Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kegiatan Pengukuran Komposisi Tubuh Dalam Rangka Deteksi Dini Obesitas Pada Populasi Lanjut Usia Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Warsito, Jonathan Hadi; Lumintang, Valentino Gilbert
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v3i2.1715

Abstract

Body composition refers to the various components that make up a person's body weight, such as lean mass (muscle, water, bones, ligaments, and tendons) and fat mass. As we age, significant changes occur in body composition, including increased fat mass and decreased muscle and bone mass, which often leads to sarcopenic obesity. This condition, which is common in older adults, is associated with frailty, disability, metabolic syndrome, reduced survival rates in certain cancers, and osteopenia/osteoporosis. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method to measure the body composition of elderly participants at Hana Nursing Home, South Tangerang. A total of 40 participants underwent body composition examinations. The examination results showed that the average total body fat, visceral fat, subcutaneous fat, and skeletal muscle mass were 36.7% each; 8%; 27.6%; and 20.7%. We need to carry out routine body composition checks for early detection to provide timely management, ultimately improving long-term public health. Keywords: Body Composition, Early Detection, Elderly, Obesity, Sarcopenia
Pemetaan awal kadar vitamin D dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat Santoso, Alexander Halim; Charissa, Olivia; Firmansyah, Yohanes; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Lumintang, Valentino Gilbert
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.29443

Abstract

Vitamin D ialah salah satu vitamin larut lemak dan memiliki peran penting dalam homeostasis kalsium dan metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D masih banyak terjadi baik di negara maju maupun berkembang, dengan prevalensi di seluruh dunia mencapai 1 miliar orang. Hubungan antara vitamin D dan berbagai masalah kesehatan pada orang dewasa sangatlah kompleks dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya implikasi asupan dan status vitamin D terhadap kesehatan orang dewasa. Usia, ras, penggunaan tabir surya, pengobatan, dan penyakit malabsorpsi merupakan faktor-faktor yang memengaruhi kadar vitamin D. Studi ini bertujuan melihat gambaran awal faktor-faktor yang dapat memengaruhi kadar Vitamin D pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan desain potong-lintang yang melibatkan 57 subyek. Pada studi ini didapatkan 94,7% subyek mengalami kekurangan Vitamin D. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi antara lain usia, jenis kelamin, riwayat pendidikan, pendapatan, paparan terhadap sinar matahari, indeks massa tubuh, dan lingkar perut. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kekurangan Vitamin D.
Kegiatan Skrining Pemeriksaan Hemoglobin dan Hematokrit terhadap Penyakit Anemia pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Werda Hana Tan, Sukmawati Tansil; Firmansyah, Yohanes; Lumintang, Valentino Gilbert; Gunaidi, Farell Christian
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v2i2.1913

Abstract

Anemia in the elderly is a common condition characterized by a decrease in red blood cells or hemoglobin levels, causing various health problems. Anemia is defined as a hemoglobin level below 13 g/dL in men and 12 g/dL in women. Various factors, such as inadequate nutritional intake, chronic inflammation, and kidney disease, often cause anemia in this population. Untreated anemia impacts quality of life, increases hospitalization rates, the risk of falls, and cognitive decline, and is independently associated with higher mortality from cardiovascular stress. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method to screen and treat anemia in elderly participants Hana Nursing Home. We conducted complete blood tests on 61 respondents to evaluate their hematological profile. The blood test results revealed an average hematocrit of 36.15% for the participants, and anemia in 11 (18.03%) men and 19 (31.15%) women. Routine hemoglobin screening and effective management are essential for early detection and intervention, thereby improving the quality of life of the elderly. Keywords: Anemia, Elderly, Hemoglobin, Hematocrit
PENINGKATAN KEWASPADAAN MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN EDUKASI GAYA HIDUP DAN SKRINING FUNGSI GINJAL Widjaja, Yoanita; Santoso, Alexander Halim; Wijaya, Dean Ascha; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Herdiman, Alicia; Hartono, Vincent Aditya Budi; Ranonto, Steve Vallery; Lumintang, Valentino Gilbert
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22087

Abstract

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan suatu kondisi progresif dengan penurunan fungsi ginjal atau kerusakan ginjal selama 3 bulan. Prevalensi PGK secara global meningkat mencapai 27,9% pada usia 70-80 tahun. Penyakit ginjal kronis berhubungan erat dengan diabetes, hipertensi, dan obesitas di negara berpendapatan tinggi, sedangkan di negara berpendapatan rendah dan menengah, PGK terkait dengan penyakit menular dan obat nefrotoksik. Edukasi dan deteksi dini penyakit PGK sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan mempertahankan kesehatan yang baik. Edukasi membantu individu memahami faktor risiko dari PGK, seperti diabetes, hipertensi, dan pola makan yang tidak sehat. Melalui pemahaman tentang gejala awal PGK, individu dapat segera mengidentifikasi masalah ginjal dan mencari bantuan medis lebih awal. Deteksi dini PGK dapat membantu mengurangi kemungkinan komplikasi yang serius. Pemeriksaan fungsi ginjal merupakan suatu tindakan proaktif yang mendukung deteksi dini PGK. Meningkatkan kesadaran dan melakukan deteksi dini dapat mengurangi beban sistem kesehatan secara keseluruhan. Pengabdian ini melibatkan 50 responden lanjut usia di Panti Lansia Santa Anna. Seluruh responden mengikuti rangkaian kegiatan berupa penyuluhan dengan media edukasi berupa poster, kegiatan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Rerata usia responden adalah 75,92 tahun dengan 70% responden berjenis kelamin laki-laki. Hasil pemeriksaan penunjang menyatakan 12% responden memiliki kadar ureum >50 mg/dL, 18% responden memiliki kadar kreatinin >1 mg/dL, dan 20% responden memiliki laju filtrasi ginjal <60 mL/menit/1,73m2. Edukasi dan deteksi dini PGK adalah langkah kunci dalam upaya pencegahan dan manajemen penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk dilaksanakan kegiatan komprehensif untuk mengatasi permasalahan ini.
PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT GINJAL KRONIS MELALUI EDUKASI SKRINING FUNGSI GINJAL Hendrawan, Siufui; Alvianto, Fidelia; Lumintang, Valentino Gilbert
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29755

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan, yang dapat berkembang menjadi gagal ginjal kronis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining fungsi ginjal dan edukasi mengenai PGK dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan deteksi dini PGK pada populasi lanjut usia. Metode PDCA diterapkan dalam kegiatan ini yang dilaksanakan dengan melakukan sesi edukasi dan skrining fungsi ginjal. Hasil skrining menunjukkan rata-rata usia peserta 74,05 tahun dengan 20,4% laki-laki dan 79,6% perempuan. Sebanyak 86% memiliki kadar kreatinin normal, sementara 14% mengalami hiperkreatininemia. Laju filtrasi glomerulus (eLFG) rata-rata adalah 62,89 mL/menit/1,73 m², dengan 50,5% responden memiliki eLFG normal dan 49,5% mengalami penurunan eLFG. Analisis jenis kelamin menunjukkan 84,2% laki-laki dan 86,5% perempuan memiliki kadar kreatinin normal, dengan 15,8% laki-laki dan 13,5% perempuan mengalami hiperkreatininemia. Hasil ini menekankan pentingnya pemantauan rutin fungsi ginjal dan edukasi kesehatan dalam upaya pencegahan dan manajemen PGK pada lansia, sehingga diharapkan dapat terjadi peningkatan kualitas hidup dan pengurangan risiko komplikasi PGK pada lansia.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat - Deteksi Dini Penyakit Metabolik Melalui Penapisan Gula Darah, Asam Urat Dan Komposisi Tubuh Pada Populasi Dewasa Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Gaofman, Brian Albert; Lumintang, Valentino Gilbert; Jaya, I Made Satya Pramana; Rayhan, Naufal
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 4 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i4.1301

Abstract

The human body consists of four components at the molecular level: water, fat, protein and minerals. As we age, there can be an increase in fat mass and a decrease in muscle mass. A high proportion of body fat has a greater risk of cardiovascular disease, obesity, type 2 diabetes, several types of cancer, and premature death. Diabetes mellitus is a chronic disease characterised by increased blood sugar levels due to impaired insulin metabolism. Uncontrolled type 2 diabetes mellitus can result in significant complications such as cardiovascular disease, diabetic nephropathy (kidneys), diabetic retinopathy (eyes), neuropathy (nerves), and impaired wound healing. Hyperuricemia is an increase in uric acid levels above normal values. Hyperuricemia can increase the risk of cardiovascular disease, metabolic syndrome, and kidney stones. We conducted this early detection activity at Kalam Kudus Middle School, where the average age of the participants was 39 years. Based on the examination results, the average results for blood sugar levels, uric acid, total body fat, total body subcutaneous fat, visceral fat, and total body muscle mass were each 90 mg/dL; 4.9 mg/dL; 33.5%; 27.4%; 9%; and 24.8%. Through this activity, participants can understand the risk factors for metabolic diseases such as diabetes, hyperuremia and obesity, especially their impact on health status problems. We expect this activity to significantly improve the health and quality of life of participants.
Kegiatan Penapisan Pemeriksaan Kadar Asam Urat terhadap Hiperurisemia pada Populasi Lanjut Usia Sari, Triyana; Lumintang, Valentino Gilbert; Sukianto, Louise Audrey; Edbert, Bruce; Gunaidi, Farell Christian; Santoso, Alexander Halim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/abdimas45.v3i1.2658

Abstract

Hyperuricemia, characterized by increased serum uric acid levels, occurs due to an imbalance between uric acid production and excretion. The prevalence in adults and the elderly in China is 12.69% and is higher in men (17.7%) than women (8.5%). Contributing factors such as genetics, diet, and lifestyle changes, lead to an increased risk of gout, kidney stones, and cardiovascular disease. Chronic hyperuricemia can cause joint damage and deformity due to the deposition of urate crystals. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) methodology to screen for hyperuricemia in the elderly at St. Mary's Church. Francis of Assisi. The screening results showed that 12 people (33.33%) of the 36 participants had hyperuricemia. Early detection of hyperuricemia is very important in preventing complications such as gout and cardiovascular disease. Regular check-ups and lifestyle changes can significantly improve health outcomes and quality of life for seniors.