Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien Kelemahan Pasca Stroke di Rs Dr M Djamil Kota Padang Herawati, Novi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.967 KB)

Abstract

Introduction. Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Methods. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Result. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Conclusions. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 Herawati, Novi
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.271 KB)

Abstract

Anxiety is defined as ' difficult ' or ' distress ' which is a normal consequence of growth, change, new experiences, the discovery of identity, and the meaning of life. Physical and psychological changes experienced by the elderly as part of the aging process, can cause anxiety in the elderly themselves. If the low-level anxiety is not addressed it will be panic. One way that can cope with the anxiety in the elderly is the gymnastics elderly. The purpose of the study to look at the effect of exercise on anxiety levels of elderly. The study design experiment, with one group pretest - posttest design. Respondent number 19 is obtained through purposive sampling technique. Data collection was performed before and after exercise elderly. Univariate and bivariate analyzes by paired t - test with a significance level of alpha = 0.05 level. The results showed no significant difference between the average elderly anxiety before and after exercise. Prior to gymnastics on average 2.79, median 3, standard deviation of 0.787. After gymnastics gained an average of 1.95, a median of 2, the standard deviation of 0.780. It is expected that this can be done the elderly exercise on a regular basis to the elderly who experience anxiety and as a preventative measure for the elderly in general.
GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI POLIKLINIK BEDAH RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2013 Arif, Yulastri; Yusra, Aini; Herawati, Novi
Ners Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.12.2.77 - 81.2016

Abstract

Abstract Breast cancer cause various psychological symptoms as a result of changes in body shape, uncertainty about the future, and the impact of recurrence of breast cancer treatment. As a result, many patients don’t adhere to treatment. Negative self-concept is a response that is maladaptive adjustment. According to WHO the incidence increased every year, 6.25 million people in 2002. The aim of research to describe the concept of self-breast cancer patients at the Clinic Surgical Hospital Dr M Djamil Padang 2013. This research is descriptive, at the Polyclinic Hospital Surgery Dr. M Djamil Padang. Population is all of breast cancer patients who visited the Polyclinic Surgery amounted to 234 people. Accidental sampling as many as 49 people. Data were collected in July 2013 using a questionnaire and analyzed by univariate. Results of the study the majority (57.1%) of respondents have a positive body image. Most (57.1%) of respondents have a negative self ideal. General (75.5%) of respondents have a negative self-esteem. Most (53.1%) of respondents have a negative self-identity and most (51%) of respondents have a negative self role. Surgery Clinic nurses are expected to be able to conduct assessments of physiological stressors, self-concept in patients with breast cancer by providing health education and motivate patients to seek treatment until complete. As well as the need for cognitive therapy given by a nurse specialist mental patients with breast cancer to improve their quality of life. Keyword        : cancer, breast cancer, self-concept ABSTRAK Kanker payudara menimbulkan berbagai macam gejala psikologis sebagai akibat perubahan bentuk tubuh, ketidakpastian tentang masa depan, kekambuhan serta dampak pengobatan kanker payudara. Akibatnya banyak pasien yang tidak patuh terhadap pengobatannya. Konsep diri yang negatif merupakan respon penyesuaian yang maladaptif. Menurut WHO setiap tahun kejadiannya meningkat, 6,25 juta orang pada tahun 2002. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran konsep diri pasien kanker payudara di Poliklinik Bedah RSUP Dr M Djamil Padang pada tahun 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif, di Poliklinik Bedah RSUP Dr. M Djamil Padang. Populasi adalah semua pasien kanker payudara yang berkunjung ke Poliklinik Bedah berjumlah 234 orang. Pengambilan sampel secara Accidental Sampling sejumlah 49 orang. Data dikumpulkan pada Juli 2013 menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat. Hasil dari penelitian sebagian besar (57,1%) responden memiliki citra tubuh positif. Sebagian besar (57,1%) responden memiliki ideal diri negatif. Umumnya (75,5%) responden memiliki harga diri negatif. Sebagian besar (53,1%) responden memiliki identitas diri negative dan sebagian besar (51%) responden memiliki peran diri negatif. Diharapkan perawat Poliklinik Bedah dapat melakukan pengkajian stresor fisiologis, konsep diri pada pasien kanker payudara dengan memberikan pendidikan kesehatan dan memotivasi pasien untuk berobat sampai tuntas. Serta perlunya diberikan terapi kognitif oleh perawat spesialis jiwa bagi pasien dengan kanker payudara untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kata kunci   : kanker, kanker payudara, konsep diri
Perbedaan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pasien Skizofrenia melalui Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi Yudistira Afconneri; Novi Herawati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.445-452

Abstract

Halusinasi sebagai salah satu gejala yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia sangat besar dampaknya bagi kehidupan pasien, sehingga pasien kehilangan control terhadap dirinya berakibat munculnya bunuh diri suicide, membunuh orang lain homicide bahkan merusak lingkungan. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi yang dapat diberikan pada pasien untuk meminimalkan dampak tersebut. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh pemberian TAK-SP terhadap kemampuan mengontrol halusinasinya. Penelitian bersifat pra-eksperimen dengan rancangan one-group pretest-posttest design, pengumpulan data secara wawancara pada September-November 2020. Populasi pada penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang halusinasi sebanyak 30 orang di Kota Solok.Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh rerata kemampuan responden saat sebelum TAK dan sesudah TAK adalah 9.76 dan 15.94, serta terdapat perbedaan rerata kemampuan sebelum dan sesudah TAK.
Perawatan Diri Pasien Skizofrenia dengan Halusinasi Novi Herawati; Yudistira Afconneri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.1.2020.9-20

Abstract

Pasien skizofrenia dengan halusinasi dapat mengalami gangguan perawatan diri karena adanya perubahan proses pikir, mengakibatkan terjadinya gangguan membran mukosa mulut, gatal-gatal dan infeksi di bagian tubuh lainnya. Pasien skizofrenia Kota Solok tahun 2018 berjumlah 156 orang dimana 51 orang diantaranya halusinasi, terbanyak terdapat di Puskesmas Tanjung Paku yaitu 32 orang (42,67%). Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perawatan diri pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok tahun 2019. Penelitian bersifat deskriptif, pengumpulan data secara observasi pada September-Oktober 2019 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok tahun 2019. Populasi penelitian adalah seluruh pasien halusinasi yang pernah dirawat di RSJ dan berobat di Puskesmas Tanjung Paku, sejumlah 32 orang. Teknik sampel menggunakan total sampling. Data diolah secara manual dan dianalisa secara univariat untuk ditampilkan berupa tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh lebih dari sebahagian (62,5%) responden tampak bersih dalam kebersihan dirinya, sebahagian besar (75%) responden tampak mampu dalam berhias diri. Hampir keseluruhan (96,9%) responden tampak mampu dalam makan, dan hampir keseluruhan (96,9%) responden tampak bersih setelah BAB/BAK. Kata kunci: halusinasi, perawatan diri, skizofrenia SELF-HEALTH CARE OF SCIZOPHFRENIA PATIENTS WITH HALUSINATION ABSTRACTSchizophrenic patients with hallucinations can experience self-care disorders due to changes in thought processes, resulting in disruption of the oral mucous membrane, itching and infection in other parts of the body. Schizophrenic patients in Solok City in 2018 totaled 156 people, of which 51 were hallucinations, most were in the Tanjung Paku Health Center, 32 people (42.67%). The purpose of this study was to determine the description of self-care schizophrenia patients with hallucinations in the working area of Tanjung Paku Health Center in Solok City in 2019. The study was descriptive, observational data collection in September-October 2019 in the working area of Tanjung Paku Health Center in Solok City in 2019. The study population was all hallucination patients who had been treated at the mental hospital and treated at the Tanjung Paku Health Center, a total of 32 people. The sampling technique uses total sampling. Data is processed manually and analyzed univariately to be displayed in the form of a frequency distribution table. The results obtained by more than half (62.5%) of respondents looked clean in their personal hygiene, most (75%) of respondents seemed able to decorate themselves. Almost all (96.9%) respondents seemed able to eat, and almost all (96.9%) respondents looked clean after defecation. Keywords: hallucinations, self-care, schizophrenia
Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien Kelemahan Pasca Stroke di Rs Dr M Djamil Kota Padang Novi Herawati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.967 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.1.2014.31-40

Abstract

Introduction. Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Methods. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Result. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Conclusions. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring.
Hubungan karakteristik dengan kejadian depresi pada lansia Novi Herawati; Deharnita Deharnita
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.185-192

Abstract

Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut usia. Faktor penyebab depresi lansia antara lain ditinggal oleh semua anak, tidak lagi bekerja, tidak mempunyai kegiatan, kematian orang yang dicintai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha Sicincin tahun 2018. Penelitian ini merupakan studi analisis dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama tinggal, serta tingkat depresi. Populasinya seluruh lansia di PSTW, jumlah 110 orang. Teknik sampling secara total sampling. Analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia mengalami depresi, berusia beresiko yaitu > 65 tahun, mayoritas lansia berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan lansia mayoritas rendah,  lama tinggal lansia di panti sebagian besar beresiko ≥ 4 tahun. Uji bivariatnya tidak ada hubungan umur, jenis kelamin dan lama tinggal dengan depresi serta ada hubungan tingkat pendidikan dengan depresi. Kata kunci: depresi, karakteristik lansia RELATIONSHIP CHARACTERISTICS WITH INCIDENCE OF DEPRESSION IN THE ELDERLY ABSTRACTDepression is a psychiatric disorder that is very common in the elderly. Factors causing depression in the elderly include being abandoned by all children, no longer working, no activity, death of a loved one. The purpose of this study was to determine the relationship of characteristics with the level of depression in the elderly in the social home of Vesna Sicincin in 2018. This study was an analytical study with a cross sectional approach. The research variables are age, sex, education and length of stay, and the level of depression. The population is all elderly in PSTW, the number of 110 people. Sampling technique in total sampling. Bivariate analysis with chi square test. The results showed that most of the elderly are depressed, aged at risk that is> 65 years, the majority of the elderly are male, the majority of the elderly's education level is low, the length of stay of the elderly at home is mostly at risk ≥ 4 years. The bivariate test had no relationship with age, sex and length of stay with depression and there was a relationship between education level and depression. Keywords: depression, characteristics of the elderly
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Bullying pada Anak Novi Herawati; Deharnita Deharnita
Ners Jurnal Keperawatan Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.969 KB) | DOI: 10.25077/njk.15.1.60-66.2019

Abstract

Bullying is a part of the child's aggressive behavior repeatedly towards his friends or other students that causes victims. Persecuted even on the Playground by Richard Werly in Liberation magazine in Japan at 2001, 10% of students who were stressed due to bullying had already committed at least one suicide attempt. Data of KPAI that from 2011 to 2015 at least 1,850 cases of violence (bullying) occurred at school and outside of school. The research is descriptive, to describe the causes of bullying behavior in children at Solok City Junior High School 2 in 2018. The population was 381 people, with a simple random sampling technique with a sample of 79 people. Data collection with questionnaire at  May 22-28 2018, with  univariate analysis. The results obtained were more than 70.9% of respondents doing forms of physical bullying in the form of hitting, more in part (58.2%) verbally in the form of dubbing, more in part (78.5%) mentally in silence (not care), the cause of bullying behavior from family factors is more partial (82.3%) because of the noise at home, from school factors, less (46.8%) ignore problems between schools, from peer factors more in part (77.2%) because friends like taunting other friends. It is expected that the school especially BK teachers can give extra attention to the behavior of students in schools to prevent bullying occurring in school. Keyword: students, bullying, causative factors
Studi Fenomenologi Pengalaman Perubahan Citra Tubuh pada Klien Kelemahan Pasca Sroke di RSUP Dr M Djamil Padang Novi Herawati
Ners Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.663 KB) | DOI: 10.25077/njk.10.1.67-74.2014

Abstract

Stroke merupakan sindrom klinis berupa defisit neurologis, yang dapat mengakibatkan kematian dan kelemahan. Kelemahan ini akan berdampak pada perubahan citra tubuh klien pasca stroke. Tujuan penelitian mengeksplorasi gambaran pengalaman klien kelemahan pasca stroke menghadapi perubahan citra tubuh. Desain penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 klien pasca stroke dengan kelemahan yang menjalani rawat jalan di poliklinik neurologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan, dibuat transkrip dan analisis menggunakan tekhnik Colaizzi. Hasil penelitian didapatkan delapan tema, yaitu penurunan fungsi dan perubahan kemampuan tubuh, konflik emosi terhadap perubahan tubuh, perubahan aktifitas sosial, peningkatan kemampuan diri menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan eksternal menghadapi perubahan citra tubuh, strategi koping menghadapi perubahan citra tubuh, dukungan keluarga terhadap kesembuhan dan harapan terhadap pemulihan kondisi tubuh. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan berdampak terhadap fisik, psikologi dan sosial yang berpotensi menimbulkan masalah psikososial. Penggunaan strategi koping juga masih ada yang beresiko perilaku maladaptif. Hal ini dapat menjadi gambaran kebutuhan asuhan keperawatan psikososial dan dapat diberikan terapi keperawatan jiwa yang tepat. Diharapkan perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai konselor dan pemberi yankep yang caring
The Effect of Perception Stimulation Group Activity Therapy on Controlling Ability of Hallucinations in Patients with Schizophrenia Novi Herawati; Syahrum Syahrum; Tintin Sumarni; Yulastri Yulastri; Abd Gafar; Sri Dewi
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 2 No 1 (2020): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.921 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v2i1.65

Abstract

Schizophrenia is a personality that is divided between thoughts, feelings, and behavior. One of the most common symptoms of schizophrenia is hallucinations. The highest number of schizophrenic patients with hallucinations was 83 people in the Merpati Room of Prof. HB Sa'anin Hospital in Padang. Therapy is usually given in the management of overcoming hallucinations, one of which is Group Activity Therapy (GAT). The purpose of this study is to determine the effect of Perception Stimulation Group Activity Therapy on the Ability to Control Hallucinations in Schizophrenia Patients at Prof Sa'anin Hospital Padang in 2019. This study uses a Quasi Experiment research design using one group pre-post-test. The population is schizophrenia patients with hallucinations in Prof Sa'anin Hospital in Padang, about 206 persons. Sampling is done by Samples taken were 50 persons, with purposive sampling. The analysis is t-dependent. The results showed a significant difference between the ability of patients between before and after Perception Stimulation Group Activity Therapy with a P-value = 0.000 or α <0.05. It is expected that Prof. Sa'anin Padang's nurses will be more optimal in the implementation of GAT, and improve the implementation of quality GAT according to the grouping of nursing diagnoses so that the ability of schizophrenic patients with hallucinations can be achieved Keywords: schizophrenia, hallucinations, group activity therapy