cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
English and Literature Journal
ISSN : 23550821     EISSN : 25805215     DOI : -
ELITE: English and Literature Journal (Print ISSN: 2355-0821, Online ISSN: 2580-5215) is a peer-reviewed journal devoted specifically to the studies of English linguistics and literature and other literatures with a special emphasis on local culture, wisdom, philosophy and identity. Published twice a year in June and December, the first edition of ELITE was published in 2013. The journal contents are managed by the English and Literature Department, Faculty of Adab and Humanities, Alauddin State Islamic University of Makassar, Indonesia. The primary objective of the journal is to provide a productive forum for lecturers, researchers, authors, graduate students, and practitioners to present results of their recent studies in the areas of English linguistics and literature and other literary traditions. The journal is also intended to help disseminate recent developments in theories, concepts, and ideas in the areas concerned to the academic community of language and literature studies in Indonesia in particular and worldwide in general.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2016): June" : 9 Documents clear
INDONESIAN AND ENGLISH EQUIVALENCE OF SLANG LANGUAGE IN “22 JUMP STREET” MOVIE Nasrum Nasrum; Putri Oktavia Sari
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.791 KB)

Abstract

AbstractThis thesis analyzed about “Indonesian and English Equivalence of Slang Language in “22 Jump Street Movie”. The aims of this research are to know the kinds of translation used in slang language, to know kinds of slang language itself used in the movie and to know the meaning equivalence between translated text and the original text in English slang language. This research used descriptive qualitative method and with three theories, they are Newmark’s, Partidge’s, and Palmer’s theories. The source of the data in this research was taken from the movie. The writers found two kinds of translations, they are semantic translation and communicative translation, while for the kinds of slang language the writer found jargon, argot, and colloquial. Therefore, the writer concluded that in 22 Jump Street movie the source language (SL) and the target language (TL) are not equivalent. AbstrakPersamaan Bahasa Prokem/Slang dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada Film “22 Jump Street. Penelitian ini menganalisis persamaan bahasa prokem/slang dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pada “film 22 Jump Street”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis penerjemahan yang digunakan dalam bahasa prokem/slang, jenis bahasa prokem/slang itu sendiri dalam film tersebut dan mengetahui persamaan arti bahasa prokem/slang dalam Bahasa Sumber (BS) dan Bahasa Target (BT). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif qualitative dengan tiga teori, antara lain: Teori dari Newmark, Partidge dan Palmer. Data diambil dari tuturan dalam film. Peneliti menemukan dua jenis penerjemahan yaitu penerjemahan semantik dan komunikatif. Di samping itu, jenis bahasa prokem/slang yang ditemukan adalah Jargon, Argot dan Colloquial. Kesimpulannya adalah Bahasa Sumber (BS) dan Bahasa Target (BT) dalam film 22 Jump Street tidak sama.
LINKS BETWEEN LEARNERS MINDSET AND LANGUAGE LEARNING AUTONOMOUS LANGUAGE LEARNING HISTORY (LLH) Nina Ariani; Abdul Sahid
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.29 KB)

Abstract

AbstractLearning autonomy is one of the important factors that can help the learners to meet the learning goal. However, some learners are not enthusiastic to learn autonomously, they always need a teacher to help them. They sometimes just learn when the teacher asked them to do during the learning process, when they find some difficulties; they just give up and feel less confidence to solve it. This negative aptitude is caused by the students’ mindset in language learning. According to Carol Dweeck, fixed mindset students believe their basic abilities, their intelligence, their talents, are just fixed trait while growth mindset students understand that their talents and abilities can be developed through effort, good teaching and persistence. It indicates that, the fixed mindset learners seemingly have a problem with their mindset which leads them to be less motivated in language learning.  AbstrakHubungan antara Pola Pikir Pembelajar dan Pembelajaran Bahasa secara Autonomi (LLH). Belajar otonomi adalah salah satu faktor penting yang dapat membantu para peserta didik untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Namun, beberapa peserta didik tidak bersemangat untuk belajar secara otonom, mereka selalu membutuhkan guru untuk membantu mereka. Mereka kadang-kadang hanya belajar ketika guru meminta mereka untuk melakukan selama proses pembelajaran, ketika mereka menemukan beberapa kesulitan; mereka hanya menyerah dan merasa kurang percaya diri untuk menyelesaikannya. Bakat negatif ini disebabkan oleh pola pikir siswa dalam belajar bahasa. Menurut Carol Dweeck, tetap pola pikir siswa percaya kemampuan dasar, kecerdasan mereka, bakat mereka, hanya tetap sifat sementara pertumbuhan pola pikir siswa memahami bahwa bakat dan kemampuan dapat dikembangkan melalui usaha, pengajaran yang baik dan ketekunan. Ini menunjukkan bahwa, peserta didik pola pikir tetap tampaknya memiliki masalah dengan pola-pikir mereka yang membawa mereka menjadi kurang termotivasi dalam belajar bahasa.
RACISM IN 12 YEARS A SLAVE MOVIE Muhammad Taufik; Hasniar Hasniar
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.291 KB)

Abstract

AbstractThis jurnal studied about racial injustice in 12 Years a Slave movie. This research is to find out the kinds and impacts of racial injustice in 12 Years a Slave movie. This research used descriptive qualitative and used theories of Paradies et al. and Liliweri to analysis the kinds of racial injustice and used theory of Utsey et al. to analysis the impacts of racial injustice. The data collections of this research are script and film 12 Years a Slave movie, which is released in 2013. In collecting data, the writer used note taking as the instrument to find out the kinds and impacts of racial injustice in these movies. In this research, the writer found out that there are twenty-eight data of kinds racial injustice which is divided into five, they were; prejudice, stereotype, discrimination, violence, segregation and seven data of impacts of racial injustice, which is divided into three, they were; racism-related trauma, racism-related stress and distress, anticipatory racism reaction. In addition, the writer found that only violence kinds of racial injustice that had impact in these movie. Based on the findings and discussions, the writer concluded that racial injustice is the action of White people that threaten physical/mentally and unfair action that disadvantages to Black people.AbstrakRasisme dalam Film 12 Tahun menjadi budak. Jurnal ini belajar tentang ketidakadilan rasial dalam film 12 tahun menjadi budak budak. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu jenis dan dampak dari ketidakadilan rasial film 12 tahun menjadi budak budak. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Paradies et al. dan Liliweri untuk menganalisa jenis-jenis ketidakadilan rasial dan digunakan teori dari Utsey et al. analisis dampak ketidakadilan rasial. Dalam pengumpulan data berdasarkan pada manuskrip film 12 tahun menjadi budak budak, yang dirilis pada tahun 2013. Dalam pengumpulan data, penulis peneliti menggunakan note taking sebagai instrument. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa terdapat 28 jenis ketidakadilan rasial yang dibagi ke dalam lima kategori yakni; prasangka, stereotip, diskriminasi, kekerasan, pemisahan. Sedangkan dampak ketidakadilan rasial, terbagi ke dalam tiga kategori, keduanya; rasisme yang berhubungan dengan trauma, rasisme yang berhubungan dengan stres dan tekanan, serta rasisme antisipatif reaksi. Olehnya itu, penulis menemukan bahwa kekerasan ketidakadilan rasial terdapat dalam film ini. Dari hasil temuan, penulis menyimpulkan bahwa ketidakadilan rasial adalah tindakan yang dilakukan oleh orang kulit putih yang mengancam fisik/mental dan tindakan yang tidak adil dengan menindas orang kulit hitam.
PSYCHOLOGICAL BARRIERS IN RECEPTIVE SKILLS ACQUISITION Nurdevi Bte Abdul
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.476 KB)

Abstract

AbstractListening and reading comprehension involve language specific processes as well as domain-general cognitive abilities – sensation, perception, attention, memory, and reasoning. In comprehending there is sentence processing. It takes place whenever a reader or listener processes a language utterance, either in isolation or in the context of a conversation or a text. This paper is about psychological barriers in receptive skills acquisition, namely listening comprehension and reading comprehension skills. It discussed some psychological barriers that faced by the children in comprehending a language. Those are comprehension disorder in aphasia, dyslexia, slow word level processing, insufficient experience, memory difficulties, mixed receptive-expressive language disorder, auditory processing disorder, and language anxiety. Therefore, it seems imperative for policy makers, planners, curriculum designers, pedagogues and administrators to consider learning barriers so that a proper diagnosis of the barriers, their types can be developed to minimize or remove such barriers.AbstrakHambatan Psikologis dalam Keterampilan Reseptif Akuisisi. Pemahaman mendengarkan dan membaca melibatkan proses bahasa tertentu serta domain-umum kemampuan kognitif - sensasi, persepsi, perhatian, memori, dan penalaran. Dalam memahami ada pengolahan kalimat. Hal ini terjadi ketika pembaca atau pendengar memproses bahasa, baik dalam isolasi atau dalam konteks percakapan atau teks. Tulisan ini adalah tentang hambatan psikologis dalam pemerolehan keterampilan reseptif, yaitu pemahaman mendengarkan dan pemahaman membaca. Beberapa hambatan psikologis yang dihadapi oleh anak-anak dalam memahami bahasa dibahasa dalam tulisan ini. Hamabatan psikologis yang dihadapi oleh anak-anak dalam memperoleh bahasa yaitu gangguan afasia, disleksia, pengolahan level kata yang lambat, pengalaman yang tidak cukup, kesulitan memori, gangguan campuran bahasa reseptif-ekspresif, gangguan proses pendengaran, dan kecemasan bahasa. Oleh karena itu, penting bagi para pembuat kebijakan, perencana, desainer kurikulum, pendidik dan administrator untuk mempertimbangkan hambatan belajar sehingga diagnosa yang tepat dari hambatan dapat dikembangkan untuk meminimalkan atau menghilangkan hambatan tersebut.
THE SUPERNATURAL ELEMENTS REFLECTED IN WASHINGTON IRVING’S TALES OF A TRAVELER Edi Ardian
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.846 KB)

Abstract

AbstractWashington Irving describes the Supernaturalism in Tales of a Traveler. He is one of the earliest American writer of Imaginative literature in the age of Romanticism and it happened of France Revolution that fulfilled by the enthusiasm and liberty. This research is going to find some words to indicate the supernatural element in romantic era. Based on the previous explanation, the writer formulates the problems as follow: 1) Why Washington Irving as the Romantic writer does write the supernatural elements in his essays and 2) What are the words to indicate of supernatural elements in his essays. The analysis finds out that the supernatural gothic and symbol that he described in Tales of a Traveler is one of satire or criticize of the condition in his era, that happened French revolution and there are many conflict in Europe that make people want move to the new place. Therefore, we can call by the transition era. The mysticism is one of characteristic of the romantic era, so the mysticism close meaning with the supernatural that the extra of natural. Irving made satire as criticize of the condition that filled any conflict in Europe after French revolution to make people individualistic.AbstrakThe Supernatural Elements Reflected in Washington Irving’s Tales of A Traveler. Washington Irving menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan dunia supernatural di dalam karyanya yang berjudul Tales of Traveler. Dia termasuk penulis pertama Amerika yang sastranya imaginatif pada Era Romantis yang terjadi pada saat revolusi Ferancis yang ditandai dengan anthusiasme dan kebebasan. Berdasarkan penjelasan ini maka dapat dirumuskan dua pertanyaan yaitu: 1) mengapa Irving di dalam karyanya pada era romantis ini menulis tentang supernatural pada karyanya 2) Apa saja perkataan Irving yang menunjukan hal-hal supernatural dalam karyanya. Maka analisis ini menemukan bahwa supernatural gothic dan symbol yang tergambar didalam Tale of Traveler adalah salah satu sindiran atau keritikan terhadap kondisi yang terjadi pada era revolusi Perancis. Terjadi banyak konflik di Eropa yang membuat orang ingin pindah tempat yang baru. Oleh karena itu disebut dengan era transisi. Karya yang berbau mistik merupakan salah satu karakteristik pada era romantis ini, mistik dekat maknanya dengan supernatural yang berhubungan dengan di luar hal alami. Irving menyindir dan mengkritik terhadap konflik yang terjadi di Eropa pasca revolusi perancis yang membuat orang lebih individualistik.
INTRODUCTION, CONNECTION, APPLICATION, REFLECTION AND EXTEND (ICARE) MODEL IN TEACHING SPEAKING Nunung Anugrawati
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.883 KB)

Abstract

Abstract This study was intended to improve the students’ ability in speaking through ICARE model at the third semester students of English Department of Muhammadiyah University of Makassar. This research employed Classroom Action Research consisting of two cycles where each cycle consisted of four meetings. The instrument used in this research was speaking test. The data obtained from the test in the end of each cycle was analyzed quantitatively. The findings showed that there was significant improvement on the students’ speaking ability in terms of accuracy and fluency in which the mean score of diagnostic test was 5.17, the mean score of cycle I was 6.06 and the mean score of cycle II was 7.21. AbstrakPenelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara melalui model ICARE mahasiswa semester III Departemen bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yang mana setiap siklus terdiri dari empat pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes speaking. Data yang Diperoleh dari tes di akhir setiap siklus dianalisis secara kuantitatif. Temuan menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pada kemampuan berbahasa siswa dalam hal ketepatan dan kelancaran di mana nilai rata-rata tes diagnostik adalah 5.17, Skor rata-rata pada siklus I adalah 6.06 dan skor rata rata pada siklus II adalah 7.21. 
AN ANALYSIS OF GRAMATICAL ERROR IN WRITING RECOUNT TEXT Ilmiah Ilmiah
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.571 KB)

Abstract

AbstractThe final project primarily deals with grammatical error analysis. This artikel aimed at finding out the grammatical error in recount text produced by the third semester students of English Department in Makassar Muhammadiyah University. The researcher used the descriptive analysis approach of which the data were obtained by the student’s recount text writing that consisted of 80 students. Than those writing were errors in producing verb groups, articles, pronouns, proposition, and conjunction. The researcher found that the students made 440 grammatical error of the Orientation, Events, and Reorientation which were classified into: 302 errors in producing verbs, 25 error of use article, 19 errors in the use of pronoun, 29 errors use of proposition, and 65 errors in the use of conjunction. It can be concluded that the students have not deep understanding in using grammatical composition in composing the next into a good structure. It is suggested that the students need more practice dealing with verb forms and tense since they were the basic knowledge needed for telling their experience.  AbstrakAnalisis Kesalahan Tata Bahasa dalam Penulisan Recount Text. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan tata bahasa dalam teks recount yang dihasilkan oleh mahasiswa semester tiga Jurusan Bahasa Inggris di Makassar Universitas Muhammadiyah. Peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif dimana data diperoleh dengan menulis recount teks oleh siswa yang terdiri dari 80 siswa. Kesalahan menulis yaitu dalam memproduksi kelompok kerja, artikel, kata ganti, proposisi, dan kata penghubung. Peneliti menemukan bahwa siswa membuat 440 kesalahan gramatikal orientasi, acara, dan reorientasi yang diklasifikasikan ke dalam: 302 kesalahan dalam memproduksi verba, 25 kesalahan penggunaan artikel, 19 kesalahan dalam penggunaan kata ganti, 29 kesalahan menggunakan proposisi, dan 65 kesalahan dalam penggunaan kata penghubung. Dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki pemahaman dangkal dalam menggunakan komposisi tata bahasa dalam menyusun struktur yang baik. Disarankan bahwa siswa perlu berlatih lebih yang berkaitan dengan bentuk kata kerja karena mereka membutuhkan pengetahuan dasar untuk menceritakan pengalaman mereka.
THE ONOMATOPOEIA IN ROBERT VENDETTI’S COMIC “THE FLASH” Abd. Muin; Masykur Rauf; Amrullah Nur Hidayat
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1621.448 KB)

Abstract

AbstractThis research studied about the onomatopoeia in Robert Vendetti’s comic “The Flash”. The aims of this research was to find the kinds of onomatopoeia that are used by the author in The Flash comics and to know the lexical and contextual meanings of those onomatopoeia words in The Flash comic. This research applied descriptive qualitative method where the data were analyzed through Bredin’s theory. The researcher found that there are twenty-nine Onomatopoeia words that applied in The Flash comic and there are some onomatopoeia words that has no lexical meaning and some contextual meaning are similar with the lexical meaning. The researcher concluded that most of onomatopoeia words that applied in The Flash comic is Direct Onomatopoeia and there are only two Associative Onomatopoeia that applied in The Flash comic. The implication of this research is to give more description and comprehending about onomatopoeia. Moreover, it can be a reference for the student of Adab and Humanities faculty who attracted to observe the similar research. AbstrakThe Onomatopoeia in Robert Vendetti’s Comic “The Flash”. Penelitian ini belajar tentang onomatopoeia di Robert Vendetti komik "Flash". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan jenis onomatopoeia yang digunakan oleh penulis dalam komik Flash dan mengenal makna leksikal dan kontekstual kata-kata onomatopoeia dalam komik Flash. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif yang mana data dianalisis melalui teori Bredin's. Peneliti menemukan bahwa ada dua puluh sembilan Onomatopoeia kata yang diterapkan dalam komik Flash dan ada beberapa onomatopoeia kata-kata yang tidak ada artinya leksikal dan beberapa arti kontekstual sama dengan makna leksikal. Peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar kata-kata onomatopoeia yang diterapkan dalam komik Flash adalah Onomatopoeia langsung dan ada hanya dua Onomatopoeia asosiatif yang diterapkan dalam komik Flash. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan keterangan lain dan memahami tentang onomatopoeia. Selain itu, dapat menjadi referensi untuk mahasiswa Fakultas Adab dan humaniora yang menarik untuk mengamati penelitian serupa.
STRENGTHENING LOCAL CULTURE AWARENESS IN TEACHING WRITING; A CASE STUDY AT MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF PAREPARE Salasiah Salasiah; Khairil Khairil
Elite : English and Literature Journal Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.819 KB)

Abstract

AbstractLocal culture content approach in education has long been discussed and there are still some arguments on its position in education. Regardless its issues, as a teacher I believed that local culture has significant position in education. Therefore, in my teaching, I always attach culture value in it as a shape of my awareness toward it. This study based on a personal experience in teaching writing for beginner students at English department of Muhammadiyah University of Parepare. The study explores the interference of local culture knowledge in affecting students’ idea forming in class of writing. The participant of the study was the 2nd semester students; class A and B in 2012/2013. The study design applied was case study. It revealed in the study that the use of local culture based material in writing can ease students in mapping their writing ideas as well as reinforcing their awareness toward their local culture. Students enjoyed writing as the material given is familiar to them while at the same time they can strengthen their local culture awareness. Also reinforcing local culture knowledge in teaching English can help widen student’s knowledge on writing.AbstrakPenguatan Budaya Lokal dalam Pengajaran Writing; Suatu Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Parepare. Pendekatan konten budaya lokal dalam pendidikan lama telah dibahas dan masih ada beberapa argumen pada posisi dalam pendidikan. Terlepas dari isu-isu yang, sebagai guru, saya percaya bahwa budaya lokal memiliki posisi penting di bidang pendidikan. Oleh karena itu, dalam mengajar saya, saya selalu melampirkan nilai budaya di dalamnya sebagai bentuk kesadaran saya ke arah itu. Studi ini didasarkan pada pengalaman pribadi dalam mengajar menulis untuk pemula siswa di Departemen bahasa Inggris dari Universitas Muhammadiyah kota Pare. Studi mengeksplorasi gangguan pengetahuan budaya lokal dalam mempengaruhi siswa ide membentuk di kelas menulis. Peserta studi adalah mahasiswa semester 2; kelas A dan B di 2012/2013. Desain studi yang diterapkan pada studi kasus. Itu mengungkapkan dalam studi bahwa penggunaan bahan budaya lokal dalam menulis dapat memudahkan siswa dalam pemetaan ide-ide menulis mereka serta memperkuat kesadaran mereka terhadap budaya lokal mereka. Siswa menikmati menulis sebagai materi yang diberikan akrab bagi mereka sementara pada saat yang sama mereka dapat memperkuat kesadaran budaya lokal mereka. Juga memperkuat pengetahuan budaya lokal dalam mengajar bahasa Inggris dapat membantu memperluas pengetahuan siswa menulis. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9