Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:(1) Hakekat emosional dan perilaku padal anak berkebutuhanl khusus,(2) cara mengajar anakl dengan gangguan emosil dan perilakul pada anak yang berkebutuhanl khusus,(3) peran orang tua yang memiliki anak denagan gangguan emosi dan prilaku. Penelitian ini berpendekatan kualitatif deskriptif yang dilakukan di Slb PSM Takeran. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi, selanjutnya dianalisis berdasarkan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki potensi kecerdasan Anakl berkebutuhan khususl (ABK) seringl kali mendapatl perlakuan diskriminatifl atau ldibeda-bedakan denganl yang llain, termasuk anakl dalam gangguanl emosi danl perilaku. Selainl mendapat perlakukanl diskriminatif, anakl dalam gangguanl emosi danl perilaku bahkanl sulit untukl menerima lpendidikan. Beberapa sekolahl regular tidakl mau menerimal mereka sebagail siswa dikarenakanl guru dil sekolah tersebutl tidak memilikil dasar pendidikanl yang memadail untuk mengajarl anak berkebutuhanl khusus. Hall yang menjadil sulit nyal mendapatkan pendidikanl bagi anakl berkebutuhan khususl adalah letakl sekolah khususl yang jauhl dari rumahl mereka, sehinggal banyak anakl berkebutuhan khususl yang tidakl mengenyam pendidikanl yang layakl mereka ldapatkan.