cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. lombok timur,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Articles 198 Documents
Pendidikan Multikultural Sekolah Dasar di Wilayah 3T Dike, Daniel
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.985 KB)

Abstract

Masyarakat di wilayah perbatasan tidak hanya diperhadapkan dengan isu eksploitasi ekonomi dan sumber alam namun juga terjadinya kesenjangan sosial karena tidak meratanya pembangunan. Adanya kecenderungan bahwa ketika kelompok lain tidak kompatibel, beda ideologi atau pilihan politik maka respon sosial cenderung negatif, berprasangka jahat (prejudice) bahkan tindakan anarkis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif fenomenologis dengan mengkaji fenomena faktual masyarakat multikultural Kabupaten Sintang di wilayah Sektor Timur Kalimantan Barat. Data dianalisis mengunakan kajian pustaka. Output riset ini adalah memberi kontribusi pemikiran untuk menggali keberagaman dan keunggulan sekolah dasar di daerah pedalaman.Kata kunci: pendidikan multikultural, keragaman, sekolah dasar, wilayahpedalaman. 
Studi Komparasi Implementasi Kurikulum Pada Pembelajaran Akselerasi Dan Pembelajaran Reguler (Kajian Pada Kelas Xi Ci+Bi Ipa Dan Kelas Xi Ipa Di Sman 1 Padang) Rifmasari, Yessi
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Didika : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.435 KB)

Abstract

The study was based on differences in the characteristics of accelerated learners and regular learnes in learning activites. Where, learners are capable of far above this average, usually often seemed relaxed and seemed less attention to the lesson. What is even worse, learners tend to disturb her so that teaching and l earning activities in the classroom becomes less smooth. Therefore, to serve the students in learning activities required different curriculum implementation at both learning in order to achieve the expected competencies. This study aimed to describe whether there are significant differences between the grades XI CI + BI learning and learning XI IPA grades in science subjects. This research approach that uses quantitative approaches. While the results of learning outcomes research using quantitativeapproach that is no significant difference between the grades of accelerated learning XI CI + BI with grades of regular learning XI IPA in science subjects.Keywords: accelerated learning, regular learning, curriculum implementation
Pengembangan Model Pembelajaran Delikan (Dengar, Lihat, Kerjakan) Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Menanamkan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Sururuddin, Muhammad
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.491 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran delikan berbasis pendekatan keterampilan proses untuk menanamkan sikap ilmiah pada siswa kelas IV. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 4 Denggen yang berjumlah 20 orang siswa terdiri dari 10 orang siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini terdiri dari lima tahapan, yaitu: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Metode pengumpulan data meliputi :tes, lembar observasi dan angket. Berdasarkan hasil validasi tim ahli, uji coba lapangan, hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran delikan berbasis pendekatan keterampilan proses. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa dari 20 siswa yang mengikuti tes, siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 14 orang sedangkan 6 orang mendapat nilai kurang dari KKM. Berdasarkan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan keterampilan proses yang dikembangkan dalam ujicoba lapangan dapat dijelaskan bahwa siswa yang telah mencapa nilai ≥ 65 atau memenuhi standar nilai ketuntasan minimal adalah sebanyak 14 siswa dari 20 siswa. Dengan demikian persentase ketuntasan belajar siswa adalah 14 : 20 × 100% = 70%. Sehingga dengan demikian, ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan model yang dikembangkan termasuk kategori “Baik”.Hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran yang dikembangkan menunjukkan hasil yang cukup baik karena rata-rata siswa memberikan pernyataan senang dengan model pembelajaran yang dikembangkan. Sedangkan dari hasil observasi yang telah dilakukan dalam aktivitas pembelajaran diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa dalam proses belajar siswa menunjukkan keaktifan dalam belajarnya. Hal ini dibuktikan dari analisis 20 siswa 8 siswa aktif dalam belajarnya dan 12 diantaranya cukup aktif dalam belajar. Dengan total skor 931 dengan rata-rata skor 46,55 termasuk dalam kategori “Aktif”.
Pengaruh Pemberian Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Siswa SDN 2 Kelayu Jorong Siregar, M. Deni
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.607 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian bimbingan kelompok dalam terhadap motivasi belajar siswa pada SDN 2 Kelayu Jorong. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen sungguhan dengan jenis control group pre-test pos-test. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Instrument yang akan digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan angket dan observasi. Untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok berpengaruh dalam kesulitan belajar, digunakan t-test dengan polled. Harga thitung 11,44. Adapaun dimana harga t-hitung dibandingkan dengan t-tabel (dk=n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58). Berdasarkan dk = 58, untuk kesalahan 5 %, maka harga t-tabel = 2,000. Ternyata harga t hitung (11,44) lebih besar dari harga t-tabel (11,44 > 2,000). Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya “Meningkatnya motivasi belajar dengan menggunakan bimbingan kelompok pada siswa SDN 2 Kelayu Jorong Tahun Pelajaran 2016/2017”. Ini disebabkan karena bimbingan kelompok membuat siswa untuk selalu aktif dalam setiap segi  pembelajaran.Kata Kunci : Bimbingan Kelompok dan Motivasi Belajar 
Komparasi Model Pembelajaran Tebak Kata Dengan Make A Match Terhadap Motivasi Belajar Ipa Siswa Kelas Iv Sd Islam Nw Lendang Bunga Tahun Pelajaran 2016/2017 Aswasulasikin, Aswasulasikin
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Didika : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.976 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran tebak kata dengan make a match pada siswa kelas IV SD Islam NW Lendang Bunga Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian eksprimen. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah randomized pretest-posttest comparison group design. Pada desain ini terdapat dua kelompok yang diberikan perlakuan yang berbeda, dimana masing-masing kelas diberikan pre test untuk mengetahui keadaan awal, kemudian masing-masing kelas diberikan pos test yaitu angket untuk mengetahui motivasi belajar setelah penerapan kedua pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertempat di SD Islam NW Lendang Bunga di kelas IV. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester satu (ganjil)  pada bulan agustus. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD Islam NW Lendang Bunga Tahun Pelajaran 2016/2017. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran tebak kata dan make a match, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar IPA. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dengan cara memberikan cek list, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas menggunakan rumus ChiKuadrat, uji homognitas dengan menggunakan rumus F, dan uji hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus polled varian.Berdasarkan data yang didapat pada sebaran angket motivasi pada kondisi awal di kelas tebak kata dan make a match tergolong sedang yaitu  nilai rata-rata kelas tebak kata (60,3) dan nilai rata-rata make a match (60,4).  Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran tebak kata dan make a match hasil nilai rata-rata angket motivasi belajar siswa meningkat yaitu kelas tebak kata (67,5) sedangkan make a match (65,3) ini tergolong tinggi. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa thitung< t yaitu 1,053 < 2,021 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara motivasi belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran tebak kata dengan make a match di kelas IV SD Islam NW Lendang Bunga Tahun Pelajaran 2016/2017. Tabel Kata Kunci : Model pembelajaran tebak kata, make a match dan motivasi belajar.
Pengembangan Buku Catatan Harian Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar IPS SD Program Studi PGSD Universitas Hamzanwadi Burhanuddin, Burhanuddin; Rohini, Rohini
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.282 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Buku catatan harian mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar IPS SD Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Hamzanwadi. Pengumpulan data dilakukan dengan Validasi, Angket, dan Observasi. Instrument pengumpulan data yaitu: lembar observasi, lembar validasri, dan angket. Prosedur pengembangan dengan mengacu model Plomp dengan 8 tahapan, yaitu: 1) tahap pengkajian awal, 2) tahap perancangan, 3) tahap realisasi/konstruksi, 4) Validasi, 5) revisi, 6) ujicoba lapangan, 7) revisi, dan 8) Pemanfaatan. Hasil penelitian diperoleh buku catatan harian aktivitas belajar mahasiswa yang baik dan layak untuk digunakan oleh mahasiswa, dengan hasil validasi ahli diperoleh nilai 3.11 dengan kategori “Baik”. Hasil uji coba lapangan yang dilakukan terhadap 67 orang mahasiswa diperoleh hasil angket respon mahasiswa sebanyak 63 orang atau sekitar 94% mahasiswa memberikan respon positif terhadap yang dikembangkan, dan terdapat 4 orang atau sekitar 6% mahasiswa yang memberikan respon negatif. Adapun data dari hasil observasi yang dilakukan peneliti diperoleh data hampir 90 % mahasiswa aktif mencatat materi perkuliahan dan mampu menjelaskan kembali materi perkuliahan yang telah dipelajarinya di depan kelas. Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh data bahwa mahasiswa menjadi lebih mengenal karya-karya TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, salah satunya yaitu wasiat renungan masa.Kata kunci: Pengembangan, Buku catatan harian, Motivasi belajar. 
Pengembangan Bahan Ajar Komik Ipa Dengan Penanaman Nilai Budai Pada Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Sari, Yunita
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Didika : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.857 KB)

Abstract

Masalah yang sering dihadapi pada anak sekolah dasar dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa dan siswa kesulitan memahami materi yang disajikan dalam bahan ajar IPA yang digunakan di sekolah. Media yang ada sifatnya yang terbatas membuat siswa malas belajar.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik, kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan produk bahan ajar komik yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA materi Bagian-bagian tumbuhan di kelas IV Sekolah Dasar. Subjek uji coba pada penelitian pengembangan ini adalah kelas IV SDN Beji 03 dengan peserta didik sejumlah 21 siswa. Desain uji coba produk yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar komik IPA adalah PretestPosttest Control Group Design. Jenis penelitian pengembangan ini dengan menggunakan model Borg and Gall. Perangkat yang dikembangkan meliputi: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Komik Ilmu Pengetahuan Alam, dan Tes Prestasi Belajar Materi Bagian-bagian tumbuhan. Data diperoleh melalui lembar pengamatan dan tes prestasi belajar materi bagian-bagian tumbuhan. Hasilnya diolah secara deskriptif, menggunakan uji ketuntasan, uji banding dan uji peningkatan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran. Hasil uji tebatas menunjukkan persentase skor respon siswa 84,6%, rata-rata respon guru 3,5 skor pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran pertemuan I dan II 2,5 dan 3,0 sehingga termasuk kategori praktis. Implementasi perangkat ini menghasilkan (1)  nilai rata-rata tes prestasi belajar kelas eksperimen 81,52 dari Kriteria ketuntasan minimal 75, (2)  rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 81,52 lebih baik dari rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 56,80 (3) uji peningkatan tes prestasi belajar kelas eksperimen yaitu 0,565 dan peningkatan kelas kontrol 0,404. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar komik IPA layak digunakan dalam pembelajaran, selain itu penerapan bahan ajar komik IPA dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kata Kunci : bahan ajar komik IPA, nilai-nilai budai, prestasi belajar, valid, praktis, efektif.
Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Teori Belajar Jerome S.Brunerkelas V Madrasah Ibtidaiyah Unwanul Falah NW Paok Lombok Zohrani, Zohrani; Mas’aniah, Baiq
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.325 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Teori Belajar Jerome S.Bruner di Madarasah Ibtidaiyah Unwanul Falah NW Paok Lombok Tahun Pembelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini sebanyak 18 peserta didik yang terdiri dari 12 laki-laki dan 6 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadopsi model pengembangan Thiagarajan yang disederhanakan menjadi 3 tahap yaitu tahan pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Instrument pengumpulan data meliputi tes dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Bahan ajar yang sudah di validasi dengan rata-rata ahli tampilan 3 dengan katagori cukup, ahli teori 3,55 dengan katagori baik, ahli bahasa 4 dengan katagori baik, dan ahli teori 4,27 dengan katagori sangat baik. 2) Hasil pretes peserta didik diperoleh nilai rata-rata 43,88, dengan persentase ketuntasan 16,66 %, sedangkan hasil postes diperoleh rata-rata nilai peserta didik 78,58 dengan persentase ketuntasan 82,35 %. 3) Respon peserta didik terhadap bahan ajar IPS berbasis komparasi teori belajar Bruner dikatakan tinggi yaitu dengan rata-rata persentase keseluruhan 53,52 (56,72 > X > 53,52)dengan kategori merespon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Bahan Ajar IPSBerbasis Teori Belajar Jerome S.Bruner layak digunakan di MI Unwanul Falah NWPaok Lombok.Kata Kunci: Pengembangan, bahan ajar IPS, teori belajar bruner
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash Dengan Penerapan Teori Van Hiele Atiaturrahmaniah, Atiaturrahmaniah; Ibrahim, Doni Septu Marsa
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Didika : Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.733 KB)

Abstract

Peranan media dalam proses pembelajaran sangat penting , karna media pembelajaran menjadi sarana yang mendekatkan antara konsep abstrak dengan konkrit. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran untuk SD/MI dengan menerapkan teori belajar dari Van Hiele, yang dimana media tersebut dibuat dengan program Adobe Flash. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah menguasai kompetensi matematika yang meliputi pemahaman konsep-konsep matematika terkait geometri, kemampuan memecahkan masalah, dan sikap terhadap pelajaran matematika. Sedangkan manfaat yang diperoleh daripenelitian ini adalah meningkatkan kemampuan peneliti untuk menghasilkan atau menciptakan media pembelajaran yang variatif, sebagai salah satu media yang bisa digunakan guru dalam pembelajaran yang akan diasumsikan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep geometri serta membangkitkan minat dan sikap positif siswa terhadap pelajaran matematika. Untuk mencapai penelitian tersebut, dilakukan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Adobe Flash dengan penerapan teori Van Hiele. Model pengembangan media pembelajaran ini mengadaptasi dari model pengembangan dariBorg & Gall. Uji coba dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control design. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari : (a) tahap desain media pembelajaran; (b)  tahap validasi serta revisi; (c) tahap uji coba lapangan menggunakan penelitian quasi eksperimen; (d)  Revisi dan pembuatan produk ahir. Media pembelajaran berbasis flash yang dikembangakan sudah dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran, walaupun terjadi revisi yang cukup banyak dari ahli media terkait kelayakan media untuk diujicobakan dalam proses pembelajaran. Media ini dikatakan efektif, Hal ini sesuai dengan beberapa hasil analisis dari ahli materi, dan hasil observasi bahwa media pembelajaran berbasis flash memiliki kriteria baik. Keefektifan program media pembelajaran berbasis flash ini juga didukung dengan perbandingan hasil pretest dan posttest yaitu ttabel dicari dengan menggunakan derajat kepercayaan 0.05 dan db = 41 sehingga diperoleh t tabel = 2.680. Dikarenakan t-hitung = 2.757, maka t-hitung > t-tabel 2.757 > 2.680. Berdasar hasil tersebut maka terdapat perbedaan efektifitas pembelajaran sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis adobe flash untuk materi bangun datar dengan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis adobe flash untuk materi bangun data dalam pembelajaran. Kata kunci : Media pembelajaran berbasis Adobe Flash, Teori Van Hiele
Pemberdayaan Komite Sekolah Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SD Negeri Hamdi, Zulfadli; Wahyono, Sugeng Bayu
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : universitas hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.995 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mendalami: (a) dinamika peran dan fungsi Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN 3 Pancor, (b) peran dan fungsi Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN 3 Pancor, (c) faktor pendukung dan penghambat Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN 3 Pancor, dan (d) bentuk pemberdayaan komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN 3 Pancor. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, dan komite sekolah, dan orang tua siswa di SDN 3 Pancor. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif secara interaktif diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika komite sekolah yang terjadi bahwa pemberdayaan komite sekolah di SDN 3 Pancor belum maksimal. Komite sekolah telah menjalankan empat perannya namun tidak berjalan dengan efektif sehingga perlu ditingkatkan. Faktor pendukung peran komite sekolah adalah (a) adanya komitmen yang tinggi dari komite sekolah untuk membantu sekolah; (b) dukungan ide, tenaga, dan fasilitas yang memadai; (c) terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik; (d) latar belakang pendidikan anggota komite sekolah; dan selama ini uapaya sekolah dalam memberdayakan komite sekolah hanya sebatas diskusi yang sifatnya insidental.Kata kunci: pemberdayaan, komite sekolah, mutu pendidikan.

Page 1 of 20 | Total Record : 198