Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

SOSIAL EMPOWERMENT BERBASIS MASYARAKAT DALAM TRADISI MERETAN DAN TENONG DI BANTEN Masitoh, Itoh Masitoh; Faizi Bahrul Ulumi, Helmy; Wasehudin
Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 9 No. 2 (2023): July - December 2023
Publisher : Department of Islamic Community Development, Faculty of Da'wah, State Islamic University (UIN) of Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/lbrmasy.v9i2.9464

Abstract

Dewasa ini, Bukan tidak mungkin masyarakat berkembang sesuai dengan harapan lingkungannya dan standar sosial yang ada di sana. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka ada saatnya manusia membutuhkan bantuan dari orang lain yang berbagi lingkungan, bergaul, dan berinteraksi satu sama lain. Riset ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan bentuk dan makna tradisi Meretan dan Tenong serta sosial empowerment berbasis masyarakat dalam tradisi Meretan dan Tenong di Banten. Pada riset ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatannya studi fenomenologi. Lokasi penelitian di Banten. Dengan 2 lokasi yang berbeda, lokasi pertama di Kp. Ciparahu, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Sedangkan lokasi ke dua di Desa Pontang Kec. Pontang Kab. Serang. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data melalui data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Pemeriksaan keabsahan data melalui metode Triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk bawaan tradisi Meretan menggunakan rantang atau baskom, yang didalamnya diisi dengan makanan pokok (beras putih) dan ditambahkan bahan pokok lainnya yaitu gula, kopi, penyedap rasa, mie bihun, dan mie sohun, Meretan tersebut dicatat di buku (buku sambung). Sedangkan bentuk bawaan tradisi Tenong menggunakan tempat tenong, rantang atau baskom, yang didalamnya diisi dengan beras putih, terkait Tenong tidak diwajibkan dicatat. Makna tradisi Meretan dan tradisi Tenong memiliki makna yang sama yaitu sebagai resiprositas, nilai kerukunan, wujud solidaritas, dan beban masyarakat. Sedangkan pemberdayaan sosial masyarakat di Banten salah satunya ialah melalui inisiatif berbasisi komunitas berbentuk budaya/tradisi Meretan dan Tenong sehingga tercipta community support kehidupan sosial yang rukun dan tentram serta saling tolong-menolong.