Latar Belakang: Dermatitis atopik (DA) adalah penyakit peradangan kulit kronik, residif, ditandai rasa gatal dan berhubungan dengan riwayat atopi. Penggunaan pelembap teratur merupakan kunci utama tatalaksana DA. Tujuan: Membandingkan efektivitas krim seramid dan aloe vera sebagai barrier pada pasien DA dengan mengukur nilai TEWL baseline dan setelah 2 minggu pemberian. Hasil: Rerata TEWL terendah pada krim A (aloe vera) dan B (seramid) terjadi pada minggu ke-2 (7,39 + 3,17 vs 6,55 + 3,25). Skor TEWL turun dari sebelum diolesi krim (baseline), pada minggu ke-0, ke-1, ke-2, dan pada minggu ke-3 meningkat kembali setelah tidak menggunakan krim (p=0,005). Secara umum skor TEWL pada pengolesan krim B lebih rendah dari krim A, namun perbedaan tersebut tidak bermakna (p=0,512). Simpulan: Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna nilai TEWL setelah penggunaan krim aloe vera dan krim seramid, sehingga disimpulkan efektivitasnya sama.Background: Atopic dermatitis (DA) is a chronic skin inflammatory disease, residif, characterized by itching and associated with atopy history. Regular use of moisturizers is the key of DA management. Objective: Compare the effectiveness of seramid and aloe vera creams as a barrier in DA patients by measuring baseline TEWL values and after 2 weeks of using. Results: The lowest mean TEWL in cream A (aloe vera) and B (seramid) occurred at week 2 (7.39 + 3.17 vs 6.55 + 3.25). TEWL scores decrease from before smearing the cream (baseline), at week 0, 1, 2, and at week 3 increase again after no cream (p = 0.005). In general, the TEWL score on cream B treatment was lower than cream A, but the difference was not significant (p = 0,512). Conclusion: There is no significant difference in TEWL value after the use of aloe vera cream and ceramic cream, so it is concluded that the effectiveness is the same.Â