Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA DI ATAS 6 BULAN SAMPAI 24 BULAN DI DESA MUNCAN : MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT GIVING COMPLETE FOODS FOR BREAST MILK FOR BABIES OVER 6 MONTHS TO 24 MONTHS IN MUNCAN VILLAGE Ismiati; Fuji Khairani; Leni Via Andini; Vera Yulandasari
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Complementary food for breast milk (MP-ASI) is food or drink that contains nutrients and is given to babies or children aged 6-24 months, to meet nutritional needs other than breast milk. MP-ASI is given according to the age of the toddler, namely MP-ASI for babies aged 6-9 months, MP-ASI for babies aged 9-12 months and MP-ASI for babies aged 12-24 months (Abeng & Hardiyanti, 2019). The aim of this research is to determine mothers' knowledge about providing complementary breast milk to babies aged over 6 months to 24 months in Muncan Village, Kopang District, Central Lombok Regency, in 2023. The research used in this research is a descriptive method. This research focused on finding out mothers' knowledge about giving MP-ASI to babies aged over 6 months to 24 months. The sample collection technique used purposive sampling. This research instrument uses a questionnaire. The results of research on maternal knowledge regarding giving complementary foods to breast milk for babies aged over 6 months to 24 months showed that 20 respondents (60.6%) had poor knowledge, followed by 8 respondents (24.2%) who had sufficient knowledge and 8 respondents (24.2%) who had good knowledge. 5 respondents (15.2%). Based on research conducted in Muncan Village, Kopang District, Central Lombok Regency, it was concluded that: 20 respondents (60.6%) had less knowledge about providing complementary breast milk (MP-ASI).
Faktor Penyebab Kurang Aktifnya Lansia Dengan Hipertensi Dalam Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Lalu Muhammad Sadam Husen; hardiansah, yayan; Vera Yulandasari
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i1.2024.582

Abstract

Latar belakang: Saat ini, hipertensi adalah penyakit terbanyak yang diderita oleh orang dewasa yang belum banyak diketahui sebagai penyakit yang berbahaya. Namun, hipertensi juga disebut sebagai "pencuri diam-diam" atau "pencuri tanpa nama" karena anak-anak yang mengkonsumsi obat hipertensi menganggap penyakitnya ringan dan tidak mengalami keluhan apa pun. Tujuan: Dalam penelitian ini diharapkan keaktifan lansia dalam melakukan pengobatan secara rutin di layanan kesehatan.  Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. 183 responden yang menderita hipertensi dan pernah mengunjungi Puskesmas Bagu dipilih secara acak. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian: didapatkan Nilai p untuk tingkat pengetahuan adalah 0,000, nilai p untuk akses puskesmas adalah 0,049, nilai p untuk peran petugas kesehatan adalah 0,030, dan nilai p untuk dukungan keluarga adalah 0,005. Untuk penyebab peran tokoh masyarakat, nilai p adalah 0,000. Kesimpulan: Kurangnya Kesadaran lansia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan yang mereka miliki, akses ke puskesmas yang kurang baik, dan kurangnya dukungan keluarga.
Sosialisasi dan Pendampingan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di Desa Keru, Lombok Barat Afifah Farida Jufri; Dwi Ratna Anugrahwati; Dwi Noorma Putri; Anjar Pranggawan Azhari; Vera Yulandasari
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i1.146

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang mulai hilang karena mengonsumsi obat sintetik sudah menjadi pilihan untuk menyembuhkan penyakit dalam waktu yang cukup cepat dan murah. Melihat peluang dalam pemanfaatan tanaman-tanaman yang masih mudah ditemukan di desa Keru sebagai obat keluarga, maka dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mensosialisasikan pemanfaaatan tanaman obat keluarga dan melakukan pendampingan dalam mengolah tanaman-tanaman tersebut agar dapat dikonsumsi masyarakat untuk menjaga stamina tubuh dan mencegah terserang penyakit. Kegiatan sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga dilakukan di kantor Desa Keru pada tanggal 13 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa, kepala dusun, ibu-ibu kader posyandu, mahasiswa dan masyarakat umum. Sosilaisasi dilakukan secara interaktif antara pemateri dan peserta. Materi sosialisasi meliputi pengertian tanaman-tanaman obat keluarga (TOGA), teknik budidadya TOGA, khasiat dan cara pengolahan TOGA sebagai obat. Secara umum, peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tanaman obat keluarga ini sangat antusias dan tertarik dalam mendengarkan penjelasan dari pemateri. Informasi-informasi yang dipaparkan selama kegiatan sosialisasi memantik inisiatif peserta untuk membuat TOGA bersama di lahan kosong sebelah kantor Desa Keru selain menanam di rumah masing-masing. Peserta mengharapkan adanya buku panduan terkait TOGA tersebut, tidak hanya tentang budidayanya tetapi juga khasiat dan cara pengolahannya.