cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2019): JUNE" : 12 Documents clear
ETNOMATEMATIKA PERMAINAN KELERENG Chatarina Febriyanti; Gita Kencanawaty; Ari Irawan
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.719 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a3

Abstract

Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana permaianan tradisional kelerang dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran matematika. Kelereng merupakan permainan tradisional maka tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengungkap unsur etnomatematika dalam permainan tersebut. Metode penelitian ini adalah etnografi dimana peneliti melakukan pengamatan dan wawancara serta studi literatur yang berkaitan dengan permainan kelereng. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan mendeskripsikan bagaimana proses permainan dan manfaat dalam permainan kelereng. Hasil dari penelitian ini adalah dalam permaianan kelereng dapat melatih keterampilan motorik, melatih kemampuan berpikir (kognitif), kemampuan berhitung,  mengasah keterampilan sosial dan melatih anak mengendalikan emosi.Abstract:The purpose of this research is to uncover how traditional game on the kelerang can be used as. Marbles is traditional games and the stated goal of this research is to uncover the ethnomathematics elements in the game.The research is ethnography where researchers conducted observation, observation and interview and study literature relating to the game of marbles. This is the kind of research qualitative described the game and benefits in the game of marbles. The result of this research is in game marbles can train motor skills , train cognitive capacity to think, computation capabilities, sharpening the social skills and training their control your emotions.
THE DEVELOPMENT OF CONCEPTUAL-CONFLICT-BASED LEARNING DEVICE IN MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING Andi Ika Prasasti Abrar; Andi Dian Angriani; Andi Halimah; Fitriani Nur
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.001 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a8

Abstract

Abstract:This study aimed to develop conceptual-conflict-based learning device in mathematical problem solving on the subject of equations in three variables systems in the class X at MIA MAN 1 Makassar which was valid, practical and effective. The type of this study was research and development which consisted of: Lesson Plans, Student Book, Student Worksheet, and Learning Outcomes Test. The developmental model used was 4D model which consisted of difining, designing, developing and disseminating. The result of this study obtained that learning device was valid criteria based on the assessment from two validators. While the result of the limited trial showed the learning device was practical, but there were still several suggestions from observers that need to be considered to improve the practicality of the device. It was also effective which was proved by the completeness of learning outcomes that has been achieved, students’ activity was as expected, the ability of teachers to manage the learning was in a high category and the students’ responses was in a positive category.Abstrak:Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis konflik konseptual dalam pemecahan masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linear tiga variabel kelas X MIA MAN 1 Makassar yang valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang terdiri atas: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Siswa, Lembar Kerja Peserta Didik, dan Tes Hasil Belajar. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D yang terdiri dari tahapan perancangan, pendefinisian, pengembangan dan penyebaran. Hasil penelitian yang diperoleh adalah perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid berdasarkan penilaian oleh dua orang validator. Sedangkan hasil yang diperoleh pada uji coba terbatas, yaitu perangkat pembelajaran sudah praktis, tetapi masih ada beberapa saran pengamat yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepraktisan perangkat. Perangkat pembelajaran sudah efektif dilihat dari ketuntasan hasil belajar yang telah tercapai, aktivitas siswa sudah sesuai yang diharapkan, kemampuan guru mengelola pembelajaran sudah dalam kategori tinggi dan respon siswa sudah dalam kategori positif. 
PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SD INPRES KAPASA MAKASSAR Agustan Syamsuddin; Miftahul Jannah; Kristiawati Kristiawati
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.616 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a11

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model explicit instruction terhadap hasil belajar siswa pada materi bilangan Romawi. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan melibatkan 28 siswa kelas IV sebagai sampel di SD Inpres Kapasa. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh gambaran bahwa: (1) sebelum penerapan model explicit instruction, skor rata-rata hasil belajar siswa yaitu 55,32 yang tergolong kategori rendah, sementara setelah penerapan model explicit instruction skor rata-rata hasil belajar siswa mencapai 83,29 yang tergolong ketegori tinggi; (2) persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 92,86% yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal; (3) hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (4,931>1,703) sehingga Ha (Ha: µ1 < µ2) diterima; (4) diperoleh peningkatan nilai pretest dan posttest dengan indeks gain (d) sebesar 0.62601 yang berada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model explicit intruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan Romawi kelas IV SD Inpres Kapasa. Dengan demikian, model explicit instruction merupakan alternatif perbaikan pembelajaran dimana materi bilangan Romawi diajarkan secara tersruktur dan siswa diberi penguatan agar pengetahuan mereka mengendap dan bertahan lama dalam memori. Abstract:The purpose of this study was to determine the effect of implementing the explicit instruction model towards students’ learning outcomes through Roman numeral material. This research was a pre-experimental study involving 28 fourth grade students as a sample in SD Inpres Kapasa. The research design used in this study was one-group pretest-posttest design involving one experimental class which began with a pretest before being given treatment and posttest after being given treatment. Based on the results of the data analysis, it was obtained an illustration that: (1) before the implementation of the explicit instruction model, the average score of student’s learning outcomes is 55.32 which was classified as low, while after the application of the explicit instruction model the student’s learning outcomes score reaches 83.29 which was classified as high category; (2) the percentage of completeness of student learning outcomes reaches 92.86% which met the criteria for completeness of learning outcomes in a classical; (3) based on the results of the hypothesis test obtained tcount> ttable (4.931> 1.703) so that Ha (Ha: µ1 <µ2) was accepted; (4) obtained an enhancement in the value of the pretest and posttest with the index gain (d) of 0.62601 which was in the medium category. Based on the results of the study concluded that the implementation of the model of explicit instruction can improve learning outcomes of students in the material of Roman numerals in IV grade. Thus, the explicit instruction model is an alternative learning improvement where the material of Roman numbers was taught structurally and students ware given reinforcement so that their knowledge settles and lasts long in memory. 
INTEGRASI ETNOMATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING UNTUK MELATIH KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Agus Prasetyo Kurniawan; Ahmad Choirul Anam; Abdussakir Abdussakir; Imam Rofiki
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.063 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a1

Abstract

Abstrak:Etnomatematika menjadi kajian tren penelitian saat ini. Etnomatematika memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran matematika dengan melibatkan potensi budaya. Matematika perlu dikomunikasikan dengan menyisipkan budaya sehingga siswa mudah memahami materi. Oleh karena itu, etnomatematika perlu diintegrasikan dengan suatu model pembelajaran. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model probing-prompting berbasis etnomatematika yang dapat melatih komunikasi matematis siswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Instructional Development Institute (IDI) dengan tiga tahapan, yaitu menentukan, mengembangkan, dan mengevaluasi. Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas 8 MTs Negeri Sidorejo Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, observasi, lembar validasi, dan tes. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa kisi-kisi soal, soal tes, LKS, dan RPP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran ini dapat digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.Abstract:Ethnomatematics becomes current study trend. It gives positive influence in learning mathematics by involving cultural potential. Mathematics needs to be communicated by integrating culture so that students easily understand the material. Therefore, ethnomatematics needs to be integrated with a learning model. Thus, the purpose of this study is to develop an ethnomatematics-based probing-prompting learning device that can train student’s mathematical communication. The study used a development model of the Instructional Development Institute (IDI) with three stages, namely defining, developing, and evaluating. The research subjects were 30 eighth grade students at MTs Negeri Sidorejo Banyuwangi. Data were collected through questionnaire, observation, validation sheet, and test. The learning device consists of the prediction of test problems, test problems, student’s worksheet, and lesson plan. The result of the study shows that the learning device fulfill valid, practical, and effective criterion. The learning device can be used by teachers to develop students' mathematical communication ability.
AKTIVITAS MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA PADA MASYARAKAT PESISIR DI PASAR IKAN GEBANG KABUPATEN CIREBON Herri Sulaiman
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.22 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a5

Abstract

Abstrak :Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas etnomatematika pada budaya lokal masyarakat pesisir di pasar ikan Gebang kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling), adapun sampelnya yaitu 2 tokoh adat, 3 pegawai pasar, 3 tokoh masyarakat, 3 nelayan, dan 2 pedagang ikan. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis domain. Adapun untuk memeriksa keabsahan data digunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas matematika berbasis budaya di pasar ikan Gebang Cirebon. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas menghitung, membilang, mengukur dan membuat rancang bangun.Abstract:The purpose of this study was to describe the ethnomatematic activities in the local culture of coastal communities in pasar ikan Gebang Cirebon. This research used qualitative approach. The samples were 2 traditional leaders, 3 market employees, 3 community leaders, 3 fishermen, and 2 fish traders who were choosed by using purposive sampling. The researcher used three data collection techniques, namely observation, interview, and documentation then data were analyzed using domain analysis. Triangulation of data sources was used to check the validity of the data. The results indicated that there were cultural-based mathematical activities in pasar ikan Gebang Cirebon which was showed by the activity of counting, measuring and making design.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEYAKINAN MATEMATIS SISWA Helda Monica; Nila Kesumawati; Ety Septiati
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.662 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a12

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan keyakinan matematis siswa SMP. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 6 Gelumbang Sumatera Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen Postest-Only Control Design. Sampel penelitian ini adalah 62 siswa. Instrumen yang di gunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan angket keyakinan matematis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan keyakinan siswa di SMPN 6 Gelumbang Sumatera Selatan.Abstract:This study aims to know whether there is influence of Problem Based Learning (PBL) approach to the ability of solving mathematical problem, mathematical belief of students of SMP. This study did at SMPN 6 Gelumbang, South Sumatera. The method used in this study is the Postest-Only Control Design experiment method. The sample in this study was 62 students. The instrument of this study was the ability of solving mathematical problem test and mathematical belief questionnaire. Data analysis technique used is t test. The result of the study was there is influence of Problem Based Learning (PBL) approach to the ability of solving mathematical problem the belief of students of students SMPN 6 Gelumbang, South Sumatera.
A COMPARISON OF MANTEL-HAENSZEL AND STANDARDIZATION METHODS: DETECTING DIFFERENTIAL ITEM FUNCTIONING Ahmad Rustam; Dali Santun Naga; Yetti Supriyati
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.226 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a2

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk meninjau sensitivitas dua metode yaitu metode Mantel-Haenszel (MH) dan metode Standarisasi dalam deteksi perbedaan fungsi butir atau Differential item functioning (DIF). Sensitivitas ditinjau dari banyaknya butir DIF. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data generasi dengan menggunakan program Wingen3 yang berbentuk respons dikotomi sebanyak 3054. Ukuran sampel (200 and 1000) respons untuk kelompok referensi dan (200 and 1000) respons untuk kelompok fokus. Sampel diambil secara acak sebanyak 35 replikasi. Distribusi kemampuan kedua kelompok adalah distribusi normal dengan rata-rata dan varians yaitu 0 dan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode MH lebih sensitif dari pada metode standarisasi dalam deteksi DIF untuk sampel 400 maupun sampel 2000. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada kemungkinan metode standarisasi lebih unggul ketika menggunakan sampel yang kecil atau jumlah anggota populasi kelompok fokus dan referensi tidak seimbang, dimana kelompok fokus lebih sedikit dibandingkan kelompok referensi.Abstract:The purpose of this study was to review the sensitivity of the two methods, the Mantel-Haenszel (MH and the Standardization methods to detect differences in function items (DIF). Sensitivity was based on the number of DIF grains. The data used in this study were generation data using the Wingen3 program in the form of a response dichotomy of 3054. Sample size was (200 and 1000) responses for the reference group and (200 and 1000) responses for the focus group. Samples were taken randomly as many as 35 replications. The distribution of the ability of the two groups was normal with average and variance, 0 and 1 respectively. The results of the study indicated that MH method were more sensitive than standardization method in DIF detection for samples of 400 and 2000. The finding also assumed there were possibility that standardization method was supreme when using a small sample or the number of population members of the focus group and reference was not balanced, while the focus group was less than the reference group. 
PROFIL FLEKSIBILITAS SISWA SD DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI GENDER Agus Subaidi; Harfin Lanya
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.576 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a9

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil fleksibilitas siswa SD dalam memecahkan masalah geometri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan pemberian tugas dan wawancara. Analisis data menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh yakni subjek laki-laki menyebutkan informasi yang diketahui dan mengungkapkan pertanyaan dalam soal dengan tepat, dan dapat menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan lima cara, sedangkan subjek perempuan menyebutkan informasi yang diketahui dan mengungkapkan pertanyaan dalam soal dengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan tujuh cara. Abstract: The study aimed at describing the flexibility profile of the elementary students in solving the geometry tests. The research method used in this study was explorative descriptive research with a qualitative approach. Giving assignments and the interview were used as the data collection technique. Furthermore, the data obtained used triangulation method. The findings showed that the male students mentioned the known information and answered the questions correctly, while the female students mentioned the known information and answered the questions correctly as well as able to solve the geometry tests by using seven ways.
PENILAIAN SELF EFFICACY DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER Winda Yuliana; Widodo Winarso
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.227 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a4

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penilaian self efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan perspektif gender. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain kausal komparatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan subyek penelitian ini adalah kelas X IPA/MIA MAN 3 Cirebon dengan jumlah sampel 60 siswa dengan kategori gender yaitu siswa laki-laki sebanyak 30 siswa dan siswa perempuan sebanyak 30 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket untuk mengukur self efficacy siswa dan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angket self efficacy siswa dengan rata-rata sebesar 70,66 atau 71% dengan kategori baik dan kuat. Siswa laki-laki memperoleh nilai rata-rata 68,04 dengan persentase 67% dan siswa perempuan memperoleh nilai rata-rata 73,46 dengan persentase 73%. Terdapat perbedaan self efficacy siswa berdasarkan nilai rata-rata dengan nilai signifikan 0,023 < 0,05. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MAN 3 Cirebon mempunyai rata-rata sebesar 61,30 dalam kategori sedang. Siswa laki-laki memperoleh kemampuan pemecahan masalah matematika dengan rata-rata 55,60 sedangkan siswa perempuan memperoleh rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika 67,00. Oleh karena itu perbedaan dari rata-rata yang diperoleh siswa dengan nilai signifikan 0,001 < 0,005. Hal ini dapat dikatakan adanya perbedaan  penilaian self efficacy dan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan perspektif gender yang signifikan (nyata).Abstract:This study intended to determine whether there were differences in self-efficacy and the ability in solving mathematical problems based on a gender perspective. This research was a quantitative study using a comparative causal design. The sampling technique used purposive sampling with the subjects of this study were class X IPA/MIA MAN 3 Cirebon with a sample of 60 students with gender categories namely 30 male students and 30 female students. The instrument in this study was a questionnaire to measure students' self-efficacy and tests to measure mathematical problem-solving abilities. The results of this study indicated that the self-efficacy questionnaire of students with an average of 70.66 or 71% in the category of good or strong. Male students obtained an average score of 68.04 with a percentage of 67% and female students obtained an average score of 73.46 with a percentage of 73%. There were differences in self-efficacy of students based on the average value with a significant value of 0.023 <0.05. Mathematical problem-solving abilities of students MAN 3 Cirebon has an average of 61.30 in the medium category. Male students obtain mathematical problem-solving abilities with an average of 55.60 while female students obtain an average mathematical problem-solving ability of 67.00. there are differences from the average obtained by students and with a significant value of 0.001 <0.005. It can be said that there is a difference in self-efficacy and the ability to solve mathematical problems based on a significant gender perspective.
MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI “BERMAIN POLA” DAN EFEKTIVITASNYA TERHADAP KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SEKOLAH DASAR Valeria Suryani Kurnila; Yohanes Kurniawan; Apolonia Hendrice Ramda
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 1 (2019): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.94 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n1a6

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan mengembangkan permainan “Bermain Pola” yang layak, dan mengetahui efektivitas permainan tersebut dalam meningkatkan kemampuan spasial. Permainan "Bermain pola" ini dikembangkan untuk melatih siswa sekolah dasar  mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Permainan yang dikembangkan harus layak ditinjau dari aspek pendefinisian, perancangan, bahasa, kesesuaian dengan indikator pembelajaran serta pemilihan gambar yang tepat. Uji coba terbatas dan luas  dilakukan di SDK (Sekolah Dasar Katolik) Kumba 1 dilengkapi dengan aturan permainannya serta perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, tes kemampuan spasial, lembar observasi aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan angket respons siswa terhadap permainan tersebut. Sedangkan media bantu pembelajaran yang diperlukan adalah pola-pola bangun datar, stopwatch dan peluit.  Data kemampuan spasial pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan tes uraian. Efektivitas permainan terhadap kemampuan spasial diuji dengan menggunakan one sample t-test, dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal sebesar 65. Hasil penelitian ini menghasilkan permainan “Bermain Pola” serta penggunaannya yang efektif terhadap kemampuan spasial siswa Sekolah Dasar.Abstract:This study aimed to developing a decent "Playing Pattern" game, and knowing the effectiveness of the game in improving spatial abilities. This "Play pattern" game was developed to train elementary school students to identify 2-dimensional build properties. The research method used was Research and Development (R & D). The game developed must be feasible in terms of defining aspects, design, language, conformity with learning indicators and the selection of appropriate images. Limited and extensive trials conducted at SDK (Catholic Primary School) Kumba 1 with the rules of the game as well as learning tools in the form of RPP, LKS, spatial ability tests, observation sheets of student activities, observation sheet teacher's ability to manage learning, and student response questionnaires to the game. Whereas the needed learning aid media were flat, stopwatch and whistle wake patterns. Data on spatial ability in this study were collected using description tests. The effectiveness of the game on spatial ability was tested using one sample t-test, using minimum completeness criteria of 65. The results of this study slowed that in the game "Playing Pattern" and its effective use of spatial abilities of elementary school students.

Page 1 of 2 | Total Record : 12