Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENINGKATAN STATUS KESEHATAN DENGAN SENAM RHYTMIC AUDITORY STIMULATION DAN GIZI SEIMBANG LANSIA DI DESA KOHOD Maratis, Jerry; Angkasa, Dudung; Malabay, Malabay; Amir, Trisia Lusiana
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 2 No 3 (2019): IKRAITH-ABDIMAS VOL 2 NO 3 BULAN NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.179 KB)

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan padalansia di Desa Kohod Tangerang. Status kesehatan dipengaruhi oleh perilaku hidup sehatdiantaranya aktivitas fisik yang teratur dan gizi seimbang. Pemberian senam RhytmicAuditory Stimulation (RAS) bertujuan meningkatkan status kesehatan dan keseimbangandinamis menggunakan isyarat auditori, sehingga mempermudah lansia dalam melakukanaktivitas fisik dan produktif. Pemberian edukasi tentang gizi seimbang lansia (GISELA)bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai pemberian gizi yangsesuai dengan aktivitas dan metabolisme lansia sehingga kecukupan gizi dapat terpenuhi.Lingkup pengabdian masyarakat ini dikhususkan pada Lansia di Desa Kohod. Kegiatanyang dilakukan meliputi edukasi dan praktik senam RAS dan GISELA. Metodepelaksanaan kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi, pemberian contoh denganinstruktur, praktik dengan pendampingan senam RAS dan GISELA. Evaluasi kegiatanyang digunakan adalah aspek pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan lansia dalammemahami dan mempraktikkan senam RAS dan pelaksanaan GISELA didapat hasil 80%para lansia dapat memahami materi yang diberikan oleh penyaji dan dapatmempraktikkannya dengan baik. Kesimpulan PKM ini adalah adanya peningkatan statuskesehatan, pengetahuan, dan keterampilan para lansia tentang senam RAS dan GISELA.
KEGEL EXERCISE SEBAGAI UPAYA PENDAMPINGAN FISIOTERAPI DALAM MENGURANGI NYERI DISMENORE PADA REMAJA DI KARANG TARUNA DESA PAGAR BATU, LAHAT, SUMSEL Ananda, Eliza Tri; Watunglawar, Febiolla Nadia; Pattiwaellapia, Vensca; Anggita, Miranti Yolanda; Maratis, Jerry
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 8, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v8i02.5045

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini di laksanakan sebagai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat akan fisioterapi Tingkat keluhan pada remaja yang mengalami keluhan nyeri haid (Dismenore) akan menurun dan para instansi kesehatan masyarakat bisa mengaplikasikan sistem fisioterapi ini kepada masyarakat dengan adanya peyuluhan ini. Kegel Exercise bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dan dapat meningkatkan ambang rangsang nyeri. Lingkup pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Desa Pagar Batu khususnya remaja putri yang tergabung di Karang Taruna Desa Pagar Batu. Kegiatan yang dilakukan dengan teknik penyuluhan serta edukasi tentang disminore dan Kegel Exercise juga pendampingan dan praktek yang dilakukan secara online. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan selama 4 bulan, ketercapaian target yang telah dilakukan sebesar 90% dari kegiatan yang telah dilaksanakan serta adanya peningkatan pengetahuan remaja putri di Desa Pagar Batu, Lahat mengenai Dismenore dan Kegel Exercise untuk menghadapi dan mengurangi nyeri disminore dan meningkatkan produktifitas remaja dalam beraktivitas saat mengalami Menstruasi, juga mampu mempraktikkannya dengan baik. Kesimpulan PKM ini adalah remaja putri yang mengikuti pendampingan ini mengalami peningkatan status kesehatan, pengetahuan, keterampilan, juga penurunan skala nyeri saat disminore. Kata kunci : Fisioterapi, Dismenore, Kegel Exercise
PENINGKATAN KECERDASAN SPASIAL KELOMPOK SISWA SMPN 220 JAKARTA MELALUI KAJIAN GAMBAR DESAIN RUANGAN Damayantie, Irma; Fatonah, Khusnul; Maratis, Jerry
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 03 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i03.4118

Abstract

Kecerdasan spasial merupakan pemahaman tentang ruang, salah satunya mengenai ruangan tempat tinggal. Didukung dengan adanya platform sejenis Zoom Meeting, walaupun saat ini Jakarta sedang berada dalam masa pandemi covid-19, pelatihan tetap dapat dilaksanakan secara online. Pelatihan penulisan karangan deskriptif akan memperkaya kosa kata dalam menjelaskan tentang ruang. Pemberian rangsangan akan gambar-gambar desain ruangan yang menarik dan spektakuler, akan dapat mengembangkan kecerdasan spasial siswa. SMPN 220 Jakarta yang terletak di Jakarta Barat merupakan mitra dari Tim Pengabdian Masyarakat. Siswa SMPN 220 Jakarta yang mayoritas berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dapat dibantu peningkatan kecerdasan spasial ruangannya melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat ini. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tahap sosialisasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat ke sekolah, dilanjutkan dengan mengambil sample siswa SMPN 220 Jakarta. Pelaksanaan tes awal akan memberikan gambaran  di mana tingkat kecerdasan spasial siswa terkait dalam karangan deskriptif. Dengan adanya pemberian materi tentang desain ruangan, tips mengenai pembuatan karangan deskriptif yang baik, maka hasil akhirnya tentu saja akan mengarah ke peningkatan kecerdasan spasial siswa SMPN 220 Jakarta. Kata kunci : kecerdasan spasial, siswa, gambar ruangan
Penambahan Lower Extremity Strengthening Exercise Pada Core Stability Exercise Dalam Mengurangi Risiko Jatuh Pada Lansia Yohana Melani; Muthiah Munawwarah; Jerry Maratis
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol 2, No.2, Juli 2021
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v2i2.14204

Abstract

Tujuan Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan penambahan lower extremity strengthening exercise pada core stability exercise dalam mengurangi risiko jatuh pada lansia. Metode Penelitian ini bersifat quasi experiment dengan pre test post test design group dimana peningkatan keseimbangan diukur menggunakan Time Up and Go (TUG) test dan modified Sit to Stand (STS) test. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok kelompok I terdiri dari 12 sampel dengan core stability exercise dan kelompok II terdiri dari 12 sampel dengan penambahan lower extremity strengthening exercise pada core stability exercise.Hasil Uji normalitas dengan Shapiro Wilk test didapatkan data berdistribusi normal sedangkan uji homogenitas dengan Levenes test didapatkan data memiliki varian homogen. Hasil uji hipotesisI dan II dengan paired sample t test didapatkan nilai p kurang dari 0.001 dan hasil uji hipotesis III dengan independent t test menunjukan nilai p kurang dari 0.001 untuk TUG test dan p sama dengan 0.007 untuk modified STS test. Kesimpulan Ada perbedaan yang signifikan penambahan lower extremity strengthening exercise pada core stability exercise dalam mengurangi risiko jatuh pada lansia.Kata Kunci Risiko jatuh pada lansia lower extremity strengthening exercise core stability exercise
Pelatihan Rhythmic Auditory Stimulation (RAS) dan Visual Cue Training (VCT) Memperbaiki Kemampuan Berjalan Pasien Stroke Jerry Maratis; Ilham Fatria; Abdul Chalik Meidian; Abdurrasyid Abdurrasyid; La Ode Muhammad Gustrin Syah
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.1, No.2, Juli 2020
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v1i2.11428

Abstract

Tujuan; Mempelajari pengaruh pelatihan rhythmic auditory stimulation (RAS) terhadap visual cue training (VCT) untuk memperbaiki kemampuan berjalan pasien stroke. Metode; Penelitian bersifat quasi experimental yang melibatkan 20 sampel dengan pembagian 10 sampel kontrol hanya VCT dan 10 sampel perlakuan RAS dan VCT, kemampuan berjalan diukur menggunakan dynamic gait index (DGI). Hasil; Pada kelompok kontrol di uji dengan paired sample test didapatkan nilai sebelum 14,80 kurang lebih 1,61 dan sesudah 15,10 kurang lebih 1,28, p=0,193 (p lebih besar 0,05) artinya tidak ditemui perubahan kemampuan berjalan pasien stroke. Pada kelompok perlakuan diuji dengan wilcoxon sign rank test didapatkan nilai sebelum 12,90 kurang lebih 2,42 dan sesudah 14,10 kurang lebih 1,66,  p=0,016 (p kurang dari 0,05) artinya terdapat perubahan kemampuan berjalan pasien stroke. Pengaruh antara kedua kelompok diuji dengan mann whitney u test didapatkan nilai p=0,030 (p kurang dari 0,05) artinya ada perbedaan kemampuan berjalan. Kesimpulan; Pelatihan rhythmic auditory stimulation dan visual cue training berpengaruh signifikan terhadap perbaikan kemampuan berjalan pasien stroke. Kata Kunci; visual cue training exercise, rhythmic auditory stimulation exercise, dynamic gait index, kemampuan berjalan, pasien stroke.ABSTRACTObjective; To study the effect of the rhythmic auditory stimulation (RAS) exercise (RAS) with visual cue training (VCT) for improving walking ability stroke patients. Method; This research was Quasi Experimental and the walking ability was measured with dynamic gait index (DGI). The sample consisted of 20 samples devided into 2 groups: 10 samples with VCTE (control group) and 10 samples with RAS and VCT (treatment groups). Results; For control group  was tested with  paired sample t-test  obtained before exercise 14,80  1.61 and after 15,10  1.28, p = 0,193  (p  0.05)  it’s mean there was no effect in the walking ability for stroke patients. Treatment group was tested with Wilcoxon sign rank test obtained before exercise 12,90  2.42 and after 14,10  1.66, p = 0,016 it’s mean there was an effect for improving in  walking ability for stroke patients. To see the differences between two groups were tested with  Mann Whitney u test  obtained  value  p = 0,030 it’s mean  there were a differences effect between treatment groups and the control group.  Conclusion;  Rhythmic auditory stimulation exercise with visual cue training had significantly effect to improve walking ability for stroke patients. Keywords; visual cue training exercise, rhythmic auditory stimulation exercise, dynamic gait index, ability to walk, stroke patients.
Pemberdayaan Guru Dengan Postural Control Dan Critical Learning Dalam Pembelajaran Online Jerry Maratis; Alfian Alfian; Mulyo Wiharto; Ainur Rosyid
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 2 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 2 Vol 5 Juli 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.766 KB)

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk pemberdayaan guru denganmemberikan edukasi dan penerapan postural control yang baik dan menambahwawasan terhadap evaluasi pembelajaran online, serta dengan penambahanedukasi konsep critical learning, senam rhythmic auditory stimulation (RAS) dansenam otak. Lingkup pengabdian masyarakat ini dikhususkan pada guru-guru diSMPIT Ummu’l Quro Depok. Kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi danpraktik dengan postural control dan critical learning, evaluasi pembelajaran onlinedan senam RAS dan senam otak. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukanmeliputi edukasi, praktik dengan pendampingan senam RAS dan senam otak.Evaluasi kegiatan yang digunakan adalah aspek pengetahuan dan keterampilan.Kemampuan guru-guru dalam memahami materi dan mempraktikkan senam RASdan senam otak didapat hasil 90% para guru dapat memahami materi yangdiberikan oleh penyaji dan dapat mempraktikkannya dengan baik dengan nilairata-rata dari nilai 60 saat pre-test menjadi 80 saat post-test. Kesimpulan PKM iniadalah adanya peningkatan pengetahuan postural control, critical learning dalampembelajaran online, dan keterampilan para guru tentang senam RAS dan senamotak
COMPARE THE EFFECTIVENESS OF CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY AND MOTOR RELEARNING PROGRAMME IN POST STROKE PATIENTS Jerry Maratis; Ahmad Wahidin; Kesit Ivanali
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2021: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.077 KB)

Abstract

Objective: Compare the effectiveness of Constraint Induced Movement Therapy (CIMT) and Motor Relearning Program (MRP) on upper extremity and hand functions in post-stroke patients.. Methods: This research is an experimental study design. randomaized control pre test post-Test Design. Sample of convenience of twelve (12) stroke subjects are selected and devided into group I and group II. Group I received CIMT and group II with MRP. Results: test normality with Shapiro Wilk Test obtained normal distribution data while with test homogenity with Levene's test obtained data has variant Homogen. The results of hypothesis testing in treatment group I with the One Sampels T-test obtained pvalue <0.001 in Wolf Motor Function Test (WMFT) CIMT intervention can improve Upper Etremity function. In the treatment group II with the One Sampels T-test, the pvalue was <0.001 at WMFT. So it can be concluded that MRP intervention can improve Upper Extremity function. The independent sample t-test results show a p-value <0.360, which means there is no difference in the functional increase in Upper Extremity Stroke conditions between CIMT and MRP interventions. Conclusion: there was no difference in effectiveness between CIMT and MRP for improving upper extremity function in poststroke patients.
RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE UNTUK LAYANAN FISIOTERAPI ONLINE (LET’S FISIO) NIZIRWN ANWAR; JERRY MARATIS; DEWANTO ROSIAN ADHY
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 7 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Department of informatics engineering Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/instek.v7i2.31655

Abstract

Munculnya Pandemi covid juga salah satu perkembangan penyakit dan kesehatan. Perlu sebuah antisipasi terhadap kondisi tersebut. Antisipasi ini perlu untuk mengurangi resiko terhadap penyakit serta meningkatkan level kesehatan masyarakat. Antisipasi dapat di sisi pengibatan atau preventif tapu juga di sisi manajemen atau pengelolaan pengobatan. Fisioterapi sebagai salah satu bentuk pengobatan menggunakan metoda latihan dan peralatan khusus agar pasien dapat memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan fisiknya. Kegiatan ini dapat dipergunakan untuk menngobati atau preventif terhadap penyakit tertentu. Masa pandemi telah mendorong aktifitas manusia yang meminimalisir kontak. Kondisi ini perlu diantispasi untuk kegiatan pengobatan fisioterapis. Penggunaan teknologi dapat menjawab kebutuhan tersebut. Dalam penelitian ini dibangun sebuah sistem konsultasi fisioterapis dan informasi terkait kesehatan fisik dengan menggunakan teknologi informasi. Teknologi yang dipakai adalah membangun sebuah aplikasi mobile. Hasil pengembangan sudah diuji coba dan survey memberikan hasil kepuasan pengguna.
Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Keseimbangan Pada Lansia Dengan Mild Cognitive Impairment Muthiah Munawwarah; Atika Rezky Ramadhani; Jerry Maratis; Kesit Ivanali
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 4 No 02 (2021): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.574 KB) | DOI: 10.36341/jif.v4i02.1864

Abstract

Objective: To determine the relationship between cognitive function and balance in the elderly within Mild Cognitive Impairment (MCI) conditions at Posyandu, Talawi, Taratak Capo Hamlet. Method: This type of research is a descriptive correlative study using a cross sectional approach with the identification of purposive sampling on 72 sample. To assess cognitive levels, its make use of the Indonesian-Montreal Cognitive Assessment (INA-MoCA) questionnaire and balance measurement using the Time Up and Go Test (TUGT). Results: Correlation test with Pearson Product Moment obtained a significant relationship with p = 0.014 where p <value α (0.05) with r = 0.290, Which means there is a significant correlation between cognitive function and balance, where the higher the value of cognitive function, the higher balance value. Mean and standard deviation of Cognitive Function is 19.49 ± 2.089 and 18.06 ± 2.443 for balance. Conclusion: There is a relationship between cognitive function and balance in the elderly with Mild Cognitive Impairment (MCI) conditions in Posyandu, Talawi District, Taratak Capo Hamlet.
Penatalaksanaan Fisioterapi Kasus Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Kantoran Jerry Maratis; Eko Guspriadi; Catherine Hermawan Salim; Erni Selfiyan Laowo; Sehab Sodik
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 5 No 01 (2022): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.875 KB) | DOI: 10.36341/jif.v5i01.2303

Abstract

ABSTRACT Objective: The focus of this case report is the management of physiotherapy in the case of carpal tunnel syndrome in office workers. Method: Pre and post test. Patient by the name of Mr. JR 34-year-old man is an office worker. On January 27, the patient came to the Esa Unggul Physiotherapy clinic complaining of pain and tingling in the wrist. Interventions given by physiotherapy include the use of orthosis, TENS modalities, US, manual therapy techniques, and exercise therapy. Results: On the VAS value of motion pain, press, and be quiet the value of each before the intervention: 7-8-3, after the intervention: 2-3-0. Radial-ulnar ROM deviation and dorsi-palmar flexion before intervention S = 600-00-500 and T = 300-00-200, after intervention S = 650-00-700 and T = 450-00-400. Muscle strength was assessed by MMT: ulnar deviation, radial deviation, palmar flexion, dorsi flexion before intervention: 4-4-3-4, after intervention: 5-5-4-5. Conclusion: Use of orthosis, TENS modality, US, manual therapy techniques, neuromobiliation, and exercise therapy are effective in reducing pain, muscle strength, increasing ROM and increasing functional activity in cases of carpal tunnel syndrome.