Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU JAJAN ANAK DI SD WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Tambunan, Gloria Nauli; Asriwati, Asriwati; Syamsul, Darwin
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2019): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.113 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v9i1.582

Abstract

Berdasarkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOMRI) 2015 hasil pengujian 10.429 sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil di seluruh Indonesia menunjukkan 76,18% sampel memenuhi syarat dan 23,82% sampel yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, uang jajan peran orangtua, teman sebaya dan media massa terhadap perilaku jajan anak di Sekolah SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 114 Siswa/siswi di Wilayah kerja Puskesmas Matiti. Data dianalisis dengan melakukan uji analisis Chi-square. Hasil uji statistik chi square pada variabel pengetahuan dengan nilai p=0,043; variabel sikap dengan nilai p= 0,028; variabel uang jajan dengan nilai p= 0,016; variabel peran orang tua dengan nilai p= 0,003; variabel teman sebaya dengan nilai p= 0,030< 0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan, sikap dalam memilih jajanan, uang jajan, peran orang tua dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku jajan anak di SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasunduta. 
Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Obat Generik dan Obat Merek Dagang di Daerah Pasar Lam Ateuk Aceh Besar Mutawatir Mutawatir; Adek Chan; Darwin Syamsul
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 2 (2019): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i2.4478

Abstract

Pendahuluan;Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/I/2010 obat generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalamFarmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat khasiat yang dikandungnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/068/I/2010 obat bermerek dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan. Dari satu nama generik dapat di produksi berbagai macam sediaan obat dengan nama dagang yang berbeda. Tujuan; Untuk untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang obat generik dan obat merek dagang  di Daerah Pasar Lam Ateuk Kabupaten Aceh Besar yang meliputi defenisi, harga, mutu, dan peraturan pemerintah.Metode; Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner yaitu menggambarkan persepsi  masyarakat tentang obat generik dan obat merek dagang  di Daerah Pasar Lam Ateuk Kabupaten Aceh Besar yang meliputi defenisi, harga, mutu, dan peraturan pemerintah. Hasil;Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 69 orang responden hanya 1 responden memiliki persepsi baik terhadap pengertian obat generik dan obat merk dagang di Daerah Pasar Lam Ateuk Aceh Besar dengan presentase 1,4%, dan sebanyak 43 responden yang memiliki persepsi cukup dengan presentase 62,3%, sedangkan sebanyak 25 responden yang memiliki pengetahuan kurang dengan persentase 36,2%. Kesimpulan; Dapat disimpulan bahwa persepsi masyarakat tentang obat generik dan obat merek dagang di di daerah Pasar Lam Ateuk Aceh Besar dapat dikatagorikan cukup.
Formulasi Sediaan Krim Pelembab Ekstrak Kulit Buah Delima (Purica Grantum L) Titisan Airmata Dao; Darwin Syamsul
Jurnal Dunia Farmasi Vol 1, No 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v1i1.4352

Abstract

Pendahuluan: Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksud untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar” gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambahkan daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah  kulit buah delima(purica granatum L.) dapat di formulasikan kedalam sediaan krim pelembab. Tujuan: untuk  menguji kestabilan fisik  produk krim dari ekstrak kulit buah delima dimana berdasarkan parameter yang sudah ditentukan. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah metodel eksperimental di laboratorium,dengan cara mengeringkan kulit buah delima.  kemudian dilanjutkan dengan membuat formulasi sediaan krim pelembab dari kulit buah delima. penelitian ini  dilakukan di Laboratorium STIKes Helvetia Medan dengan menggunakan konsentrasi  2%, 4%, 6% dengan cara pemeriksaan homogenitas, uji iritasi, uji organoleptik, dan uji pH sediaan. Hasil: Konsentrasi 2%, 4%, 6% kulit buah delima dalam sediaan krim pelembab tidak terjadi iritasi, gatal dan kemerahan pada kulit. sediaan krim pelembab yang dihasilkan semua homogen, memiliki pH 6,5. dari hasil uji iritasi sukarelawan sampel yang dioleskan pada bagian belakang telinga tidak terjadi iritasi. Kesimpuulan: Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa kulit buah delima dapat diformulasikan kedalam sediaan krim. disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat membuat sediaan krim yang lebih menarik lagi dari  kulit buah delima.
KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI KECAMATAN KOTA PINANG KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN Nurhamimah Nurhamimah; Mappeaty Nyorong; Darwin Syamsul
Jurnal Kesmas Prima Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jkpi.v2i1.894

Abstract

ABSTRAK Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. cakupan ASI eksklusif di Kecamatan Kota Pinang adalah 48%, adapun tujuan peneitian ini adalah untuk menganalisis kinerja bidan desa terhadap pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kota Pinang. Waktu Penelitian berlangsung mulai bulan September sampai dengan oktober 2019. Populasi penelitian yaitu seluruh bidan desa yang bertugas di Kecamatan Kota Pinang yang berjumlah 53 orang. Teknik yang digunakan adalah total sampling. Data hasil survey dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, prestasi kerja (p=0,002), tanggung jawab (p=0,024), ketaatan (p=0,014), kerjasama (p=0,005), prakarsa (p=0,001) berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu SelatanBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerjasama, prakarsa berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sehingga adapun saran dalam penelitian ini diharapkan agar Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan untuk pengembangan program kesehatan atau pembuatan qanun yang terkait langsung dengan IMD.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DINAS KESEHATAN TERHADAP KUALITAS DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN SIMEULUE Muhammad Iqbal; Ayi Darmana; Darwin Syamsul
Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health Vol 1, No 01 (2019): VOL 01 NO 01
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/contagion.v1i01.4424

Abstract

ABSTRACT Introduction, to establish a drinking water depot business, entrepreneurs are required to follow the conditions set by the government. Based on an initial survey of 85 water depots in Simeulue District, only 27 depots met the requirements for healthy drinking water, but as many as 35 depots did not meet the applicable provisions. Objective, the purpose of this study is to find out the guidance and supervision of the Health Office on the Quality of Refill Drinking Water Depots. The method, the research design used in this study was Cross Sectional. The population in this study was 65 depots of drinking water and samples taken by total sampling were 65 depots of drinking water. Data collection methods are primary data and secondary data. Data analysis used is binary logistic regression test. Results, the results showed that coaching had a sig-p value of .004 < .05 and supervision had a sig-p value of .001 < .05 meaning that coaching and supervision had a significant influence on the Quality of Refill Drinking Water Depots. Results The odds ratio also shows that coaching is the most dominant factor, where coaching has an influence on the quality of refill drinking water depots as much as 39 times compared to poor coaching. Conclusion, the conclusion in this study is the influence of guidance and supervision on the quality of refill drinking water depots in Simeulue Regency.Keywords : Development, Supervision, Drinking Water Refills
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2020 Hanjaya Hanjaya; Arifah Devi Fitriani; Darwin Syamsul
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1338

Abstract

Pelayanan  kesehatan masyarakat yang bermutu adalah ketersediaann obat yang cukup dalam hal jenis maupun jumlah pada saat diperlukan. Oleh karena itu manajemen logistik di rumah sakit merupakan salah satu aspek penting di rumah sakit. Ketersediaan obat saat ini menjadi tuntutan pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian adalah pengelola obat sebanyak 35 orang dan dokter sebanyak 63 orang dan sampel menggunakan rumus Isaac dan Michael sehingga diperoleh sampel pengelola obat sebanyak 32 responden dan  dokter  sebanyak  51  responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang dihimpun melalui kuesioner dan analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Faktor pengelola obat berpengaruh terhadap ketersediaan obat dengan nilai thitung = 2,673 > ttabel = 2,042; 2) Faktor dokter berpengaruh terhadap ketersediaan obat sesuai formularium dengan nilai thitung = 2,616 > ttabel = 2,009. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan obat dapat dipengaruhi oleh faktor pengelola obat dan faktor dokter. Saran yang diberikan adalah pihak rumah sakit khususnya dalam pengelolaan ketersediaan obat lebih selektif dalam membuat perencanaan persediaan obat agar tidak terjadi kekosongan obat atau kelebihan obat yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang kurang optimal. Kata Kunci :  Ketersediaan Obat, Faktor Pengelola Obat, Dokter
Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu Wira Mustika; Darwin Syamsul
Jurnal Kesehatan Global Vol 1, No 3 (2018): Edisi September
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.208 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v1i3.3952

Abstract

Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini mengalami masalah gizi ganda yaitu pada satu sisi masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh namun sudah muncul masalah baru yaitu berupa gizi lebih. Data yang diperoleh dari Puskesmas Teupah Selatan Tahun 2017 di dapatkan persentase status gizi kurang menurut BB/U pada umur 0-59 bulan sebanyak 17%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan ibu tentang gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, kebiasaan makan dengan status gizi kurang pada balita di Puskesmas Teupah Selatan. Penelitian ini adalah mixed method (kuantitatif dan kualitatif) dengan pendekatan sequential explanatory. Teknik pengumpulan data adalah primer, sekunder dan tersier. Informan dalam penelitian kualitatif terdiri dari 2 orang informan utama dan 3 orang informan tambahan. Analisis data kualitatif dengan deskripsi, reduksi, selection, kesimpulan dan pecandraan. Tehnik pengumpulan data adalah primer dan sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang gizi kurang baik sebanyak 43 orang (63%), riwayat tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 60 orang (82,2%), pendapatan keluarga rendah sebanyak 47 orang (64,4%), jumlah anggota keluarga banyak sebanyak 45 keluarga (61,6%) dan kebiasaan makan tidak baik sebanyak 43 keluarga (58,9%). Hasil penelitian ini diperkuat dengan wawancara mendalam bahwa masalah tersebut merupakan penyebab terjadinya status gizi kurang pada balita. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, kebiasaan makan dan tidak ada hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status gizi kurang pada balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU JAJAN ANAK DI SD WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Gloria Nauli Tambunan; Asriwati Asriwati; Darwin Syamsul
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1: JUNI 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.113 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i1.582

Abstract

Berdasarkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOMRI) 2015 hasil pengujian 10.429 sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil di seluruh Indonesia menunjukkan 76,18% sampel memenuhi syarat dan 23,82% sampel yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, uang jajan peran orangtua, teman sebaya dan media massa terhadap perilaku jajan anak di Sekolah SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 114 Siswa/siswi di Wilayah kerja Puskesmas Matiti. Data dianalisis dengan melakukan uji analisis Chi-square. Hasil uji statistik chi square pada variabel pengetahuan dengan nilai p=0,043; variabel sikap dengan nilai p= 0,028; variabel uang jajan dengan nilai p= 0,016; variabel peran orang tua dengan nilai p= 0,003; variabel teman sebaya dengan nilai p= 0,030< 0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan, sikap dalam memilih jajanan, uang jajan, peran orang tua dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku jajan anak di SD Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasunduta. 
Formulasi Sediaan Gel Sari Lidah Buaya (Aloe Vera L.) sebagai Obat Luka Agus Jaya Buulolo; Darwin Syamsul
Jurnal Dunia Farmasi Vol 1, No 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v1i1.4345

Abstract

Pendahuluan: Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang menyebakan ganguan kontinuitas sehingga terjadinya pemisahan struktur kulit yang semula normal. Bentuk luka ada berbagai macam, mulai dari luka tusuk, luka lecet, luka sayat, luka bakar dan luka gores. Lidah buaya (Aloe vera L.) salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk obat luka karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk luka, seperti vitamin, protein, asam amino, dan enzim. Lidah  buaya (Aloe vera L.) diformulasikan dalam bentuk sediaan gel dengan cara mengambil sari dari daging lidah buaya (Aloe vera L.). Tujuan: Untuk mengetahui efek daya sembuh Formulasi sediaan gel sari lidah buaya (Aloe vera L.) Sebagai obat luka gores pada mencit. Metode: Metode penelitian ini, menggunakan sediaan gel yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya HPMC, metil paraben, dan propilen glikol serta penambahan sari lidah buaya dengan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan dilakukan uji daya sembuhnya pada luka gores punggung mencit dengan luka awal 10 mm. Hasil: Mencit dengan pengobatan dasar gel menunjukan kesembuhan dengan panjang luka berkurang menjadi 6,3 mm. Mencit dengan pengobatan menggunakan gel dari sari lidah buaya konsentrasi 5%, 10% dan 15% perubahan luka mengecil dengan rata-rata panjang luka menjadi 5,6 mm, 5,3 mm dan 4 mm. Sedangakan pengobatan menggunakan bioplacenton perubahan luka mengecil denganpanjang luka menjadi 3 mm. Pengolahan data menggunakan uji analisis Anova. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah gel sari lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki efek daya sembuh yang cepat pada konsentrasi 15% tetapi tidak seefektif kontrol positif yaitu bioplacenton. Diharapkan untuk peneliti berikutnya agar dapat membuat formulasi sediaan obat luka dari sari lidah buaya dalam bentuk krim dan diujikan daya sembuhnya pada luka bakar.
Evaluasi Pemakaian Antibiotik yang Rasional pada ISPA Non Pneumonia di Puskesmas Induk Kota Binjai Anita Anita; Darwin Syamsul; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 3, No 3 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v3i3.4481

Abstract

Pendahuluan; Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satubagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga kantong paru seperti sinus/rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura. Tujuan; Penelitian ini untuk mendapatkan kerasionalan antibiotik pada ISPAnonpneumonia di Puskesmas Induk Kota Binjai yang mengacu pada kesesuaian mengikuti bukti pedoman dan indikator kinerja penggunaan antibiotik rasional dengan pendekatan diagnosis penyakit terhadap ketepatan indikasi.Metode; Penelitian ini secara deskriptif dengan pengambilan data retrospektif untuk memperleh gambaran penggunaan antibiotik. Data yang diperoleh dianalisis dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang penggunaan antibiotik yang rasional.Hasil; Penelitian Jumlah kasus dari keenam puskesmas sebanyak 113 resep pada pasien anak dan 509 resep pada pasien dewasa, dari data hasil persentase yang menggunakan antibiotik pada anak 15,111% dan pada dewasa 63,826%, jumlah dari keseluruhan yang menggunakan antibiotik pada ISPAnonpneumonia sebanyak 78,939%. Penelitian dapat disimpulkan untuk kerasionalan antibiotik pada penyakit ISPAnonpneumoniabatas maksimum yang ditetapkan oleh departemen kesehatan, yaitu 20%.Kesimpulan;Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotik yang rasional pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) nonpneumoniadiPuskesmas Induk yang berada di Kota Binjai, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang antibiotika merupakan faktor risiko meningkatnya tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPAnonpneumonia dan disarankan bagi tenaga kesehatan yang terkait lebih sering memonitoring ke masing-masing puskesmas.