cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 4 (2003)" : 9 Documents clear
KARAKTERIKSTIK ASPAL YANG DIPERLUKAN SEBAGAI BAHAN JALAN Sjahdanulirwan, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22696.355 KB)

Abstract

Pada saat ini, berbagai jenis aspal digunakan dalam konstruksi jalan, baik aspal produksi dalam negeri, maupun impor. Pemahaman mengenai karakteristik aspal diperlukan untuk menentukan tipe aspal yang dibutuhkan sesuai keperluannya. Di samping penetrasi index, parameter lain seperti adhesi, titik lembek, dan parameter maltene akan sangat mempengaruhi kinerja aspal dalam campuran perkerasann. Untuk memenuhi parameter maltene akan sangat mempengaruhi kinerja aspal dalam campuran perkerasan. Untuk memenuhi tuntutan mutu aspal dalam konstruksi jalan, produsen aspal perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemasok additive, institusi litbang atau perguruan tinggi, serta menjaga mutu aspal sampai ke lokasi proyek. Makalah ini menguraikan lebih detail mengenai karakteristik aspal, khususnya terhadap aspal keras.
Pengaruh penyimpangan ketebalan dan mutu pelat beton pada perkerasan beton semen (perkerasan kaku) Affandi`, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggzmaan perkerasan beton semen ( perkerasan kaku ) di Indonesia baru dimulai sekitar tahun 1985, dan perk embangannya tidak begitu tinggi walaupun adanya peningkatan. Di Indonesia jenis perkerasan kaku yang banyak dipergunakan ialah perkerasan bersambung tanpa tulangan, dikarenakan sederhana dalam pela ksanaan serta murah, dengan ketebalan pelat sekitar 25 cm. Pengaruh dari perubahan modulus reaksi komposit antara tanah dasar danfimdasi tidak banyak berpengaruh terhadap masa pelayanan, perubahan pada modulus reaksi komposit sebesar sekitar ± 25 % hanya akan merubah masa pelayanan sekitar ± 6%. Dari analisa yang dilakukan terhadap penyimpangan ketebalan pelat mau.pun penurunan mutu beton, akan memberikan pengaruh yang besar terhadap masa pelayanan dari perkerasan tersebut. Pengurangan ketebalan pelat sebesar 25 mm dari tebal rencana atau penurunan mutu beton sebesar 20% dari mutu rencana akan menurunkan masa pelayanan perkerasan sampai setengahnya. Besar pengurangan tadi, walaupun diberi kompensasi dengan pengurangan pembayaran terhadap harga satuan kontrak, namun perlu analisa ekonomi terhadap kerugian yang ditimbulkan dari pengurangan tadiya.
Beton mutu tinggi untuk komponen jembatan pracetak (high performace concrete for precast brigade components) Tristanto, Lanneke
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belon mutu tinggi merupakan 'beton yang memenuhi kriteria k:inerja majemuk yang lebih ketat dari persyaratan beton struktural biasa '. Sesuai dengan kondisi di Indonesia, beton mutu tinggi sebagai beton k:inerja tinggi High Performance Concrete memerlukan persyaratan khusus untuk k:inerja plastis (kemudahan penempatan), cara pemadatan (menghindari rongga), dan keawetan (mencegah korosi tulangan). Desain gelagar beton mutu tinggi memberi penghematan untuk berat dan dimensi struktur. Di satu segi mengurangi berat sendiri struktur dan di segi lain lendutan bertambah besar. Selain int diperlukan penulangan lebih banyak berupa h1langan baja dan strand/tendon prategang, sedangkan tempat yang tersedia terbatas. Gabungan antara dua sistem yaitu pra penegangan 'pre-tensioned ' yang terjangkar oleh ikatan strand dalam beton, dan pasca penegangan 'post-tensioned ' yang terjangkar oleh angkur tendon dalam end-block menjadi salah satu solusi dalam mengatasi keterbatasan tempat penjangkaran . Komponen gelagar je mbatan beton pracetak umumnya di-produksi sesuai mutu beton karakteristik 40MPa. Desain standar tersebut di-modifikasi dengan beton mutu tinggi 65 MPa yang terjangkau secara optimal dengan bahan agregat tersedia. Penerapan beton mutu tinggi dalam industri komponen jembatan pracetak telah dikaji dengan pembuatan dan pengujian gelagar ska/a penuh , yang merupakan hast/ pene/itian dari kerjasama antara Puslitbang Prasarana Transportasi dan Proyek Pengadaan Komponen Jembatan Pracetak di Buntu.
The critical and average static contact stress fried, Sieg
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan perkerasan menggunakan metoda analitis, salah satu param eter yang digunakan adalah tegangan kontak antara permukaan jalan dengan ban kendaraan. Pada umumnya metoda analitis mengasumsikan bahwa tegangan kontak adalah seragam sepanjang luas kontak dan besarnya sama dengan beban dibagi dengan luas kontak. Tegangan kontak kritis adalah tegangan yang terjadi apabila hanya ada satu chipping didalam luas kontak, sedangkan tegangan kontak rata-rata merupakan tegangan kontak yang terjadi pada pusat luas kontak dimana didalam luas kontak terdapat beberapa chipping. Percobaan dilakukan untuk mengukur tegangan kontak kritis dan tegangan kontak rata-rata dengan berbagai variasi beban, tekanan ban, dan tinggi chipping. Didapat bahwa tegangan kontak kritis jauh lebih besar dari tegangan kontak rata-rata. Selain itu sumbangan tekanan ban juga sangat signifikan terhadap tegangan kontak dibandingkan dengan beban. Tulisan ini menerangkan secara detail mengenai tegangan kontak kritis dan tegangan kontak rata-rata yang diukur secara statis.
Potensi asbuton lawele untuk perkerasan beraspal -, Kurniadji
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam tahun-tahun belakangan ini, terdapat dua isu utama pada pekerjaan peraspalan di Indonesia, pertama adalah kebutuhan aspal nasional yang tidak dapat dipenuhi produk dalam negeri sehingga perlu impor dan isu kedua adalah tidak tercapainya umur rencana akibat kerusakan premature (dini) yang diindikasikan dengan terjadi pelunakkan serta oksidasi pada campuran beraspal, karena temperatur tinggi. Sa/ah satu cara mengurangi impor aspal sekaligus memperbaiki kinerja campuran beraspal adalah memanfaatkan produk dalam negeri yaitu penggunaan aspal a/am yang terdapat di Pu/au Buton Sulawesi Tenggara, biasa disebut Asbuton (Aspal Batu Buton), yang merupakan daerah deposit aspal a/am terbesar di dunia yaitu sekitar 677 juta ton. Sebagian besar dari deposit tersebut (yang telah dieksp/orasi) berada di daerah Lawele, yaitu sekitar 210juta ton atau setara dengan 63juta ton aspal minyak. Dengan memperhatikan persyaratan yang ada, penggunaan Asbuton dari Lawele dapat mensubstitusi penggzmaan aspal minyak dalam campuran beraspal panas sekitar sepertiga dari kadar aspal optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Asbuton Lawele dapat memperbaiki sifat campuran dengan menaikkan nilai stabilitas, nilai VMA,VIM, VFB, menaikkan stabilitas dinamis sampai 71%, serta menaikkan modulus resilien sampai 88%, yang akhirnya akan menambah umur konstruksi yang ditunjukkan dengan lebih tingginya nilai NJ dibandingkan tanpapenambahan Asbuton. Dengan naiknya mutu campuran, dari hasil kajian harga konstruksi, lapisan beraspal dengan penambahan Asbuton Lawele mempunyai harga konstruksi 20% lebih murah dibandingkan tanpa Asbuton Lawele pada umur pelayanan yang sama. Dengan kata lain penggunaan Asbuton Lawele dapat menghemat devisa negara sekaligus memperbaiki kinerja lapisan beraspal dari kerusakan dini.
Pemeriksaan kondisi pelat beton lantai jembatan dengan metode non destruktif impacth-echo suroso, tjitjik wasiah
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal yang telah dimodifikasi dengan polimer sering terjadi pemisahan antara polimer dan aspal dan ini disebut aspal polimer tidak kompatible. Upaya agar modifikasi aspal dan polimer dapat kompatibel dilalcukan percobaan dengan memvariasikan minyak berat dan minarex sampai diperoleh penetrasi aspal kurang /ebih 120 .dilanjutkan analisa kimia untuk menentukan kadar asphalten , saturated, aromatik dan resin, dan indek ketidak stabi/an koloidal ( Jc ) . Pada aspal yang memprmyai Jc < 0.15 dilakukan penambahan polimer sebanyak 5 % . Hasil percobaan ini, dengan menambahkan minyak berat sebanyak 40 % kedalam aspal dapat menurunkan indek ketidak stabilan koloidal dari 0,62 menjadi 0.137. Campuran yang terdiri dari J OO bagian aspal , 40 bagian Minyak berat . dan 5 bagian polimer ,menghasi/kan aspal polimer stabil da/am penyimpanan Sehingga dipero/eh aspal polimer yang kompatibel , dan te/ah memenuhi syarat baik ditinjau dari mutu aspa/ polimer maupun mutu campuran beraspal . Penelitian ini mempunyai arti penting dalam upaya kemandirian akan ketergantungan aspal modijikasi dari luar negeri, sehingga dapat menghemat devisa negara
Upaya modifikasi aspal dengan polimer agar dapat kompatibel suroso, tjitjik wasiah
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal yang telah dimodifikasi dengan polimer sering terjadi pemisahan antara polimer dan aspal dan ini disebut aspal polimer tidak kompatible. Upaya agar modifikasi aspal dan polimer dapat kompatibel dilalcukan percobaan dengan memvariasikan minyak berat dan minarex sampai diperoleh penetrasi aspal kurang /ebih 120 .dilanjutkan analisa kimia untuk menentukan kadar asphalten , saturated, aromatik dan resin, dan indek ketidak stabi/an koloidal ( Jc ) . Pada aspal yang memprmyai Jc < 0.15 dilakukan penambahan polimer sebanyak 5 % . Hasil percobaan ini, dengan menambahkan minyak berat sebanyak 40% kedalam aspal dapat menurunkan indek ketidak stabilan koloidal dari 0,62 menjadi 0.137. Campuran yang terdiri dari J OO bagian aspal , 40 bagian Minyak berat . dan 5 bagian polimer ,menghasi/kan aspal polimer stabil da/am penyimpanan Sehingga dipero/eh aspal polimer yang kompatibel , dan te/ah memenuhi syarat baik ditinjau dari mutu aspa/ polimer maupun mutu campuran beraspal . Penelitian ini mempunyai arti penting dalam upaya kemandirian akan ketergantungan aspal modijikasi dari luar negeri, sehingga dapat menghemat devisa negara
Perbandingan umur rencana anatara ac-modifikasi dengan ac-konvesional menggunakan program ken layer Siegfried, Madi Hermadi ,
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk memperkuat kekuatan struktural suatu sistem perkerasan beraspal yaitu dengan memodifikasi aspa/ sehingga memiliki sifat-sifat yang lebih baik Retona adalah salah satu bahan (dibuat dari Asbuton) yang dapat digunakan untuk memodifikasi aspal. Namrm sampai sejauhmana perkerasan beraspal modifikasi (AC-Modifikasi) ini lebih unggul dibanding per kerasan beraspal konvensional (AC­ Konvensional) , perlu dibuktikan secara teknis. Untuk maksud tersebut, pada tulisan ini akan disajikan hasi/ kajian perbandingan mutu antara AC-Modifikasi dengan AC-Konvensional. Kajian perbandingan mutu ini ditinjau dari segi umur perkerasan beraspal menggunakan program Ken Layer.
Pemanfaatkan agregat slag untuk pelaksanaan campuran beraspal pada jalan dengan lalulintas padat miningsih, Lekss
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 20 No 4 (2003)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan agregat slag dari PT Krakatau Steel, Cilegon untuk konstruksi perkerasan jalan . Slag sebagai agregat alternat if terutama untuk daerah yang menghasilkan agregat lokal yang memenuhi persyaratan teknis tetapi tidak baku digunakan untuk perkerasan jalan. Agregat slag dapat digunakan dengan memodifikasi campuran agregat dan slag untuk mendapatkan campuran beraspal yang memenuhi persyaratan. Penelitian meliputi perencanaan dan pelaksanaan percohaan lapangan campuran beraspal menggunakan agregat slag yang dilakukan pada jal an Percobaan Cileunyi yang mempunyai lalu-lintas padat (>ljuta ESA). Percobaan terdiri dari 2 campuran meliputi : Campuran I , agregat kasar slag ditambah dengan agregat ha/us standar yang mempzmyai kepadatan 2,525 gr/cc dan Campuran 2 , agregat slag kasar dan ha/us ditambah dengan pa sir mempunyai nilai kepadatan 2, 700 gr/cc. Campuran 1 yang mempunyai nilai modulus tinggi diletakkan pada jalur lambat, dan diharapkan dapat menahan lendutan dari kendaraan yang sering berhenti ( angkutan kola). Campuran 2 dengan nilai modulus yang lebih rendah diletakkan pada j alur cepat sehingga dapat dilalui kendaran berat dengan waktu pemb ebanan yang kecil. Pada pengujian perkerasan dengan a/at FWD sampai dengan umur 6 bu/an , terbukti bahwa nilai modulus campuran I lebih tinggi dari campuran 2. Nilai lendutan hampir sama antara kedua campuran. Pada pengujian kekesatan campuran slag lebih kesat dari perk erasan standar pen 60. Kepadatan lapangan tercapai pada umur perkerasan 1 bulan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2003 2003


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue