Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI KECAMATAN KUTAMBARU TAHUN 2017 Rahmadani Sitepu; Alamsyah Lukito; Elaninanivi Tarigan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 3 (2018): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/.v5i3.942

Abstract

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Kejadian atau penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor risiko/determinan yang disebut host, agent, dan environment. Dalam penelitian akan menggunakan penelitian analitik dengan desain case control, Penelitian ini bersifat retrospektif yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang tentang suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti saat ini. Penilitaan ini dilakukan di kecamatan kutambaru dengan melihat determinan / faktor risiko terjadinya malaria Dengan tingkat kepercayan 95% dan α = 5%, hasil P<0,05. Hasil analisis data diperoleh faktor risiko kebersihan terhadap kejadian Malaria p=0,003, Odds Ratio= 3,852 dengan Confidence Interval (CI) = 1,574-9,428. Temperatur p=0,025, Odds Ratio= 2,833, Genangan air p=0,011 dan Odds Ratio= 3,063, Penggunaan Kelambu p=0,350 (p>0,05), Pengunaan obat anti nyamuk p=0,033, Kebiasaan keluar rumah pada malam hari p=0,055, faktor Umur p=0,392 dan Odds Ratio= 1,444, Jenis kelamin terhadap Malaria p=0,831 dan Odds Ratio= 1,095. Pada penelitian ini variabel yang menjadi faktor risiko terjadinya malaria adalah kebersihan, temperatur, genangan air, kelambu, anti nyamuk, keluar rumah, umur dan jenis kelamin. Untuk mendapat faktor mana yang paling dominan dengan terjadinya Malaria  maka variabel tersebut diuji secara bersama-sama dengan dilakukan uji regresi logistik berganda dengan menggunakan metode enter. Ada dua variabel yang memiliki p< 0,025 yaitu kebersihan dan genangan air, sehingga diperoleh masing-masing odds ratio 4,402 dan 3,562. Saran untuk penelitian ini berguna bagi Dinas kesehatan, Institusi dan peneliti.
PERBEDAAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN Rian Primadi Jasman; Rahmadani Sitepu; Selly Oktaria
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v6i1.944

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan masalah di banyak daerah di dunia, terdapat lebih dari 1,5 milyar orang atau 2,4% dari populasi dunia terinfeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah.Distribusi STH di Indonesia mencakup seluruh pulau yang ada di Indonesia, dimana prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Salah satu sumber penularannya adalah air dan lumpur yang digunakan dalam budidaya sayuran. Kontaminasi cacingan dapat terjadi terutama pada sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat dengan tanah. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong melintang). Sampel penelitian ini berupa sayuran yang terdiri dari selada, daun bawang, kol, bayam, dan sawi sebanyak 50 sampel yang di ambil dari pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa hasil STH positif tertinggi di pasar tradisional sebanyak 10 sayuran atau (40%) dan hasil STH positif terendah di pasar modern sebanyak 3 sayuran atau (25%).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan STH dari sayuran yang dijual di pasar tradisional dengan pasar modern yang dibuktikan dengan nilai p pada perbandingan ini adalah p=0,035, jadi terdapat perbedaan kontaminasi Soil Transmitted Helmints antara pasar tradisional dan pasar modern.  
Faktor Risiko Kejadian TB Paru Di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang Tahun 2017 Sehra Banu; Rahmadani Sitepu; Refi Sulistiasari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 4 (2018): Volume 5 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.933 KB) | DOI: 10.33024/.v5i4.945

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah utama kesehatan secara global di dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas pada jutaan orang setiap tahunnya. Tujuan penelitan ini adalah menganalisis faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang. Jenis penelitian ini analitik dengan rancangan penelitian case control.Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 44 kasus dan 44 kontrol yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan analisis faktor umur terhadap TB Paru p=0,003, analisis faktor status gizi terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor penghasilan terhadap TB Paru p=0,002, analisis faktor pendidikan terhadap TB Paru p=0,184, analisis faktor kebiasaan merokok terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor kepadatan hunian terhadap TB Paru p=0,001, analisis faktor pencahayaan hunian terhadap TB Paru p=0,034, analisis faktor jenis kelamin terhadap TB Paru p=1,00, analisis faktor suku terhadap TB Paru p=0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara umur, status gizi, penghasilan, kebiasaan merokok, kepadatan hunian, pencahayaan hunian, dan suku terhadap kejadian TB Paru. Saran kepada semua pihak baik dinas, puskesmas dan masyarakat saling bekerjasama dalam hal mencegah penularan penyakit TB Paru.