Keratoakantoma (KA) adalah neoplasma jinak sel skuamosa yang jarang berkembang menjadi karsinoma dan bermetastasis. Keratoakantoma sering dijumpai pada daerah terpapar sinar matahari dan secara klinis sulit dibedakan dari karsinoma sel skuamosa (KSS). Walaupun jarang, KA dapat muncul di tempat yang tidak terpapar matahari. Kasus seorang wanita 59 tahun dengan benjolan di bokong sejak 15 tahun yang makin membesar. Pasien pernah dioperasi namun lesi muncul kembali. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tumor soliter regio gluteal 2 x 2,5 x 0,5 cm sewarna kulit terfiksir, bagian inti berbentuk seperti kawah dengan tepi berbatas tegas. Dermoskopi menunjukkan gambaran massa keratin hitam kekuningan di tengah lesi, dengan zona berwarna keputihan dan struktur vaskuler berbentuk hairpin di sekitar lesi. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan tumpukan massa keratin dan nekrotik yang mengarah ke diagnosis KA. Pasien diterapi dengan eksisi luas.Keratoacanthoma (KA) is a benign neoplasm usually found in sun-exposed body surface. It is rarely developed into metastatic carcinoma, but difficult to be distinguished with squamous cell carcinoma (SCC). Previous surgery, obesity, and scratching lead to chronic trauma in gluteal region can be rare risk factors. The case is a 59 year-old woman with tumour in buttock area for 15 years. The tumour was previously removed but reccurent. Physical examination shows fixed solitary tumor 2 x 2,5 x 0,5 cm, with central yellowish and hyperpigmentation mass. Dermoscopic examination reveals yellowish and black mass in the centre, whitish halo and hairpin vascular pattern around the lesion. Histopathologic examination results keratin mass in the epidermis consistent to KA. This patient was treated with wide excision.Â
Copyrights © 2019