Arifin, Awaludin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi Beut Gampong: Dari Sarana Komunikasi Menuju Gerakan Derma Arifin, Awaludin
Aceh Anthropological Journal Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v8i1.16002

Abstract

The significance of why the Beut Gampong tradition still persists in the village of Paloh Lada lies in its multifaceted benefits. Specifically, Beut Gampong aims to impart religious knowledge to the community. Therefore, its activities are inseparable from religious rituals (Islam) such as Quranic recitation, studying classical Islamic texts (kitab kuning), reciting blessings upon the Prophet Muhammad (salawat), listening to lectures, and communal prayers. Additionally, Beut Gampong serves as a complex communication tool. Within it, residents discuss various topics to be used as discussion material that will be analyzed by the Tengku (spiritual leader). As a communication tool, Beut Gampong is closely related to instruments that connect the communicator (Tengku) with the congregation. Beut Gampong can be interpreted as a tradition of seeking religious knowledge initiated by both village residents and village institutions themselves. For residents who organize it, these religious gatherings are usually held in private halls, residents' homes, or in locations donated by individuals for public use. Meanwhile, gatherings organized by the village are typically held in the Meunasah or village hall. Moreover, this tradition still endures amidst the challenges posed by the increasingly massive use of communication media for acquiring religious knowledge. However, the role of communication media cannot entirely replace this tradition, considering the values embedded in the traditional communication mechanisms of the Beut tradition are irreplaceable. Among these values are those inherent in the Teungku (teacher), who influences the thoughts and decisions of the community.Abstrak: Salah satu asalan penting mengapa tradisi Beut Gampong masih bertahan di Desa Paloh Lada adalah kemanfaatannya yang tidak tunggal. Secara khusus, Beut Gampong bertujuan untuk membakali pengetahuan agama kepada masyarakat. Karenanya, kegiatan tersebut tidak terlepas dari ritual keagamaan (Islam) seperti membaca Al-Qur’an, mengkaji kitab Islam klasik (kitab kuning), shalawat, mendengar ceramah, dan bershalawat. Selain itu, Beut Gampong sebagai satu sarana komunikasi yang kompleks. di dalamnya, warga akan membicarakan banyak hal untuk dijadikan sebagai bahan diskusi yang akan dibedah oleh Tengku yang membimbing kegiatan. Sebagai sarana komunikasi, Beut Gampong sangat erat kaitannya dengan instrumen yang dapat menghubungkan antara komunikator (Tengku) dengan jamaah.  Beut Gampong dapat dimaknai sebagai trdisi menuntut ilmu agama yang diinisiasi oleh warga desa maupun institusi desa itu sendiri. Bagi warga desa yang menyelenggarakannya biasanya pengajian dilakukan di balai-balai milik pribadi, rumah warga juga di lokasi yang diwakafkan oleh seseorang untuk kepentingan umum. Sedangkan, pengajian yang diselenggarakan oleh desa biasanya diselenggarakan di Meunasah atau balai desa. Selain itu, tradisi ini masih bertahan di tengah tantangan media komunikasi yang semakin massif digunakan untuk mendapatkan pengalaman belajar ilmu agama. Hanya saja peranan media komunikasi tidak seutuhnya mampu menggantikan tradisi ini secara total mengingat nilai-nilai yang dikandung dalam mekanisme komunikasi tradisional pada tradisi beut tidak tergantikan. Diantaranya ialah nilai-nilai yang terkandung pada diri Teungku (pengajar) yang mempengaruhi pemikiran dan keputusan masyarakat.  
Strategi Komunikasi King Fried Chicken dalam Meningkatkan Citra Brand (Studi di Store Pusat King Fried Chicken Banda Aceh) Mawarni, Agil; Ali, Muhammad; Masriadi, Masriadi; Puspasari, Cindenia; Arifin, Awaludin
Jurnal Jurnalisme Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi King Fried Chicken dalam Meningkatkan Citra Brand”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya bermunculan rumah makan cepat saji yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi King Fried Chicken dalam meningkatkan citra brandnya di tengah persaingannya dengan brand lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh store pusat King Fried Chicken, Lampineung, Banda Aceh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep strategi Brand Communication. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini melalui teknik purposive sampling yang terdiri dari seorang informan kunci, seorang informan utama dan 3 orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa King Fried Chicken menggunakan Strategi Brand Communication yang terdiri dari Brand Visualization, Brand Activation: Direct Marketing Activation, Social Media Activation, Promotion Activation, Marketing Events Activation, Sponsorship Activation untuk meningkatkan citra brandnya yang terbukti efektif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi restoran fastfood dan pihak-pihak terkait untuk memahami pentingnya menjaga dan meningkatkan citra yang kuar dan membedakan brand di tengah persaingan industri makanan cepat saji di Indonesia.
ANALISIS TAHAPAN ISU GETARAN MESIN PLMTG ARUN-2 OLEH HUMAS PT. SUMBER DAYA SEWATAMA DALAM MERESPON KELUHAN MASYARAKAT LINGKUNGAN Setiawan, M Agung; Anismar, Anismar; Husniati, Ade Muana; Arifin, Awaludin
Jurnal Jurnalisme Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Tahapan Isu Getaran Mesin PLTMG Arun 2 Oleh Humas PT. Sumber daya Sewatama Dalam Merespon Keluhan Masyarakat Lingkungan”. Adapun data yang telah diperoleh adalah data bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari berupa observasi, wawancara yang berstruktur, analisi data, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Model yang digunakan sebagai sebagai pendukung analisis adalah model proses manajemen isu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana analisis tahapan isu getaran mesin PLTMG Arun 2 oleh humas PT. Sumber daya Sewatama dalam merespon keluhan masyarakat lingkungan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Isu yang menimpa PT. Sumber daya Sewatama merupakan isu-isu selektif, yakni isu-isu yang hanya memengaruhi kelompok tertentu. Isu yang berkembang dimasyarakat juga merupakan isu fakta, isu fakta adalah isu yang kebenaran nya tidak perlu dipertentangkan lagi. Kemudian Humas PT. Sumberdaya Sewatama melakukan manajemen isu di setiap tahapan isu untuk menangani keluhan masyarakat dan juga memperbaiki hubungan dengan masyarakat lingkungan agar mencegah timbulnya kembali isu-isu yang baru di masa yang akan datang.
Optimalisasi Start Up Bisnis Entrepreneurs Mahasiswa dan Milenial Kota Lhoksemawe Aceh Hasan, Kamaruddin; Arifin, Awaludin; Husna, Asmaul; Muchlis, Muchlis; Zahari, Zahari; Jafaruddin, Jafaruddin; Zulfadli, Zulfadli
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM) ini bertujuan untuk mengoptimalkan keterampilan StartUp Bisnis Entrepreneurs kalangan Mahasiswa Universitas Malikussaleh. Pengabdian melibatkan mahasiswa yang akan dan sedang menjalankan bisnis startup baik di dalam maupun luar Kampus. Melalui startup bisnis dengan digital entrepreneurship memberikan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa untuk dapat memulai, mengelola, mengembangkan usaha dengan memanfaatkan digitalisasi. Memilih menjadi entrepreneur startup era digital, merupakan pilihan dan solusi yang tepat. Menjadi digital entrepreneur dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan. Mahasiswa akan memahami, menjalankan, mengembangkan bisnis startup untuk dapat meminimalisir kegagalan usaha, mau mengambil resiko untuk menjadi lebih sukses, tentu tidak perlu ragu untuk memulai bisnis di era kemudahan teknologi digital. Metode pengabdian dengan proses observasi, need assesment, wawancara, focus group discustion (FGD), pelatihan, monitoring evaluasi dan pendampingan. Hasil pengabdian ini mampu memotivasi, meningkatkan pemahaman, mempengaruhi minat untuk melakukan bisnis start up. Terdapat ada tiga sektor startup yaitu sektor on demand service berbasis sociopreneur, sektor e-commerce dan sektor public service. Faktor pendorog mahasiswa dalam mendirikan startup antara lain motivasi sosial ekonomi, lapangan pekerjaan, kesempatan peluang bisnis dan pemberdayaan. Tantangan dalam menjalankan startup yaitu paradigma masyarakat, komitmen tim, ekosistem startup, pendanaan termasuk kemampuan pemanfaatkan teknologi digital. Pengembangan startup bisnis tidak perlu menunggu tua, kalau bisa sukses usia muda, kenapa harus ditunda. Bagaimana sukses di usia muda yang cerdas mencari peluang dan giat dalam berusaha sehingga apa yang diimpikan dan dianggap mustahil oleh banyak orang berhasil dicapai oleh anak muda mahasiswa. Memang, setiap menit muncul start up digital baru dengan fitur yang hampir sama antara satu dengan yang lain. Maka keterampilan, inovasi, ide-ide kreatif, keberanian dan kreativitas yang cenderung dimiliki mahasiswa yakin mampu diaplikasikan.