Suhardjo, Kuntari Adi
BPPI

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBUATAN BOX PANEL MOTOR WESEL KERETA API MENGGUNAKAN BAHAN KOMPOSIT DARI SERAT GELAS DENGAN MATRIKS RESIN POLIESTER DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI SUBTITUSI IMPOR Suhardjo, Kuntari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai substitusi impor dan untuk mengganti bahan logam dengan komposit telah dilakukan penelitianpembuatan box panel motor wesel kereta api  menggunakan komposit dari serat gelas  dengan  matriks resinpoliester dan resin epoksi menggunakan teknologi industri kecil menengah. Metoda pembuatannya adalah sebagai berikut: 1. proses pencetakan, pelapisan antar serat, pencampuran antara resin (variasi  poliester resin dan  resin epoksi), serat gelas (variasi MAT 200, WR 200 sebanyak 4 lapisan) dan zat aselerator, pemanasan suhu 60°C, waktu 1 jam, vakum 45 cm.Hg, tekanan 3 bar,  orientasi serat (00, 900).    Tekanan diperlukan untuk mengatur fraksi serat dan volume resin, untuk mengurangi kemungkinan adanya void (udara atau gas terjebak dalam komposit) yang merupakan keretakan awal ketika menerima beban statis. Hasil optimum dari penelitian ini adalah box panel komposit yang terbuat dari campuran serat gelas MAT200 dan Wr200 dengan resin epoksi (percobaan kode E), dengan hasil pengujian: kekuatan lentur 21,33 kg/mm2(101 kgf), kekuatan tekan 8,36 kg/mm2(459,77 kgf) dan kekuatan tarik 6,69 kg/mm2(440 kgf), Produk Box Panel telah memenuhi spesifikasi teknik PT KAI, dalam kondisi tersebut Wr200 membantu untuk meningkatkan kekuatan mekanik  sedangkan MAT200 membuat produksi lebih mudah.Dari hasil pengujian Scanning electro microscope (SEM) terlihat masih ada sedikit void yang dapat  mengakibatkan initial crack pada box panel, hal ini harus dihindari  melalui layup dengan tekanan yang rata dan vakum yang sempurna. Hasil pengujian Energy Dispersion Spectrometry (EDS) untuk melihat komposisi kimia pada box panel. Kata kunci:  Box Panel motor wesel kereta api, komposit, serat gelas, resin poliester,   resin epoksi 
MODIFIKASI KARET ALAM MENJADI BAHAN ELASTOMER TERMOPLASTIK Suhardjo, Kuntari Adi; Basuki, Ariyadi; ., Surasno; Randy, Ahmad; Sondari, Dewi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6742.063 KB)

Abstract

Karet alam  bersifat elastomer dan termoseting, sehingga sulit  untuk dibentuk dan tidak dapat didaur ulang., Modifikasi karet alam menjadi bahan elastomer termoplastik dimaksudkan untuk memperoleh bahan yang mudah dicetak  menjadi  produk  jadi   dan  dapat  dapat  didaur  ulang  sehingga  tidak  merusak  lingkungan.   Untuk mendapatkan teknologi pembuatan elastomer termoplastik dari karet alam  telah dilakukan percobaan  dengan metoda pencangkokan (grafting)   secara polimerisasi emulsi antara karet alam lateks dengan monomer stirena dan metil metakrilat. Polimerisasi emulsi dilakukan pada suhu 65°C selama 6 jam. Perbandingan komposisi karet alam lateks dan monomer di variasi:  80:20; 70:30; 60:40; 50:50 (% berat) dengan komposisi monomer stirena dan metil metakrilat   1:1, menggunakan dua jenis inisiator yaitu potassium persulfat 2 % berat atau ammonium peroksodisulfat divariasi 2, 2,5, 5 % berat serta emulsifier sodium dodesil sulfat divariasi: 0, 1, 1,5,  2, 5 % berat. Dari hasil analisa 1 H NMR dan FTIR terlihat bahwa proses cangkok monomer stirena dan metil metakrilat telah terjadi pada tulang punggung karet alam. Puncak pada frekuensi 833 cm -1 menunjukkan pita RzC=CHR, frekuensi 1743 dan 1519 cm-1menunjukkan pita C=O (gugus karbonil dari metil metakrilat) dan pita C=C (cincin benzena dari stirena). Efisiensi cangkok maksimum sebesar 97,60% diperoleh  pada komposisi 70% karet alam lateks dan 30% monomer dimana komposisi monomer antara stirena dan metil metakrilat adalah 1: 1 menggunakan inisiator potasium persulfat 2% dan emulsifier sodium dodesil sulfat 1%.Kata  kunci: Elastomer termoplastik, kopolimer cangkok, karet alam lateks, stirena, metilmetakrilat.
APLIKASI SERAT KARBON BERBASIS LIGNIN DARI MERANG PADI UNTUK KOMPOSIT NON ASBESTOS KAMPAS REM TRUK/BUS Suhardjo, Kuntari Adi; Syampurwadi, Anung; Sebleku, Pius; Karina, Myrtha
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7973.681 KB)

Abstract

Kampas rem adalah komponen penting untuk kendaraan bermotor. Kampas rem yang beredar di pasaran saat ini umumnya terbuat dari asbestos yang tidak tahan panas, tidak tahan terhadap kondisi basah sehingga sering mengakibatkan fading/slip/blong, membahayakan kesehatan, dan tidak ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah membuat komposit untuk kampas rem dari serat karbon yang tidak mengandung asbestos tetapi tahan terhadap panas dan friksi. Serat karbon dibuat dari lignin yang berasal dari limbah cair industri pulp dan kertas. Komposit kampas rem dibuat dengan mencampur serat karbon berbasis lignin dengan bahan penguat, bahan pengikat, bahan pengisi, bahan tahan friksi, dan bahan  tahan aus dengan metode sintering. Bahan penguat yang digunakan adalah, serat karbon, serat gelas, serat akrilik, serat logam, dan serat mineral. Bahan pengikat yang digunakan adalah resin fenolik dengan katalis barium sulfat, sedangkan grafit, kalsium hidroksida, bubukjambu mede dan vermiculite digunakan sebagai bahan tahan friksi, tahan aus, dan pengisi. Variasi serat karbon berbasis lignin adalah 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; and 0,25 % (bib). Komposit yang dihasilkan diuji sifat fisisnya yaitu berat jenis dan kekerasan, sedangkan sifat mekanis meliputi ketahanan terhadap friksi dan keausan serta sifat morfologinya. Hasil menunjukkan bahwa komposit dengan kandungan serat karbon berbasis lignin 0,25 - 0,15% memenuhi persyaratan berat jenis, kekerasan dan ketahanan keausan untuk kampas rem  truk/bus. Kata Kunci : kampas rem truk/bus non asbestos, komposit, serat karbon,lignin, merang padi
PEMBUATAN BOX PANEL MOTOR WESEL KERETA API MENGGUNAKAN BAHAN KOMPOSIT DARI SERAT GELAS DENGAN MATRIKS RESIN POLIESTER DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI SUBTITUSI IMPOR Suhardjo, Kuntari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai substitusi impor dan untuk mengganti bahan logam dengan komposit telah dilakukan penelitianpembuatan box panel motor wesel kereta api  menggunakan komposit dari serat gelas  dengan  matriks resinpoliester dan resin epoksi menggunakan teknologi industri kecil menengah. Metoda pembuatannya adalah sebagai berikut: 1. proses pencetakan, pelapisan antar serat, pencampuran antara resin (variasi  poliester resin dan  resin epoksi), serat gelas (variasi MAT 200, WR 200 sebanyak 4 lapisan) dan zat aselerator, pemanasan suhu 60°C, waktu 1 jam, vakum 45 cm.Hg, tekanan 3 bar,  orientasi serat (00, 900).    Tekanan diperlukan untuk mengatur fraksi serat dan volume resin, untuk mengurangi kemungkinan adanya void (udara atau gas terjebak dalam komposit) yang merupakan keretakan awal ketika menerima beban statis. Hasil optimum dari penelitian ini adalah box panel komposit yang terbuat dari campuran serat gelas MAT200 dan Wr200 dengan resin epoksi (percobaan kode E), dengan hasil pengujian: kekuatan lentur 21,33 kg/mm2(101 kgf), kekuatan tekan 8,36 kg/mm2(459,77 kgf) dan kekuatan tarik 6,69 kg/mm2(440 kgf), Produk Box Panel telah memenuhi spesifikasi teknik PT KAI, dalam kondisi tersebut Wr200 membantu untuk meningkatkan kekuatan mekanik  sedangkan MAT200 membuat produksi lebih mudah.Dari hasil pengujian Scanning electro microscope (SEM) terlihat masih ada sedikit void yang dapat  mengakibatkan initial crack pada box panel, hal ini harus dihindari  melalui layup dengan tekanan yang rata dan vakum yang sempurna. Hasil pengujian Energy Dispersion Spectrometry (EDS) untuk melihat komposisi kimia pada box panel. Kata kunci:  Box Panel motor wesel kereta api, komposit, serat gelas, resin poliester,   resin epoksi 
MODIFIKASI KARET ALAM MENJADI BAHAN ELASTOMER TERMOPLASTIK Suhardjo, Kuntari Adi; Basuki, Ariyadi; ., Surasno; Randy, Ahmad; Sondari, Dewi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6742.063 KB)

Abstract

Karet alam  bersifat elastomer dan termoseting, sehingga sulit  untuk dibentuk dan tidak dapat didaur ulang., Modifikasi karet alam menjadi bahan elastomer termoplastik dimaksudkan untuk memperoleh bahan yang mudah dicetak  menjadi  produk  jadi   dan  dapat  dapat  didaur  ulang  sehingga  tidak  merusak  lingkungan.   Untuk mendapatkan teknologi pembuatan elastomer termoplastik dari karet alam  telah dilakukan percobaan  dengan metoda pencangkokan (grafting)   secara polimerisasi emulsi antara karet alam lateks dengan monomer stirena dan metil metakrilat. Polimerisasi emulsi dilakukan pada suhu 65°C selama 6 jam. Perbandingan komposisi karet alam lateks dan monomer di variasi:  80:20; 70:30; 60:40; 50:50 (% berat) dengan komposisi monomer stirena dan metil metakrilat   1:1, menggunakan dua jenis inisiator yaitu potassium persulfat 2 % berat atau ammonium peroksodisulfat divariasi 2, 2,5, 5 % berat serta emulsifier sodium dodesil sulfat divariasi: 0, 1, 1,5,  2, 5 % berat. Dari hasil analisa 1 H NMR dan FTIR terlihat bahwa proses cangkok monomer stirena dan metil metakrilat telah terjadi pada tulang punggung karet alam. Puncak pada frekuensi 833 cm -1 menunjukkan pita RzC=CHR, frekuensi 1743 dan 1519 cm-1menunjukkan pita C=O (gugus karbonil dari metil metakrilat) dan pita C=C (cincin benzena dari stirena). Efisiensi cangkok maksimum sebesar 97,60% diperoleh  pada komposisi 70% karet alam lateks dan 30% monomer dimana komposisi monomer antara stirena dan metil metakrilat adalah 1: 1 menggunakan inisiator potasium persulfat 2% dan emulsifier sodium dodesil sulfat 1%.Kata  kunci: Elastomer termoplastik, kopolimer cangkok, karet alam lateks, stirena, metilmetakrilat.
APLIKASI SERAT KARBON BERBASIS LIGNIN DARI MERANG PADI UNTUK KOMPOSIT NON ASBESTOS KAMPAS REM TRUK/BUS Suhardjo, Kuntari Adi; Syampurwadi, Anung; Sebleku, Pius; Karina, Myrtha
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7973.681 KB)

Abstract

Kampas rem adalah komponen penting untuk kendaraan bermotor. Kampas rem yang beredar di pasaran saat ini umumnya terbuat dari asbestos yang tidak tahan panas, tidak tahan terhadap kondisi basah sehingga sering mengakibatkan fading/slip/blong, membahayakan kesehatan, dan tidak ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah membuat komposit untuk kampas rem dari serat karbon yang tidak mengandung asbestos tetapi tahan terhadap panas dan friksi. Serat karbon dibuat dari lignin yang berasal dari limbah cair industri pulp dan kertas. Komposit kampas rem dibuat dengan mencampur serat karbon berbasis lignin dengan bahan penguat, bahan pengikat, bahan pengisi, bahan tahan friksi, dan bahan  tahan aus dengan metode sintering. Bahan penguat yang digunakan adalah, serat karbon, serat gelas, serat akrilik, serat logam, dan serat mineral. Bahan pengikat yang digunakan adalah resin fenolik dengan katalis barium sulfat, sedangkan grafit, kalsium hidroksida, bubukjambu mede dan vermiculite digunakan sebagai bahan tahan friksi, tahan aus, dan pengisi. Variasi serat karbon berbasis lignin adalah 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; and 0,25 % (bib). Komposit yang dihasilkan diuji sifat fisisnya yaitu berat jenis dan kekerasan, sedangkan sifat mekanis meliputi ketahanan terhadap friksi dan keausan serta sifat morfologinya. Hasil menunjukkan bahwa komposit dengan kandungan serat karbon berbasis lignin 0,25 - 0,15% memenuhi persyaratan berat jenis, kekerasan dan ketahanan keausan untuk kampas rem  truk/bus. Kata Kunci : kampas rem truk/bus non asbestos, komposit, serat karbon,lignin, merang padi