Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAKSANAAN EMPAT PILAR PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Marbun, Agnes Silvina; Brahmana, Netti; Parida Sipayung, Normi; Sinaga, Ceria; Uli Marbun, Kesia Lina; Halianja, Rahul
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya dan merupakan penyakit menahun yang akan disandang seumur hidup. DM termasuk dalam masalah kesehatan yang belum dapat disembuhkan, hal yang mungkin dapat dilakukan oleh penderita DM adalah mengontrol dan mengendalikan penyakitnya agar dapat mempertahankan kualitas hidup. Hal yang perlu dilakukan pada penderita DM agar tetap hidup sehat yaitu mengetahui pengolahan kadar gula darah melalui pelaksanaan empat pilar. Pengolahan empat pilar yang harus diketahui penderita DM adalah edukasi, nutrisi, aktifitas fisik dan farmakologi. Pilar pertama edukasi yang memiliki peranan penting agar penderita DM mempunyai pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat merawat diabetes secara mandiri, pilar kedua perencanaan makan atau diet yaitu makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori, pilar ketiga olahraga dengan berolahraga tubuh menggunakan sebagian glukosa darah sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah agar kembali normal, dan pilar yang keempat obat jika diperlukan apabila makanan dan olahraga tidak dapat membuat glukosa darah turun, obat oral diabetes bukan hormon insulin, obat ini membantu penyandang diabetes menggunakan insulinnya sendiri dengan lebih baik dan menurunkan pelepasan glukosa oleh hati sehingga kadar glukosa darah terkontrol. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pelaksanaan empat pilar pada penderita diabetes melitus dengan peserta sebanyak 20 orang. Diharapkan dapat meningkatkan sikap tentang kepedulian penderita DM terhadap penyakitnya, sehingga penderita DM diharapkan proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Bermain DAKON untuk Meningkatkan Fungsi Kognitif Lanjut Usia di Panti Jompo Taman Boedhi Asri Medan Sumatera Utara Siregar, Rinco; Sembiring, Rinawaty; Sinaga, Taruli; Sinuraya, Elida; Sinaga, Ceria
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.301

Abstract

Seiring bertambahnya usia maka penurunan fungsi-fungsi tubuh termasuk fungsi kognitif akan terjadi pada lanjut usia (lansia). Selain itu lansia sering mengalami kesepian atau perasaan hampa yang mendalam (empty nester) hal ini disebabkan karena fase ditinggal oleh anak-anak ataupun kehilangan pasangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Bermain Dakon untuk meningkatkan fungsi kognitif dan interaksi sosial lansia di Panti Jompo Taman Boedhi Asri Medan Sumatera Utara. Kegiatan ini dilakukan pada bulan April 2024 selama 2 minggu, TAK bermain Dakon dilakukan selama 10-15 menit, 3 kali seminggu selama dua minggu. Jumlah lansia yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 20 orang. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan instrument Mini Mental State Examination (MMSE) dan University of California Los Angeles Loneliness Scale (UCLA Loneliness Scale) yang di ukur sebelum dan sesudah pemberian TAK bermain Dakon. Sebelum dilaksanakan TAK Dakon nilai rata-rata fungsi kognitif lansia adalah 21.7 (SD=1.218). Setelah dilakukan TAK Bermain Dakon fungsi kognitif lansia meningkat dengan rata-rata skor 22.6 (SD =1.429). Artinya bermain Dakon dapat meningkatkan skor fungsi kognitif lansia sebesar 0.9 poin selama 3 minggu. Setelah dilakukan TAK Bermain Dakon tingkat kesepian lansia menurun 4.3 poin. Disarankan kepada perawat di Panti Jompo agar menerapkan TAK bermain Dakon secara rutin untuk mengurangi masalah kesepian dan mempertahankan fungsi kognitif lansia tetap dalam kondisi baik.