cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
JURNAL ENGGANO
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 26155958     EISSN : 25275186     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Enggano is published twice a year, in April and September, and contains a mixture of academic articles and reviews on all aspects of marine science and fisheries.
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
ANALISIS KESESUAIAN EKOWISATA MANGROVE DESA KAHYAPU PULAU ENGGANO Desi Fitriana; Yar Johan; Person Pesona Renta
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.456 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.2.64-73

Abstract

The purpose of this study was to identify the potential of mangrove ecosystems as mangrove ecotourism objects and calculate suitability mangrove ecotourism in the village Kahyapu Enggano . This research was conducted using survey methods, measurements in the field and ecological suitability determination based on the multiplication of weights and scores obtained from any of the parameters consisting of five parameters: the thickness of the mangrove , mangrove density , types of mangrove , tidal and biota object . Mangrove ecosystem in the Village Kahyapu Enggano has the potential to be developed as an ecotourism mangrove . Based on the results, the results of IKW ( Travel Suitability Index ) at the stations I 60 % category S2 (Match ) , Station II 66 % category S2 (Match ) and Station III 71 % category S2 (Match ).
KAJIAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI PULAU TIKUS BENGKULU Maria Pustikawati; Yar Johan; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.276 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.113-119

Abstract

Pulau Tikus merupakan pulau kecil yang terletak di sebelah Barat Kota Bengulu. Dengan jarak sekitar 10 km dari pusat kota. Pulau Tikus memiliki potensi ekowisata bahari terumbu karang dengan perairan yang jernih dan bersih sehingga keindahannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Terumbu karang yang ada di Pulau Tikus bisa dimanfaatkan sebagai objek ekowisata yaitu ekowisata bahari kategori diving dan snorkeling. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi ekosistem terumbu karang di Pulau Tikus dan  menganalisis kesesuaian kawasan ekowisata bahari kategori diving dan snorkeling. Kualitas air terdiri atas kecerahan, suhu, kecepatan arus, dan kedalaman. Analisis kondisi penutupan karang menggunakan Line intecept transec, analisis ikan karang menggunakan Underwater Visual Census dan analisis kesesuaian menggunkan indeks kesesuaian kawasan. Rata-rata tutupan ekosistem terumbu karang yang ada di Pulau Tikus yaitu 37,59% masuk kategori (sedang). Rata-rata kesesuaian ekowisata bahari kategori diving yaitu 60,4% masuk dalam kategori S2 (sesuai) dan rata-rata kesesuaian ekowisata bahari kategori Snorkeling yaitu 46,33% masuk dalam kategori S3 (sesuai bersyarat).
IDENTIFIKASI POTENSI ENZIM AGARASE YANG DIHASILKAN OLEH KAPANG HASIL ISOLASI DARI Caulerpa sp. Bertoka Fajar SP Negara; Mujizat Kawaroe Kawaroe; Dwi Setyaningsih Setyaningsih
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.209 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.1-7

Abstract

Kapang adalah mikroorganisme yang dapat diisolasi dari beberapa sumber seperti sedimen, air, serasah, rumput laut dan masih banyak lagi. Kapang dapat menghasilkan enzim yang memiliki banyak fungsi dan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi kapang dari sedimen, serasah, dan air yang berasal dari sekitar lingkungan Caulerpa sp. Dan mengidentifikasi potensi enzim agarase yang dihasilkan. Sebanyak 41 isolat berhasil diisolasi. 5 isolat memiliki aktivitas enzim yang potensial (A10, A11, A13, SUC 7 dan SEC 8). Isolat A13 adalah isolat terbaik karena memiliki aktivitas agarase tertinggi dan waktu pertumbuhan yang lebih cepat daripada yang lain.
SEBARAN KONDISI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KAWASAN TELUK JAILOLO, KABUPATEN HALMAHERA BARAT. PROVINSI MALUKU UTARA Irmalita Tahir; Rustam Effendi Paembonan; Zulhan A Harahap; Nebuchadnezzar Akbar; Eko Setyabudi Wibowo
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.747 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.143-155

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir yang sangat produktif namun sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Pengelolaan ekosistem mengrove harus memperhatikan keterpaduan secara ekologis, ekonomis dan sosial-budaya masyarakat agar pengelolaan secara optimal dan lestari tercapai.  Potensi sumber daya ekosistem mangrove di Kawasan Teluk Jailolo cukup besar tetapi kondisi hutan mangrove belum terdata optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebaran kondisi ekosistem hutan mangrove di kawasan Teluk Jailolo, dengan harapan agar pemanfaatan potensi ekosistem mangrove dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Metode yang digunakan dengan pendekatan teknologi penginderaan jauh dalam memperoleh data dan informasi spasial tentang kondisi ekosistem mangrove dan pengukuran langsung (survey lapangan) untuk memperoleh data sebaran dan kondisi ekosistem mangrove di kawasan pesisir Teluk Jailolo.  Berdasarkan hasil analisis data Citra Alos Avnir-2  bahwa luas mangrove yang terdapat di Teluk Jailolo adalah 393.77 ha, sebagian besar menyebar disekitar garis pantai bagian Timur Teluk Jailolo, dengan kategori tingkat kerapatan sangat jarang hingga lebat. Berdasarkan analisis NDVI diketahui bahwa luas mangrove untuk kategori sangat jarang 20.18 ha, jarang 91.97 ha, sedang 157.83 ha, dan lebat 123.79 ha
PENGARUH MEDIA HIPOSALIN DAN HIPERSALIN TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOPIGMEN Dunaliella salina Muhammad Zainuddin; Noor Hamid; Luky Mudiarti; Nurcahyo Kursistyanto; Budi Aryono
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.514 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.1.46-57

Abstract

Dunaliella  salina  merupakan  kelompok  alga  hijau  yang  menghasilkan pigmen (klorofil, karotenoid, ?-karoten). Klorofil dan karotenoid dapat  digunakan  sebagai  zat pewarna aditif, antioksidan, antikanker, anti-aging, dan Immunomostimulan. Faktor lingkungan yang diduga mempengaruhi pertumbuhan  sel  dan kandungan pigmen D.  salina  adalah  salinitas.  Oleh  karena  itu  perlu  adanya penelitian mengenai pengaruh salinitas terhadap kandungan pigmen (klorofil a, b dan karotenoid), biomassa dan pertumbuhan sel pada D. salina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen laboratoris di Laboratorium Prodi Budidaya Perairan UNISNU - Jepara. Perlakuan perbedaan salinitas (hiposalin dan hipersalin) memberikan pengaruh secara signifikan (p < 0,05) terhadap pola pertumbuhan D. salina. Secara berurutan salinitas 20 ppt memiliki puncak pertumbuhan pada hari ke 10 dengan kepadatan 603 x 104 sel/ml, salinitas 25 ppt pada hari ke 10 sebesar 1081 x 104 sel/ml, salinitas 30 ppt hari ke 11 sebesar 1160 x 104 sel/ml, salinitas 35 ppt hari ke 11 sebesar 675 x 104 sel/ml, dan salinitas 40 ppt pada hari ke 12 sebesar 857 x 104 sel/ml. Berdasarkan data laju pertumbuhan menunjukkan nilai tertinggi pada salinitas 30 ppt (p < 0,05) yaitu 0,163d jam-1. Berdasarkan data konsentrasi pigmen menunjukkan salinitas 30 ppt memiliki nilai tertinggi (p < 0,05) yaitu klorofil a sebesar 10,961c mg/l, klorofil b sebesar 3,636b mg/ml, dan karotenoid sebesar 4,954c mg/l
ANALISA STRUKTUR KOMUNITAS HUTAN MANGROVE DI DESA PASAR SEBELAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO KABUPATEN MUKOMUKO Zamdial Zamdial
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.225 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.2.29-37

Abstract

Dalam jangka panjang penelitian ini bertujuan untuk melestarikan sumberdaya ekosistemen hutan mangrove di Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko agar tetap dapat memberikan fungsi ekologis dan ekonomi secara berkesinambungan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi umum, menganalisis parameter lingkungan dan menganalisis struktur ekosistem hutan mangrove di Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota, Kabupaten Mukomuko.Penelitian ini dilakukan dengan Metode Survai. Pengumpulan data parameter kualitas perairan dan hasil perikanan dilakukan dengan teknik observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Pengumpulan data tegakan vegetasi mangrove menggunakan Metode Belt Transect dengan ukuran transek 10 m x 10 m. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian menggunakan metode statistik deskripitif.Hasil pengamatan terhadap komposisi jenis tumbuhan yang terdapat di ekosistem hutan mangrove Desa Pasar Sebelah menunjukkan bahwa hanya ada satu jenis tumbuhan mangrove yaitu jenis pedada/pidado (Sonneratia caesolaris) dengan Indeks Nilai Penting (INP) masing-masing stasiun adalah 191,23 (Stasiun I), 181,72 (Stasiun II) dan 205,07 (Stasiun III). Indeks Dominansi pada setiap stasiun adalah lebih kecil dari 1 (satu), yang menunjukkan tidak ada dominansi antar jenis.Nilai rata-rata parameter perairan di ekosistem mangrove secara beruturut-turut adalah salinitas (0,9 ‰), pH (6,90), suhu (29,870C), NO3 (0,2367 mg/l), NO2 (0,0208 mg/l) dan PO4 (0,1451 mg/l). Nilai parameter perairan di ekosistem hutan mangrove Desa Pasar Sebelah menunjukkan kondisi yang masih baik dan belum tercemar sehingga mendukung keberadaan ekosistem mangrove tersebut.
APLIKASI SIG UNTUK ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN BUDIDAYA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DENGAN METODE PENCULTURE DI PERAIRAN TELUK KIOWA, DESA KAHYAPU KECAMATAN ENGGANO Ully Wulandari; Bambang Sulistyo; Dede Hartono
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1739.322 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.1.57-73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Teluk Kiowa, Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penentuan tingkat kesesuaian kawasan budidaya berdasarkan Matriks Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dalam menghasilkan Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang ditentukan oleh Kriteria, Bobot dan Skor tiap parameter (kedalaman, kondisi dasar perairan, kecerahan, salinitas, derajat keasaman, keterlindungan, kandungan oksigen terlarut, dan suhu permukaan laut). Penelitian ini dikhususkan untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Berdasarkan hasil analisis, Perairan Teluk Kiowa merupakan perairan dengan persentase kesesuaian yang bervariasi sebagai kawasan budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Kelas Sangat Sesuai (S1) seluas 102,477 Ha, kelas Sesuai (S2) seluas 62,435 Ha, dan kelas Tidak Sesuai (S3) seluas 197,991 Ha.
REGENERASI ALAMI SEMAI Rhizophora Apiculata DI KAWASAN INDUSTRI PERMINYAKAN DAN KAWASAN NON INDUSTRI PROVINSI RIAU Syahrial Syahrial; Yeni Sustriani; Verid Aria Susammesin; Desi Purnamasari Taher; Nur Atikah; Khairul Mukmin Lubis; Ilham Ilahi; Aras Mulyadi; Bintal Amin; Rasoel Hamidy; Sofyan H Siregar
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.165 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.2.208-217

Abstract

Hutan mangrove menyediakan berbagai pelayanan ekologi, namun saat ini sedang mengalami tekanan dari aktivitas manusia seperti industrialisasi di wilayah pesisir. Kajian regenerasi alami semai populasi Rhizophora apiculata telah dilakukan diantara kawasan industri perminyakan dan kawasan non industri Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan regenerasi semai alami R. apiculata tertingginya berada di kawasan non industri (Stasiun 4) dan kerapatan semai alami terendahnya berada di kawasan industri perminyakan (Stasiun 1, 2 dan 3). Selain itu, faktor kualitas perairan masih dalam batasan toleransi bagi kehidupan regenerasi semai alami R. apiculata dengan suhu perairan tertingginya berada di Stasiun 3, salinitas (Stasiun 4), pH (Stasiun 1), DO (Stasiun 4) dan potensial redoks (Stasiun 1). Selain itu, berdasarkan analisis keterkaitan kualitas perairan terhadap regenerasi semai alami R. apiculata mengunakan PCA, pada Stasiun 2, 3 dan 4 dicirikan oleh parameter suhu dan DO. Sementara Stasiun 1 dicirikan oleh parameter potensial redoks dan pH.
ANALISIS DATA CITRA LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN PERUBAHAN GARIS PANTAI KOTA BENGKULU Silvy Syukhriani; Eko Nofridiansyah; Bambang Sulistyo
JURNAL ENGGANO Vol 2, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.122 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.2.1.90-100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai Kota Bengkulu dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra Landsat, berdasarkan data multi temporal dengan teknik analisa visual dan digital antara tahun 2006 sampai tahun 2015. Garis pantai adalah batas antara daratan dan lautan yang mempunyai bentuk bervariasi dan dapat berubah dari musim ke musim. Tujuan dari penelitian ini untuk mempermudah dalam memantau perubahan garis pantai Kota Bengkulu dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra Landsat-TM, Landsat-7 ETM+ dan Landsat-8 OLI selama 10 tahun dari tahun 2006 sampai tahun 2015. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan digitasi dan tumpang susun (overlay) data citra sehingga diperoleh data perubahan garis pantai, serta pengamatan lapangan sebagai verifikasi hasil. Dari penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata luas perubahan garis pantai Kota Bengkulu mengalami abrasi sebesar 19,41 hektar/tahun dan rata-rata luas perubahan garis pantai Kota Bengkulu yang mengalami sedimentasi sebesar 18,7 hektar/tahun. Adapun daerah yang mengalami perubahan garis pantai setiap tahunnya yaitu Muara Sungai Hitam, Muara Kualo, Muara Sungai Jenggalu dan Pelabuhan Pulau Baai. Perubahan Garis Pantai Kota Bengkulu dapat terjadi karena adanya faktor alamiah dan faktor manusia (Antropogenik).
PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA Amelia Oktaviani; Yar Johan
JURNAL ENGGANO Vol 1, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.903 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.1.2.74-79

Abstract

Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan manusia untuk dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala bidang kehidupan dengan lancar dan tepat waktu. Salah satunya adalah satelit yang digunakan untuk merekam permukaan bumi. Satelit terdiri dari beberapa resolusi yaitu resolusi spasial yg merupakan ukuran terkecil dari suatu objek, resolusi ini terdiri dari resolusi tinggi (0.6-4 m), menengah (4-30 m) dan rendah (30 - > 1000 m). Kemudian resolusi temporal yaitu waktu pengambilan, resolusi ini terdiri dari Resolusi spasial tinggi (0.6-4 m), resolusi spasial menengah (4-30 m), resolusi spasial rendah (30 - > 1000 m). Sedangkan Resolusi Radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral objek. Resolusi ini berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535).

Page 4 of 19 | Total Record : 183