cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2011)" : 20 Documents clear
Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap menggunakan alat tangkap gill net dan purse seine di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.1-13

Abstract

Kecamatan Leihitu memiliki letak geografis yang menunjukan bahwa daerah tersebut dengan wilayah lautnya yang dominan memiliki potensi perikanan yang besar.  Purse seine dan gill net merupakan jenis alat tangkap yang lebih dominan di gunakan oleh nelayan pada daerah tersebut.  Apabila dilihat dari ketersediaan jumlah stok ikan di daerah tersebut maka perlu di lakukan pemanfaatan yang lebih optimal dengan meningkatkan jumlah unit alat tangkap pada daerah tersebut oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk  menentukan unit penangkapan ikan yang layak dikembangkan berdasarkan penilaian analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomis di wilayah Kecamatan Leihitu. Metode skoring dapat digunakan untuk penilaian kriteria yang mempunyai satuan berbeda.  Skoring diberikan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.  Untuk menilai suatu kriteria atau aspek digunakan nilai tukar, sehingga nilai tukar mempunyai standar yang sama.  Unit usaha yang memperoleh nilai skor tertinggi lebih baik daripada yang lain, demikian pula sebaliknya.  Hasil analisis aspek biologi, teknis, ekonomis dan sosial terhadap kedua unit penangkapan ikan di Kec. Leihitu, maka pengembangan unit penangkapan ikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan nelayan serta efektif untuk dioperasikan adalah purse seine.  Sedangkan untuk pengembangan unit penangkapan yang bertujuan agar mudah dijangkau dan diterima masyarakat nelayan tanpa mengabaikan faktor pemeliharaan dan peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan adalah gillnet.
Uji tingkat kesukaan nugget ikan madidihang (Thunnus albacares) dengan bahan pengisi yang berbeda Ahmad Thalib
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.58-64

Abstract

Nugget ikan merupakan salah satu produk  diversifikasi berbahan baku daging  ikan yang digiling dengan penambahan bumbu-bumbu dan dicetak, kemudian di lumuri dengan pelapis (coating dan breading) yang dilanjutkan dengan penggorengan. Pada dasarnya Nugget ikan sama dengan Nugget ayam hanya saja perbedaan terletak pada bahan baku yang digunakan. Nugget hasil olahan cita rasa yang enak, aman dan memenuhi kebutuhan zat gizi, sehingga penting untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui perubahan mutu Nugget yang terjadi selama proses pengolahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik terhadap mutu organoleptik Nugget ikan tuna madidihang. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) tahapan yaitu tahap persiapan sampel, tahap pengolahan, dan tahap uji organoleptik. Dari hasil penelitian uji tingkat kesukaan terhadap Nugget ikan madidihang dengan bahan pengisi tepung yang berbeda pada konsentrasi yang sama (30%) memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter uji organoleptik yaitu yang terbaik adalah pada perlakuan tepung terigu dengan nilai rata-rata penampakan ; 8,12, bau ; 8,04, rasa ; 7,90 dan tekstur ; 7,56.
Isolasi bakteri yang terdapat pada kulit udang Ahmad Thalib
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.14-22

Abstract

Kitosan merupakan limbah dari bagian-bagian tubuh udang yang tidak dimanfaatkan  dan dibuang pada proses pengolahan yang terdiri dari, kepala, jengger atau genjer, kulit, ekor atau kotoran yang dibuang. kitosan adalah senyawa organik turunan chitin, berasal dari biomaterial chitin yang dewasa ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain: pengawet biji-bijian terhadap berbagai hama, membersihkan dan menjernihkan air,  sebagai memberan atau kapsul pelindung obat, immobilisasi enzim-sel-bakteri, bahan kosmetik, dan sebagai makanan penjaga kesehatan (bukan obat).  Kitosanase diproduksi oleh berbagai macam organisme, seperti actinomycetes, fungi, tumbuhan dan bakteri. Di antara semua organisme penghasil enzim kitosanase, bakteri mendapat perhatian khusus karena peranan bakteri yang cukup penting dalam ekosistem. Penggunaan bakteri telah banyak dilakukan dalam penelitian untuk menjelaskan mekanisme hidrolisis kitosan menjadi oligomernya secara biokimia maupun molekular.
Pengaruh auksin terhadap induksi virus pada gugur daun tanaman cabai Amalan Tomia
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.65-68

Abstract

Zat pengatur tumbuh yang terpenting adalah auxin, gibberellin,  dan sitokinin, tetapi bahan lain seperti ethylene dan inhibitor (penghambat) pertumbuhan, berperan penting dalam mengatur siklus hidup suatu tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh auksin terhadap  perkembangan gejala virus pada tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Departemen Hama dan Penyakit Institut Pertanian Bogor. Berdasar Hasil uji Duncan (5%) terlihat  konsentrasi IAA 50 ppm dan 100 ppm dapat menekan terjadinya gugur daun yang disebabkan oleh virus (TMV) jadi semakin besar konsentrasi Auksin yang di induksi pada taman Cabai maka semakin meningkat pula ketahanan tanaman cabai terhadap inveksi Tomoto Mosaic Virus (TMV)
Agroekosistem pertanaman jagung di Desa Sasa Provinsi Maluku Utara Lidya M. Ivakdalam
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.23-29

Abstract

Peningkatan produksi jagung dipengaruhi oleh beberapa kendala salah satunya adalah kendala abiotik dan biotik. Kendala abiotik disebabkan oleh rendahnya ketersediaan hara di tanah, sementara kendala biotik meliputi gangguan yang disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Masalah OPT (hama dan penyakit) inilah yang membuat petani selalu kesulitan dan memilih mengunakan pestisida sebagai jalan keluarnya. Sementara dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia selalu muncul terutama karena penggunaan yang tidak bijaksana. Akibatnya terjadi resistensi, resurjensi, terbunuhnya musuh alami dan menimbulkan pencemaran lingkungan, karena kadar residu pestisida kimia dapat meningkat dan membunuh organisme yang ada pada rantai makanan Untung (2006). Penelitian ini bertujuan mempelajari kelimpahan Artropoda pada agroekosistem jagung dan pengelompokkan berdasarkan perannya. Penelitian berlangsung pada November 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman Artropoda pada agroekosistem jagung ditemukan lima kelompok Artropoda yaitu hama, predator, parasitoid, serangga netral, dan dekomposer.  Kelompok hama memiliki kelimpahan lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya, dengan pola sebaran hama H. armigera dan O. furnacalis bersifat acak, dan R. maidis bersifat mengelompok.
Profil pengrajin dan kontribusi dari usaha rumah tangga pengolahan gula aren (Studi kasus pada usaha rumah tangga gula aren di Desa Tuhaha Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah) Johanna Martha Luhukay
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.74-81

Abstract

Penelitian ini dilakukan di desa Tuhaha Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) profil pengrajin usaha rumah tangga gula aren di desa Tuhaha; 2) kontribusi dari usaha pengolahan gula aren pada pendapatan rumah tangga.3) peranan usaha rumah tangga pengolahan gula aren dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel secara sensus terhadap semua pengrajin gula aren yaitu 40 pengrajin. Untuk melihat profil pengrajin usaha rumah tangga pengolahan gula aren digunakan analisis kualitatif, kontribusi usaha rumah tangga gula aren terhadap pendapatan rumah tangga digunakan analisis kuantitatif, tingkat kesejahteraan rumah tangga digunakan analisis kualitati dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pengrajin usaha rumah tangga pengolahan gula aren di Desa Tuhaha, berdasarkan komposisi umur termasuk dalam umur yang produktif dengan tingkat pendidikan yang rendah (SD) tetapi dari segi pengalaman usaha mereka termasuk dalam kategori yang berpengalaman dengan lama usaha rata-rata 18 tahun. Rata-rata ketrampilan pengrajin usaha rumah tangga pengolahan gula aren berasal dari belajar sendiri. Jumlah anggota keluarga juga merupakan salah satu alasan untuk menambah penghasilan pada usaha rumah tangga pengolahan gula aren. Kontribusi pendapatan usaha rumah tangga gula aren terhadap pendapatan total rumah tangga sebesar 80,02 persen.  Usaha rumah tangga pengolahan gula aren mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga di atas  garis kemiskinan, berdasarkan kriteria Sayogyo maka pengrajin di desa Tuhaha tidak miskin,sedangkan berdasarkan nilai GSR pengrajin usaha rumah tangga gula aren lebih sejahtera karena nilai GSR lebih kecil dari satu. 
Komposisi jenis dan struktur komunitas ikan padang lamun di perairan Pantai Lateri Teluk Ambon Dalam Husain Latuconsina
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.30-36

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 di perairan pantai Lateri Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD), yang bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan struktur komunitas ikan pada ekosistem padang lamun. Dalam penelitian ini terkoleksi sebanyak 288 individu dari 31 jenis dan 19 famili. Kenyataan ini menunjukkan bahwa ekosistem padang lamun TAD memiliki potensi sumberdaya hayati ikan yang tinggi. Dengan komposisi jenis tertinggi dari jenis Syngnathoides biaculeatus yang dikenal sebagai ikan penetap atau ikan khas padang lamun. Nilai Indeks Dominansi 0,11 dan Indeks Keanekaragaman dengan kriteria sedang yaitu 2,59 serta Indeks Keseragaman 0,76 menunjukkan bahwa secara ekologi tidak terdapat spesies yang mendominasi dan struktur komunitas dalam kondisi stabil. Sehingga diperlukan upaya pengelolaan dan konservasi untuk mempertahankan kestabilan komunitas ikan beserta peranan ekologi ekosistem padang lamun sebagai tempat mencari makan, memijah, dan pembesaran bagi komunitas ikan.
Karakteristik habitat kepiting bakau (Scylla spp) di perairan pantai Desa Todowongi Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat Rugaya Serosero
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.69-73

Abstract

Penelitian yang dilakukan di perairan pantai Desa Todowongi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat kepiting bakau dengan menentukan tekstur substrat dan mengetahui kualitas perairan yang menjadi habitat kepiting bakau serta makanan alami khususnya makrozoobentos di daerah hutan mangrove Desa Todowongi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur substrat adalah lempung berlumpur. Parameter lingkungan seperti suhu, salinitas dan pH air berada pada kondisi yang layak bagi kehidupan kepiting bakau. Makanan alami khususnya makrozoobentos yang ditemukan terdiri atas 10 jenis dengan kepadatan tertinggi pada jenis Turricula javana dan Tereblaria palustris (2,467 ind/m2)), keanekaragamannya tergolong rendah dan tidak ada jenis yang mendominasi.
Komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan prima tani di Kecamatan Kakap Kabupaten Pontianak Risyart A. Far Far
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.37-41

Abstract

Mengatasi permasalahan lambannya penyampaian informasi dan rendahnya tingkat adopsi inovasi teknologi yang dihasilkan oleh  Badan Litbang Pertanian,maka tahun 2005 dilaksanakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani). Suatu  model atau konsep baru diseminasi teknologi untuk mempercepat penyampaian informasi, bahan dasar inovasi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian.  Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Pontianak dengan karakteristik lokasi sebagai lahan rawa/pasang surut merupakan salah satu desa yang ditetapkan sebagai lokasi Prima Tani.  Lahan pasang surut ini diusahakan secara intensif oleh masyarakat, namun produksinya masih terbatas disebabkan kondisi lahannya kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui Prima Tani. Proses mengenali, merencanakan dan melaksanakan model usahatani dalam Prima Tani menggunakan proses komunikasi yang partisipatif karena melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.  Penelitian ini bertujuan untuk: a) Mengetahui komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan  Prima Tani  di Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap, b) Menganalisis hubungan antara karakteristik individu petani dengan komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan Prima Tani di Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap. Penelitian ini dirancang sebagai survey yang bersifat deskriptif korelasional dan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2008.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi Partisipatif dalam pelaksanaan Prima Tani terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap petani terhadap model usahatani terpadu dalam pelaksanaan Prima Tani.  Karakteristik individu petani mempunyai hubungan nyata dengan komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan Prima Tani untuk beberapa peubah antara lain: Motivasi berhubungan nyata dengan penumbuhan ide. Tingkat Pendapatan petani berhubungan nyata dengan perencanaan program, berhubungan sangat nyata dengan pelaksanaan program dan berhubungan nyata dengan penilaian program.
Analisis penawaran kakao Indonesia Yonete Maya Tupamahu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.48-57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penawaran kakao Indonesia, yakni: areal tanaman menghasilkan dan produktivitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder time series dari tahun 1986-2006. Sebelum analisis, data time series diuji apakah stasioner dengan uji akar unit (unit root) atau DF-Test untuk menghindari spurious regression. Hasil DF-test menunjukkan bahwa data stasioner pada tingkat level dan intercept. Spesifikasi model terdapat 2 persamaan struktural (areal tanaman menghasilkan dan produktivitas) dan 1 persamaan identitas (produksi). Selanjutnya identifikasi mengikuti syarat keharusan (order condition), disimpulkan semua persamaan over identified, maka pendugaan parameternya menggunakan 2 SLS (Two Stage Least Square). Pendugaan parameter dalam keseluruhan persamaan yang telah dispesifikasi diolah dengan software Eviews 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Areal tanaman menghasilkan kakao dipengaruhi oleh harga kakao Indonesia pada tahun ke-t, harga kelapa pada tahun ke-t, tingkat bunga pada 1 tahun sebelumnya, upah tenaga kerja perkebunan pada tahun ke-t, dan harga pupuk pada tahun ke-t. Dan (2) Produktivitas kakao Indonesia dipengaruhi oleh harga kakao Indonesia pada tahun ke-t, harga pupuk pada 1 tahun sebelumnya, teknologi pada tahun ke-t, dan produktivitas pada 1 tahun sebelumnya. Berdasarkan  kesimpulan  yang  diperoleh,  maka  disarankan perlunya upaya peningkatan harga kakao ditingkat petani melalui fermentasi biji kakao, dan pemberian insentif bagi petani, sehingga dapat mendorongnya untuk meningkatkan areal tanaman menghasilkan terlebih produktivitas. Serta perlunya dukungan pemerintah yang berkaitan dengan perkreditan  agar petani mampu membiayai usahanya meliputi pemakaian pupuk, tenaga kerja, serta teknologi; sehingga petani tidak beralih pada komoditi yang lain.

Page 1 of 2 | Total Record : 20