebesar 71,9% dengan persamaan regresi yaitu . Sedangkan, untuk benda uji kubus dengan mutu beton gabungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebesar 63,2% dengan persamaan regresi yaitu .Dari nilai korelasi ini diharapkan dapat digunakan untuk menentukan nilai kuat tekan beton jika destructive test tidak dapat dilakukan sehingga mampu meningkatkan penerapan metode NDT (non-destructive test) di Indonesia. Kata Kunci: Kuat tekan beton, Non-Destructive Test, Destructive Test, Hammer Test, UPV Test, Compression Test
PENGARUH VARIASI PILIN SERAT KALENG KEMASAN MINUMAN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TERIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS BETON RINGAN Utami, Annisa Fitria; N., Christin Remayanti; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.826 KB)

Abstract

Beton merupakan material yang sering digunakan dalam dunia teknik sipil. Dalam perencanaannya beton memiliki kelebihan dalam memikul beban tekan. Namum salah satu kelemahannya yaitu beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik. Salah satu cara mengatasi kekurangan tersebut dengan menambahkan serat kaleng (fiber) kedalam campuran beton. Variasi yang digunakan yaitu serat (fiber) pilin tipe A, tipe B, tanpa pilin (normal) dan beton tanpa fiber. Fraksi yang digunakan 10% dari volume beton. Karena penambahan serat (fiber) akan menambah berat isi beton, maka pda penelitian ini agregat kasar akan dicampur dengan batu apung (pumice) sebanyak 25% dari volume agregat kasar. Nilai FAS yang digunakan pada penelitian ini adalah 0.6-0.65. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression testing machine dan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer. Pengujian dilakukan pada beton berumur 28 hari. Hasil pengujian uji kuat tekan didapatkan bahwa yang memiliki kuat tekan maksimum adalah beton pumice dengan fiber pilin tipe B dengan nilai sebesar 12.668 MPa (meningkat terhadap beton pumice tanpa fiber, dengan fiber tanpa pilin dan tipe A masing-masing sebesar 9.48%,4.49% dan 0.27%). Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan bahwa nilai kuat tarik maksimum diperoleh pada variasi pilin tipe B dengan nilai sebesar 1.617 MPa (meningkat terhadap beton pumice tanpa fiber, dengan fiber tanpa pilin dan tipe A masing-masing sebesar 14.76%, 37.73% dan 16.08%). Begitu pula dengan hasil uji modulus elastisitas dengan metode Eurocode 2 dan ASTMC469 yang menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas dengan maksimum diperoleh pada variasi fiber pilin tipe B (meningkat terhadap beton tanpa fiber, dengan fiber tanpa pilin dan tipe A masing-masing sebesar 87.66%, 31.37% dan 0.58. Namun, hasil tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh penambahan fiber namun, dipengaruhi oleh nilai FAS yang berbeda. Kata Kunci: serat kaleng, pilin serat kaleng, batu apung, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas.
PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT KALENG TERHADAP MODULUS ELASTISITAS, KEKAKUAN, DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG Rama, Rizal; Wijatmiko, Indradi; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah komponen penting dalam penyusun bangunan konstruksi yang memiliki kuat tekan tinggi, tetapi memiliki kuat tarik rendah, sebagai solusi, beton dikombinasikan dengan tulangan baja untuk menahan gaya tarik yang disebut balok beton bertulang.  Namun, saat balok menerima beban melebihi kapasitas tulangan baja, balok dapat mengalami retak yang menyebabkan korosi pada tulangannya.Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memperkuat struktur balok, salah satunya dengan penambahan serat dalam campuran balok.Penelitian ini menggunakan serat kaleng untuk meningkatkan kuat tarik balok, selain itu dapat mengurangi permasalahan sampah yang ada. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi panjang serat kaleng terhadap modulus elastisitas, kekakuan, dan daktilitas balok beton bertulang dengan dimensi (15x20x130) cm. Benda uji yang dibuat menggunakan mutu beton K-250 dengan tulangan utama D10 dan tulangan geser Ø8, serta menggunakan penambahan variasi panjang serat kaleng dengan dimensi (2x40) mm dan (2x80) mm masing – masing dengan fraksi 10% dari volume balok.Jenis pengujian yang dilakukan diantaranya, pengujian kuat tekan silinder untuk mendapatkan mutu beton dan pengujian kuat tarik lentur balok beton bertulang pada tumpuan sendi-rol dengan jarak 1m dan menggunakan LVDT untuk mendapatkan beban maksimum dan lendutan aktual pada benda uji. Hasil pengujian  menujukkan bahwa modulus elastisitas terbesar terjadi pada penambahan serat 8 cm dengan cara ASTM C469-02 sebesar 21968,106 MPa (naik 38,9%dari balok normal). Kekakuan terbesar dari titik tinjau 1 (first crack) terjadi pada penambahan serat 8 cm sebesar 518,684 kg/mm (naik 17,1% dari balok normal), kekakuan terbesar dari titik tinjau 2 (P=1000kg) terjadi pada penambahan serat 8 cm sebesar 496,946 kg/mm (naik 13,6% dari balok normal). Daktilitas terbesar terjadi pada penambahan serat 8 cm dengan cara daktilitas perpindahan sebesar 1,936 (naik 7,1% dari balok normal). Kata kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, modulus elastisitas, kekakuan, daktilitas
PENGARUH VARIASI FRAKSI SERAT KALENG TERHADAP KUAT LENTUR, LENDUTAN, DAN POLA RETAK BALOK BETON BERTULANG Hasanti, Yufi Maghfira; N., Christin Remayanti; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material paling umum digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Beton memiliki sifat kuat tekan yang tinggi serta kuat tarik yang rendah. Untuk mengatasi kuat tarik beton seringkali dilakukan pemasangan tulangan baja pada bagian beton yang menahan gaya tarik. Namun seringkali bantuan tulangan baja masih kurang untuk mengatasi lendutan dan retakan yang terjadi. Oleh karena itu, berbagai inovasi telah dilakukan oleh para peneliti salah satunya dengan menambahkan serat pada campuran beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh serat kaleng terhadap kuat lentur, lendutan, dan pola retak balok beton bertulang. Balok yang digunakan berdimensi 15 x 20 x 130 cm. Mutu beton direncanakan sebesar 20.75 MPa. Jenis serat yang digunakan adalah kaleng bekas minuman dengan panjang 40 mm dan lebar 2 mm serta variasi yang digunakan yaitu fraksi sebesar 10% dan 15% dari volume beton bertulang. Hasil pengujian kuat lentur balok menunjukkan bahwa penambahan serat kaleng pada balok beton bertulang tidak berpengaruh seara signifikan. Hasil pengujian lendutan menunjukkan bahwa balok dengan fraksi 15% menurunkan lendutan dan lebar retak paling optimum. Nilai lendutan untuk 1000 kg dan beban first crack masing-masing sebesar 2.105 kg dan 3.095 kg. Untuk nilai lebar retak senilai 1.52 mm. Hasil pengamatan pola retak menunjukkan bahwa seluruh balok normal maupun penambahan serat kaleng memiliki pola retak lentur geser. Kata Kunci: balok beton bertulang, serat kaleng, kuat lentur, lendutan, pola retak  
PENGARUH EKSENTRISITAS SATU SISI BRACING PADA STRUKTUR PORTAL AKIBAT BEBAN LATERAL TERHADAP HUBUNGAN TEGANGAN-REGANGAN STRUKTUR Waluyo, Ajit Rachmatsyah; Susanti, Lilya; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki tingkat ancaman gempa bumi yang tinggi. Banyak bangunan di Indonesia rusak akibat gempa karena strukturnya tidak memenuhi. Salah satu inovasi untuk meningkatkan kekuatan struktur dalam menahan gempa adalah dengan menambahkan bracing. Pada umumnya bracing terhubung di titik pertemuan antara kolom dan balok, yang disebut sebagai bracing tanpa eksentrisitas (CBF). Namun, sistem bracing CBF terkadang sulit diterapkan pada sebuah struktur. Pemasanganbracing dengan eksentrisitas (EBF) perlu dilakukan. Maka, dari itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas bracing yang memiliki eksentrisitas.Dalam penelitian ini dibuat tiga benda uji portal. Benda uji portal berupa portal beton sederhana yang terdiri dari balok, kolom, dan bracing satu arah. Benda uji portal memiliki tinggi 70 cm dan panjang 100 cm. Bracing pada benda ujiportal pertama tidak memiliki eksentrisitas. Sedangkan, benda uji lainnya diberikan eksentrisitas pada sisi atasnya masing-masing 15 cm, dan 30 cm. Benda uji portal dibuat dengan tulangan utama Ø6 dan sengkang Ø4-150. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat load cell untuk memberikan beban lateral, LVDT untuk memperoleh nilai defleksi, dan strain gauge untuk memperoleh nilai regangan.Hasil penelitian ini diketahui bahwa portal dengan eksentrisitas 15 cm memiliki tegangan maksimum yang hampir sama dengan portal yang non-eksentris, dengan nilai tegangan baja dan beton masing-masing 0,21% dan 0,24% lebih kecil. Regangan maksimum benda uji non-eksentris untuk baja dan beton masing-masing 23,73 x 10-4 dan 4,14 x 10-4. Sedangkan benda uji dengan eksentrisitas 15 cm masing-masing 23,36 x 10-4 dan 10,64 x 10-4. Beban maksimum dari benda uji non-eksentris dan benda uji dengan eksentrisitas 15 cm sama besar, namun untuk benda uji dengan eksentrisitas 30 cm memilki beban maksimum 52,27% lebih kecil dari benda uji non-eksentris Kata Kunci : Portal, Bracing, Tegangan-Regangan, Beban Lateral
PENGARUH EKSENTRISITAS SATU SISI BRACING PADA STRUKTUR PORTAL AKIBAT BEBAN LATERAL TERHADAP MOMEN KAPASITAS STRUKTUR Mumtaz Aly, Bilqis Anjanaa; Wijaya, Ming Narto; Firdausy, Ananda Insan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia termasuk ke dalam lempeng utama dunia yang menyebabkan Indonesia cukup sering mengalami bencana gempa bumi. Akibatnya banyak gedung hancur karena beban lateral gempa tersebut. Penambahan pengaku (bracing) tipe single diagonal pada struktur gedung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kekakuan dengan tujuan mengurangi simpangan maksimum arah horizontal yang disebabkan oleh beban lateral.Penelitian ini membuat 3 benda uji portal dengan bracing tipe single diagonal dari beton bertulang yang memiliki tinggi 70 cm dan panjang 100 cm dengan seluruh komponen struktur memiliki ukuran penampang 10 cm x 10 cm. Pengujian yang dilakukan menggunakan load frame untuk perletakkan benda uji dan load cell untuk pemberian beban yang dilakukan secara berangsur hingga mencapai beban maksimum dan benda uji runtuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan momen kapasitas struktur pada portal dengan eksentrisitas satu sisi pada bracing tipe single diagonal. Hasil dari pengujian didapatkan besar beban lateral maksimum yang mampu ditahan oleh benda uji A, D, dan E secara berturut-turut yaitu 4410 kg, 4400 kg, dan 2100 kg. Dari data tersebut didapatkan momen kapasitas masing-masing benda uji A, D, dan E sebesar 3087 kgm, 3080 kgm, dan 1470 kgm. Penelitian ini juga melakukan perhitungan momen kapasitas secara teoritis untuk setiap benda uji portal. Dari hasil analisis secara teoritis menggunakan SAP2000 benda uji A memiliki momen kapasitas sebesar 7050,45 kgm, benda uji D memiliki momen kapasitas sebesar 4636,23 kgm, dan benda uji E memiliki momen kapasitas sebesar 2541,16 kgm. Dapat disimpulkan bahwa benda uji A yaitu portal dengan tanpa eksentrisitas pada bracing adalah portal paling efektif dari benda uji portal lain karena memiliki nilai beban lateral yang mampu ditahan terbesar secara eksperimental. Oleh karena itu, pemberian eksentrisitas pada bracing memberikan pengaruh pada besarnya momen kapasitas struktur portal. Kata Kunci: Beton Bertulang, Portal, Bracing, Eksentrisitas, Momen Kapasitas