cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 726 Documents
Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup berbasis ekonomi sumberdaya di Propinsi Maluku Utara Arman Drakel
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.1.90-100

Abstract

Tujuan penulisan ini  adalah untuk menelaah dampak kebijakan pengelolaan ekonomi  lingkungan  di  Maluku  Utara,  serta  untuk  mengkaji  perspektif pemanfaatan  ekonomi  sumberdaya    dengan  sumberdaya  alam,  Dari  kedua aspek ini dianalisa dan dikaji keterkaitan permasalahan yang berhubungan dengan     dampak          dari     pengelolaan     lingkungan     yang     didalam pemanfaatannya  mengandung  ekonomi  sumberdaya  dengan  sumberdaya alam.  Permasalahan  kebijakan  pemerintah  dalam  memanfaatkan  ekonomi sumberdaya  mempengaruhu  kualitas  lingkungan,  karena  semakin  besar potensi  ekonomi  sumberdaya  dan  sumberdaya  yang  dieksplotasi,  semakin besar  pula  dampak    yang  diterima  dilingkungan  yang  mempengaruhi kualitas   hidup   manusia.   Pemanfaatan   ekonomi   sumberdaya   dengan sumberdaya  alam  mengandung  dampak  positif  maupun  negatif,  karena keduanya  berorentasi  kepada  profit  dari  pengelolaan  barang  dan  jasa ekonomi   lingkungan.   Aktifitas   manusia   yang   memanfaatkan   ekonomi sumberdaya dengan mengurasnya potensi sumberdaya alam,  beriimplikasi menurunnya kualitas   lingkungan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Untuk memulihkan kembali lingkungan sesuai dengan daya dukung dan  daya  tampung,  profit  pemanfaatan  potensi  ekonomi  sumberdaya  dan potensi sumberdaya alam dikembalikan kepada biaya jasa lingkungan untuk peletariannya,  sehingga  daya  dukung  dan  daya  tampung  dapat  pulih kembali.
Pendugaan stok ikan kerapu (grouper) di perairan Selat Makassar Sulawesi Selatan periode tahun 1999-2007 Rochmady Rochmady; Susiana Susiana
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.488 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.2.60-67

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat potensi maksimum lestari (MSY) ikan kerapu di perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan, meliputi data produksi dan jumlah trip alat tangkap yang digunakan mulai tahun 1998-2007.  Data hasil tangkapan ikan menurut jenis alat tangkap dan jenis ikan dilakukan standarisasi alat tangkap melalui pendekatan fishing power index (FPI) terhadap seluruh jenis alat tangkap.  Selanjutnya dilakukan estimasi potensi lestari (MSY) menggunakan model Schaefer (1954) dan Fox (1970). Hasil penelitian menunjukkan penangkapan ikan kerapu di perairan Sulawesi Selatan menggunakan alat tangkap berupa payang, dogol, pukat pantai, pukat cincin, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, trammel net, bagan perahu, bagan tancap, rawai tetap, pancing yang lain, sero, bubu dan perangkap yang lainnya. Dengan model Schaefer (1954) diketahui upaya tangkap maksimum (Fopt) sebesar 17,1984.6149 trip per tahun, hasil tangkapan maksimum lestari (MSY) sebesar 85,992.30745 ton per tahun. Tingkat pemanfaatan pada tahun 2007 sebesar 583.5 ton dengan tingkat upaya penangkapan sebesar 73,355  trip. Model Fox (1970) diketahui upaya tangkap maksimum lestari (Fopt) sebesar 124,984 trip per tahun, hasil tangkapan maksimum lestari (MSY) sebesar 1,551.927677 ton per tahun. Berdasarkan kedua model estimasi tersebut diketahui setiap penambahan satu satuan unit upaya penangkapan (trip) akan berdampak pada pengurangan nilai hasil produksi ikan kerapu.
Analisis perbandingan pendapatan petani pala basah dan kering di Desa Paniti Halmahera Tengah Hamka Hamka
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.1.36-41

Abstract

Penelitian ini bertujuan Menganalisis besar perbandingan pendapatan antara petani pala basah dan pendapatan petani pala kering. Lokasi penelitian di Desa Paniti, Kecamatan Patani, Kabupaten Halmahera Tengah, pada bulan September-Okbtober 2014. Sampel sebanyak 54 responden dipilih dengan metode sampling jenuh. Analisis data digunakan metode analisis uji t dengan software SPSS 16. Hasil penelitian menujukkan Hasil uji t, menunjukkan t hitung sebesar (9.339) sedangkan t tabel (0,305). Dengan demikian berdasarkan hipotesis t hitung > t tabel, yang berarti hipotesis (H0) di terima dan H1 di tolak. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan petani pala basah terhadap pendapatan petani pala kering
Kajian marjin pemasaran kopra di Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan Arman Drakel
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.1.45-52

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya margin yang diperoleh setiap  lembaga  pemasaran  dan  efesiensi  pemasaran  pada  setiap  saluran pemasaran  serta  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  besar  kecilnya  marjin pemasaran di dalam proses pemasaran kelapa biji, kopra dan minyak kelapa di Kecamatan Oba. Penelitian ini untuk melihat populasi  petani kelapa dan pedagang yang terlibat dalam rantai pemasaran  kopra di Kecamatan Oba Kota  Tidore  Kepulauan.  Penarikan  sampel  dilakukan  secara  Purposive sampling  yaitu  sebagai  subyek  dari  populasi  guna  dijadikan  responden sebanyak 20 orang petani kelapa di empat (4) desa, Kecamatan Oba yaitu Desa Gita, Desa Toseho, Desa Payahe dan Desa Kusu Sinopa yaitu 4 orang pengumpul    kelapa  dan  6  orang  pedagang  kopra.  Semua  sampel  di  atas terlibat dalam rantai pemasaran dan dianggap mewakili populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dalam proses pemasaran  kopra di Kecamatan  Oba,  marjin  terbesar  diperoleh  yaitu  pedagang  pengecer  dan pedagang  pengumpul  ke  Kabupaten.  (2)  Saluran  pemasaran  yang  efisien dalam  proses  pemasaran  kopra  di  Kecamatan  Oba  adalah  pemasaran  II, yang  masing-masing  memperoleh  presentase  yang  lebih  rendah  dibanding presentase pada saluran pemasaran I, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi besar  kecilnya  marjin  pemasaran  kopra  adalah  biaya  pemasaran  dan keuntungan  pemasaran,  sebab  nilai  t-hitung  kedua  variabel  tersebut  lebih besar dibanding t-tabel.
Hubungan panjang bobot dan faktor kondisi kerang lumpur Anodontia edentula, Linnaeus 1758 di pulau Tobea Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.68 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.5.1.1-8

Abstract

Penelitian dilakukan di Pulau Tobea dengan tujuan untuk menganalisis hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi kerang lumpur. Data dianalisis untuk mengetahui hubungan panjang-bobot kerang lumpur dianalisis dengan menggunakan persamaan hubungan kuasa (power regresion) (Ricker, 1975) dan uji-T sedangkan faktor kondisi dengan menggunakan Metode Condisional Factor (CF) (King, 1995). Hasil analisis hubungan panjang-bobot kerang lumpur jantan digambarkan melalui persamaan W=0,0001.L3,366, dengan nilai korelasi (r=0,8559). Hasil uji-t koefisien b>3, dengan harga t=5,4053, diperkuat dengan hasil uji sigF=0,00<0,05, berarti bahwa antara laju pertumbuhan panjang dan bobot total kerang lumpur jantan tidak seimbang, yang bersifat alometrik positif atau alometrik mayor. Untuk kerang lumpur betina digambarkan melalui persamaan W=0,0001.L 3,381, dengan nilai korelasi (r=0,8865). Hasil uji-t koefisien b>3, dengan harga t=7,0811, diperkuat dengan hasil uji sig F=0,00<0,05 hal ini bahwa antara laju pertumbuhan panjang dan berat total kerang lumpur betina tidak seimbang, yang bersifat alometrik positif atau alometrik mayor. Hasil analisis condisional faktor (CF) kerang lumpur jantan, rata-rata sebesar 1,0319 (kisaran 0,4025-1,6613), kerang lumpur betina rata-rata sebesar 1,0203 (kisaran 0,4780-1,5625).  Hal ini menunjukkan bahwa faktor kondisi antara jantan dan betina rata-rata sebesar 1 yang berarti bahwa berat rata-rata kerang contoh lebih besar dibanding dengan berat rata-rata prediksi. Hal ini diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang cukup baik dalam mendukung pertumbuhan kerang lumpur.
Analisis karakteristik metereologi dan morfologis DAS Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah Edi Said Ningkeula
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.81-91

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis karakteristik (a) karakteristik meteorologi DAS, (b) karakteristik morfologi DAS, yang diperlakukan dalam rangka pengembangan sumberdaya alam secara optimal. Penelitian dilakukan di DAS Wai Samal, Kabupaten Maluku Tengah. Secara geografis DAS Wae Samal terletak pada 254'15" - 310'10" Lintang Selatan dan 12940'00" - 12054'50" Bujur Timur. Penelitian telah dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2014. Secara umum metoda yang digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik DAS Wai Samal Desa Samal Kabupaten Maluku Tengah meliputi: metoda Survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian Analisis Karakteristik Meteorologi dan Morfologi DAS Wai Samal, menunjukkan Karakteristik Meteorologi DAS Wai Samal berupa Curah Hujan yang tinggi dan Intensitas hujan yang sangat rendah. Karakteristik Morfologi  berupa daerah perbukitan dengan formasi geologi Trjk memiliki penyebaran terluas, didominasi tanah Typic Dystrudept dan perwilayahannya didominasi wilayah hulu. Topografi berbentuk cekung dan lahan menghadap Nort-East.
Hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih (Decapterus macrosoma Bleeker, 1851) di Perairan Pantai Selatan Pulau Haruku, Maluku Tengah Madehusen Sangadji
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.24-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih Decapterus macrosoma diperairan pantai Selatan Pulau Haruku. Pengambilan contoh ikan dilakukan sebanyak lima kali dengan jarak waktu dua minggu sekali pada bulan Mei-Juli 2016. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan nelayan mini purse seine yang didaratkan di Desa Oma. Analisis contoh dilakukan di Laboratorium Iktiologi, Universitas Darussalam Ambon. Jumlah ikan yang diperoleh sebanyak 669 ekor, terdiri atas 366 ekor ikan jantan dan 303 ekor ikan betina. Kisaran panjang total tubuh ikan jantan adalah 125-321 mm, dan ikan betina adalah 145-320 mm. Kisaran bobot tubuh adalah 15,083-301,719 g untuk jantan dan 24,665-294,363 g untuk betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik ikan jantan maupun ikan betina memilki tipe pertumbuhan Hiperalometrik atau alometrik positif, artinya pertambahan bobot tubuh ikan lebih cepat daripada pertambahan panjang tubuh. Nilai faktor kondisi ikan jantan relatif lebih besar bila dibandingkan dengan faktor kondisi ikan betina pada setiap kisaran panjang tubuh.
Hubungan antara ikan Chaetodontidae dengan bentuk pertumbuhan karang Titaheluw, Syahnul Sardi; Kamal, M Mukhlis; Ernawati, Yunizar
AGRIKAN Jurnal Agribisnis dan Perikanan Vol 8, No 1 (2015): AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/agrikan.8.1.87-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan antara ikan Chaetodontidae dengan persentase tutupan karang hidup di perairan sidodadi dan pulau tegal provinsi lampung. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 di 6 stasiun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sensus visual dan line intercept transect (transek garis) yang ditempatkan sejajar dengan garis pantai. Selama penelitian dijumpai sebanyak 115 jenis ikan Chaetodontidae, mewakili 2 genera; yakni Chaetdon (91 jenis), dan Chelmon (24 jenis). Naik turunnya indeks keanekaragaman, keragaman dan dominansi dapt menjadi indikator kualitas terumbu karang. Keanekaragaman (H’) berkisar antara 0.28-1.38 dan persentase tutupan karang hidup antara 47,94% sampai 67,14%. Korelasi antara persentase karang hidup dengan ikan Chaetodontidae bersifat positif, dimana koefisien determinan (R) setiap spesies lebih dari 80 %. Keanekaragaman jenis rendah yang diikuti oleh dominansi individu dari satu jenis Chaetodontidae mencerminkan adanya kerusakan atau degradasi terumbu karang. Analisis makanan menunjukkan kesukaan ikan Chaetodontidae terhadap karang hidup sangat tinggi, dari semua spesies yang dianalisis kehadiran zooxanthelae sangat tinggi  dibandingkan  dengan dengan plankton, detritus dan alga. Hal ini menunjukkan bahwa ikan Chaetodontidae sangat tergantung pada karang hidup sebagai makanan utamanya. C. trifasialis merupakan spesies yang paling baik digunakan sebagai spesies indikator untuk menggambarkan kondisi terumbu karang dibandingkan dengan 3 spesies lainnya.
Pengaruh bobot bibit berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) strain coklat metode long line menggunakan rumpon ganda Rochmady Rochmady; Sulaeman Sulaeman; La Saluddin
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.1-7

Abstract

Pengetahuan tentang budidaya rumput laut terkait upaya mendapatkan hasil produksi yang besar diduga terkait erat dengan penggunaan bobot awal bibit. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh bobot awal bibit yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut K. alvarezii strain coklat metode long line menggunakan rumpun ganda. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2014. Perlakuan penelitian terdiri atas bobot awal bibit sebesar 50±0,05g, 75±0,05g, dan 100±0,05g. Pengamatan bobot rumput laut dilakukan dengan interval waktu 9 hari sekali pengamatan, selama 45 hari pemeliharaan. Desain penelitian menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diuji Pertumbuhan Mutlak (PM) dan Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS). Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil analisis menunjukkan pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada rumput laut dengan bobot awal bibit sebesar 100±0,05g mencapai  bobot sebesar 556,41g dan terendah pada bobot awal bibit sebesar 50±0,05g mencapai bobot sebesar 366,71g. Sementara Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) tertinggi diperoleh pada rumput laut dengan bobot awal bibit sebesar 50±0,05g mencapai 15,55% dan terendah pada bobot awal bibit sebesar 100±0,05g mencapai 13,99%. Perlakuan bobot awal bibit rumput laut K. alvarezii strain coklat metode long line menggunakan rumpun ganda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan mutlak (PM), laju pertumbuhan spesifik (LPS) selama masa pemeliharaan.
Analisis kualitas air ekosistem mangrove di estuari Perancak, Bali Susiana Susiana
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.356 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.1.42-49

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air mangrove alami dan rehabilitasi, meliputi DO, salinitas, suhu, pH, nitrat, dan ammonia serta fraksi sedimen. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2011 bertempat di estuari Perancak, Bali. Data dianalisis di Balai Riset Observasi Kelautan (BROK) Jembrana, Bali. Pengukuran kualitas air dan fraksi sedimen dibagi kedalam 4 (empat) sub-lokasi pada masing-masing lokasi. Masing-masing sub-lokasi mewakili kondisi dan karakter lingkunga, yakni dekat muara, pertengahan dan jauh dari muara. Pengukuran dilakukan insitu dan laboratorium. Kualitas air dan fraksi sedimen masing-masing zona di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas perairan pada daerah mangrove alami memiliki kisaran yang luas (DO antara 1,75-3,54 mg/l, suhu antara 29,08-30,50oC, salinitas antara 20,16-38,27‰, pH antara 7,99-8,13, NO3 antara 0,1391-0,4037 mg/l serta NH4 antara 0,0539-0,1423 mg/l) dibanding pada daerah mangrove rehabilitasi dengan kisaran kualitas air sempit (DO antara 1,85-2,20 mg/l, suhu antara 29,01-29,41oC, salinitas antara 17,41-22,87 ‰, pH antara 7,86-7,97, NO3 antara 0,1590-0,2693 mg/l dan NH4 antara 0,0857-0,0947 mg/l). Fraksi sedimen pada daerah mangrove rehabilitasi komponen pasir dan liat dalam porsi yang relatif kecil dibanding dengan daerah mangrove alami. Selain itu, komposisi fraksi sedimen pada mangrove alami cenderung lebih stabil dibanding mangrove rehabilitasi cenderung fluktuatif. Perbedaan kualitas air dan fraksi sedimen diduga kuat memperngaruhi struktur dan komposisi mangrove, gastropoda dan bivalvia yang ada di lokasi tersebut. Selain itu, perbedaan tersebut terkait erat dengan kestabilan ekosistem dan keberadaan muara sungai yang diduga turut berpengaruh terhadap kondisi tersebut.

Page 2 of 73 | Total Record : 726