Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN SUDOKU DALAM MENGHAFAL HURUF KANA (Menggunakan Metode Eksperimen Quasi Terhadap Siswa Japanese Club SMP Laboratorium Percontohan UPI) Putrilani, Konstantina Adinda; Renariah, Renariah; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.5840

Abstract

Ketika mempelajari bahasa Jepang di sekolah, aspek dasar yang harus dipelajari siswa adalah huruf Jepang. Dalam sistem penulisan, bahasa Jepang memiliki empat huruf, yaitu huruf kanji, hiragana, katakana, dan roomaji. Tetapi sebelum tahap belajar huruf kanji, terlebih dahulu siswa mempelajari huruf hiragana dan katakana yang biasa disebut huruf kana. Huruf kana terdiri atas 96 huruf dimana huruf hiragana dan huruf katakana tersebut bentuknya mirip. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan untuk mempelajari huruf kana. Oleh karena itu, diperlukan suatu media untuk mempermudah pembelajar mempelajari huruf kana. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media permainan. Dalam penelitian ini, media permainan yang digunakan adalah media permainan sudoku yang sudah di modifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran huruf kana, sebelum dan sesudah menggunakan media permainan sudoku. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media permainan sudoku terhadap pembelajaran huruf kana, dan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media permainan sudoku. Penelitian ini menggunakan metode experimen quasi dengan desain eksperimen yaitu one group pre-test - post-test. Sampel penelitian adalah anggota Japanese Club sebanyak 20 orang yang diambil dari populasi SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Instrumen yang digunakan adalah tes, angket dan obsevasi. Berdasarkan hasil analisis data, nilai t hitung sebesar 6.53. Nilai t tabel sebesar 2.09 pada taraf signifikansi 5% dan 2.86 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, diperoleh hasil t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% (6.53 2.09). Hal ini menunjukkan bahwa pengguanaan media permainan sudoku dalam pembelajaran huruf kana sangat efektif. Selain itu, berdasarkan hasil analisis data angket, responden memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan media permainan sudoku yaitu menarik, dan mudah diikuti. When studying Japanese at school, basic aspects must study is the Japanese letter. In its writing system, Japanese has four letters, namely kanji, hiragana, katakana, and roomaji. Before the stage of kanji learning, firstly, students have to learn hiragana and katakana which are commonly called kana. Kana, composed of 96 letters where the letter of the hiragana and katakana are barely different. This causes difficulties for students to learn kana. Therefore, we need a media to facilitate learners to learn kana. One medium that can be used are game as the learning media. This study, the media used is a sudoku game that has been modified. The purpose of this study is to acknowledge students’ ability in learning kana, before and after using the sudoku game as a media. In addition, this study also aims to analyze the influence of sudoku game usage as the media in learning kana Letters, and to find out the students' response to the use of sudoku game as a media. This study uses a quasi experiment method with the one group pre-test - post-test as experiment design. Samples were 20 students from Japanese Club members who were taken from a population of SMP Laboratorum Percontohan UPI Bandung. The instrument used was test, questionnaire and observation. Based on the data analysis, the t value at 6.53. T table at 2.09 on a significance level of 5% and 2.86 at 1% significance level. Thus, the results obtained that t value is greater than t table at a significance level of 5% (6.53 2.09). This shows that the usage of sudoku game as media is a very effective in learning kana. In addition, based on data analysis of the questionnaire, the respondents gave a positive response to the use of media sudoku game that are attractive, and easy to follow
METODE MIND MAP DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR Sumaroh, Atieka; Sutjiati, Neneng; Dahidi, Ahmad
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.5287

Abstract

Ada empat keterampilan berbahasa yang dipelajari, diantaranya adalah menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca pemahaman pembelajar bahasa Jepang diperlukan metode dan cara pembelajaran yang unik dan menyenangkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat tren minat membaca dikalangan pelajar khususnya mengalami penurunan. Dikarenakan pembelajar lebih memilih media internet dan sebagainya daripada membaca buku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode mind map dapat meningkatkan minat membaca dan kemampuan dalam memahami teks berbahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPA 8 SMA Negeri 1 Cirebon. Agar tumbuhnya minat untuk membaca teks bahasa Jepang, di perlukan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Jepang yaitu metode mind map. Penelitian ini tidak menggunakan kelas pembanding, hanya menggunakan satu kelas eksperimen dalam melakukan pengumpulan datanya, yang disebut dengan eksperimen semu. Adanya peningkatan hasil rata – rata yang diperoleh subjek penelitian setelah menggunakan metode mind map, dari 56,35 menjadi 73,38 yang berarti masuk dalam kategori cukup. Dapat disimpulkan jika taraf signifikansi 5% thitung = 16,22 › ttabel = 1,8 maka hipotesis kerja (Hk) pada penelitian ini diterima. There are four language skills are learned, such as listening, reading, writing, and speaking. To increase interest and reading comprehension Japanese language learners required methods and ways of learning a unique and fun. Increasingly rapid technological developments make trends interest in reading among students in particular has decreased. Due to the learners prefer internet media and so rather than read a book. The purpose of this study to determine the method of mind mapping can increase interest in reading and the ability to understand the Japanese language text. This research was conducted in classes XI 8 SMA Negeri 1 Cirebon. In order for the growth of interest to read the Japanese text, in need of appropriate learning methods. One of the methods that can be used in teaching reading comprehension Japanese language is a method of mind mapping. This study did not use comparison class, uses only one experimental class in collecting the data, the so-called quasi-experiment. An increase in the average yield - average obtained a research subject after using the mind map, from 56.35 into 73.38 which means that the entry in the category enough. It can be concluded if the significance level of 5% t = 16.22 table = 1.8, the working hypothesis (Hk) in this study received.
PEMANFAATAN BUKU ‘Choukai ga Yowai, Anata e’ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN CHOUKAI (Penelitian Kuasi Untuk Mahasiswa Tingkat III Tahun Ajar 2015 / 2016 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI) Ramadhan, Pangestu; Sutjiati, Neneng; Renariah, Renariah
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i2.3287

Abstract

Abstrak                Penggunaan media dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa asing dinilai sangat penting. Dalam bahasa Jepang terutama, dalam menangkap cara berbicara penutur asli dan untuk membiasakan diri. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menggunakan media ‘Choukai ga Yowai, Anata e’ sebagai pembantu pembelajar untuk meningkatkan kemampuan menyimak atau choukai masing – masing pembelajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran menyimak dengan menggunakan bantuan media buku ‘Choukai ga Yowai, Anata e’, perbedaan antara hasil pre test dan post test setelah pembelajaran, untuk mengetahui tanggapan dari masing – masing objek setelah diadakannya penelitan, mengolah data untuk mengetahui hasil dari penelitian dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran ‘Choukai ga Yowai, Anata e’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuasi, dengan objek yaitu mahasiswa tingkat III departemen pendidikan bahasa Jepang angkatan 2015 / 2016 sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa  t hitung adalah  4,41 t tabel 2,10 untuk 5 %  dan t hitung adalah 4,41 t tabel 2,88 untuk 1%. t hitung t tabel yang berarti Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan perolehan kemampuan choukai setelah menggunakan media buku ‘Choukai ga Yowai, Anata e’. Kemudian berdasarkan hasil angket yang didapatkan pula dapat diketahui bahwa objek merekomendasikan penggunaan media buku ini. Kata kunci : Choukai,    Media,    ‘Choukai ga Yowai, Anata e’       ABSTRACT               The importance of media uses in educational fields are very significance. Especially, in Japanese language learning, the main objective of media uses is for understand the way of native speaker how to conversation with their languange and to improve our skills. In this time, writer has conducted an experiment with a media, its called ‘Choukai ga Yowai, Anata e’ to support and improve the listening skill of learners. The objective of experiments are to detect the differences between before (pretest) and after (postest) of the uses, to explain the feedbacks from the experiment objects, processing the data to understand the result after used the media at experimental class. Method that used on this experiment are quasi method experiment. With the objects are 20 students of third grade of Japanese Language Department, year study : 2015 – 2016.  The used instruments are test form and questionnaire. From the result of experiments, are known that calculated t is 4,41 t table 2,10for 5 % and 4,41 t table 2,88 for 1 %. Calculated t   t table, the result, Ha areaccepted. Based on this result, its proved that significance difference of results after the objects used media of ‘Choukai ga Yowai, Anata e’. Also, based of questionnaire results that the objects recommended the uses of this media at listening class.  Keyword : Choukai,    Media,    ‘Choukai ga Yowai, Anata e’
ANALISIS MAJAS HIPERBOLA PADA LAGU JEPANG (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP LAGU JEPANG PADA ALBUM HERO) Triwulandari, Dinar; Sudjianto, Sudjianto; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2651

Abstract

AbstrakDalam bahasa Jepang, majas merupakan salah satu bagian dari bidang linguistik namun dalam pembelajaran tidak begitu sering dibahas padahal majas dapat memperkaya bentuk-bentuk kalimat dan kosakata, termasuk majas hiperbola yang memberikan efek berlebihan dalam sebuah kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang analisis majas hiperbola pada lagu Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk majas hiperbola pada lagu Jepang dan mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Objek penelitian dari analisis ini adalah lagu-lagu Super Junior yang terdapat pada album Hero, lagu yang diteliti sebanyak 15 lagu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 1) bentuk yang sering dipakai adalah kata “ように”yang memiliki arti seperti, karena pada dasarnya majas hiperbola selalu mengandaikan sesuatu dan memberi efek berlebihan. 2) kata “世界中”dimana menggunakan kata dunia untuk memberi efek luas dan tak terbatas. 3) kata “になる”yang memiliki arti menjadi. 4) kata “より”  yang memiliki arti lebih dari. 5) kata ”永遠“yang memiliki arti selamanya. Kata kunci : majas hiperbola,lagu jepang,super junior,analisis.ABSTRACTIn the Japanese Languange,figure of speech is one of linguistic material but rarely discussed in class,whereas the figure of speech could gain more knowledge on sentences and vocabulary,and one form of the figure of speech is hyperbole it can add exaggerate figuration to sentences. This research talks about figurative hyperbole that used in Japanese songs,the goal of this research is to get to know the form of figurative hyperbole,which is contained in the song and can find out the equivalent of it. The object in this study is the songs from a boygroup named Super Junior which is included in their Hero’s album. This research uses 15 songs from them. This research use descriptive methods. Based on results this research is 1) the form usually used  is “ように”it has hyperbole meaning. 2) “世界中”it has means world.  3) “になる”it has means be. 4) “ように” it has means more than. 5) “永遠”it has means eternal.Keyword : hyperbole,Japanese songs,super junior,analysis.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BAHASA JEPANG TERHADAP PENGUASAAN PERCAKAPAN SEDERHANA PADA SISWA SMA Prakoso, Robby Putra; Sutjiati, Neneng; Dahidi, Ahmad
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.5383

Abstract

Kemampuan berbicara merupakan hal penting bagi pembelajar bahasa Jepang. Masalah yang sering ditemukan pada siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jepang yaitu di antaranya siswa sering kali merasa bingung dan tidak percaya diri untuk berbicara bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan kurangnya latihan pada keterampilan berbicara. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melaksanakan penelitian mengenai efektivitas penggunaan kartu identitas bahasa Jepang terhadap kemampuan berbicara siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media kartu identitas terhadap kemampuan berbicara bahasa Jepang. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai media kartu identitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen kuasi dan dengan desain penelitian one group pre-test-post-test design. Instrumen yang digunakan berupa tes lisan dan angket.  Sampel yang digunakan adalah siswa XI IPS SMAN 2 Bandung tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 20 orang. Hasil analisis data menunjukkan perolehan nilai rata-rata siswa sebelum diterapkannya media kartu identitas yaitu sebesar 12,95 dan setelah diterapkannya media kartu identitas meningkat menjadi 23,8. Berdasarkan perhitungan statistik komparasional didapatkan hasil thitung sebesar 29,73 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 2,09 dan taraf signifikansi 1% adalah 2,86, ini berarti  thitung ttabel , maka Hk diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berbicara bahasa Jepang siswa sebelum dan sesudah diterapkannya media kartu identitas. Kemudian, berdasarkan hasil analisis data angket, sebagian besar siswa memberikan respons positif terhadap media kartu identitas untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jepang.Speaking competency is important for Japanese language learners. Problems cited by the students in learning the Japanese language speaking skills are among the students often feel confused and insecure to speak Japanese. This is due to lack of exercise on speaking skills. Based on the above background, the researchers conducted research on the effectiveness of the use of identity cards Japanese against their speaking ability. The purpose of this study was to examine the effectiveness of media use identity cards to the ability to speak Japanese. Moreover, the purpose of this study was to determine the response of the media student identity card. This research is a quantitative research using quasi-experimental methods and research design one group pre-test-post-test design. Instruments used in the form of an oral test and a questionnaire. The samples used were students XI IPS SMAN 2 Bandung 2015/2016 school year as many as 20 people. The result showed the acquisition value of the average student prior to the implementation of the identity card media that is equal to 12.95 and the introduction of an identity card media increased to 23.8. Based on statistical calculation results obtained komparasional thitung 29.73 and ttable at significance level of 5% was 2.09 and 1% significance level was 2.86, this means thitung ttabel, then Hk Ho accepted and rejected. So that it can be interpreted that there are significant differences between Japanese speaking skills of students before and after the implementation of media identification card. Then, based on data analysis questionnaires, most students give positive response to the media the identity card to improve his skills speak Japanese.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA Nisah, Khairun; Renariah, Renariah; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2658

Abstract

AbstrakBagi pembelajar bahasa Jepang pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mempelajari huruf kana merupakan bagian dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Banyak pembelajar bahasa Jepang yang tidak bisa menulis maupun membaca dikarenakan pembelajar tidak mengingat huruf tersebut secara sempurna. Hal ini dikarenakan sedikitnya waktu belajar huruf dan fokusnya belajar tata bahasa membuat pelajar melupakan untuk belajar huruf. Sehingga pembelajar lebih sering menggunakan huruf romaji dibandingkan dengan huruf kana. Oleh karena itu, diperlukan media yang bisa digunakan siswa secara mandiri. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan media yang bisa digunakan siswa secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam upaya meningkatkan kemampuan menghapal huruf kana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian murni dengan pola “Pretest-Posttest Control Group Design”, yang menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi yang digunakan penulis adalah 50 orang siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas X semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Dengan masing – masing kelas 25 orang untuk kelas eksperimen dan 25 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan penulis adalah RPP, tes, dan angket. Dari hasil analisis data diketahui nilai rata-rata siswa kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 14,56 dan setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai 65,92 dengan t hitung sebesar 8,648 dengan db = 48 pada taraf signifikasi 2,02 (5%) dan 2,69 (1 %). Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis kerja (Hk) dalam penelitian diterima bahwa media Lembar Kerja Siswa (LKS) efektif dalam meningkatkan kemampuan menghapal huruf kana. Berdasarkan hasil angket diketahui hampir seluruh responden setuju bahwa penggunaan Lembar Kerja Siswa merupakan media yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran mandiri dan juga dapat membantu siswa dalam menghapal huruf kana pada pelajaran bahasa Jepang. Kata kunci : Media Lembar Kerja Siswa (LKS), huruf kanaAbstractThe Learner in Senior High Schools who study about Japanese Language, they should learn about kana letter as achievement for the purpose of teaching learning. A lot of students can’t write or read, because they can’t remember the letter in completely. This problem come up because the time they learn is limit, and they focus to learn about grammar, because of that the students forgot to learn about kana letter. The students often use romaj letter than kana letter. Its need media which can used by students independently. The Student Worksheet (LKS) as a media that can be used by the student independently. The purpose of this research is to know the effectiveness of Student Worksheet to improve the ability to memorize kana letter. The method of this research is using pure research with pattern “Pretest-Posttest Control Group Design” which uses two classes,there are experimental class and control class. The population that used by researcher is fifty (50) students from tenth grade (X) of SMA Pasundan 8 Bandung, and implemented in the first semester of the academic year 2015/2016. Each class consist of twenty five student for experimental class and twenty five for control class. The instrument that used by researcher are Lesson Plan (RPP), Test, and Questioner. Before the researcher give the treatment to experimental class, the average value is about 14,56 from data analysis. After the researcher give the treatment to experimental class, the value is about 65,92, with t calculation is about 8,642, db is 48 in significant level 2,02 (5%) and 2,69(1%). Because t calculation higher than t table, the hypothesis (Hk) in this research is accepted, that The Student Worksheet is effective to improve the ability to memorize kana letter. Based on the questioner result, almost respondent are agree that the use of Student Worksheet as a media which can be used as alternative independent learning, also can help the students to memorize kana letter in Japanese Language Subject. Keyword:  Media, Student Worksheet (LKS), Kana Letter.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA REALIA DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JEPANG (Eksperimen Pembelajaran Kosakata Benda-Benda yang Berkaitan dengan Budaya Khas Jepang Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015/2016) Aprilliana, Lena; Sutjiati, Neneng; Sugihartono, Sugihartono
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.6009

Abstract

Pembelajaran bahasa asing dalam sebuah materi ajar sangat mengutamakan pengenalan pembendaharaan kosakata. Dalam pembelajaran bahasa Jepang di tingkat Sekolah Menengah Atas, budaya Jepang turut  dipelajari dengan tujuan sebagai pengenalan dan peningkatan wawasan budaya. Beberapa kosakata benda perlu dipahami agar mempermudah dalam mempelajari budaya khas Jepang. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menyampaikan materi ajar, media realia menjadi pilahan yang dianggap dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen, dengan populasi siswa SMA Negeri 1 Lembang tahun ajaran 2015/2016. Sampel dipilih secara acak dengan jumlah 84 orang yaitu X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis data menggunakan instrumen tes awal (pretest), tes akhir (posttest) dan angket. Hasil analisis data menunjukkan, nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan media realia pada kelas eksperimen 30,48, pada kelas kontrol 27,69. Setelah menggunakan media realia nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi 78,02, pada kelas kontrol 59,90. Perhitungan statistik komparasional, sebelum menggunakan media realia t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 1,222,64. Setelah menggunakan realia nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 7,522,64. Hal tersebut menyatakan ada perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan media realia. Hasil angket menunjukkan persentase sebesar 76%-95% (sebagian besar) responden memberikan tanggapan positif mengenai pembelajaran dengan media realia. Penggunaan media realia sangat efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata benda yang berkaiatan dengan budaya khas Jepang.   The learning of foreign language in a learning material is prioritizing the introduction of vocabularies. In the Japanese language learning at the high school level, Japanese cultures are taught with the purpose of introducing and enhancing students’ cultural insight. Some objects vocabularies are needed to be understood in order to make ease students to learn Japanese typical cultures. The first observation conducted in this research shows that the Japanese vocabularies learning is difficult to be learnt by using book as the media of learning. Learning media has an important role in delivering learning material. Realia becomes the alternative media to enhance students in mastering Japanese vocabularies. This research employed the true experimental quantitative methods with the population of students in SMA NEGERI 1 LEMBANG in the academic year 2015/2016. The sample of this research were selected randomly with 84 students employed both as the experimental class in X MIA 2 and X MIA 3 as the control class. The instruments used in the data analysis were prettest, posttest and questionaires.The data analysis shows that the average score of students before using Realia as the learning media in the experimental class was 30.48 and 27.69 in the control class. After realia was used as the learning media, the average score of the experimental class increases until 78.20 and 59.90 in the control class. Meanwhile, the t calculation of comparational statistic calculation before using realia was smaller than the t table which is 1.222.64. After using realia as the learning media the t score became greater than t table which is 7.52 2.64. It shows that there is a significant difference between experimental class and control class after using realia as the learning media. The questionnaire results shows that 76% -95% (most) of the respondents give positive feedback towards the learning with using realia as the media of learning. The use of realia as the media of learning is very effective in improving the mastery of objects vocabularies relating to the typical culture of Japan.
ANALISIS MAKNA KOTOWAZA YANG TERKAIT DENGAN KANJI MUSIM DAN RELEVANSINYA DENGAN KEBUDAYAAN JEPANG Kharina, Mia; Sudjianto, Sudjianto; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i2.3284

Abstract

Abstrak Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Evolusi kebudayaan berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Maka dari itu, budaya di setiap negara berbeda-beda berdasarkan lingkungannya. Salah satu  faktor yang terlihat jelas adalah iklim atau musim di sebuah negara. Adanya perubahan musim mempengaruhi kebudayaan yang berkembang di masyarakatnya. Kemudian, salah satu unsur dari kebudayaan terdapat bahasa. Bahasa tidak terbatas dengan interaksi sehari-hari, tetapi banyak sarana sastra yang dapat dijadikan objek pembelajaran. salah satunya, peribahasa yang merupakan ajaran berdasarkan pola pikir orang Jepang dari zaman dahulu. Orang Jepang sering menggunakan peribahasa dalam mengungkapkan atau menggambarkan suatu keadaan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada kenyataannya sebagian pembelajar bahasa Jepang tidak memahami makna dari peribahasa bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu makna peribahasa dan relevansinya terhadap kebudayaan Jepang. Penulis membatasi peribahasa yang digunakan hanya peribahasa yang berkaitan dengan kanji musim (haru, natsu, aki, fuyu). Oleh karena itu penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1) apa sajakah peribahasa Jepang yang terkait dengan kanji musim (haru, natsu, aki, fuyu), 2) apa makna peribahasa tersebut dalam bahasa Indonesia, 3) adakah relevansi kebudayaan yang tersirat dalam peribahasa Jepang yang terkait dengan kanji musim (haru, natsu, aki, fuyu). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini, ditemukan 20 peribahasa yang berkaitan dengan kanji musim dan 12 diantaranya memiliki relevansi dengan kebudayaan Jepang berdasarkan musim. Dengan begitu dapat ditarik kesimpulan adanya keterkaitan antara keadaan lingkungan atau kebudayaan yang berdasarkan musim mempengaruhi pembentukan peribahasa di sebuah negara.  Kata kunci: peribahasa, makna, kebudayaan, musim AbstractsCulture is the way of life that developed and shared by a community that are passed from generation to generation. Cultural evolution is closely related with enviromental conditions. Therefore, the culture in each country is different based on environment. One of the obious factor is the climate or season in a country. The changing seasons affect the cultures that developed  in the society. Then, one of the elements of culture are language. Language is not the daily interactions only, but many literary device that can be used as learning objects. One of them is proverb that teaching based  on the mindset of Japanese people from ancient times. Japanese people often use proverbs to express or describe a situation in daily life. However, in fact most of Japanese language learners didn’t understand the meaning of Japanese proverbs. This research aims to find out the meaning of proverbs and relevance to the Japanese culture. Authors restrict to use proverbs which is related to kanji season (haru, natsu, aki, fuyu). Therefore, authors  formulate the research problems as follow : 1) what are the Japanese proverbs which is associated with kanji season (haru, natsu, aki, fuyu), 2) what are the meaning of these proverbs in Indonesian, 3) is there any relevance of culture implicit in Japanese proverbs related kanji season (haru, natsu, aki, fuyu). The method used in this research is descriptive and qualitative research method. The result of this research, it was found 20 proverbs related to kanji season (haru, natsu, aki, fuyu) and 12 of  them have relevance to the Japanese culture based on season. thus, it can be concluded there is a correlation between the state of environment or culture that is based on the proverbs season affect formation in a country. Keywords : proverb, meaning, culture, season
EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG Nacita, Senandung; Judiasri, Melia Dewi; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2647

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang diberi judul “Efektivitas Strategi Quick On The Draw Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang” bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaaan strategi Quick On The Draw dalam peningkatan penguasaan kosakata, dan untuk engetahui apakah strategi quick on the draw menarik bagi siwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni, karena melibatkan dua variabel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai pembandingnya dengan rancang desain penelitian pre-test dan post-test dan non-test (angket). Populasi data sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua kelas dari SMA NEGERI 15 Bandung yaitu kelas XI IPA 3 (38 orang) sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 (36 orang) sebagai kelas kontrol. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan strategi Quick On The Draw dalam penggunaan kosa kata bahasa Jepang, dilakukan analisa data sebelum dan sesudah dilakukannya treatment. Dari hasil analisis data diketahui t hitung sebesar  3,13 dan db 72. Karena nilai t tabel untuk db 72 tidak ada, maka db yang paling mendekati adalah db 70 sebesar 2,00 pada taraf signifikan 5%  t tabel dan 2,65 pada taraf signifikan 1% t tabel. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan signifikan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan analisa diatas, dapat dilihat bahwa strategi quick on the draw efektif mampu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang dan menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan.  ABSTRACT This research “Effectiveness Of Strategy Quick On The Draw To Increase Japanese Vocabulary Ability” has made for knowing about effectiveness of  Strategy Quick On The Draw to increase Japanese vocabulary ability, and to know is this strategy interesting for student. This research use true experiment methode, because this research have two variabel, experiment class and control class as the comparator with pre-test, post-test and non-test (questionnaire). Population of this  research taken from two classes of senior high school 15 Bandung they are XI Social 3 (38 persons) as experiment class and XI Social 4 (36 persons) as control class. Treatment is important thing in order to know the differences before and after apply Strategy Quick On The Draw in Japanese vocabulary learning. From data analyze known that t value is 13,3 and db 72. Because of the value of t table for db 72 is not exist , for that db is 70 = 2,00 in significant percentage 5%  t table and 2,65 in significant percentage 1% t table. Therefore, the value of t value is higher than t table. That mean variabel X and variabel Y have significant difference. Due that analyze Strategy Quick On The Draw is effective to increase Japanese vocabulary learning against students in Senior High School 15 Bandung.  
The Formation of Abbreviated Loanwords in Japanese: A study of Ryakugo and Toujigo in Asahi Shimbun digital website of automotive-technology column Sari, Witria Diah; Rasiban, Linna Meilia; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 4, No 1 (2019): JAPANEDU Volume 4 Issue 1, June 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v4i1.17079

Abstract

In Japan, loanwords widely used in newspapers that make it difficult for readers to understand the information. As there is a need for a practical language, it has been proven by the more dominant use of abbreviations. In newspapers, abbreviations in loanwords are most commonly found in the field of automotive technology, but the use of abbreviations in newspaper must be taken into consideration, as it may be difficult to deliver the information. This study was arranged with the aim to find out, describe and analyse the formation of loanwords in ryakugoand toujigoform in the Asahi Shimbun Digitalwebsite. It is intended for Japanese learners to have a basic knowledge of the formation structure of the Japanese loanwords and to know the abbreviations and meanings of the automotive and technology fields term. The method used in this study is a descriptive qualitative analysis. The results of this study were obtained 79 data of ryakugoand toujigo, which in the formation of ryakugo were jouryaku, geryaku, and jougeryaku. While the formation of toujigo were keeping the first letter written with alphabet, keeping the first letter written with alpha-numeric, keeping the front–middle- in the first word and keeping two letters in the first word.