cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Majalah Kesehatan FKUB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public License.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2015)" : 6 Documents clear
Peran Elektro-Akupuntur terhadap Perbedaan Kadar IL-2 pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Diinduksi DMBA Rahmah, Aliyah Adek; Agoes, Achdiat; Yuliatun, Laily
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.897 KB)

Abstract

Kanker payudara adalah salah satu tumor yang bersifat ganas dan penyebab kematian utama pada wanita. Pada penderita kanker payudara, terjadi penurunan kadar interleukin-2 (IL-2) yang berfungsi sebagai antikanker. Terapi elektro-akupuntur (EA) adalah salah satu terapi komplementer yang dapat meningkatkan kadar interleukin-2 pada tubuh.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran elektro-akupuntur terhadap perbedaan kadar interleukin-2 pada tikus yang diinduksi DMBA. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental in vivo, dengan sampel tikus Wistar berjumlah 25 ekor. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu (i) kontrol negatif (normal), (ii) kontrol positif (DMBA), (iii) perlakuan I (DMBA dan terapi EA selama 3 hari); (iv) perlakuan II (DMBA dan terapi EA selama 5 hari); (v) perlakuan III (DMBA dan terapi EA selama 10 hari). Kadar IL-2 diukur menggunakan metode ELISA sandwich dan datanya dianalisis dengan one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar IL-2 terendah terdapat pada tikus kontrol positif dan rata-rata kadar IL-2 tertinggi pada tikus perlakuan EA 10 hari. Analisis statistik uji LSD  menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna diantara kelompok perlakuan terhadap rata-rata kadar IL-2 (p = 0.000). Kesimpulan yang diperoleh yaitu terapi elektro-akupuntur dapat meningkatkan kadar IL-2 pada tikus yang diinduksi DMBA. Kata kunci : DMBA, Interleukin-2, Kanker Payudara, Terapi elektro-akupuntur.
Perbandingan Karakteristik Fisik dan Daya Adhesi Tablet Vaginal Metronidazol Menggunakan Glidan Talc-Colloidal Sillicon Dioxide dengan Colloidal Sillicon Dioxide Hadi, Moch Rijal; Puspita, Oktavia Eka; Danimayostu, Adeltrudis Adelsa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.234 KB)

Abstract

Tablet vaginal adalah tablet yang dirancang untuk administrasi vagina dalam pengobatan infeksi lokal, penyerapan sistemik, dan penyerapan ke dalam jaringan vagina. Jumlah pengisi memiliki konsentrasi terbesar dibandingkan jumlah eksipien yang lain, sehinggga pengisi memiliki peran penting dalam membentuk karakteristik tablet yang bagus serta diharapkan mampu melepaskan zat aktif dengan baik. Sebagai bahan pengisi, starch 1500 memiliki sifat kompresibilitas yang sangat baik sehingga cocok digunakan sebagai metode kempa langsung, tetapi starch 1500 memiliki sifat alir yang tidak bagus yang  berpengaruh pada proses pencetakan tablet, sehingga untuk memperbaiki sifat alir dari starch 1500 dibutuhkan penambahan glidan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan glidan talc-colloidal sillicon dioxide dengan colloidal sillicon dioxide dalam memperbaiki sifat alir sehingga menghasilkan karakteristik fisik dan daya adhesi yang baik serta optimum pada tablet vaginal metronidazole. Hasil uji menunjukkan bahwa formula 2 (F2) yaitu glidan colloidal sillicon dioxide memberikan karakteristik fisik yang lebih bagus meliputi kekerasan, kerapuhan, disintegrasi, keseragaman bobot, dan keseragaman kandungan daripada formula 1 (F1) yaitu glidan talk. Untuk uji disolusi dari kedua formula tidak memenuhi spesifikasi karena hasilnya dibawah 85 %. Daya adhesi F2 juga lebih kuat yaitu mampu menahan pemberat hingga 5,16 kg sedangkan F1 hanya mampu menahan pemberat hingga 4,33 kg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa F2 memiliki karakteristik fisik dan daya adhesi tablet yang lebih baik dibandingkan dengan F1. Kata kunci: Colloidal sillicon dioxide, Daya adhesi tablet vaginal, Karakteristik fisik, Talc.
Uji Perbandingan Potensi Penambahan Ragi Tape dan Ragi Roti pada Larutan Gula sebagai Atraktan Nyamuk Aedes sp. W.P, I.G.A Ngurah; Sudjari, Sudjari; Aurora, Habiba
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.452 KB)

Abstract

Atraktan merupakan media dan bahan yang dapat menarik nyamuk dan menjadi salah satu bentuk pengendalian nyamuk. Bahan tersebut dapat menarik nyamuk apabila menghasilkan CO2 misalnya larutan gula dan ragi. Reaksi fermentasi larutan gula dan ragi menghasilkan CO2 yang merupakan bahan penarik nyamuk melalui reseptornya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ragi pada larutan gula sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. dan menentukan jenis ragi yang memiliki potensi paling besar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Rancangan eksperimental yang digunakan adalah post test control group design dengan subjek terbagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompoknya ada 15 nyamuk. Kelompok 1 diberikan larutan gula 20 % sebagai pembanding, kelompok 2 diberikan aquades sebagai kontrol negatif,  kelompok 3 diberikan larutan gula 20 % + ragi tape, dan kelompok 4 diberikan larutan gula 20 % + ragi roti. Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kontrol dan perlakuan (ANOVA, p < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa larutan gula 20 % + ragi roti memiliki pengaruh paling besar sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Kata kunci: Aedes sp, Atraktan, Larutan gula, Ragi tape, Ragi roti.
Perbandingan Efektivitas Kitosan (2-Acetamido-2-Deoxy-D-Glucopyranose) dan Nano Kitosan terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis secara In Vitro Mardy, Debrina Candra; Sudjari, Sudjari; Rahayu, Siwipeni Imawanti
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.438 KB)

Abstract

Enterococcus faecalis merupakan bakteri penyebab vaginitis aerobik pada wanita. Saat ini resistensi bakteri Enterococcus faecalis terhadap antimikroba sering dilaporkan sebagai permasalahan yang harus diperhatikan di seluruh dunia. Kitosan merupakan salah satu alternatif bahan terapi. Dalam bidang  nanoteknologi,  kitosan dapat diolah menjadi nano kitosan yang mempunyai daya absorbsi yang tinggi jika dibandingkan dengan kitosan biasa. Penelitian ini bertujuan untukmembuktikan dan membandingkan efektivitas kitosan dan nano kitosan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro.Penelitian ini adalah true experimental post test only design dengan metode difusi sumur. Kitosan dan nano kitosan dilarutkan menggunakan asam asetat. Konsentrasi kitosan dan nano kitosan yang digunakan adalah 1 %; 0,5 %; 0,25 %; 0,125 %, dan 0,0625 %.  Data hasil penelitian dianalisis dengan uji one way ANOVA, uji korelasi dan regresi dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05). Dari hasil penelitian didapatkan kadar kitosan pada konsentrasi 1%; 0,5 %; 0,25 %; 0,125 %, dan 0,0625 % menghasilkan zona hambat sebesar 36,68 mm, 31,18 mm, 30,56 mm, 26,50 mm, dan 19,81 mm. Sementara  kadar nano kitosan dengan konsentrasi 1 %; 0,5 %; 0,25 %; 0,125 %, dan 0,0625 % menghasilkan zona hambat sebesar 35,52 mm, 31,18 mm, 29,94 mm, 25,75 mm, dan 22.23 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah kitosan dan nano kitosan mempunyai efektivitas sebagai antimikroba terhadap bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro dan tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna pada nano kitosan dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis jika dibandingkan dengan kitosan. Kata kunci : Enterococcus faecalis, Kitosan, Nano kitosan, Vaginitis aerobik.
Efek Supresi Curcumin pada Organogenesis dan Morfogenesis Embrio Ayam Umur 48 Jam Kusumaningrum, Estiani; Rahayu, Indriati Dwi; Puryatni, Anik
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.979 KB)

Abstract

Perkembangan embrio diiringi dengan peningkatan nutrisi, oksigenasi serta pembuangan zat sisa metabolisme sel. Peningkatan tersebut merangsang sel-sel mesenkimal  untuk menginduksi sel endotel menjadi jaringan pembuluh darah, proses ini disebut vaskulo-angiogenesis. Sistem vaskuler yang terbentuk sempurna akan memfasilitasi proses organogenesis dan morfogenesis embrio berjalan tanpa ada gangguan. Adanya gangguan dapat menyebabkan defek kongenital. Kurkumin sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan obat–obatan di berbagai lapisan masyarakat. Walau sudah menjadi konsumsi harian, penelitian mengenai keamanan kurkumin terhadap embrio masih terbatas dan belum menjelaskan pengaruhnya terhadap kondisi fetal. Penelitian ini mengamati pengaruh kurkumin pada proses vaskulo-angiogenesis yang berpengaruh pada proses organogenesis secara in ovo pada embrio ayam. Konsentrasi kurkumin yang digunakan adalah 12,5 µM, 25 µM dan 50 µM. Kurkumin diinjeksikan pada telur ayam berusia kurang dari 1 hari dan kemudian diinkubasi selama 48 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurkumin dapat menghambat organogenesis pada embrio ayam dengan hasil uji ANOVA yang bermakna (p < 0,05). Pada sirkulasi yolk sac, berdasarkan uji Chi square diketahui hasilnya signifikan ( p < 0,05). Kurkumin juga berpengaruh dalam retardasi proses flexi cranial, pada perkembangan sistem optikus dan penutupan neuropore anterior berdasarkan umur embrio ayam dengan hasil uji Chi square yang bermakna (p < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kurkumin dapat menghambat proses perkembangan vaskulo-angiogenesis sehingga menyebabkan hambatan pada proses organogenesis embrio. Kata Kunci : Curcumin, Embrio, in ovo, Organogenesis,Vaskulogenesis.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Melati (Jasminum sambac L. Ait) secara Topikal terhadap Peningkatan Kontraksi Luka Bakar Derajat II A pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Wibawani, Larasati; Wahyuni, Endang Sri; Utami, Yulian Wiji
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.821 KB)

Abstract

Setiap tahun sekitar 2,5 juta kasus luka bakar terjadi di Indonesia dan kejadian luka bakar derajat II A banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penanganan luka bakar dengan penggunaan dressing atau obat topikal masih mempunyai harga yang relatif mahal. Daun melati memiliki kandungan saponin, tanin, dan flavonoid yang membantu proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun melati terhadap peningkatan kontraksi luka bakar derajat II A pada tikus putih galur Wistar. Penelitian ini menggunakan design true-experiment dengan metode post test only control group design. Ada 5 kelompok penelitian yaitu 2 kelompok kontrol menggunakan NS 0,9 %, SSD 1 % dan 3 kelompok perlakuan menggunakan ekstrak daun melati 15 %, 30 %, dan 45 %.  Variabel penelitian ini adalah peningkatan kontraksi luka bakar derajat II A yang dihitung pada hari ke-15 dari perawatan luka. Uji one way ANOVA menunjukan ada perbedaan yang signifikan pada  peningkatan kontraksi luka antara NS 0,9 %, SSD 1 %, ekstrak daun melati 15 %, 30 %, dan 45 %  dengan nilai p (0,023) &lt; α (0,05). Hasil uji post hoc menunjukan perbedaan yang signifikan antara NS 0,9 % dengan ekstrak daun melati 45 % dengan nilai p (0,036) &lt; α (0,05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga dosis ekstrak daun melati. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun melati 45 % mampu meningkatkan kontraksi pada luka yang lebih optimal dibandingkan NS 0,9 %, SSD 1 %, ekstrak daun melati 15 % dan 30 %. Kata kunci: Ekstrak daun melati konsentrasi 15 %, 30 %, dan 45 %, Kontraksi luka, Luka bakar derajat II A, NS 0,9 %, SSD 1 %.

Page 1 of 1 | Total Record : 6