cover
Contact Name
Ahmad Yani
Contact Email
ahmadyani.publichealth@gmail.com
Phone
+62451425627
Journal Mail Official
fkm@unismuhpalu.ac.id
Editorial Address
Jalan Jabal Nur No.1, Talise, Mantikulore, Talise, Mantikulore, Palu City, Central Sulawesi
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 25031139     DOI : https://doi.org/10.56338/pjkm
Core Subject : Health,
Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat periodic scientific journal that is published by Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu. with ISSN Number: 2503-1139 (Online ) || 2089-0346 (Print). This journal accepts scientific papers in the form of research articles and review articles in the field of Public Health.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI" : 12 Documents clear
HUBUNGAN LAMA, TINDAKAN PENYEMPROTAN, DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN GEJALA KERACUNAN PESTISIDA Herdianti, Herdianti
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.564 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.232

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida. Diperkirakan 5.000 – 10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, seperti mengalami penyakit kanker, cacat tubuh, kemandulan dan penyakit liver. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani nanas di Desa Tangkit Baru yaitu sebanyak 343 orang, dan dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 75 orang (proportional random sampling). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan analisa univariat bahwa dari 75 responden diketahui sebanyak 28 (37,3%) responden yang mengalami gejala keracunan,19 (25,3%) responden yang melakukan penyemprotan kurang baik (lama),48 (64,0%) responden melakukan tindakan penyemprotan dengan baik dan sebanyak 48 (64,0%) responden yang melakukan personal hygiene dengan baik. Analisa bivariat didapatkan nilai p-value < 0,05 untuk variabel lama penyemprotan (0,003), tindakan penyemprotan (0,02), dan personal hygiene (0,007). Terdapat hubungan yang bermakna antara variable masing-masing tersebut dengan gejala keracunan pestisida pada petani nanas di Desa Tangkit Baru. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI INDONESIA Anggraini, Kirana; Wratsangka, Raditya; Bantas, Krisnawati; Fikawati, Sandra
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.595 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.227

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan merupakan masalah global, dan menyumbang 700.000 kematian ibu setiap tahunnya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan di  Indonesia. Desain studi adalah potong lintang, dengan responden sebanyak 13.955 perempuan berusia 15-49 tahun, yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun sebelum survei. Penelitian ini menggunakan data sekunder, dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012.  Uji analisis yang digunakan adalah uji kai kuadrat (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).  Hasil studi menunjukkan prevalensi ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan di Indonesia sebanyak 8%, dengan prevalensi tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi Tengah (11,9%) dan terendah di  Papua (2.9%).  Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, status pernikahan, paritas, jarak kelahiran, usia dengan kehamilan tidak diinginkan dengan nilai p< 0,25.  Pada analisis multivariat, variabel status pernikahan berhubungan signifikan dengan kehamilan tidak diinginkan setelah dikontrol dengan variabel tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, paritas, jarak kelahiran dan usia.  Disimpulkan faktor status pernikahan merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan. Penemuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang program Keluarga Berencana. 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR Rosdiana, Rosdiana
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1580.413 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.233

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian, satu orang penderita tuberkulosis basil tahan asam positif dapat menularkan sekurang-kurangnya kepada 10-15 orang lain dalam waktu 1 tahun sehingga tuberkulosis paru masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat secara global.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubugan dengan kejadian tuberkulosis paru. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross secssional study. Populasi pada penelitian ini adalah pasien 190 orang dengan sampel sebanyak 58 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program spss dan analisis data  dengan menggunakan tabel univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian tuberkulosis paru karena nilai p(0.008)< α= 0,005, ada hubungan antara pendapatan dengan kejadian tuberkulosis paru karena p(0.007)<α=0,05 dan tidak ada hubungan antara komsumsi alkohol dengan kejadian tuberculosis paru karena nilai p(0.194)>α= 0.05. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POS KESEHATAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPANA TIMUR Megawati, Eka; Widjanarko, Bagoes; Nugraha, Priyadi
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.404 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.228

Abstract

Wilayah kerja Puskesmas Ampana Timur terdapat 10 wilayah kerja, di puskesmas ampana timur memiliki gedung poskesdes 10 unit. Namun bahwa lebih dari setengah jumlah Kepala keluarga yang tidak memanfaatkan Poskesdes dan setiap bulannya jumlah kunjungan tidak mengalami peningkatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Poskesdes diwilayah kerja Puskesmas Ampana Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Ibu rumah tangga di Wilayah Kerja Pusksmas Ampana Timur. Jumlah Sampel pada Penelitian ini adalah 81 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat,bivariat dan multivariat. Hasil analisis bivariat terdapat 4 variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan poskesdes (p=0,000), persepsi terhadap Poskesdes (p=0,031), dukungan suami terhadap pemanfaatan Poskesdes (p=0,000) dan dukungan Sarana Prasarana terhadap pemanfaatan poskesdes (p=0,028) dan terdapat 3 variabel yang tidak berhubungan dengan Pemanfaatan Poskesdes yaitu sikap (p=0,280), Dukungan Tokoh Agama (p=0,91) dan Dukungan Petugas Kesehatan (p=0,434). Hasil analisis multivariat terdapat faktor yang berpengaruh yaitu faktor dukungan suami (p= 0,001; OR=6,235; 95% CI ; 2,085 – 18,651). Kepada masyarakat agar berpartisipasi memanfaatkan Poskesdes sebagai fasilitas kesehatan desa dan diharapkan suami memberikan dukungan berupa motivasi kepada anggota masyarakat. 
KANGAROO MOTHER CARE PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH : SISTEMATIK REVIEW Solehati, Tetti; Kosasih, Cecep Eli; Rais, Yulia; Fithriyah, Noor; Darmayanti, Darmayanti; Puspitasari, Neneng Ratnanengsih
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1590.983 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.234

Abstract

Masa bayi merupakan masa pertama dalam fase kehidupan seseorang, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi baru lahir yang memiliki berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau dengan sosio ekonomi rendah. Angka kematian BBLR 35x lebih tinggi di banding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. untuk mensistensis penelitian-penelitian secara empiris sehingga dapat mengidentifikasi perawatan dengan metode kangaroo mother care pada BBLR. Sistematik review ini dilakukan melaui tahapan : membuat pertanyaan penelitian, mencari sumber data dan ektraksi serta seleksi artikel. Pencarian artikel menggunakan database elektronik yaitu google scholar, Pub Med, SINTA, Kandaga, Nejm, Science Direct dengan kata kunci yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris adalah “BBLR” atau “Low birth weight”, “Kangaroo Mother Care (KMC)”. Kriteria inklusi artikel yang diambil yaitu yang diplubikasikan full text, dalam rentang waktu 2014-2018, jenis penelitian kuantitatif, kriteria peneliti minimal S1 Keperawatan, artikel yang memiliki konten utama intervensi Kangaroo Mother Care untuk perawatan BBLR. Hasil pencarian ditemukan 1.625 artikel pada Google Scholar 201 artikel, NEJM 12 artikel, Pub Med 633 Artikel, dan Science Direct 779 artikel. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi maka artikel yang tersisa sebanyak 8 artikel. KMC dalam perawatan BBLR berpengaruh signifikan terhadap peningkatan respon fisiologis BBLR. Disarankan KMC sebagai terapi untuk perawatan BBLR  yang dapat dilakukan oleh ibu secara langsung, tanpa biaya dengan pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlebih dahulu. 
EFEKTIVITAS PEMAKAIAN FILTER BERPORI DAN KARBON AKTIF SEBAGAI MEDIA FILTER DALAM MENURUNKAN POLUTAN AIR PDAM Muliawan, Arief; Amalinda, Finta
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1833.026 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.229

Abstract

Air distribusi PDAM pada umumnya masih mengandung Fe (zat besi) dan Mn (Mangan). Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air ditandai dengan adanya perubahan fisis warna air menjadi kecoklatan dan pengendapan setelah air ditampung atau diendapkan pada bak penampungan. Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan filter berpori dan karbon aktif sebagai media penyaring air PDAM Kota Bontang. Filter yang digunakan ialah 0,5 µm, 0,3µm dan karbon aktif. Pengujian dilakukan dengan penentuan kandungan air pada tiap filter dan menentukan massa endapan yang tersaring selama 7 hari. Hasil yang diperoleh pada saat air langsung diambil dari PDAM diperoleh kandungan besi 1,606 mg/l, mangan 0,157 mg/l dengan kekeruhan 91 NTU. Dengan dialirkan air ini pada filter 0,5 mikron diperoleh penurunan tingkat kandungan besi 1,101 mg/l, mangan 0,141 mg/l dengan kekeruhan 74 NTU. Ditambah lagi dengan penyaringan 0,3 mikron diperoleh penurunan tingkat kandungan besi 0,309 mg/l, mangan 0,083 mg/l dengan kekeruhan 42,49 NTU. Pada filter terakhir dengan penggunaan karbon aktif diperoleh penurunan tingkat kandungan besi 0,066 mg/l, mangan 0,069 mg/l dengan kekeruhan 2,07 NTU. Pada hari ke 4 diperoleh perubahan massa filter 0,5 mikron sejumlah 25 gr dan filter 0,3 mikron sejumlah 4 gr. Sedangkan pada hari ke 7 diperoleh perubahan massa timbangan filter 0,5 mikron sejumlah 53 gr dan filter 0,3 mikron sejumlah 8 gr. Sedangkan pada karbon aktif tidak terjadi perubahan massa selama proses penfilteran. Dari hasil ini menunjukan bahwa penggunaan filter berpori 0,5 mikron, 0,3 mikron dan karbon aktif sangat baik untuk aliran air PDAM yang kurang bersih. 
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Irianty, Hilda; Hayati, Ridha; Riza, Yeni
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.222 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.224

Abstract

Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama pada kalangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional serta analisis chi square. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat dengan jumlah sampel 76 responden ibu yang memiliki balita. Hasil penelitian ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare (P value 0.000 < α= 0.05). tidak ada hubungan antara penimbangan balita dengan kejadian diare (P value 0.293 > α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian diare (P value 0.026 < α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare (P value 0.049 < α= 0.05). Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (P value 0.001 < α= 0.05). Perilaku hidup bersih dan sehat belum sepenuhnya diterapkan dengan baik di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat, hal ini dapat menyebabkan kejadian diare pada balita. Perlu adanya peningkatan program promosi kesehatan dari Puskesmas Martapura Barat, terutama tentang penerapan PHBS yang baik dan benar. 
UTILIZATION OF TECHNOLOGY IN THE HEALTH OF COMMUNITY HEALTH Yani, Ahmad
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.577 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.235

Abstract

The era of globalization is now progressing very rapidly. One of the advances in information technology penetrated the health field. Use and utilization of this technology is one of the right solutions for problem solving public services. At least utilization of it will address the geographical, time and socioeconomic issues. Some research mentioned that the utilization of technology in the field of health can improve health service and can change health behavior. Information is a very important thing, because all things related to public health is information that is well managed and safe, so it takes a safe and smooth system for all information obtained can be used for the benefit of health services more optimal and can benefit the entire community 
GAMBARAN SUMBER INFORMASI PHBS PADA KADER KESEHATAN Kosasih, Cecep Eli; Solehati, Tetti; Rahmat, Agus
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.155 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.230

Abstract

Desa Pangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat memiliki visi menjadi Desa Sehat. Sayangnya kesadaran ber-PHBS masyarakat Pangandaran masih rendah menyebabkan tingginya angka diare dan kecacingan di daerah tersebut kemungkinan karena kurangnya mendapatkan informasi tentag PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber informasi PHBS pada kader kesehatan. Desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Jawa Barat. Populasi penelitian adalah semua kader kesehatan yang terdapat di Desa Pangandaran sejumlah 28 orang. Sample menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah quisioner yang terdiri dari data karakteristik dan sumber informasi. Analisa yang digunakan deskriptif berupa frekuensi dan prosentase. Seluruh responden pernah mendapatkan informasi PHBS sejumlah 28 orang (100%). Pada variabel genital hygiene diperoleh bahwa sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari media cetak sejumlah 6 orang (21,4%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah  24 orang (85,7%). Pada variabel CTPS diperoleh bahwa seluruh responden pernah mendapatkan informasi 28 orang (100%), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari orang tua sejumlah  8 orang (28,6%), sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari saudara sejumlah 3 orang (10,7%), sebagian kecil  responden mendapatkan informasi dari teman sejumlah  2 orang (7,1 %), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari media sosial sejumlah 12 orang (42,9%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah 23 orang (82,1%). Kesimpulan: Seluruh responden mendapatkan informasi. Walaupun sumber informasi lebih banyak diperoleh dari petugas kesehatan dan media sosial namun masih ada informasi didapat dari teman. Perlu pendekatan yang lebih kreatif dalam pemberian informasi dari petugas kesehatan misalnya dengan menggunakan media sosial. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA Hayati, Ridha; Kasman, Kasman; Jannah, Raudatul
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.786 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.225

Abstract

Alat pelindung diri merupakan salah satu cara yang dapat digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di desa Candi Laras. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Desa Candi Laras yang berjumlah 378 orang dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Data dianalisis dengan uji chi square. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 85% pengetahuan petani baik, 96,25% sikap petani positif, 58,75% status ekonomi petani rendah, 77,5% masa kerja lama > 3 tahun dan 37,5% petani menggunakan alat pelindung diri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,194), tidak ada hubungan antara sikap dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,288), ada hubungan antara status ekonomi dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,002), dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,678). Petani hendaknya selalu menggunakan alat pelindung diri secara lengkap, perlu adanya penyuluhan/pelatihan kepada petani tentang manfaat dari penggunaan alat pelindung diri dan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat tidak menggunakan alat pelindung diri. 

Page 1 of 2 | Total Record : 12