Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Perencanaan Desain Sambungan Balok-Kolom Dengan Sistem Pracetak Pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Rahmadhan, Gita Yusuf; Hidayat, M. Taufik; N, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.81 KB)

Abstract

Banyaknya gedung – gedung yang dibangun membuat lahan yang tersedia semakin lama semakin sempit. Oleh karena itu, banyak daerah yang mulai membangun gedung – gedung bertingkat untuk mengatasi kekurangan lahan yang tersedia. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan dua metode, yaitu dengan metode beton bertulang konvensional dengan menggunakan bekisting yang dicor di tempat dan menggunakan metode beton bertulang pracetak yang dibuat di pabrik atau di lokasi proyek kemudian dirakit. Konsep pembangunan gedung tahan gempa mengacu ke dalam SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2002 sehingga acuan kedua peraturan tersebut akan didapatkan struktur yang tahan gempa, efektif, dan efisien. Studi ini merupakan perhitungan gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang dengan zona gempa 4. Dari hasil studi didapatkan bahwa dimensi balok induk berukuran 40 cm x 60 cm dengan tulangan lentur digunakan D19 dan tulangan geser 10. Untuk struktur kolom lantai 1 hingga lantai 4 berukuran 80cm x 100 cm dengan menggunakan tulangan lentur D29 dan tulangan geser 10 dan lantai 5 hingga lantai 8 menggunakan dimensi 70 cm x 90 cm dengan menggunakan tulangan lentur D29 dan tulangan geser 10. Panjang penyaluran balok – kolom yang digunakan tidak boleh kurang dari 668,16 mm  Ukuran kolom dan balok berukuran cukup besar karena struktur diasumsi tidak menggunakan dinding geser.
PENGARUH CAMPURAN KADAR BOTTOM ASH DAN LAMA PERENDAMAN AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN PADA SILINDER BETON Arinata, Achmad Subki; Hidayat, M. Taufik; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.536 KB)

Abstract

Bottom Ash adalah limbah hasil pembakaran batu bara dimana jumlahnya akan terus meningkat selama industri terus berproduksi. Penanganan limbah ini dilakukan dengan cara menimbunnya di lahan kosong sehingga apabila volume limbah semakin bertambah maka semakin luas pula area yang diperlukan untuk menimbunnya. Berbagai potensi tersebut dimanfaatkan dengan pembangunan berbagai prasarana penunjang. Prasarana penunjang tersebut seperti pelabuhan laut, anjungan lepas pantai, jembatan, tempat peristirahatan, dermaga dan sebagainya. Dalam proses pembuatannya kontak dengan air laut terkadang tidak dapat dihindarkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui  pengaruh campuran spesi semen dengan Bottom Ash terhadap nilai kuat tekan beton dengan variasi campuran persentase  0%, 10%, 20%, 25% dan direndam air laut pada durasi 7, 14, 28 hari. Faktor campuran kadar Bottom Ash dan lama perendaman air laut pada silinder beton menunjukkan bahwa penambahan Bottom Ash sebagai pengganti semen sebanyak 10% memiliki peningkatan kekuatan beton dari beton normal (kadar Bottom Ash 0%) sebanyak 1,95 MPa untuk rendaman 7 hari, 3,87 MPa untuk rendaman 14 hari, 0,5 MPa untuk rendaman 28 hari. Dan untuk kuat tekan pada rendaman 14 hari dan 28 hari mengalami penurunan kekuatan beton secara tidak signifikan. Setelah mengetahui hasil dan pembahasan pengaruh campuran kadar bottom  ash dan lama perendaman air laut terhadap kuat tekan pada silinder beton, maka hal ini menunjukkan dengan penurunan kuat tekan seiring dengan bertambahnya Bottom Ash yang digunakan, karena sifat semen yang mampu mengikat dan mengeras tidak dapat digantikan seluruhnya oleh Bottom Ash dan juga karena penggunaan air dalam jumlah yang sama dalam semua variasi. Lamanya perendaman menggunakan air laut mempunyai pengaruh yang tidak terlalu signifikan terhadap nilai kuat tekan pada silinder beton. Hal ini disebabkan air laut memperlambat proses hidrasi atau pengerasan pada beton.   Kata kunci :    Bottom Ash, silinder beton, rendaman, air laut, kuat tekan beton
Pengaruh Campuran Kadar Bottom Ash Dan Lama Perendaman Air Laut Terhadap Kapasitas Lentur Pada Balok ., Wisnu; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.75 KB)

Abstract

Salah satu cara memanfaatkan bottom ash adalah dengan menggunakan material tersebut sebagai bahan pengganti semen pada campuran beton. Untuk mengetahui hasil  pengaruh bottom ash dan lama perendaman dengan air laut maka pada penelitian  ini dilakukan  pengujian  kuat tekan  pada silinder dan  kuat lentur pada balok. Penelitian menggunakan balok beton bertulang berukuran 7 x 10 x 110 cm sejumlah 24 benda uji dengan 4 variasi kadar campuran bottom ash 0%, 10%, 20%, dan 25% sedangkan lama perendaman yang digunakan adalah 7, 14, dan 28 hari.Dari pengujian ini didapatkan bahwa terdapat pengaruh variasi campuran bottom ash dimana nilai kuat tekan yang paling tinggi terjadi pada campuran bottom ash 10%. Demikian juga halnya dengan hasil uji balok dimana Pn uji yang paling tinggi terjadi pada campuran bottom ash 10% sehingga kapasitas lentur yang paling tinggi terjadi pada prosentase tersebut. Sedangkan untuk nilai kuat tekan dan Pn uji yang paling rendah terjadi pada campuran bottom ash 25%. Berdasarkan hasil analisis statistik uji F dua arah dengan α = 0,05, menunjukkan bahwa lama perendaman tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada kapasitas lentur pada balok. Mn uji rata-rata pada balok beton bertulang dengan variasi campuran bottom ash 0%, 10%, 20%, dan 25% pada rendaman 7 hari secara berturut-turut 209,25 kgm, 228,375 kgm, 201,375 kgm, dan 191,8125 kgm. Rendaman 14 hari sebesar 207 kgm, 230,625 kgm, 209,25 kgm, dan 197,1 kgm. Rendaman 28 hari sebesar 218,8125 kgm, 225,5625 kgm, 217,4625 kgm, dan 199,125 kgm. Kata kunci :    bottom ash, rendaman, kuat tekan beton, kapasitas lentur
Studi Analisis Sambungan Balok-Kolom Dengan Sistem Pracetak Pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Wiranata, Arga; S, Ristinah; Hidayat, M. Taufik
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.611 KB)

Abstract

Pembangunan tiada henti-hentinya untuk terus dikembangkan. Akan tetapi dengan Banyaknya gedung – gedung yang dibangun membuat lahan yang tersedia semakin lama semakin sempit. Oleh karena itu, banyak daerah yang mulai membangun gedung–gedung bertingkat untuk mengatasi kekurangan lahan yang semakin sempit. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar masih tetap menggunakan metode beton bertulang konvensional dengan menggunakan bekisting yang dicor di tempat yang akan menelan biaya lebih mahal karena membutuhkan banyak sekali bekisting. Akan tetapi sekarang ada trobosan baru untuk mengurangi penggunaan bekisting yang banyak, yaitu dengan menggunakan metode pracetak yang dibuat di pabrik atau di lokasi proyek kemudian dirakit. Konsep pembangunan mengacu ke dalam SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2002 sehingga acuan kedua peraturan tersebut akan didapatkan struktur yang tahan gempa, efektif, dan efisien. Dalam studi ini merupakan analisis gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang dengan zona gempa 4 yang di rencanakan kembali dengan menggunakan metode pracetak. Dari hasil studi didapatkan bahwa dimensi balok induk berukuran 40 cm x 60 cm dengan tulangan lentur digunakan D19 dan tulangan geser 10 harus memenuhi syarat aman terhadap kapasitas momen yang ada. Untuk struktur kolom lantai 1 hingga lantai 4 berukuran 80cm x 100 cm dengan menggunakan tulangan lentur D29 dan tulangan geser 10 dan lantai 5 hingga lantai 8 menggunakan dimensi 70 cm x 90 cm dengan menggunakan tulangan lentur D29 dan tulangan geser 10 harus bisa menahan berat beban yang ada diatasnya.Kata kunci : Sistem pracetak sambungan balok-kolom
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR KOMPOSIT GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Enrico, Dio; Wibowo, Ari; Hidayat, M. Taufik
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencananan pada Gedung MIPA Center (Tahap I) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang menggunakan bahan komposit pada bagian baloknya. Balok dan kolom yang diguanakan adalah berupa baja dengan profil WF. Konsep perencanaan menggunakan metode LRFD. Pada perencanaan ini dilakukan beberapa kali percobaan dimensi balok dan kolom, hingga mendapatkan profil baja WF yang mampu menahan gaya-gaya dalam yang terjadi dan memenuhi persyaratan yang ada di peraturan. Agar terjadi aksi komposit antara baja dengan beton, maka digunakan penghubung geser. Sambungan untuk antara balok induk dan balok anak serta sambungan balok-kolom digunakan las, sedangkan sambungan antar balok dan sambungan antar kolom digunakan baut. Keuntungan dari pemakaian struktur komposit ini adalah pengurangan berat baja, struktur menjadi lebih kaku serta panjang bentang layan untuk balok semakin besar. 
Perencanaan Alternatif Struktur Baja Gedung MIPA Center (Tahap I) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang Prasetio, Leonard; Wibowo, Ari; Hidayat, M. Taufik
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.422 KB)

Abstract

Saat ini kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan semakin tinggi, hal ini dimanfaatkan beberapa perguruan tinggi untuk menambah mahasiswa. Peningkatan jumah mahasiswa tidak sebanding dengan tersedianya lahan, oleh karena itu bangunan tinggi merupakan salah satu solusi untuk menyelasaikan masalah tersebut. Masalah yang sering timbul pada perencanaan bangunan tinggi adalah kemampuan struktur dalam menahan gempa. Maka dari itu, setiap bangunan tinggi harus direncanakan taha terhadap gempa. Sehingga tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan bagaimana  perencanaan struktur baja yang mampu menahan gaya gempa yang menggunakan sistem struktur SRPM.
The Effect Of Dolomite As Lightweight Agregate’s Substitute To The Concrete’s Compressive Strength Budio, Sugeng P.; Nurlina, Siti; Ristinah, Ristinah; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi; Permana, Andrian
Rekayasa Sipil Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.113 KB)

Abstract

Indonesia is the country which has many natural resources that can be utilized in everyday life. One of the uses of natural resources is as a construction material. Human life cannot be separated from the construction field, because house is one of the basic human needs. Dolomite is a natural resource, which is generally used by many people as a mixture of cement, bricks, and soil fertilizer. However further research in the use of dolomite as a natural resource is needed, so that it is more useful and save. Dolomite can be used as a substitute for sand in concrete construction. Therefore, this research is conducted on the use of the dolomite material in the construction of concrete. Concrete specimens were made with a mixture proportion of dolomite as a replacement of sand. Then the compressive strength test is conducted. From these tests, it can be seen the influence of dolomite in the concrete mix and the percentage content of dolomite that can be used instead of sand. 
PERENCANAAN ALTERNATIF GEDUNG KAMPUS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT Raharjo, Edy Sulistyanto; Hidayat, M. Taufik; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.925 KB)

Abstract

Castellated Beam adalah profil baja yang kekuatan komponen strukturnya bertambah dengan cara memperpanjang profil kearah satu sama lain dan di las sepanjang pola. Profil ini juga biasa disebut sarang lebah karena memiliki bentuk lubang segi enam menyerupai sarang. Castellated Beam ini mempunyai tinggi (h) hampir 50% lebih tinggi dari profil awal sehingga meningkatkan nilai lentur axial, momen inersia (Ix), dan modulus section (Sx). Badan profil dibuat dicetakan hot - rolled (molding panas) dengan bentuk I, H, U dan memotong zig – zag. Setengah hasil pemotongan digeser atau dibalik dimana ujung atas kanan dilas dengan ujung bawah kiri, dan sebaliknya. Sehingga lubang yang dihasilkan berbentuk segi enam (hexagonal). Dalam perenacanaan ini akan dilakukan analisis struktur gedung dengan material baja Wide Flange yang dipotong menjadi baja Castellated Beam dengan mutu baja BJ 41. Analisis yang akan dilakukan pada studi ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Dalam analisisnya menggunakan 3 dimensi dengan memasukkan beban-beban yang bekerja pada stuktur, dengan bentang balok induk sebesar 7,2 meter . Dari hasil analisis program SAP 2000 digunakan baja baja Castellated Beam 918 x 202 x 13 x 23 yang berasal dari baja Wide Flange 612 x 202 x 13 x 23 karena menenuhi kategori penampang kompak, dan harus memenuhi syarat Mn ≥ Mu serta perhitungan kuat geser memenuhi syarat Vn ≥Vu Kata kunci : castellated beam; momen inersia; modulus section; wide flange
PERENCANAAN ALTERNATIF MASJID RAYA AN – NUR POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT Adhim, Alieful Fauzul; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.561 KB)

Abstract

Negara Indonesia memiliki luas wilayah yang cukup besar dan memiliki potensi pengembangan daerah yang cukup besar pula. Salah satu contoh daerah tersebut adalah Kota Malang. Kota Malang sebagai potensi dalam bidang pariwisata, pendidikan, industri, pertanian dan perdagangan. Tetapi hal ini dapat menimbulkan permasalahan baru karena semakin terbatasnya lahan yang tersedia akibat pembangunan yang dilakukan terus-menerus. Salah satu bangunan yang ada di Kota Malang yang sedang dibangun adalah Masjid An – Nur Polinema (Politeknik Negeri Malang). Bangunan ini direncanakan menggunakan struktur beton bertulang dan direncanakan bangunan empat lantai. Perencanaan menggunakan struktur beton bertulang dilakukan karena lebih mudah dikerjakan dan tidak memerlukan tenaga ahli atau khusus untuk mengerjakannya, tetapi bagaimanakah jika bangunan tersebut direncanakan menggunakan struktur baja. Perencanaan lain menggunakan struktur baja. Profil baja Castlellated Beam adalah hasil pengembangan dari model profil baja Wide Flange Shape. Profil baja Castlellated Beam ini belum banyak digunakan pada gedung tinggi. Dengan hasil analisis dan evaluasi ini nantinya akan diharapakan dapat membuka pengetahuan mahasiswa tentang analisis dari profil baja Castlellated Beam. Kata kunci: LRFD, Stuktur Baja, Castellated Beam
STUDI ANALISIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN SISTEM PRACETAK PADA GEDUNG KAMPUS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Prihatmojo, Lazuardi; Hidayat, M. Taufik; Nurlina, Siti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.855 KB)

Abstract

Pembangunan tiada henti-hentinya untuk terus dikembangkan. Akan tetapi dengan Banyaknya gedung – gedung yang dibangun membuat lahan yang tersedia semakin lama semakin sempit. Oleh karena itu, banyak daerah yang mulai membangun gedung–gedung bertingkat untuk mengatasi kekurangan lahan yang semakin sempit. Pembangunan gedung bertingkat saat ini  sebagian besar masih tetap menggunakan metode beton bertulang konvensional dengan menggunakan bekisting yang dicor di tempat yang akan menelan biaya lebih mahal karena membutuhkan banyak sekali bekisting serta akan memakan waktu yang lebih lama. Akan tetapi sekarang ada trobosan baru untuk mengurangi penggunaan bekisting yang banyak dan mengurasi lamanya durasi pengerjaan, yaitu dengan menggunakan metode pracetak yang dibuat di pabrik atau di lokasi proyek kemudian dirakit. Konsep pembangunan mengacu ke dalam SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2002 sehingga acuan kedua peraturan tersebut akan didapatkan struktur yang tahan gempa, efektif, dan efisien. Dalam studi ini merupakan analisis gedung Kuliah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang dengan zona gempa 4 yang di rencanakan kembali dengan menggunakan metode pracetak. Dari hasil studi didapatkan bahwa dimensi balok induk berukuran 40 cm x 60 cm dengan tulangan lentur digunakan D22 dan tulangan geser ∅ 10 harus memenuhi syarat aman terhadap kapasitas momen yang ada. Untuk struktur kolom lantai 1 hingga lantai 7 berukuran 80cm x 100 cm dengan menggunakan tulangan lentur D25 dan tulangan geser ∅ 10 harus bisa menahan berat beban yang ada diatasnya. kata kunci : Pracetak, sambungan, balok-kolom
Co-Authors ., Kholilurrohman ., Wisnu Adhim, Alieful Fauzul Alifian Arzaq, Bachrudin Muhammad Alriyandi, Ariq Amjad, Firhan Rezi Andrian Permana ApriliaKabuare, Debbie Sally Aprilliza, Hani Ari Wibowo Arinata, Achmad Subki Arista Putra, Bilayat Bagas Audian, Ilma Budi Santoso, Farouk Angga Cahyo, Fahrizal Dwi Christin Remayanti N Christin Remayanti N. Desy Setyowulan Devi Nuralinah Dharma, Besar Wira Edhi Wahyuni Setyowati Enrico, Dio Eva Arifi Fadhilah, Yasinta Rizka Faisal, Imam Bagus Farhani, Muhammad Rizqi Febriananta, Yudha Firdausy, Ananda Insan G. P., Julius Nanda Hafiizh, Yusril Hedyanto, Aldy Zinedine Heryanto, Sri Hidayatullah Rifai, Ardian Nur Indra Waluyohadi, Indra Irfandi, Rofif Alfiros Kanugrahan Dawam, Muhammad Irfan Lilya Susanti Listiana, Henri M., Novita Gusmayati Ming Narto Wijaya Mulifandi, Alfian Wildan Nainggolan, Christin Remayanti Niago, Alex Nugroho, Eko Prasetyo Pramana, Dewa Ketut Surya Prasetio, Leonard Prasetyo, Andi Prasetyo, Arifan Muslim Pratama R, Alfandi Rizki Pratama, Firman Yudi Pratama, Firman Yudi Pratama, Sony Prawira, Jodi Bagus Prihatmojo, Lazuardi Putera, Raihan Ananta Puterawardhana, Sjahihza Putranto, Rheza Febrian Putri Aji, Gumelar Asrining Putri, Desy Trikurnia Rachmawan, Fahmi Akbar Raharjo, Edy Sulistyanto Rahmadhan, Gita Yusuf Ramadhanti, Dias Ayu Ramayadi, Muhammad Faisal Remayanti N., Christin Ridzkyvianto, Muhammad Faiz Rifai, Rahmat Bahtiar Risaldi, Yulizar Ristinah Ristinah Ristinah S Roland Martin Simatupang Rossid, Andik Achmat Satrya, Rahmat Budi SembiringMaha, Syella Audina Siti Nurlina Sugeng P. Budio W., Dicky Wirasatya Wiranata, Arga