Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Studi Etnografi Virtual tentang Budaya Mahasiswa dalam Perkuliahan Online di Aplikasi Zoom Rachmaniar, Rachmaniar; Prihandini, Puji; Anisa, Renata
Media Komunikasi FPIPS Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v20i2.33777

Abstract

Wabah coronavirus dimulai di kota Wuhan, Cina pada Desember dua tahun lalu. Dan hampir satu tahun para peserta didik dan pendidik melakukan pembelajaran online dari tempat nya masing-masing. Banyak pengalaman dan masalah yang terjadi dengan penggunaan aplikasi pembejaran yang digunakan. Dan ini tentu bisa dilihat melalui budaya virtual yang ada di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis budaya virtual dari perkuliahan online yang dilakukan mahasiswa bersama dosen dengan menggunakan aplikasi zoom, dilihat dari video, audio, dan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi zoom. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif melalui pendekatan etnografi virtual untuk menganalisis budaya virtual mahasiswa dalam perkuliahan online di aplikasi zoom. Objek utama dalam penelitian ini adalah fitur-fitur yang ada dalam aplikasi zoom, seperti video, audio, virtual backgrounds, video filters, chat, dan reactions. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data menggunakan analisis data model alur Miles dan Huberman. Sementara untuk teknik validitas data menggunkan member check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya virtual yang terbentuk atas penggunaan aplikasi zoom dalam perkuliahan online adalah: 1) video – banyak mahasiswa yang lebih memilih fitur mematikan kamera daripada menghidupkan kamera pada perkuliahan online;  2) audio – mahasiswa kerap mematikan fitur audio pada perkuliahan online; 3) virtual backgrounds – mahasiswa ada yang menggunakan fitur virtual backgrounds pada perkuliahan online; 4) video filters – mahasiswa ada yang menggunakan fitur video filters pada perkuliahan online; 5) chat – banyak mahasiswa yang memanfaatkan fitur chat pada perkuliahan online; dan 6) reactions – mahasiswa ada yang menggunakan fitur reactions  pada perkuliahan online. Temuan dalam penelitian ini adalah pengajar harus memiliki sistem dan aturan yang dapat membuat proses belajar mengajar menjadi terarah dan berlangsung seperti yang diharapkan.
FENOMENA AKSI MENYAKITI DIRI BAGI REMAJA DALAM MEDIA ONLINE TIRTO.ID ANALISIS TEORI KONSTRUKSI SOSIAL DALAM FENOMENA AKSI MENYAKITI DIRI BAGI REMAJA DALAM MEDIA ONLINE Tirto.id Prasanti, Dhita; Prihandini, Puji
Jurnal Nomosleca Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/nomosleca.v5i2.3226

Abstract

The act of self-injury is an action that will have fatal consequences if left unchecked to occur among teenagers today. Recently, the author saw the proliferation of mass media coverage of cases of depression which led to suicide. Anyone can experience it, especially adolescents who in fact are in a period of emotional development, so even this attracts public attention to examine the main root causes of these actions. But in this article, the author wants to highlight one of the news in Tirto.id's online media which discusses the phenomenon of self-injury for junior high school students that occurred in Riau. In the non-participant observations carried out, the authors see that the online media Tirto.id illustrates the existence of self-injury as a form of depression experienced by junior high school students. The self-destructive actions taken were in the form of slashing one's own hand, slapping himself, hitting the wall, banging his head against the wall, and other acts of self-injury. This phenomenon is relevant to the assumptions contained in social construction theory of reality. Tirto.id said that the phenomenon of self-injury has been widespread, both through social media, videos circulating among junior high school students, that it became viral and constructed as a natural reality carried out by these teenagers, as a form of diversion from depression experienced.Keywords: Phenomenon, Social Construction, Self-Suffering Action, Online Media, Tirto id. DOI: https://doi.org/10.26905/nomosleca.v5i2.3226
GENERASI CERDAS TANPA PORNOGRAFI: PENYULUHAN PENCEGAHAN KONSUMSI PORNOGRAFI MEDIA DIGITAL DI SMP NEGERI 2 BANDUNG Puji Prihandini; Putri Limilia; Benazir Bona Pratamawaty

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.87 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v2i2.399

Abstract

Penggunaan Internet di Indonesia sudah sangat mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari data hasil survey yang dilakukan APJI (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2017 terlihat bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia sebanyak 143,26 Juta Jiwa dari total pupulasi penduduk Indonesia 262 juta orang. Pengguna internet tersebut 75 persen didomniasi oleh remaja. Realitas bahwa remaja adalah usia mayoritas pengguna internet membawa kita kepada kenyataan yang dilematis. Seperti yang kita ketahui bahwa konten internet bermacam-macam bentuknya. Beberapa mengandung konten positif, dan juga sebaliknya. Adapun konten-konten negatif yang berbahaya bagi remaja, salah satunya yang perlu diwaspadai adalah konten pornografi. Hal ini bisa dicegah jika kita melakukan kesadaran keamana pornografi bagi remaja sejak dini, maka penyuluhan bertujuan untuk melakukan pencegahan konsumsi pornografi bagi remaja. Penyuluhan Pencegahan Konsumsi Pornografi dilakukan bagi remaja di kawasan SMP Negeri 2 Bandung. Kegiatan PPM dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2018. Materi PPM terdiri dari pengertian dan bentuk-bentuk pornografi, dampak negatif dari konsumsi pornografi serta cara mencegah dari konsumsi dan paparan konten pornografi. Hasil PPM menunjukan bahwa mayoritas remaja masih belum paham dengan definisi dan bentuk pornografi, mereka cenderung tidak sadar bahwa dalam kehidupan sehari-hari mereka sering terpapar konten pornografi.
Pemasaran empatik sebagai strategi komunikasi merek di masa pandemi Covid-19 Yuliani Dewi Risanti; Renata Anisa; Puji Prihandini
Manajemen Komunikasi Vol 5, No 2 (2021): Accredited by Republic Indonesia Ministry of Research, Technology, and Higher Ed
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmk.v5i2.32745

Abstract

Pandemi Covid-19 turut mengubah bagaimana merek melakukan komunikasi dengan konsumennya. Di saat daya beli konsumen menurun, konsumen ditantang untuk mengevaluasi kembali apa yang menjadi prioritas dalam melakukan pembelian. Kondisi ini menjadikan persaingan antar merek semakin kompetitif sehingga komunikasi merek sangat penting dilakukan agar merek tetap melekat dalam ingatan konsumen. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana merek global melakukan komunikasi merek dalam aspek isi pesan dan media yang digunakan. Pemilihan merek global dalam penelitian ini berdasarkan pencarian kata kunci komunikasi merek di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, mengungkapkan keadaan obyek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta. Teknik analisis data dalam penelitian dilakukan secara interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan merek global yang menjadi objek dalam kajian ini melakukan strategi komunikasi merek berbasis empati. Pemasaran empati atau pemasaran berbasis empati merupakan teknik pemasaran yang digunakan dengan mencoba memahami apa yang dialami, menunjukan upaya membantu serta pembentukan ikatan emosional dengan konsumen melalui penyampaian pesan yang relevan. Dalam aspek isi pesan yang diangkat oleh merek adalah dukungan terhadap upaya pencegahan penularan virus melalui tagline dan tagar di akun media sosial resmi perusahaan, penyaluran donasi serta penghargaan kepada orang yang berperan dalam membantu orang banyak melewati krisis Covid-19. Sedangkan media yang digunakan yaitu website dan akun media sosial resmi perusahaan serta akun media sosial pengikut merek-merek tersebut. Komunikasi merek dengan berbasis empati relevan dengan kondisi krisis pandemi Covid-19 dimana konsumen saat ini lebih mengutamakan kesehatan serta kesejahteraan.
PELATIHAN TEKNIK PERSUASIF KEPADA ANGGOTA POKDARWIS PASIR PAWON DI OBJEK WISATA STONE GARDEN Puji Prihandini
Dharmakarya Vol 9, No 2 (2020): Juni, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i2.21889

Abstract

Saat ini dalam sektor pariwisata tidak hanya mementingkan kebutuhan pelayanan turis, namun juga keberlangsungan hidup masyarakat sekita dalam aspek ekonomi, budaya dan sosial. Konsep pariwisata yang berorientasi tidak hanya pada turis namun juga kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar dinamakan pariwisata berkelanjutan. Salah satu objek wisata yang sudah menerapkan prinsp-prinsip wisata berkelanjutan di jawa barat adalah stone garden. Stone Garden terletak di Desa Massigit, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2017, Kelompok Sadar Wisata Pasir Pawon yang merupakan pengelola bjek wisata Stone Garden mendapatkan penghargaan pada Penganugerahan Pesona Destinasi Pariwisata Indonesia dengan meraih peringkat 2 nasional. Penganugerahaan ini disematkan kepada kelompok sadar wisata yang secara aktif melakukan pengembangan pariwisata di daerahnya. Dalam pengelolaan obejk wisata stone garden, kelompok sadar wisata mengalami beberapa kendala, diantaranya adalah adanya hambatan dalam melakukan komunikasi interpersonal terhadap para wisatawan yang berkunjung kami selaku tim ppm berinisiatif untuk melakukan penyuluhan terkait teknik-teknik perusasif kepada para kelompok sadar wisata pengelola stone garden agar dapat melakukan komunikasi yang lebih baik kepada para wisatawan dalam hal pelestarian lingkungan dan keselamatan diri.
Studi Komparasi Chi-Square Perilaku Konsumsi Pornografi Bagi Remaja Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin Puji Prihandini
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 18 No. 02 (2020): Juli 2020
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46937/18202031451

Abstract

Kementrian Komunikasi dan Informasi sepanjang tahun 2019 menunjukkan bahwa konten pornografi merupakan konten yang paling banyak diadukan dengan total 1.002.754 aduan. Aduan tersebut adalah yang tertinggi dibanding jenis aduan konten internet lainya. Banyak studi melaporkan mengenai perilaku konsumsi pornografi dan hasilnya menunjukkan banyak perbedaan mengenai jenis serta frekuensi konsumsi yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Remaja merupakan usia yang dominan dalam konsumsi internet di Indonesia, sehingga penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama negeri di kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan uji komparasi chi-square. Teknik pengambilan sampel adalah dengan multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 99 persen remaja pernah mengonsumsi konten pornografi. Perbedaan konsumsi pornorgafi ditemukan pada jenis media dan konten yang dikonsumsi, sumber platform yang digunakan, jenis karakter pornografi, sedangkan frekuensi, tempat mengkases dan rekan yang menemani saat mengonsumsi pornografi, tidak ditemukan perbedaan.
Fokus narasi kekerasan seksual pada portal berita daring selama pandemi COVID-19 Nindi Aristi; Preciosa Alnashava Janitra; Puji Prihandini
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 9, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.071 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v9i1.30673

Abstract

Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama masa pandemi COVID-19 yang menciptakan tekanan ekonomi serta dibarengi keterbatasan ruang gerak sosial individu berimplikasi terhadap peningkatan jumlah kasus kekerasan seksual di Indonesia. Pemberitaan terkait isu kekerasan seksual dinilai masih belum menjadi perhatian media kecuali jika kasus tersebut menyangkut figur publik. Penelitian ini bertujuan untuk mencermati kecenderungan pemberitaan di laman portal berita daring yang dengan asumsi akan memberi porsi lebih sejalan dengan bertambahnya kasus kekerasan seksual selama PSBB. Metode penelitian menggunakan metode analisis framing dengan cara menganalisis pemberitaan kasus kekerasan seksual pada laman portal Okezone.com dan Kompas.com selama periode bulan April – Oktober 2020 dengan menggunakan teori Framing.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengidentifikasian masalah kasus kekerasan seksual yang terjadi dan menimpa kaum perempuan sebagai korban selama pemberlakuan PSBB masih meneguhkan budaya patriarki. Identifikasi sumber masalah pada laman portal berita Kompas.com telah berupaya untuk meliput dari dua sudut pandang (both sides of the story) dibandingkan Okezone.com walau fokus berita masih menguraikan latar belakang korban; moral judgement dikategorikan: kekerasan seksual terjadi di luar kontrol pelaku, patriarki sebagai ideologi yang melegitimasi kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap perempuan dapat menimbulkan berbagai dampak bagi korbannya, belum disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual sebagai bentuk ketidakperhatian dan berdampak terhadap perempuan korban kekerasan seksual; serta rekomendasi solusi yang dibingkai oleh media masih condong penyelesaian masalah yang menyalahkan korban kekerasan, bukan pada antisipasi atau rekomendasi hukuman bagi pelaku. Dengan demikian fokus narasi pemberitaan tentang kasus kekerasan seksual masih jauh dari keberpihakan terhadap korban dan penegakan hukum yang adil.
Studi Etnografi Virtual tentang Budaya Mahasiswa dalam Perkuliahan Online di Aplikasi Zoom Rachmaniar Rachmaniar; Puji Prihandini; Renata Anisa
Media Komunikasi FPIPS Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v20i2.33777

Abstract

Wabah coronavirus dimulai di kota Wuhan, Cina pada Desember dua tahun lalu. Dan hampir satu tahun para peserta didik dan pendidik melakukan pembelajaran online dari tempat nya masing-masing. Banyak pengalaman dan masalah yang terjadi dengan penggunaan aplikasi pembejaran yang digunakan. Dan ini tentu bisa dilihat melalui budaya virtual yang ada di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis budaya virtual dari perkuliahan online yang dilakukan mahasiswa bersama dosen dengan menggunakan aplikasi zoom, dilihat dari video, audio, dan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi zoom. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif melalui pendekatan etnografi virtual untuk menganalisis budaya virtual mahasiswa dalam perkuliahan online di aplikasi zoom. Objek utama dalam penelitian ini adalah fitur-fitur yang ada dalam aplikasi zoom, seperti video, audio, virtual backgrounds, video filters, chat, dan reactions. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data menggunakan analisis data model alur Miles dan Huberman. Sementara untuk teknik validitas data menggunkan member check. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya virtual yang terbentuk atas penggunaan aplikasi zoom dalam perkuliahan online adalah: 1) video – banyak mahasiswa yang lebih memilih fitur mematikan kamera daripada menghidupkan kamera pada perkuliahan online;  2) audio – mahasiswa kerap mematikan fitur audio pada perkuliahan online; 3) virtual backgrounds – mahasiswa ada yang menggunakan fitur virtual backgrounds pada perkuliahan online; 4) video filters – mahasiswa ada yang menggunakan fitur video filters pada perkuliahan online; 5) chat – banyak mahasiswa yang memanfaatkan fitur chat pada perkuliahan online; dan 6) reactions – mahasiswa ada yang menggunakan fitur reactions  pada perkuliahan online. Temuan dalam penelitian ini adalah pengajar harus memiliki sistem dan aturan yang dapat membuat proses belajar mengajar menjadi terarah dan berlangsung seperti yang diharapkan.
Perbedaan Motif Penggunaan Internet Antar Gender Sebagai Bentuk Baru Kesenjangan Digital Putri Limilia; Puji Prihandini
Medium: Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Vol 6 No 2 (2018): Medium Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.327 KB) | DOI: 10.25299/medium.2018.vol6(2).2003

Abstract

Perkembangan teknologi yang begitu cepat menciptakan suatu permasalahan sosial baru di tengah masyarakat yaitu kesenjangan digital. Di awal kemunculannya, kesenjangan digital diartikan sebagai kesenjangan antara yang memiliki teknologi/internet dan yang tidak. Saat ini, konsep kesenjangan digital sudah berubah dan meluas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesenjangan digital antar jender dalam konteks motif penggunaan internet. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa catatan harian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Informan dari penelitian ini adalah dua belas orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan motivasi terbesar mahasiswa menggunakan internet adalah untuk berinteraksi, mengisi waktu luang, dan mencari hiburan. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat kesenjangan motivasi di antara laki-laki dan perempuan. Kesenjangan tersebut akan mempengaruhi manfaat yang akan didapat.
PENGALAMAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PEREMPUAN INDONESIA DALAM MENGGUNAKAN DAUN SIRIH Ditha Prasanti; Puji Prihandini
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2018): Edisi Maret 2018
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.632 KB) | DOI: 10.31294/jkom.v9i1.3608

Abstract

In communication techniques, we recognize the existence of therapeutic communication techniques that are usually used as one method or way that can encourage the healing process for individuals. In this case, researchers are interested in lifting the phenomenon of therapeutic communication experience experienced by Indonesian women in using betel leaf as a traditional medicine. Betel leaf as one of the herbal medicines believed to efficacious treat some diseases. In the digital era today, there are still Indonesian women who use the betel leaf as a traditional medicine to cure the disease. Researchers want to know several things, namely: (1) The reason why Indonesian women still believe in using betel leaf as a traditional medicine; (2) The experience of therapeutic communication of Indonesian women in using betel leaves as traditional medicine. This research uses qualitative approach with phenomenology method. The results of this study indicate that the reason why Indonesian women who still believe in using betel leaf as traditional medicine consists of because motives and in order to motives. The therapeutic communication experience of Indonesian women in using betel leaves includes verbal messages obtained through word of mouth and experienced directly through the therapeutic communication phase.  Keywords:Experience of Communication, Woman, Betel Leaf, Traditional Medicine