Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK KEJADIAN FILARIASIS DI PROVINSI SUMATERA UTARA Rahmadani Sitepu; Sinta Veronica; Nanda Novziransyah
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Kesmasy
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v1i2.148

Abstract

This study aims to characteristics of Filariasis Patients in North Sumatra Province in 2010-2017. This research used descriptive study with case report desained. This sampling was carried out using secondary data obtained from North Sumatra province in the period 2010-2017. The sample of this study was 33 districts / cities taken using the total sampling method. The sample selection is based on secondary data obtained from North Sumatera Province. The highest proportion of Filariasis sufferers in the age category is end adult as many as 16 patients (19.8%), the highest sex is more prevalent in 52 patients (64.2%), 23 Most lymphedema in filariasis patients is in Right Lower Legs (28.4%), Based on the year began to live as many as 52 patients over 10 years (64.2%), Based on the year starting from the illness, there were 52 patients over 10 years (64.2%), and by region found as many as 16 sufferers in center tapanuli (19.8%).
ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI KECAMATAN KUTAMBARU TAHUN 2017 Rahmadani Sitepu; Alamsyah Lukito; Elaninanivi Tarigan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 3 (2018): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/.v5i3.942

Abstract

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Kejadian atau penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor risiko/determinan yang disebut host, agent, dan environment. Dalam penelitian akan menggunakan penelitian analitik dengan desain case control, Penelitian ini bersifat retrospektif yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang tentang suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti saat ini. Penilitaan ini dilakukan di kecamatan kutambaru dengan melihat determinan / faktor risiko terjadinya malaria Dengan tingkat kepercayan 95% dan α = 5%, hasil P<0,05. Hasil analisis data diperoleh faktor risiko kebersihan terhadap kejadian Malaria p=0,003, Odds Ratio= 3,852 dengan Confidence Interval (CI) = 1,574-9,428. Temperatur p=0,025, Odds Ratio= 2,833, Genangan air p=0,011 dan Odds Ratio= 3,063, Penggunaan Kelambu p=0,350 (p>0,05), Pengunaan obat anti nyamuk p=0,033, Kebiasaan keluar rumah pada malam hari p=0,055, faktor Umur p=0,392 dan Odds Ratio= 1,444, Jenis kelamin terhadap Malaria p=0,831 dan Odds Ratio= 1,095. Pada penelitian ini variabel yang menjadi faktor risiko terjadinya malaria adalah kebersihan, temperatur, genangan air, kelambu, anti nyamuk, keluar rumah, umur dan jenis kelamin. Untuk mendapat faktor mana yang paling dominan dengan terjadinya Malaria  maka variabel tersebut diuji secara bersama-sama dengan dilakukan uji regresi logistik berganda dengan menggunakan metode enter. Ada dua variabel yang memiliki p< 0,025 yaitu kebersihan dan genangan air, sehingga diperoleh masing-masing odds ratio 4,402 dan 3,562. Saran untuk penelitian ini berguna bagi Dinas kesehatan, Institusi dan peneliti.
PERBEDAAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN Rian Primadi Jasman; Rahmadani Sitepu; Selly Oktaria
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v6i1.944

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan masalah di banyak daerah di dunia, terdapat lebih dari 1,5 milyar orang atau 2,4% dari populasi dunia terinfeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah.Distribusi STH di Indonesia mencakup seluruh pulau yang ada di Indonesia, dimana prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Salah satu sumber penularannya adalah air dan lumpur yang digunakan dalam budidaya sayuran. Kontaminasi cacingan dapat terjadi terutama pada sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat dengan tanah. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong melintang). Sampel penelitian ini berupa sayuran yang terdiri dari selada, daun bawang, kol, bayam, dan sawi sebanyak 50 sampel yang di ambil dari pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa hasil STH positif tertinggi di pasar tradisional sebanyak 10 sayuran atau (40%) dan hasil STH positif terendah di pasar modern sebanyak 3 sayuran atau (25%).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan STH dari sayuran yang dijual di pasar tradisional dengan pasar modern yang dibuktikan dengan nilai p pada perbandingan ini adalah p=0,035, jadi terdapat perbedaan kontaminasi Soil Transmitted Helmints antara pasar tradisional dan pasar modern.  
Faktor Risiko Kejadian TB Paru Di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang Tahun 2017 Sehra Banu; Rahmadani Sitepu; Refi Sulistiasari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 4 (2018): Volume 5 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.933 KB) | DOI: 10.33024/.v5i4.945

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah utama kesehatan secara global di dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas pada jutaan orang setiap tahunnya. Tujuan penelitan ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang. Jenis penelitian ini analitik dengan rancangan penelitian case control.Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 44 kasus dan 44 kontrol yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan analisis faktor umur terhadap TB Paru p=0,003, analisis faktor status gizi terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor penghasilan terhadap TB Paru p=0,002, analisis faktor pendidikan terhadap TB Paru p=0,184, analisis faktor kebiasaan merokok terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor kepadatan hunian terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor pencahayaan hunian terhadap TB Paru p=0,034, analisis faktor jenis kelamin terhadap TB Paru p=1,00, analisis faktor suku terhadap TB Paru p=0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara umur, status gizi, penghasilan, kebiasaan merokok, kepadatan hunian, pencahayaan hunian, dan suku terhadap kejadian TB Paru. Saran kepada semua pihak baik dinas, puskesmas dan masyarakat saling bekerjasama dalam hal mencegah penularan penyakit TB Paru.
The Difference of Soil Transmitted Helminths (STH) on Vegetables in Traditional and Modern Markets Rahmadani Sitepu
Indonesian Journal of Education and Mathematical Science Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ijems.v1i2.5242

Abstract

Soil Transmitted Helmiths (STH) infections is still a problem in many areas of the world, there are more than 1.5 billion people, or 2.4% of the world population is infected with intestinal worms that are transmitted through the soil. STH distribution in Indonesia includes all islands in Indonesia, where the prevalence is highest in Papua and North Sumatra with a prevalence of between 50% to 80%. One source of infection was water and mud used in the cultivation of vegetables. Contamination worms may occur especially on vegetables that propagate in the soil or close to the soil. This research is performed in an analytic study with cross sectional design. vegetables are included in the sample in this research was lettuce, leeks, cabbage, spinach, and mustard as many as 50 samples taken from traditional markets and modern markets in Medan city. From the results done, it is known that the highest positive results is in traditional markets as much as 10 vegetables or (40.0%) and the lowest positive results is in modern markets as much as 3 vegetables or (25.0%). Based on these results we can conclude that there are differences between traditional markets and modern markets as evidenced by the value of p in this comparison are p=0,035, So there are differences of Soil Transmitted helminths contamination in raw vegetables sold in traditional markets and modern markets
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI INDONESIA PADA TAHUN 2020 Muhamad Sulthan Tanjung; Rahmadani Sitepu
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 20 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.311 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v20i2.190

Abstract

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara. Wabah ini diberi nama Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Di Indonesia melaporkan kasus Covid-19 pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Sejak saat itu, kasus terus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Pada 27 Januari 2021, Pemerintah Indonesia melaporkan 1.024.298 (11.948 baru) kasus terkonfirmasi, 28.855 (387 kasus baru) kematian dan 831.330 kasus pulih dari 510 kabupaten di 34 provinsi. Indonesia melampaui 1 juta kasus pada 26 Januari 2021 setelah pencatatan 13.094 kasus baru yang terkonfirmasi. Pandemi Covid-19 ini tentu sangat berkaitan dengan epidemiologi. Oleh karena itu, penelitian epidemiologi Covid-19 di Indonesia tahun 2020 dilakukan agar dapat dikaji lebih dalam mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahannya. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan alat ukur observasi data sekunder dari website Kemenkes RI serta populasi seluruh penduduk Indonesia yang kemudian diambil sebagai sampel yaitu seluruh penduduk Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19 dari bulan Juli hingga Desember tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan juga penurunan kasus positif, kasus sembuh dan kasus meninggal, angka kejadian penyakit (cumulative incidence) mengalami peningkatan serta penurunan serta angka kematian (case fatality rate) mengalami penurunan.