Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Kontrastif Konstruksi Kalimat [kaverba] dalam Bahasa Sunda dengan [-rareru] dalam Bahasa Jepang Sidiq, Inu Isnaeni; Suherman, Agus; Ampera, Taufik
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 2, No 2 (2018): Agustus - Februari
Publisher : Journal of Japanese Language Education and Linguistics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Basa Sunda and Japanese language have so many similiratity in terms of passive expressions. Both language recognize direct passive utterance and indirect passive utterance. This paper analyzes indirect passive construction of basa Sunda and contrast them to similar construction in Japanese. This paper show that from four of the basa Sunda’s indirect passive construction functions, only two of them comply to the Japanese indirect passive construction semantically. These functions are spontaneus clause (jihatsu) and potential clause (kanou). Despite of the semantic similarity, this paper also show that these type of indirect passive can be constructed from intransitive verbs in both language. Keyword : indirect passive; jihatsu;kanoubun;impersonal passive
SERUPA TAPI TAK SAMA ANTARA VERBA SURU DAN YARU Inu Isnaeni Sidiq; Erlina Zulkifli Mahmud; Taufik Ampera
Metahumaniora Vol 9, No 3 (2019): METAHUMANIORA, DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v9i3.26865

Abstract

Penelitian ini membahas perbedaan struktur dan makna pada penggunaan verba bersinonim suru dan yaru dalam bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan juga mencoba mennyulih verba suru dan yaru dalam berbagai macam jenis kalimat untuk mengetahui perbedaan dan persamaannya baik secara struktur maupun semantis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terlepas dari kebersinoniman kedua verba ini dalam makna’ melakukan sebuah perbuatan’, penulis menemukan beberapa ciri khas  struktur dari masing – masing verba pada saat mengisi posisi predikat sebuah kalimat yang sama. Selain itu, penulis juga menemukan makna verba yaru yang tidak ditemukan pada kamus-kamus referensi yang ada yaitu ‘mengirimkan seseorang untuk melakukan sesuatu’ yang tidak ditemukan pada penggunaan verba suru. Terlepas dari kebersinoniman kedua verba, hasil peneltian ini menunjukkan bahwa baik verba suru maupun yaru memiliki kekhasan secara struktur dan makna sehingga meskipun bersinonim bukan berarti kedua verba tersebut selalu dapat saling menyulih.
FITUR METAFORA DALAM PIDATO PERTAMA SHINZO ABE TENTANG PENYEBARAN VIRUS CORONA DI JEPANG: SUATU KAJIAN WACANA KRITIS Inu Isnaeni Sidiq; Nani Darmayanti
Metahumaniora Vol 11, No 2 (2021): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v11i2.35668

Abstract

Penelitian ini membahas penggunaan fitur metafora dalam pidato pertama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, terkait penyebaran virus corona di Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana metafora digunakan dan apa tujuan penggunakan ungkapan metafora dalam pidato tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kajian wacana kritis Fairclough (1992). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Melalui penelitian ini penulis menemukan 8 buah ungkapan metafora dalam pidato Shinzo Abe dan 4 di antaranya menggunakan kata tatakai  yang berarti pertempuran dengan kolokasi yang berbeda-beda. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa ungkapan metafora tersebut digunakan untuk menggambarkan situasi darurat kepada masyarakat dan menjadi dasar pengambilan berbagai kebijakan penting dan mendesak untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas pada fase awal penyebaran virus corona di Jepang.
Pelatihan Dalam Jaringan (Daring) Penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru MAN 3 Majalengka, Jawa Barat Inu Isnaeni Sidiq; Nurul Hikmayati Saefullah; Rosaria Mita Amalia; Taufik Ampera; Erlina Zulkifli Mahmud; Nani Darmayanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202161.680

Abstract

ONLINE TRAINING SCIENTIFIC ARTICLE WRITING FOR MAN TEACHERS 3 MAJALENGKA, WEST JAVA. Since February 2020, the Indonesian government has officially implemented a work from home policy in an effort to break the chain of the spread of the Covid 19 epidemic, which is also a problem facing all countries in the world. Even so, various tridarma activities of tertiary institutions must continue and covid 19 does not become an obstacle to remain productive. One form of tridarma of tertiary institutions that must be carried out is Community Service (PPM). The form of PPM carried out in the current epidemic situation is to utilize online technological assistance. Zoom communication media is conducted to provide training in writing scientific papers for MAN 3 Majalengka teachers. This training is needed by teachers who have been hampered by promotion because of difficulty in writing published scientific papers. The method used is lecture and training. The material provided in this training is the theory of language, selecting references, systematic scientific journals, and technical submission to national journals with accuracy. The result of this training is that participants can write a scientific work and can send it to reputable national journals.
PROSES FONOLOGIS PADA PIDATO BERBAHASA INDONESIA OLEH DUTA BESAR KOREA SELATAN – INDONESIA Lia Amelia Nurkhazanah; Lia Maulia Indrayani; Inu Isnaeni Sidiq
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.758 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v17i1.43727

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses fonologis pada pidato berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh duta besar Korea Selatan - Indonesia tahun 2019 dan 2020 yaitu Kim Chang-beom dan Park Tae-sung. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun data diambil melalui video pidato berbahasa Indonesia oleh duta besar Korea Selatan yang memiliki proses fonologis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Langkah-langkah dalam analisis data dalam penelitian ini yaitu meliputi 1) pengumpulan data penelitian, 2) identifikasi proses fonologis, 3) pengkategorian proses fonologis, dan 4) penjelasan proses fonologis. Hasil identifikasi dalam penelitian ini ditemukan proses-proses fonologis berjumlah 49 buah dan terkategori menjadi asimilasi sebanyak 19 buah, disimilasi 3 buah, modifikasi vokal 8 buah, netralisasi 5 buah, zeroisasi 4 buah, anaptiksis 5 buah, epentesis 1 buah, dan paragog 4 buah. Kata kunci: Proses Fonologis; Korea; Indonesia; Duta Besar ABSTRACT  The purpose of this study is to determine the phonological process in Indonesian speech that are produced by the ambassadors of South Korea - Indonesia in 2019 and 2020, namely Kim Chang-beom and Park Tae-sung. This research method is descriptive qualitative. The data were taken through Instagram videos regarding Indonesian speeches by the South Korean ambassador which had phonological processes. The technique used in this research are the listening and note-taking technique. The steps in data analysis in this study include 1) collecting research data, 2) identifying phonological processes, 3) categorizing phonological processes, and 4) explaining phonological processes. The results of the identification in this study found 49 phonological processes and categorized into 19 assimilation, 3 dissimilation, 8 vocal modifications, 5 neutralization, 4 zeroization, 5 anapticsis, 1 epenthesis, and 4 paragog. Keywords : Phonological Process; Korea; Indonesia; Ambassador
Pengembangan Alat Analisis Humor dalam Komik Jepang Akhmad Saifudin; Yuyu Yohana Risagarniwa; Elvi Citraresmana; Inu Isnaeni Sidiq
Japanese Research on Linguistics, Literature, and Culture Vol 1, No 2 (2019): May
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.353 KB) | DOI: 10.33633/jr.v1i2.2502

Abstract

The main objective of this study is to develop a theoretical tool to analyze humorelements in Japanese comic (manga). The authors narrow the definition of “tool” as atheoretical framework that can be used in an inductive research. Developing this tool isof importance since evaluating the quality of humor in comic is difficult and subjective,due to the inclusion of humor as a cognitive and cultural product (Hurley et al, 2011).The authors strongly emphasize that this study was a theoretical review one. Weaimed to develop a theoretical foundation pertaining to semiotic analysis in humorousmanga products. To achieve the aim, we applied qualitative content analysis to buildthe foundation inductively. The authors identify that in order to analyze humor inmanga, Berger’s theory of humor techniques (1976, 1993) can be utilized to explorecomical effect in manga. Furthermore, Wilson and Sperber’s framework (2004) canalso be used to evaluate the context of situation pictured in manga. The former theoryis imperative since it highlights the function of drawing representation to buildhumorous atmosphere, while the latter functions to decode the meaning and purposeof humor created by manga creators. To conclude, a theoretical contribution can bewithdrawn from the discussion in this study. However, to really measure Japanese’scognitive and cultural values of humor expression, further application of this analysistool needs to be established in a wider and more comprehensive set of data.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa dalam Permuseuman Erlina Zulkifli Mahmud; Taufik Ampera; Yuyu Yohana Risagarniwa; Inu Isnaeni Sidiq
Metahumaniora Vol 9, No 1 (2019): METAHUMANIORA, APRIL 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v9i1.22871

Abstract

Kedudukan dan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi manusia mencakup seluruh bidang kehidupan termasuk ilmu pengetahuan antara lain terkait sejarah peradaban manusia; bagaimana manusia mempertahankan hidupnya, bagaimana manusia memperlakukan alam, bagaimana alam menyediakan segala kebutuhan manusia. Apa yang dilakukan manusia saat ini, saat lampau, dan apa yang dilakukan manusia jauh di masa prasejarah, bagaimana kondisi alam di masa-masa tersebut, apa perubahan dan perkembangannya, dapat didokumentasikan melalui bahasa, divisualisasikan kembali, lalu dipajang sebagai salah satu upaya konversai dan preservasi dalam satu institusi yang disebut museum. Penelitian ini membahas kedudukan dan fungsi bahasa dalam permuseuman. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa dalam permuseuman baik dalam informasi yang disampaikan oleh pemandu wisata museumnya maupun yang terpajang menyertai benda-benda dan gambar-gambar merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode lapangan dan metode literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kedudukan bahasa Indonesia berada pada urutan pertama setelah Bahasa Inggris dan keberadaan kedua bahasa dalam permuseuman ini melibatkan dua fungsi utama bahasa, yakni fungsi komunikatif dan fungsi informatif.The existence and function of language  as a medium of communication covers all fields of human life including knowledge, one of them is the history of human civilization; how humans survived, how human utilized nature for their lives, and how nature provides all the necessities for humans. What humans have been doing now, what they have done in the past and far before that in the pre-history time, how the conditions of the nature at those times were and what changes as well as progresses occurred are documented using language, then re-visualized,  displayed as one of conservation and preservation acts in an institution called museum. This research discusess the existence and function of language in museums. How important the existence of a language in museums and what language functions used in museums both in informations given by the museum guides and on the displays accompanying objects and pictures are the aims of this research. The methods used are the combination between field research and library research. The results show that generally the existence of Indonesian language plays more important role than English and both languages have two main functions; communicative function and informative function.     
PENAMBAHAN FONEM VOKAL PADA GAIRAIGO DALAM LIRIK LAGU ALBUM “S. F. SOUND FURNITURE” KARYA CAPSULE Siti Shafa Febriani Aryanto; Lia Maulia Indrayani; Inu Isnaeni Sidiq
Metahumaniora Vol 12, No 2 (2022): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v12i2.37729

Abstract

Dalam bahasa Jepang, gairaigo merupakan kata serapan atau kata pinjaman dari bahasa asing. Ketika mengadaptasikan suatu kata atau istilah dari bahasa lain, maka kata tersebut harus disesuaikan dengan aturan-aturan yang terdapat pada bahasa Jepang, seperti pada aspek fonologisnya. Bahasa Inggris memiliki silabel terbuka dan tertutup, yang kemudian menjadi masalah jika kata yang terdiri dari silabel tertutup dipinjam oleh bahasa Jepang. Oleh karena itu, agar silabel tertutup dapat menjadi silabel terbuka, perlu ditambahkan fonem vokal tertentu pada silabel tertutup tersebut. Fonem-fonem ini adalah fonem /i/, /u/, dan /o/, sesuai dengan teori Kawarazaki (1989) dan teori Kubozono (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses penambahan fonem vokal yang terjadi pada gairaigo dalam album “S. F. sound furniture” karya duo musikus Jepang CAPSULE. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 19 data gairaigo dari album tersebut dan masing-masing 8 data mengalami penambahan fonem vokal di bagian tengah kata dan akhir kata.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK SISWA-SISWI AUTIS TINGKAT SMA DI SEKOLAH KHUSUS (SKH) BINTANG HARAPAN BANDUNG Inu Isnaeni Sidiq; Rosaria Mita Amalia; Nani Darmayanti
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.37607

Abstract

Autis adalah satu bentuk gangguan perkembangan yang kompleks disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak.  Salah satu masalah yang dihadapi oleh para penyandang autisme adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan atau minimnya pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan kewirausahaan karena masalah interaksi sosial yang menjadi penciri penderita autis. Masalah yang sama juga dialami oleh siswa-siswi penyandang autis yang sedang bersekolah di Sekolah Khusus Bintang Harapan kota Bandung. Oleh karena itu, kegiatan PPM ini diarahkan pada kegiatan pemberian pengetahuan mengenai kewirausahaan cara membuat kaos (sablon) untuk membekali mereka memiliki kemampuan kewirausahaan dan lebih mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah (a) Ceramah (penyampaian materi) dan tanya jawab mengenai alat pembuatan sablon kaos dan cara menggunakannya; (b) Praktik membuat kaos dengan alat sablon sederhana; (c) Brainstorming mengenai pengalaman, keberhasilan, dan tindak lanjut kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam praktik menyablon.
Realisasi Fonem Nasal Bahasa Jepang pada Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Fahri Delfariyadi; Lia Maulia Indrayani; Inu Isnaeni Sidiq
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 6, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v6i2.13423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan realisasi fonem nasal bahasa Jepang oleh mahasiswa jurusan Sastra Jepang semester lima Universitas Padjadjaran. Sumber data pada penelitian ini adalah hasil tuturan dari lima orang mahasiswa. Data diperoleh dengan metode perekaman suara terhadap tuturan mahasiswa. Adapun temuan dari penelitian ini adalah semua partisipan merealisasikan fonem nasal pada kata sanpo menjadi alofon nasal bilabial [m], mahasiswa yang berbahasa ibu bahasa Jawa merealisasikan fonem nasal pada kata minna menjadi alofon uvular nasal [ɴ],  fonem nasal pada kata niku direalisasikan menjadi alofon alveolar nasal [n], terjadi denasalisasi pada empat mahasiswa ketika mengucapkan kata shougakkou, fonem nasal pada kata hon direalisasikan menjadi alofon uvular nasal oleh semua partisipan, mahasiswa perempuan memiliki pitch suara yang lebih tinggi, dan tuturan mahasiswa laki-laki lebih keras daripada tuturan mahasiswa perempuan. Selain itu, realisasi yang berbeda dari fonem yang sama membentuk aturan fonologis yang berbeda.