Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN PENGEMAS PADA MANISAN KERING TERONG HIJAU (Solanum melongena L) Ulfa, Rosiana; Harsanti, Restiani Sih; Azis, Mohammad Rifkhi
BIOMA Vol 4, No 1 (2019): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.256 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v4i1.2650

Abstract

Perkembangan produk olahan pangan bersifat dinamis, berbagai cara dilakukan untuk dapat memperpanjang umur simpan dan mengurangi kerusakan produk pangan, salah satu adalah dengan melakukan pengemasan. Produk manisan terong merupakan salah satu upaya olahan alternatif dari terung hijau, untuk meningkatkan jumlah konsumsi dan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan pengemas plastik yang tepat untuk memperpanjang umur simpan dari manisan terung hijau. Hasil penelitian didapatkan setelah melakukan pembuatan manisan kering terung hijau yang diawali dengan tahap pencucian, penusukan, perendaman, pemasakan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan selama 7 hari. Kadar air manisan terung terbaik diketahui pada kemasan jenis plastik PE yaitu sebesar 33,8%. Sedangkan nilai ALT menunjukkan bahwa semakin rendah permeabilitas kadar air yang dimiliki oleh jenis bahan pengemas, maka semakin besar kemungkinan bagi mikroorganisme untuk tumbuh. Bahan pengemas jenis LDPE memiliki nilai ALT yang paling tinggi diantara PE, PET dan kombinasi LDPE. Hal ini diarenakan permeabilitasnya terhadap udara cukup tinggi.
KUALITAS AIR BUDIDAYA UDANG VANAMEI DENGAN Bacillus megaterium DAN Bacillus aquimaris Adharani, Nadya; Wardhana, Megandhi G; Harsanti, Restiani Sih
BIOMA Vol 4, No 1 (2019): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.167 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v4i1.2652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas air budidaya udang vaneme dengan sistem bioflok menggunakan dua jenis bakteri laut asal cilacap yaitu Bacillus megaterium dan Bacillus aquimaris, dimana terdapat 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa dengan budidaya sistem bioflok lebih baik dibandingkan konvensional dalam menurunkan limbah organik. P2 adalah perlakuan paling efektif dalam menurunkan kadar amonia, nitrat, dan nitrit, dengan prosesntase sebesar 35% untuk amonia, 61% untuk nitrat, dan penurunan 27% untuk nitrit. Melalui sistem bioflok lebih efektif dan berpengaruh terhadap panjang dan bobot pada udang dibandingan tanpa sistem bioflok. Bahwa P2 menghasil panjang dan bobot yang lebih besar diantara perlakuan lainnya dengan rerata panjang sebesar 9.2 cm dan rerata bobot sebesar 4.6 gr.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa aloifera) terhadap Kematian Larva Aedes aegypti Restiani Sih Harsanti; Ratna Mustika Yasi
UNEJ e-Proceeding 2018: Pembangunan Pertanian dan Peran Pendidikan Tinggi Agribisnis: Peluang & Tantangan di Era Indus
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by a virus through the intermediary Aedes aegypti mosquito. This disease spreads throughout the world and endangers and threatens human survival. Efforts to control vectors using synthetic larvicides commonly used are still less effective and inadequate. The purpose of this study was to determine the optimum concentration of Moringa leaf extract for larvicidal activity. Moringa leaf extract was macerated with ethanol, then the extract was carried out by larvacide testing. Variations in concentration in the larvicide test were 1000ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm and 5000 ppm. The results showed that Moringa leaf extract can kill larvae at concentrations of 1000 and 2000 ppm with a 6hour death time. At a concentration of 3000 ppm the extract can kill larvae with a 4-hour death time. At concentrations of 4000 ppm and 5000 ppm it can be killed in two hours of death. Based on the results of the study it can be concluded that at a concentration of 5000 ppm Moringa leaf extract is the best concentration for larvae of Aedes aegypti.
The Larvacidal Activity of Moringa aloifera Extract Leaf to The Larva’s Aedes aegypti Mortality Ratna Mustika Yasi; Restiani Sih Harsanti
Journal of Agromedicine and Medical Sciences Vol 4 No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ams.v4i3.8710

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by Dengue virus. The disease is spread rapidly in the territory of Indonesia by Aedes aegypti mosquito as the vector. Using Moringa Aloifera leaf extract as a natural larvacide is an attempt to control the disease. This study aims to determine the effect of Moringa Aloifera leaf extract on the mortality of Aedes aegypti larvae. Moringa Aloifera leaf extract is obtained by maceration. The experimental design was divided into negative control groups containing aquades, positive controls containing abate and sample treatment groups. Phytochemical test and UV-Vis spectroscopic quantitative test to identify active compounds. A total of 20 Aedes aegypti larvae were put into a glass containing a solution of distilled water, abate solution and sample solution. Observations are made every 2 hours for 24 hours. The results showed that Moringa leaf extract solution could kill larvae at LC50 3953.17 ppm and LT50 18.98 hours. The mortality rates of larvae at each concentration were 1000 ppm, 5.25 units / 2 hours; 2000ppm, 5.28 units / 2 hours; 3000ppm, 5.91 units / 2 hours; 4000 ppm, 7.18 units / 2 hours, and 5000 ppm 8.63 units / 2 hours. The results showed that Moringa Aloifera leaf extract can kill Aedes aegypti larvae because they contain alkaloids, tannins and flavonoids.Keywords: larvacide, Moringa, Aedes aegypti larvae
KUALITAS AIR BUDIDAYA UDANG VANAMEI DENGAN Bacillus megaterium DAN Bacillus aquimaris Nadya Adharani; Megandhi G Wardhana; Restiani Sih Harsanti
BIOMA Vol 4, No 1 (2019): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v4i1.2652

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas air budidaya udang vaneme dengan sistem bioflok menggunakan dua jenis bakteri laut asal cilacap yaitu Bacillus megaterium dan Bacillus aquimaris, dimana terdapat 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa dengan budidaya sistem bioflok lebih baik dibandingkan konvensional dalam menurunkan limbah organik. P2 adalah perlakuan paling efektif dalam menurunkan kadar amonia, nitrat, dan nitrit, dengan prosesntase sebesar 35% untuk amonia, 61% untuk nitrat, dan penurunan 27% untuk nitrit. Melalui sistem bioflok lebih efektif dan berpengaruh terhadap panjang dan bobot pada udang dibandingan tanpa sistem bioflok. Bahwa P2 menghasil panjang dan bobot yang lebih besar diantara perlakuan lainnya dengan rerata panjang sebesar 9.2 cm dan rerata bobot sebesar 4.6 gr.
ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN PENGEMAS PADA MANISAN KERING TERONG HIJAU (Solanum melongena L) Rosiana Ulfa; Restiani Sih Harsanti; Mohammad Rifkhi Azis
BIOMA Vol 4, No 1 (2019): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v4i1.2650

Abstract

Perkembangan produk olahan pangan bersifat dinamis, berbagai cara dilakukan untuk dapat memperpanjang umur simpan dan mengurangi kerusakan produk pangan, salah satu adalah dengan melakukan pengemasan. Produk manisan terong merupakan salah satu upaya olahan alternatif dari terung hijau, untuk meningkatkan jumlah konsumsi dan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan pengemas plastik yang tepat untuk memperpanjang umur simpan dari manisan terung hijau. Hasil penelitian didapatkan setelah melakukan pembuatan manisan kering terung hijau yang diawali dengan tahap pencucian, penusukan, perendaman, pemasakan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan selama 7 hari. Kadar air manisan terung terbaik diketahui pada kemasan jenis plastik PE yaitu sebesar 33,8%. Sedangkan nilai ALT menunjukkan bahwa semakin rendah permeabilitas kadar air yang dimiliki oleh jenis bahan pengemas, maka semakin besar kemungkinan bagi mikroorganisme untuk tumbuh. Bahan pengemas jenis LDPE memiliki nilai ALT yang paling tinggi diantara PE, PET dan kombinasi LDPE. Hal ini diarenakan permeabilitasnya terhadap udara cukup tinggi.
Pengaruh jenis pelarut pada ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti Restiani Sih Harsanti; Ratna Mustika Yasi
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol 4 No 02 (2019): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan, IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.777 KB) | DOI: 10.33503/ebio.v4i02.506

Abstract

Innovation is needed using alternative ingredients as natural larvacide instead of temefos. One of the plants that can be used for making natural larvacide is Moringa (Moringa oleifera) which contains alkaloids and flavonoids. This study aims to determine the effect of the type of solvent on Moringa (M. oleifera) extract on the mortality of Aedes aegypti larvae and determine the most effective solvent in extracting Moringa leaves as A. aegypti larvacide. This study uses a completely randomized design with 5 replications. Moringa leaf extract is obtained by maceration with aquades, ethanol, methanol, ethyl acetate, and n-hexane. Moringa leaf extracts were tested for phytochemistry and larvacidal power was tested for A. aegypti larvae. Mortality data were analyzed by ANOVA and Tukey tests. The results showed that the type of solvent in moringa leaf extract (M. oleifera) did not significantly influence the mortality of A. aegypti larvae and the most effective type of solvent for extraction of Moringa leaves were aquades and ethanol. Based on the research findings it can be concluded that the type of solvent in moringa leaf extract does not significantly influence the mortality of A. aegypti larvae. However, the most effective types of solvents for extraction of Moringa leaves are aquades and ethanol.
Pengaruh Konsentrasi Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Gula Terhadap Karakteristik Selai Umar Syaifuddin; Rosyid Ridho; Restiani Sih Harsanti
JURNAL TEKNOLOGI PANGAN DAN ILMU PERTANIAN (JIPANG) Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL JIPANG
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.721 KB)

Abstract

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kulit buah naga merahberpengaruh terhadap karakteristik selai. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan gula terhadap karakteristik selai dan mengetahui kombinasi perlakuan kulit buah naga merah dan penambahan gula terbaik dalam pembuatan selai. Penelitian ini dilakuakn mulai mei s/d agustus 2017. Percobaan ini dilakukan secara faktorial menggunakan RAL yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 5 ulangan 2 faktor perlakuan yang di uji adalah kulit (K) yang terdiri dari 2 taraf kulit 500 gram (K1), dan 750 gram (K2). Faktor gula (G) yang terdiri dari 2 taraf gula 45% (G1), dan 55% (G2). Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi perlakuan K2G1 bebih disukai oleh panelis hal ini di lihat dari hasil uji DMRT yang lebih tinggi pada variabel penerimaan warna, tekstur, rasa, dan daya oles. Selain disukai perlakuan K2G1 juga memiliki aktivitas antioksidan tertinggi. Peningakatan kadar kadar gula berpengaruh terhadap menurunnya aktivitas antioksidan sedangkan konsentrasi kulit buah naga merah terbaik adalah 750 gram.
The The Effect of Simplicia Drying Method on the Acquisition of Active Compound Levels of Grinting Grass Simplicia Extract (Cynodon dactylon (L.) Pers.) Ratna Mustika Yasi; Restiani Sih Harsanti; Tiara Trisna Larasati
BERKALA SAINSTEK Vol 10 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v10i3.32309

Abstract

The drying method is the most important step in maintaining levels active compound in the sample. This study aims to determine the effect drying method against levels of active compounds of grinting grass (Cynodon dactylon (L.) Pers.). Drying methods include sun drying and cabinet drayer. The results showed that the drying method in plants reduced the extractive gain from the levels of active compounds including flavonoids, polyphenols, steroids, terpenoids, alkaloids and saonins. Simplicia drying method gave a significant effect (p<0.05) on the extraction of the active compound content of grinting grass (Cynodon dactylon (L.) Pers.). Based on the two drying methods, the highest levels of active compound extractive were obtained in the cabinet drayer method compared to the drying method using sunlight.
PEMANFAATAN RIMPANG TEMULAWAK SEBAGAI MINUMAN DALAM MENINGKATKAN HERD IMMUNITY MASYARAKAT DI MASA PANDEMI Rosiana Ulfa; Restiani Sih Harsanti; Bagus Setyawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT) Vol. 2 No. 1 (2021): PIKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.229 KB) | DOI: 10.35718/pikat.v2i1.364

Abstract

Mempertahankan kesehatan tubuh baik itu kondisi mental maupun spiritual adalah satu dari sekian banyak usaha yang dapat dilakukan pada kondisi merebaknya pandemi Covid-19. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang juga merupakan sasaran dari mitra KKN Universitas Jember tahun 2020 sebagian besar merupakan ibu-ibu muda yang memiliki 1-2 anak. Pengetahuan mengenai beberapa tanaman obat disekitar sebagai bahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sangat bermanfaat bagi para ibu di Desa Setail, hal ini dikarenakan peran ibu sebagai garda terdepan dalam keluarga yang berperan besar dalam kesehatan keluarga. Salah satu tanaman obat yang mudah ditemui adalah temulawak. Tumbuhan ini diketahui memiliki berbagi senyawa yang bersifat antioksidan dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan pengabdian ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat Desa Setail khususnya para ibu-ibu muda mengenai fungsi dan kegunaan rempah-rempah yang terdapat disekitar kita dan juga kemampuan dalam membuat minuman tradisional dari temulawak yang dapat digunakan sebagai imunoboster menjaga daya tahan tubuh.