Dara, Widia
Department Of Nutrition, Faculty Of Health Science, Universitas Perintis Indonesia, Jalan Adinegoro Km 14, Simpang Kelumpang Padang, Sumatera Barat

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL KESEHATAN PERINTIS

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG WIJEN (Sesamum indicum) TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN MUTU ORGANOLEPTIK BISKUIT LABU KUNING (Cucurbita moschata) Novrila Santika; Widia Dara
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 4 No 2 (2017): DESEMBER 2017 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.175 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v4i2.234

Abstract

The aims of this study were to determine the effect of substitution of sesame powder ( Sesamum indicum) to nutrient content and organoleptic quality on pumpkin biscuits (Cucurbita moschata). This study was an experimental study using the desaign of completely randomized design (CRD) which consist of four treatments. This study was conducted in December 2017 with made to taste (organoleptic test) with 20 panelist and and laboratory test including analysis of ash content, water, protein, fat, carbohydrate and calcium biscuits. Based on organoleptic test results obtained that the best treatment is P3 with composition of wheat, pumpkin powder, and sesame powder (65% : 12% : 23%). The treatment P3 liked by panelist of color and texture attribute. The most biscuit aroma liked by panelist is P0's treatment (without sesame flour increase). The most biscuit taste liked by panelist which is P2's treatment biscuit with whole-wheat compare composition, pumpkin powder and sesame powder (76%: 12%: 12%). The highest average yield of calcium levels on P3 treatment of 0.65%. The higher the addition of sesame powder, the calcium biscuit level will increase so are with water content, ash, protein and fat will increase along with the addition of sesame powder. This is inversely related to carbohydrate levels of biscuits, which the more addition of sesame powder the carbohydrate content in biscuits decreased.
Kepatuhan Ibu dalam Kegiatan Pos Gizi dengan Ketepatan Pemberian Makan dan Kecukupan Asupan Energi pada Balita Erina Masri; Surya Nengsih; Widia Dara
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v8i2.657

Abstract

Masalah gizi kurang pada balita berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa yang akan da. Kegiatan Pos Gizi merupakan salah satu upaya dalam penanganan masalah gizi kurang pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu mengikuti kegiatan pos gizi dengan praktek pemberian makan dan kecukupan asupan energi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Gading. Penelitian dilakukan dengan disain Cross Sectional Study. Responden penelitian adalah ibu balita gizi kurang yang terdaftar sebagai peserta pos gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Gading. Instrumen yang digunakan kuesioner keaktifan pos gizi, formulir SQ FFQ dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercyaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang patuh mengikuti kegiatan Pos Gizi berupa penyuluhan 67,5% dan demo masak 65%. Praktek pemberian makan yang baik 60%, asupan energi cukup 52,5%. Kepatuhan ibu mengikuti Pos Gizi berupa penyuluhan berhubungan dengan praktek pemberian makan (p<0,05). Tidak ada hubungan kepatuhan ibu mengikuti Pos Gizi berupa demo masak dengan praktek pemberian makan (p>0,05). Ada hubungan praktek pemberian makan dengan asupan energi (p<0,05). Ibu yang patuh mengikuti kegiatan penyuluhan pada Pos Gizi berhubungan dengan ketepatan pemberian makan pada balita. Praktek pemberian makan berhubungan dengan kecukupan asupan energi pada balita
Biskuit Balita Tepung Sagu yang Disubstitusi Tepung Ikan Gabus (Channa striata) Widia Dara; Yensasnidar Yensasnidar; Asni Pandeni; Roza Mailinda
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.932

Abstract

meningkatkan kandungan gizi biskuit sagu.Tujuan penelitian menganalisis substitusi tepung ikan gabus terhadap karakteristik sensorik dan kandungan gizi biskuit. Penelitian ini merupakan eksperimen. Biskuit B0 tidak disubstitusi tepung ikan gabus. Biskuit B1, B2 dan B3 adalah biskuit yang disubstitusi tepung ikan gabus masing masing 10%, 20% dan 30 % . Uji organoleptik dilakukan pada 25 panelis agak terlatih. Uji daya terima dilakukan kepada 15 orang balita berumur 12-24 bulan di posyandu Balita Puskesmas Kinali. Analisis uji sensori uji Kruskal Wallis, bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji sensori pada warna biskuit yang paling disukai adalah (B0) 4,12= suka ) dan warna biskuit B1 (4,08= suka). Aroma biskuit yang paling disukai adalah B0 (4,20 = suka) dan biskuit B1 (3,20 = agak suka). Tekstur biskuit yang paling disukai adalah B0 (4,08= suka) dan B1 (3,68 = suka). Rasa biskuit yang paling disukai adalah B0 (4,40 = suka) dan B1 (3,28= biasa). Hasil analisis statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata antara biskuit B0 dan B1 terhadap warna dan tekstur biskuit. Berdasarkan hasil uji daya terima biskuit B1di habiskan baik sekali sebanyak 53,3 %. Kandungan gizi biskuit B0 adalah kadar air: 3,95%, abu: 0,66%, protein: 2,48%, lemak: 16,42%, serat: 3,58%, karbohidrat: 76,49% dan betakaroten: 131,75 mg/100 gram. Biskuit B1 kadar air: 4,43%, abu: 0,95%, protein: 11,75%, lemak: 15,04%, serat: 3,05%, karbohidrat: 64,76% dan β-karoten: 1.304,75 mg/100 gram. Disarankan substitusi tepung ikan gabus sebanyak 10 % pada biskuit Balita.