Qadir, Abdul
Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University), Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Hortikultura Indonesia

Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata) Menggunakan Metode Pengusangan Cepat dengan Etanol Amalia Rosida; Maryati Sari; Abdul Qadir
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.601 KB) | DOI: 10.29244/jhi.6.3.152-160

Abstract

ABSTRACTA method that can predict vigor of seed correlated to seed longevity is necessary for cabbage seed production. The objective of this study was to obtain effective soaking time in the chemically accelerated aging method with liquid ethanol 20%, that can estimate vigor correlated to seed longevity of cabbage. Cabbage seed consisted of 6 commercial seed lots with different initial vigor, i.e. G1, MG, GC, GT, B3, and KC. In the first experiment, the seeds were stored for 6 months in aluminum foil at open storage with temperature of 23.3-29.9 0C and 61-85% relative humidity. In the second experiment, rapid aging was done by soaking seeds in liquid ethanol 20% for 30, 60, 90, and 120 minutes. The results showed that vigor index of ethanol soaking for 30 minutes in ethanol 20% had close correlation with germination of seed after storage for 6 months with a coefficient correlation r=0.92. Therefore, it could be used to predict vigor correlated to storability. Cabbage seed vigor after 6 months could be predicted by the equation y=3.338+1.054x, where x was variable vigor index after soaking seeds in ethanol 20% for 30 minutes, and a coefficient of determination R2=0.84.Keywords: deterioration, rapid aging, seed longevity, seed storage, viabilityABSTRAKMetode yang dapat menduga vigor daya simpan benih kubis sangat diperlukan untuk mendukung penyediaan benih kubis yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu perendaman yang efektif pada metode pengusangan cepat kimia dengan etanol 20%, yang dapat menduga vigor daya simpan benih kubis. Benih kubis yang digunakan terdiri atas 6 lot benih komersial, yaitu G1, MG, GC, GT, B3, dan KC dengan vigor awal yang berbeda. Percobaan pertama adalah penyimpanan benih dalam kemasan aluminium foil selama 1 sampai 6 bulan pada ruang simpan terbuka (suhu 23.3-29.9 0C dan RH 61-85%). Percobaan kedua adalah pengusangan dengan merendam benih dalam larutan etanol 20% selama 30, 60, 90, dan 120 menit. Hasil menunjukkan indeks vigor setelah perendaman dalam etanol selama 30 menit memiliki korelasi yang erat dengan daya berkecambah benih setelah disimpan selama enam bulan dengan koefisien korelasi sebesar 0.92, sehingga dapat digunakan untuk menduga vigor daya simpan. Vigor daya simpan benih kubis setelah penyimpanan selama enam bulan dapat diduga dengan persamaan y= 3.338 + 1.054x, dengan x peubah indeks vigor setelah perendaman etanol 20% selama 30 menit, dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.84.Kata kunci: kemunduran benih, pengusangan cepat, daya simpan benih, penyimpanan benih, viabilitas
Pola Penurunan Viabilitas dan Pengembangan Metode Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Pepaya (Carica Papaya L.) Astryani Rosyad; M. Rahmad Suhartanto; Abdul Qadir
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.633 KB) | DOI: 10.29244/jhi.7.3.146-154

Abstract

ABSTRACTInformation of seed quality during storage can be determined through the actual storage and storability vigor estimation. This study aimed at comparing effective accelerated aging methodbetween physical and chemical, and studying the seed deterioration during storage in ambient (T =28-30 0C, RH=75-78%) and AC (T =18-20 0C, RH =51-60%) condition with three levels of initial moisture content (8-10%, 10-12%, and 12-14%) for 20 weeks. The final objective of this researchwas to develop model for storability vigor of papaya seed. Two experiments, accelerated aging and seed storage were conducted at Seed Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, Bogor Agricultural University from October 2015 to May 2016. A completely randomized design with nested factors and four replications was applied to both experiments. The results showed that physical accelerated aging using IPB 77-1 MMM machine was more effective than chemical accelerated aging using IPB 77-1 MM machine for papaya seed. The viability of seed stored in AC condition remained high until the end of the storage period, whereas it declined at 16 week storage period in the ambient condition. The viability of seed with initial moisture content of 12-14% declined faster than that of initial moisture content of 8-10% after 18 week storage periode. The model used to estimate the storability vigor of papaya seed accurately was the equation y = a + b expcx where y : storability vigor estimation, x : aging time and a,b,c : constant value. Simulation of storability vigor estimation with constant value of a, b, c and input of aging time can estimate storability seed vigor in actual storage.Keywords: accelerated aging, IPB 77-1 MM machine, IPB 77-1 MMM machine, seed storage, simulationABSTRAKInformasi mutu benih selama penyimpanan dapat diketahui melalui penyimpanan secara aktual dan pendugaan vigor daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metodepengusangan cepat yang efektif antara fisik dengan kimia serta mempelajari pola penurunan viabilitas benih selama penyimpanan aktual pada kondisi simpan kamar (suhu =28-30 0C, RH =75-78%) dan AC (suhu =18-20 0C, RH =51-60%) dengan tiga tingkat kadar air awal (8-10%, 10-12%, dan 12-14%) selama 20 minggu. Tujuan akhirnya adalah membangun model vigor daya simpan benih pepaya. Penelitian pengusangan cepat dan penyimpanan dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai Mei 2016 di Laboratorium Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut PertanianBogor. Kedua penelitian menggunakan rancangan acak lengkap tersarang dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusangan cepat secara fisik dengan alat IPB 77-1 MMM lebih efektif daripada pengusangan kimia dengan alat IPB 77-1 MM untuk benih pepaya. Viabilitas benih yang disimpan pada kondisi AC tetap tinggi hingga akhir periode simpan, sedangkan pada kondisi kamar penurunan viabilitas dimulai pada periode simpan 16 minggu. Benih yang disimpan dengan tingkat KA awal sebesar 12-14% lebih cepat mengalami penurunan viabilitas mulai periode simpan 18 minggu dibandingkan dengan benih dengan KA awal 8-10%. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat korelasi yang erat antara pola kemunduran benih pada pengusangan cepat dan penyimpanan aktual, sehingga model pendugaan vigor daya simpan (y) berdasarkan waktu pengusangan (x) dapat disusun dengan persamaan y = a + b expcx. Simulasi pendugaan vigor daya simpan dengan nilai konstanta a, b, dan c serta input waktu pengusangan dapat menduga vigor daya simpan benih selama penyimpanan aktual.Kata kunci: alat IPB 77-1 MM, alat IPB 77-1 MMM, pengusangan cepat, penyimpanan benih,simulasi
Metode Pengusangan Cepat dengan Larutan Etanol untuk Pengujian Vigor Daya Simpan Benih Caisin (Brassica rapa L. cv. grup Caisin) Aisa Amanah; Maryati Sari; Abdul Qadir
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.537 KB) | DOI: 10.29244/jhi.7.3.165-175

Abstract

ABSTRACTThe objective of this study was to obtain effective duration in accelerated aging method with soaking the seed in 20% liquid ethanol which could estimate vigor related to storability of caisin seed during 3 and 6 months storage. There were five commercial caisin seed lots used in this study. The lots have different initial vigor. This research was conducted in two separate experiments. The first experiment was conducted to study deterioration of caisin seeds stored in aluminum foil pouches for 3 and 6 months at ambient room. The second experiment was conducted to study the effect of chemical aging duration, i.e 30, 60, 90, 120, 150, and 180 minutes moistened (12 hours imbibed) seed soaking in liquid ethanol 20%. Both of experiments were arranged in completely nested design. Germination of seeds after soaking in 20% liquid ethanol for 90 minutes was positively correlated with germination of seeds after storage for 3 and 6 months with coefficient of corellation = 0.87 and 0.88. Both coefficient of corellations were close to 1 which showed that the germination of seeds after accelerated ageing with soaking in 20% liquid ethanol could estimate seed vigor related to storability. Vigor related to storability of caisin seed after 3 months could be predicted by the equation y = 56.04+0.36x with the coefficient of determination 77.00%. While after 6 months it can be predicted by the equation y = 62.72+0.38x with the coefficient of determination 74.90%. Y variable indicates germination of caisin seed after storage while the x variable indicates germination of caisin seed after soaking in 20% liquid ethanol for 90 minutes.Key words: deterioration, devigoration, longevity, seed storage, viabilityABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mendapatkan waktu perendaman ke dalam etanol 20% yang tepat pada metode pengusangan cepat kimia yang dapat menduga vigor daya simpan benih caisin setelah penyimpanan 3 dan 6 bulan. Benih yang digunakan berasal dari lima lot benih komersial dengan vigor awal yang berbeda. Penelitian terdiri atas 2 percobaan terpisah. Percobaan 1 adalah penyimpanan benih caisin dalam kemasan aluminium foil selama 3 dan 6 bulan pada ruang suhu kamar. Percobaan 2 yaitu pengusangan cepat kimia dengan merendam benih caisin yang telah dilembabkan selama 12 jam ke dalam larutan etanol 20% selama 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 menit. Kedua percobaan menggunakan rancangan acak lengkap tersarang. Daya berkecambah benih setelah pengusangan melalui perendaman etanol 20% selama 90 menit berkorelasi positif dengan daya berkecambah benih setelah penyimpanan selama 3 dan 6 bulan. Nilai koefisien korelasi pada 3 dan 6 bulan setelah simpan adalah 0.87 dan 0.88. Kedua koefisien korelasi tersebut mendekati 1 yang menunjukkan bahwa daya berkecambah benih setelah pengusangan cepat dengan etanol 20% dapat menduga vigor daya simpan. Vigor daya simpan benih caisin setelah 3 bulan simpan dapat diduga dengan persamaan y = 62.72+0.38x dengan nilai koefisien determinasi sebesar 77.00%, sementara setelah 6 bulan dapat diduga dengan persamaan y = 56.04+0.36x dengan nilai koefisien determinasi sebesar 74.90%. Peubah y menunjukkan daya berkecambah setelah penyimpanan sedangkan x menunjukkan daya berkecambah setelah pengusangan melalui perendaman etanol 20% selama 90 menit.Kata kunci: daya simpan, deteriorasi, devigorasi, penyimpanan benih, viabilitas
Immersion in GA3 and Storage in Low Temperature for Breaking the Dormancy of Garlic (Allium sativum L.) Seed Cloves Endah Retno Palupi; Chintya Dwi Septianingrum; Erianna Ayu Emkha Putri; Abdul Qadir
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.2.89-98

Abstract

Benih umbi bawang putih umumnya diambil dari pertanaman sebelumnya, namun umbi tidak dapat segera ditanam karena dorman. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura pada bulan November 2017 sampai April 2019. Penelitian terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama bertujuan mendapatkan konsentrasi GA3 yang efektif untuk pematahan dormansi umbi bawang putih (var. Tawangmangu Baru). Percobaan dilaksanakan dalam rancangan acak lengkap dua faktor dengan konsentrasi GA3 (0, 50, 100, dan 150 ppm) sebagai faktor pertama dan kondisi simpan (ruang terbuka/27±2°C dan kulkas/9±1°C) sebagai faktor kedua, dan diulang 4 kali. Percobaan kedua bertujuan mendapatkan perlakuan yang mampu mempercepat permatahan dormansi umbi bawang putih juga dilaksanakan dalam rancangan acak lengkap. Perlakuan jenis larutan perendaman (air, 50 ppm GA3 dan 1.5% KNO3) sebagai faktor pertama dan kondisi simpan (ruang terbuka/29±2 ˚C, RH 87±7%; ruang ber-AC/ 19±1 ˚C, RH 60±1%, dan kulkas/7±1 ˚C, RH 77± 3%) sebagai faktor kedua dan diulang 3 kali. Umbi benih direndam dalam larutan sesuai perlakuan selama 24 jam, dikering-anginkan kemudian disimpan dan direndam kembali sebelum dikecambahkan. Hasil penelitian menunjukkan lama periode dormansi umbi bawang putih lebih dari 22 minggu setelah panen. Larutan GA3 konsentrasi 50 ppm efektif untuk pematahan dormansi umbi bawang putih. Perendaman umbi dalam 50 ppm GA3 selama 24 jam dilanjutkan dengan penyimpanan pada suhu rendah (6 - 10 ˚C) selama 8 minggu dapat mematahkan dormansi umbi bawang putih var. Tawangmangu Baru umur 6 minggu setelah panen. Kata kunci: daya tumbuh, indeks vigor, kulkas, quiscence