cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Keperawatan BSI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 110 Documents
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN POST PARTUM DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI Kirana, Yuke
KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.299 KB)

Abstract

Abstract - The correlation between post partum  anxiety levels with post partum blues of taking in phase is important, because there are many psychological changes that can affect mother′s postnatal depression.  This research was aimed to investigate the correlation between post partum anxiety levels with post partum blues of taking in phase.  This research took place in nursery room  Dustira Hospital Cimahi. This research used correlation descriptive method with cross section.  This research used purposive sampling.  This research involed 96 respondent.  They were post partum mother′s, primipara and multipara.  The data was obtained using zung self rating anxiety scale and endinburg postnatal depression scale.  The obtained data was interpreted based on its measurement. The research found that 71,7% respondent experienced post partum blues and 35,3% respondent didn′t experience post partum blues.Keyword    :  Post Partum Anxiety leves and with post Partum Blues Abstrak - Hubungan tingkat kecemasan  Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues pada Taking In Phase  sangat penting untuk diketahui karena pada fase  ini terjadi perubahan-perubahan secara fisiologis maupun psikologis yang dapat mempengaruhi kelabilan emosional ibu setelah melahirkan.  Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan  Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues pada Taking In Phase yang di rawat di ruang perawatan nifas Rumah Sakit Dustira Cimahi.  Desain yang dugunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional.  Sampel penelitian  menggunakan teknik Purposive Sampling,diperoleh jumlah sampel 96 orang responden   dengan Kriteria responden yaitu ibu Post Partum hari 1-2, semua jenis persalinan, primipara dan multipara , pengumpulan data menggunakan Zung Self Rating Anxiety Scale  dan Endinburg Posnatal Depression Scale dan pengolahan data diinterprestasikan menurut klasifikasi alat ukur masing-masing. Hasil Penelitian diperoleh bahwa hubungan tingkat kecemasan  Post Partum dengan kejadian Post Partum Blues pada Phase Taking In adalah jumlah yang  cemas mengalami Post Partum Blues 71,1% dan yang tidak cemas mengalami Post Partum Blues 35,3%.Kata kunci     : Tingkat kecemasan  Post Partum dan kejadian Post Partum Blue
Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Pra Sekolah di Tk At-Taqwa Cimahi Nurjanah, Nunung
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.846 KB)

Abstract

ABSTRAK   [BB1]                                                                                                                                Perkembangan motorik halus merupakan aspek yang mempengaruhi perkembangan lainnya. Keterlambatan motorik halus pada usia pra sekolah dapat menyebabkan anak menjadi rendah diri, terjadi kecemburuan pada anak yang lain, ketergantungan dan timbul rasa malu. Hal tersebut dapat membuat anak kesulitan untuk memasuki bangku sekolah karena kemampuan motorik  halus sangat diperlukan dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus melalui pemberian stimulasi sejak dini. Salah satu kegiatan yang diharapkan dapat menstimulasi perkembangan motorik halus adalah kegiatan Finger Painting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan finger painting terhadap perkembangan motorik halus anak usia pra sekolah di TK At-Taqwa.Metodologi penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 36-72 bulan sebanyak 25 anak. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi modifikasi KPSP dan Denver II. Uji statistik univariat menggunakan median  dan uji statistik bivariat menggunakan uji Wilcoxon.Hasil uji univariat didapatkan nilai median pre test 4,00 dan post test 6,00 , hasil uji bivariat didapatkan nilai p Value 0,001 (α < 0,05), dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan perkembangan motorik anak usia pra sekolah sebelum dan setelah diberikan kegiatan finger painting.Berdasarkan hasil penelitian disarankan TK At-Taqwa menjadikan kegiatan finger painting sebagai salah satu program sekolah dalam upaya meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Kata kunci       : Anak Pra Sekolah, Finger Painting, Perkembangan Motorik Halus  ABSTRACT                                                                                                                                Fine motor skills development is an aspect that can be affect the next development of child. Delayed on fine motor skills can cause the child become inferior, jealous of other child, dependence and become a shy person. It can make the child difficult to enter a school because fine motor skills is needed in socializing with other chid. Given stimulation earlier to the child is very important, they need an activities that can help in the process to improve fine motor skills development, one of the activities is finger painting. The aim of this study is to determine the influence of finger painting activity to fine motor skills development of preschool children at At-Taqwa Kindergarten Cimahi.The research methodology used quasy experiment design  with a one-group pretest-postest. The sampling used consecutive sampling. The sample in this study was children aged 36-72 month as many as 25 respondents. The instrument in this research using observation checklist sheet which is a combine of KPSP and Denver II. The result of univariat statistical test is median and bivariat statistical test used Wilcoxon test.The result of univariat obtained that median 4,00 on pre test and 6,00 on post test. The resut of bivariat obtained that p Value 0,001 (α < 0,05), it can be concluded that there is a significant difference of fine motor skills development before and after given finger painting activity.Based on the research results suggested that TK At-Taqwa makes finger painting activity as one of a school program in an effort to improve the fine motor skills development of child. Keywords : Preschool Children, Finger Painting, Fine Motor Skills Development 
DETEKSI PENYAKIT APENDISITIS DARI HASIL ULTRASONNOGRAFI (USG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRESHOLDING DAN EDGE DETECTION (CANNY) Irawan, Erna
KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.137 KB)

Abstract

Abstract - Appendicitis attack each  year 10 million people in Indonesia, and currently appendicitis morbidity rate in Indonesia reached 95/1000 population and this figure is the highest among countries in the Association  South East Asian Nation (ASEAN). Ultrasound is one method of detection Appendicitis. Appendicitis is an inflammation of the appendix vermiformis and is a cause of most frequently acute abdomen most. Image of USG Apendix detected by doctor to determine whether or not someone suffering  from  appendicitis. The data used in this study used data from Ujung Berung’s hospital which consists of 60 images that have been categorized into 3 classes covering not affected Appendicitis, Appendicitis Acute and Chronic Appendicitis. The method is performed to detect tresholding and canny method. The result shows, the value of  the correlation classification normal and abnormal cells is 90%.SQA results the respondents resulted in a score average of 82 quality standards that exceed the value of 80 so that the application has past of SQA’s standards. Keywords: Ultrasound Appendix, Appendicitis, Tresholdig, Canny  Abstrak - Setiap tahun Apendisitis menyerang 10 juta penduduk Indonesia, dan saat ini morbiditas angka apendisitis di Indonesia mencapai 95/1000 penduduk dan angka ini  merupakan tertinggi di antara Negara-negara di Assosiation South East Asia Nation (ASEAN), dan salah satu pemeriksaannya dengan menggunakan USG apendixUSG  merupakan salah satu metode deteksi Apendisitis.  Apendisitis adalah  peradangan  pada  apendiks vermiformis  dan merupakan  penyebabab domen akut yang  paling sering.  Image USG  Apendix dideteksi oleh spesialis penyakit dalam untuk menentukan apakah sesorang menderita apendisitis atau tidak . Data yang digunakan  dalam  penelitian   ini menggunakan data Image dari salah satu rumah sakit swasta di Bandung, yang terdiri dari 60 citra yang sudah dikategorikan ke dalam 3 kelas  meliputi Tidak terkena Apendisitis, Apendisitis Akut dan Aendisits Kronis.  Metode  yang dilakukan  untuk  mendeteksinya  adalah  metode tresholding dan canny.  Hasil penelitian memperlihatkan, nilai hasil keakuratan klasifikasi image tidak terkena Apendisitis, Apendisitis  kronis dan Apendisitis akut adalah 90% . Hasil SQA kepada  responden menghasilkan skor rata-rata 82 melebihi  nilai  standar kualitasnya yaitu 80 sehingga aplikasi telah  memenuhi standar SQA. Kata Kunci : USG Apendix, Apendisitis,Tresholdig,Canny   
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA USIA (15-18) TAHUN DI SMA X KABUPATEN BANDUNG Hargiyati, Iqriah Annisa; Hayati, Sri; Maidartati, Maidartati
KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.136 KB)

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian perilaku seks pranikah pada remaja di Indonesia setiap tahun cenderung meningkat hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia (15-18) tahun di SMA X Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi dimana jumlah populasi sebanyak 303 orang. Metode sampling penelitian ini adalah Total populasi sehingga seluruh populasi dalam penelitian dijadikan responden.Analisa dalam penelitian ini menggunakan korelasi Chi Square Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi dari MCR-PKBI Jabar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh yang paling banyak digunakan adalah pola asuh demokratis (34.7 %) dan pola asuh campuran (31.4 %). Selain itu lebih dari setengahnya responden (63.4 %) berperilaku seks ringan dan sisanya kurang dari setengahnya responden (36.6 %) berperilaku seks berat. Hasil analisa Chi-Square diperoleh nilai signifikasi <0,05 dan nilai coefisien contingensi sebesar 0.636 sehingga korelasi dalam penelitian ini tergolong hubungan yang kuat. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah pada remaja usia (15-18) tahun di SMA X Kabupaten Bandung. Maka dari itu institusi perlu lebih meningkatkan komunikasi dengan orang tua dan lebih mengoptimalkan kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka pemberian informasi seks.Kata kunci : Pola asuh, perilaku seks pranikah, remaja ABSTRACTThe accurence rating of premarital sexual behavior of teenagers in Indonesia every year tend to increase, this is due by some factor, one of them influenced by parenting parents. The aims of this research are to know relationship parenting parents and premarital sexual behavior in adolescents ages (15-18) year at SMA PGRI 51 Rancaekek. This research used quantitative research design by correlation model where the total of population as many as 303 people. Sampling method of this research is total of population until all population in research became respondent. The analysis of this research is by using correlation Chi-Square. The data collection is by using questioner that has modified from MCR-PKBI West Java. The research result showed that most widely used were democracy parenting (34.7%) and blend parenting (31.4%). Besides, most of them respondent (63.4%) behaving light sex and the balance was less from half of respondent (36.6%) behaving heavy sex. Chi-square analysis results obtained significance value <0.05 and coefisien contingensi value of 0.636 so that the correlation in this study belong to a strong relationship. In this research concluded, there were relationship between parenting parents and premarital sexual behavior in adolescent ages (15-18) years at SMA PGRI 51 Rancaekek. For those, institution needed more for increasing communication with parents and more optimizing partnership with institution of government or non government in the framework of the provision of sex information.Keywords: Parenting Parents, premarital sexual behavior, Adolescents.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI REMAJA PUTRI Maidartati, Maidartati; Hayati, Sri
KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.856 KB)

Abstract

ABSTRACTCleanliness of the genital area, especially during menstruation is often overlooked by women. At the time of menstrual blood and sweat it out and attach to the vulva can cause genital area becomes moist. According to the Ministry of Health survey in West Java in 2011 about 316 people were infected in the external genitalia, and 592 people have whitish in adolescent girls. Lack of knowledge about reproductive health would enable women do not behave hygiene during menstruation that may endanger their own reproductive health. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge to the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged (13-15) years at SMPN 30 Bandung. The method used in this research is the design of quantitative correlation models. Data collection techniques by using a questionnaire or a questionnaire, with a sample size of 80 respondents. Sampling methods using the Stratified Random Sampling. The results showed that nearly half have a good knowledge (39,75%), half of it has enough knowledge (50%), and a small portion of respondents have less knowledge (11,25%). Most behave well (85%) and a small portion of respondents behave badly (15%). From the research results in no relation between get knowledge of the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged 13-15 years at SMPN 30 Bandung with result p value of 0,000. It can be concluded that there is a relationship with the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged 13-15 years at SMPN 30 Bandung.Keywords : Knowledge, Behavior Vulva Hygiene at Menstruation, Young ABSTRAKKebersihan daerah genetalia terutama pada saat menstruasi sering diabaikan oleh wanita. Pada saat menstruasi darah dan keringat keluar serta menempel pada vulva dapat menyebabkan  daerah genetalia menjadi lembab. Menurut survey Departemen Kesehatan Jawa Barat tahun 2011 sekitar 316 orang mengalami infeksi pada genetalia eksternal, dan 592 orang mengalami keputihan pada remaja putri. Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduki akan memungkinkan perempuan tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi yang dapat membahayakan kesehatan reproduksinya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri usia (13-15) tahun di SMPN 30 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket, dengan jumlah sampel sebesar 80 responden. Metode sampling menggunakan Stratified RandomSampling, analisa data univariat menggunakan presentase, analisa data bivariat menggunakan spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya mempunyai pengetahuan baik (39,75%), setengahnya mempunyai pengetahuan cukup (50%), dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang (11,25%). Sebagian besar berperilaku baik (85%) dan sebagian kecil responden berperilaku buruk (15%). Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri uisa 13-15 tahun di SMPN 30 Bandung dengan hasil p value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri usia 13-15 tahun di SMPN 30 Bandung.Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi, Remaja 
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA WARGA BINAAN WANITA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS II A BANDUNG Utari, Dewi Indriyani; Fitria, Nita; Rafiyah, Imas
KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (2013): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.743 KB)

Abstract

Abstract - Anyone can have anxiety include inmates who will be released. Inmates Prerelease Anxiety Levels was always related with community’s negative perception on former prisoner which eventually can cause anxiety. Therefore this study was carried out to determine the description of  anxiety level in female Inmates Prerelease in Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas  II A Bandung. This research was done in descriptive method by using quantitatively approach. The data was collected by using saturated sampling. The Taylor Manifest Anxiety Scale was used as instrument in the sampling. Study subjects were 50 female  prisoners recruited from Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A Bandung who will be released within one year.The data then were analysed by using distribution of frequency in the percentations. Result of the show that the level of anxiety were divided in three stages; high, middle and low level of anxiety  and the results showed that the anxiety level  was severe in 38%, moderate in 28% and mild in  34% of participants.based on these results, mostly participants had severe level of anxiety prerelease. As for now, the recommendation for this institution is to impove the existing mental coaching program by forming the small groups to give the motivation and explain the causes of anxiety to the inmates who will be released. Besides that,  the involvement of the prison officers, nurses and other prisoner to be a facilitator  is the other way to decreased the severe level of anxiety. Keyword : Anxiety, Inmates, Prerelease  Abstrak - Kecemasan dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada warga binaan menjelang bebas. Kecemasan  menjelang bebas pada warga binaan terkait sebagai mantan narapidana, yang sampai saat ini masih dipandang negatif  oleh  masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan warga binaan wanita menjelang bebas yang di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A Bandung. Jenis penelitian ini adalah  deskriptif  dengan pendekatan  kuantitatif.  Metode pengambilan sampel dengan cara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah Taylor Manifest Anxiety Scale. Subjek adalah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan wanita Klas II A Bandung yang akan bebas dalam satu tahun sebanyak 50 orang. Analisa data yang digunakan berupa persentase distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan pada warga binaan wanita menjelang bebas sebanyak 38% dari 50 responden adalah kecemasan berat, sebanyak 28% kecemasan sedang, dan sebanyak 34% kecemasan ringan. Berdasarkan hasil penelitian ini, hampir sebagian warga binaan memiliki tingkat kecemasan berat menjelang  bebas. Saran bagi institusi Lapas agar meningkatkan program pembinaan mental yang sudah ada dengan membentuk kelompok kecil untuk memberikan motivasi dan menjelaskan penyebab kecemasa pada warga binaan serta kontribusi petugas Lapas, perawat dan rekan sesama warga binaan menjelang bebas untuk menjadi fasilitator untuk menurunkan kecemasan berat warga binaan menjelang bebas. Kata Kunci: Kecemasan, Warga Binaan, Menjelang Bebas 
Peningkatan Fungsi Motorik Melalui Akupresur Pada Klien Pasca Stroke Mustopa, Mustopa; Hermayanti, Yanti; Yani, Desy Indra
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.363 KB)

Abstract

ABSTRAKTahun 2007 kejadian stroke   di Indonesia sekitar 8,3 per 1000 penduduk.  Pada tahun 2013 bertambah menjadi 12,3. Kondisi ini perlu diwaspadai karena 70% penderita mengalami kecacatan akibat  penurunan fungsi motorik. Untuk meningkatkan fungsi tersebut diperlukan cara agar sirkulasi dan metabolisme jaringan terperbaiki. Sejak 3000 tahun yang lalu akupresure diyakini mampu meningkatkan fungsi motorik, namun penerapannya oleh petugas kesehatan belum banyak dilakukan. Penelitian ini akan membuktikan apakah akupresur mampu memperbaiki fungsi motorik klien pasca Stroke di tiga puskesmas kabupaten Kuningan. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen pretest dan posttest design. Jumlah sampel 27 yang memenuhi kriteria penelitian.  Alat ukur menggunakan Motor Assessment Scale.  Hasil menunjukkan pada aktivitas terlentang lalu berbaring, terlentang lalu duduk, dan duduk seimbang berada pada nilai tertinggi (6) dengan (p=1,000), namun ketika bergerak menggunakan fungsi ekstremitas atas, terjadi perbedaan. Saat  duduk kemudian berdiri nilai berubah dari 5,25 menjadi 5,40. Ketika  lengan atas difungsikan sebelum  intervensi 4,22 setelah menjadi 4,66. Perubahan yang dicapai pada keduanya belum bermakna (p=0,157).  Untuk fungsi berjalan nilai sebelum dari 3,66 menjadi 4,55 (p=0,000), pergerakan tangan dari 4,14 menjadi 4,59 (p=0,026),  dan Aktifitas tangan lanjutan dari 4,00 menjadi 4,44 (p=0,038). Ketiga perubahan tersebut menunjukan perbedaan bermakna, sekaligus menjadi bukti bahwa intervensi yang dilakukan mampu membantu memperbaiki sirkulasi. Bila kegiatan tersebut masuk dalam perencanaan pulang sejak perawatan di rumah sakit akan tercapai hasil yang lebih baik, dan fungsi motorik terperbaiki optimal.       Kata Kunci: Akupresur, fungsi motorik, pascastroke, ABSTRACTThe  incidence of stroke in Indonesia in 2007 about 8.3 per 1000. It increased to 12.3 in 2013. This needs special attention because 70% of them become disability due to motorik mallfunction. To improve the function required a strategy which can make the metabolism and the blood circulation within the cell work properly.  Since 3000 years ago acupressure is believed can improve the motorik function, but nurses rarely used this method.  This study will prove whether acupressure is able to improve client,s post-stroke motor function in three district health centers at Kuningan. This research used quasi experiment with pretest and posttest design. The samples was 27  who met the criteria of the study.  Motorik Assessment Scale used to measure the functions before and after intervention. The results show that the average score before and after intervention  on activity lie down, sit from lie down, and sit in balance position at the highest poin (6) with (p = 1,000), but when used the function of  hand to make standing position, before  was 5.25 and after interventin was  5.40. The score before intervention on moving the upper arm was 4.22, and  after was 4.66. The changes were not significant (p = 0.157). The avarege of running function before interventin was 3.66 and after intervention was 4.55 (p = 0.000), hand movement from 4.14 to 4.59 (p = 0.026), and advanced hand activity from 4.00 to 4.44 (p = 0.038). These changes showed that the acupressure help respondent to improve motorik activity.   If the activity carried out since  the patient houspitalized,   the motoric functions will improved optimally.  Discharge planning should be made to support client’s motoric functions for better outcome.   Keywords: Accupressure, motoric function, pascastroke
PENGARUH FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN YANG MENGALAMI GANGGUAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI PUSKESMAS MOCH. RAMDHAN BANDUNG Maidartati, Maidartati
KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.848 KB)

Abstract

Abstract - In Indonesia, Acute respiratory infection (ARI) is a leading cause of death in infants and toddlers since 2005. In 2007 there were an estimated 1.8 million deaths from pneumonia or approximately 20% of the total 9 million deaths in children. Acute respiratory infection (ARI) is able to cause respiratory problems. Physiotherapy is a supportive measure for airway clearance. This study aims to determine the effect of chest physiotherapy for airway clearance in children aged 1-5 years who have impaired airway clearance in Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung. The study quasi experiment design was a one-group pre and posttest post, sampling with purposive sampling is used with the result 17 respondents. Univariate and bivariate analyse method are use to analyse the result, statistical test results showed there were significant differences in the mean frequency of airway clearance physiotherapy before and after the P-value 0.000. whereas for different test breath clearance before and after physiotherapy results obtained P-value 0.225. chest physiotherapy can be proposed as a routine measure in the health center in the supportive therapy for children with impaired airway clearance. Keywords: ARI In Children, Airway Clearance, Chest Physiotherapy Abstrak - Di Indonesia,  infeksi pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita sejak tahun 2005. Pada tahun 2007 diperkirakan terdapat 1,8 juta kematian akibat pnemonia atau sekitar 20% dari total 9 juta kematian pada anak.  Infeksi pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Fisioterapi adalah suatu tindakan suportif bagi bersihan jalan nafas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen.post group pre dan postest, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel 17 orang. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan univariat dan bivariat, hasil uji statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna rerata  frekwensi bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah fisioterapi yaitu nilai P-value 0000. sedangkan untuk uji beda bersihan nafas sebelum dan sesudah fisioterapi didapatkan hasil P-value 0.225. fisioterapi dada dapat diusulkan sebagai tindakan rutin di Puskesmas dalam terapi supportif bagi anak yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas. Kata Kunci : infeksi pernafasan akut (ISPA) pada anak, bersihan jalan nafas, fisioterapi dada
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS Di Kabupaten Bandung I, Widarma Gde Hendra; Hayati, Sri; Maidartati, Maidartati
KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.759 KB)

Abstract

ABSTRAKPendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi  pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja (15-19 tahun) tentang HIV/AIDS di SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design dengan analisis regresi sederhana. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.Populasi adalah siswa dan siswi SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung dengan jumlah sampel 39 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakanproportionate stratified random sampling.Pengolahan data univaria tmenggunakan persentase dan bivariate menggunakan Paired-Samples t test. Hasil Penelitian pengetahuan responden sebelum diberikan perlakuan menunjukan hampir setengah responden (48,7%) termasuk katagori pengetahuan  kurang, hampir setengahnya lagi (41%) termasuk katagori  pengetahuan cukup dan  sebagian kecil (10,3%) termasuk katagori pengetahuan baik tentang HIV/AIDS. Pengetahuan setelah diberikan perlakuan didapatkan hasil  hampir semua (95%) responden termasuk katagori berpengetahuan baik, sebagian kecil (5%) termasuk katagori pengetahuan cukup dan tidak seorangpun dari responden yang termasuk katagori pengetahuan kurang. Untuk pencegahan HIV/AIDS dilingkungan sekolah perlu diadakanya penyuluhan kesehatan setiap 3 bulan sekali untuk meningkatkan pengetahuan siswa khususnya dibidang kesehatan oleh institusi yang terkait seperti Dinas kesehatan dan puskesmas. Kata Kunci: pengetahuan,pendidikan kesehatan,HIV/AIDS pada remaja. ABSTRACTHealth education aims to increase public knowledge about maintaining and improving the health. The purpose of this study was to identify the effect of health education on the knowledge of adolescents (15-19 years) on HIV / AIDS in SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung. This study used  experimentalone group pre and post test design with a simple regression analysis. The research instrument used questionnaire. The sample is male and female students of SMA PGRI 51 Rancaekek Bandung with a sample of 39 people. Sample selection technique using proportionate stratified random sampling. Data processing using univariate and bivariate percentage using Paired-Samples t test. Research respondents knowledge before given the treatment showed almost half of respondents (48.7%) with less knowledge, almost half (41%) with insufficient knowledge and a fraction (10.3%) with good knowledge about HIV / AIDS, Knowledge after given the treatment almost all (95%) of respondents have good knowledge, a small fraction (5%) have sufficient knowledge. For the prevention of HIV / AIDS in the school environment needs to be in treatment health counseling every tree months to increase the knowledge of students, especially in the field of health by the relevant institutions such as the Department of health and health centers. Keywords: knowledge, health education, HIV/AIDS in adolescents.
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT ANSIETAS PADA BERBAGAI KONDISI PASIEN : LITERATUR REVIEW Lumbantobing, Valentina B.M
KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.382 KB)

Abstract

ABSTRAKProduktifitas seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satu diantaranya adalah kondisi tertekan dan mengalami kecemasan. Angka kejadian tingkat ansietas yang terus meningkat pada Semua kalangan usia, pekerjaan, jenis penyakit yang dapat memperparah keadaan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah melakukan review/penilaian yang sistematik tentang pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat ansietas pada pasien dalam lingkungan perawatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan review.Review dilakukan dengan menggunakan suatu sistematik yang comprehensive dimana pencarian data didapatkan dari database kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis matriks. Database didapatkan dari Pubmed, Chinal, Cochrane and Proquest Medical Library, Medline, Ebsco. Hasil analisa didapatkan bahwa sebagai bentuk komplementary terapi, terapi musik telah terbukti dapat mengatasi beberapa masalah dan kesulitan pasien dengan cara yang efektif dimana dapat menurunkan tingkat ansietas pada pasien. Walaupun temuan ini bersifat umum, tetapi terapi musik terbukti dapat menurunkan tingkat ansietas, stress, depresi serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata Kunci     : Ansietas, Terapi, Musik  ABSTRACTThe productivity of a person can be influenced by many things, one of them is distress and anxiety. The incidence of anxiety level is increasing at all ages, occupation, type of disease that could worsen the situation of a person. The purpose of this study is to review / assessment of systematic about the influence of music therapy on level decrease anxiety in patients in care environments.The method used in this research is to conduct a review. Review performed by using a systematic, comprehensive, where search data is obtained from the databased and then analyzed using matrix analysis. The database obtained from Pubmed, Chinal, and Proquest Medical Cochrane Library, Medline, Ebsco. Results of the analysis showed that as complementary form of therapy, music therapy has been proven to address some of the problems and difficulties of patients in an effective way in which to reduce the level of anxiety in patients. Although these findings are common, but music therapy is proven to reduce levels of anxiety, stress, depression and improve the quality of life of patients.Keywords: Anxiety, Therapy, Music

Page 1 of 11 | Total Record : 110