Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Developing A Self-Protection Guidebook for Kindergarten Teachers Oktavianingsih, Eka; Ayriza, Yulia
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v7i2.28551

Abstract

This study aims to (1) develop a self-protection learning guidebook for kindergarten teachers, (2) test the feasibility of guidebooks based on aspects of validity and practicality, and (3) revise the book based on the feasibility test results. This research was a development research using Borg & Gall (1983) development model. The subjects of this research are kindergarten teachers working with children aged 5-6 years old in Sanden, Bantul, with various demographic characteristics. The eligibility of the guidebooks was obtained from the aspects of the validity from the assessment of material experts and media experts in the field, while the practicality aspect was obtained from the questionnaire by the users, i.e the teachers. The results showed that the guide books has met the aspects of validity and practicality.
Pengembangan Program Pelibatan Orangtua dalam Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Oktavianingsih, Eka
JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.963 KB) | DOI: 10.26555/jecce.v1i2.231

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan pertama anak tumbuh dan berkembang. Keluarga secara khusus adalah orang tua yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan, baik sebagai sumber maupun pelaksana yang menopang proses pendidikan anak. Rendahnya keterlibatan orangtua dalam PAUD telah menjadi kontroversi hangat. Berbagai survei dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua menghabiskan waktunya bekerja daripada berinteraksi dengan anak mereka. Ironisnya, sekolah juga belum memiliki program efektif yang dapat meningkatkan keteribatan orangtua dalam program PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui faktor penyebab rendahnya keterlibatan orangtua dalam program PAUD, (b) pengaruh permasalahan pelibatan orangtua terhadap pengelolaan program dan perkembangan anak usia dini, serta (c) rancangan program peningkatan keterlibatan orangtua dalam program PAUD. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor rendahnya keterlibatan orangtua dalam program PAUD berupa kondisi sosial ekonomi orangtua, latar belakang pendidikan orangtua, bahasa, dan kemampuan komunikasi guru/sekolah. Pengaruh rendahnya keterlibatan orangtua adalah ketidaksesuaian program PAUD dengan kebutuhan anak dan orangtua, kekurangan pembiayaan, kekurangan SDM, ketidakberhasilan keberlanjutan program anak di rumah, serta perkembangan anak tidak akan maksimal. Adapun bentuk-bentuk program yang dirancang antara lain: (a) menciptakan pusat keluarga, (b) membuat papan buletin keluarga, (c) mengadakan rapat/pertemuan rutin antara guru dan orangtua, (d) melibatkan media cetak, (e) membuat website, (f) home visiting, (g) pelibatan orangtua dalam proses penilaian, serta (h) merancang kegiatan-kegiatan lain, seperti field trip, perayaan hari besar bersama, dan guru tamu. 
School Refusal pada Anak Usia 4-5 Tahun Ditinjau dari Perkembangan Sosial Fitroh, Siti Fadjryana; Oktavianingsih, Eka; Mayangsari, Dewi; Fa’idah, Mutimmatul
Indonesian Journal of Educational Assessment Vol 2, No 1 (2019): IJEA
Publisher : Pusat Asesmen dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4493.601 KB) | DOI: 10.26499/ijea.v2i1.19

Abstract

This study aims to perceive the social development of  children aged 4-5 years with school refusal. This research used descriptive qualitative approach. Data analysis is conducted through three stages: data reduction, display data, and conclusions: drawing/verifying. The participants of this study are 4 children aged 4-5 years. The results of this study indicated that 1) The behavior captured on school refusal in children aged  4-5 year olds consisted of refusing to go to school, having absent for several days, and having difficulties in learning or making friends. There was a difference in school refusal for boys and girls. Boys  are more dominantly having school refusal than girls. 2) The social development of children’s school refusal especially on the self-awareness aspect are: the children’s lack of confidence and they need help to understand the rules and be discipline. In the sense of responsibility to theirself and others, they need a assist to share, support and help friends. In the aspect of child’s prosocial behavior, they require a help to get along with their friends, less appreciate the friends’ work, and do not show their empathy. Furthermore, it has been found the differences of social development on school refusal children between men and women. It has been revealed that boys tend to be less independent, not confident, unfrriendly, and less appreciate their friends’ work. Moreover, girls are more independent, showing confidence, willing to play with friends, and appreciate friends’ help.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sosial anak school refusal usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan: data reduction, data display, dan conclusions: drawing/verifying. Subjek dalam penelitian ini 4 anak usia 4-5 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gambaran school refusal anak usia 4-5 tahun terdiri dari menolak berangkat sekolah, absen sekolah selama beberapa hari, dan kesulitan belajar atau bergaul. Ditemukan perbedaan school refusal anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki lebih mengalami school refusal daripada anak perempuan. 2) Perkembangan sosial anak school refusal yaitu pada aspek kesadaran diri anak kurang percaya diri dan membutuhkan bantuan untuk memahami peraturan dan disiplin. Pada aspek rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain membutuhkan bantuan untuk berbagi, menolong dan membantu teman. Pada aspek perilaku prososial anak membutuhkan bantuan untuk bergaul dengan teman, kurang menghargai karya teman, dan tidak menunjukkan empati. Ditemukan perbedaan perkembangan sosial anak school refusal antara laki-laki dan perempuan. Terlihat anak laki-laki cenderung kurang mandiri, tidak percaya diri, menyendiri, dan kurang menghargai teman. Anak perempuan lebih mandiri, menunjukkan percaya diri, mau bermain bersama teman, dan mau menghargai teman dengan bantuan.  
School Readiness for Early Childhood in Face-To-Face Learning in Pandemic Covid-19 Oktavianingsih, Eka; Arifiyanti, Nurul
Indonesian Journal of Educational Assessment Vol 4, No 1 (2021): IJEA
Publisher : Pusat Asesmen dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ijea.v4i1.103

Abstract

Face-to-face (FTF) learning has to be implemented during COVID-19 due to many recent study reported that online learning was ineffective. Re-opening school in early childhood education also requires a lot of preparation from schools, children, and parents. This paper aims to provide a clearer picture of early childhood education readiness and give the future recommendation in preparing reopening schools during COVID-19 pandemic. Data were collected through in-depth interviews with seven teachers from seven early childhood education who were selected by purposive sampling technique. Then, the transcript data was analyze using Interpretative Phenomenology Analysis to build the categories and themes. The findings are six main themes about school readiness emerged: teacher perceptions about FTF learning during COVID-19, school policies about learning during COVID-19, teacher readiness in FTF learning during COVID-19, school facilities, communication with parents about FTF learning during COVID-19, and learning assesment during FTF learning. The implication of this study is discussed in this paper.
Developing A Self-Protection Guidebook for Kindergarten Teachers Oktavianingsih, Eka; Ayriza, Yulia
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v7i2.28551

Abstract

This study aims to (1) develop a self-protection learning guidebook for kindergarten teachers, (2) test the feasibility of guidebooks based on aspects of validity and practicality, and (3) revise the book based on the feasibility test results. This research was a development research using Borg & Gall (1983) development model. The subjects of this research are kindergarten teachers working with children aged 5-6 years old in Sanden, Bantul, with various demographic characteristics. The eligibility of the guidebooks was obtained from the aspects of the validity from the assessment of material experts and media experts in the field, while the practicality aspect was obtained from the questionnaire by the users, i.e the teachers. The results showed that the guide books has met the aspects of validity and practicality.
“Kameta” (Karpet Matematika Modifikasi Egrang Tempurung Kelapa) Untuk Menstimulasi Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Anak Usia 4-5 Tahun Rohmah, Syailir; Adhani, Dwi Nurhayati; Oktavianingsih, Eka
Jurnal Golden Age Vol 5, No 01 (2021): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v5i01.3235

Abstract

Eksistensi permainan tradisional saat ini kian memudar. Padahal permainan tradisional dapat memberikan manfaat salah satunya perkembangan kognitif, selain itu permainan ini juga mudah dan murah dalam proses pembuatan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media KAMETA (Karpet Matematika Modifikasi Egrang Tempurung Kelapa)  untuk menstimulasi kemampuan kognitif dalam mengenal angka 1-10 anak usia 4-5 tahun. Peneliti dalam hal ini, menggunakan model pengembangan Borg Gall. Langkah yang ditempuh meliputi: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba awal, revisi produk awal, uji coba lapangan utama dan revisi produk akhir. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan melalui 4 tahapan uji coba yaitu: uji coba ahli materi, uji coba ahli media pembelajaran, uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Subyek penelitian dan pengembangan yaitu anak usia 4-5 tahun yang berada disekitar rumah peneliti sejumlah 4 anak, mengingat saat penelitian berlangsung berada pada maraknya virus COVID-19. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (ahli materi, ahli media pembelajaran, respon anak) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh media KAMETA dari ahli materi sebesar 78% dengan predikat “tinggi”, ahli media pembelajaran sebesar 81,74% dengan predikat “tinggi”, uji coba lapangan awal sebesar 80% dengan predikat “tinggi”, dan uji coba lapangan utama sebesar 83,75% dengan predikat “tinggi”. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Media KAMETA Untuk Menstimulasi Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Anak Usia 4-5 Tahun di Mojokerto “Layak” digunakan dan efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 anak usia 4-5 tahun karena sesuai dengan hasil uji coba lapangan sebesar 83,75% dengan predikat “tinggi” yang menunjukkan keefektifan media