cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 24 No 2 (2007)" : 7 Documents clear
JALUR KHUSUS SEPEDA MOTOR Iskandar, Hikmat
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.504 KB)

Abstract

Kejadian kecelakaan lalu-lintas di Indonesia sudah sering diberitakan dimedia masa, laporan kepolisian tahun 2003 mengindikasikan setiap tahun tercatat kurang lebih 14000 kejadian kecelakaan. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% melibatkan sepeda motor, Porsi keterlibatan sepeda motor yang tinggi tersebut menuntut penanganan yang nyata. Salah satu bentuk penanganan yang sudah diimplementasikan dibeberapa negara tetangga adalah pemisahan sepeda motor dari arus lalu-lintas kendaraan bermotor lainnya, dikenal Lajur Khusus Sepeda Motor (LKSM). Pemisahan seperti ini di beberapa kota di Indonesia pun telah ada yang dicoba, sekalipun masih bersifat lokal, bukan merupakan jalan yang standar. Baik di dalam UU No. 38-2004 tentang jalan maupun PP No.34-2006 yang melengkapinya, tidak mengatur fasilitas khusus untuk sepeda motor. demikian juga dalam tatacara perencanaan geometri jalan. Bentuk LKSM yang telah diimplementasikan diantaranya berupa: a) pemanfaatan bahu jalan yang diperbaiki untuk LKSM (inklusif); b) pengkhususan lajur paling kiri pada jalan multi lajur untuk sepeda motor; dan c) melengkapi LKSM yang terpisah dari lalu-lintas utama dengan geometrik yang di sesuaikan dengan kebutuhan sepeda motor (ekslusif). Makalah ini membahas kemungkinan penerapan LKSM di jalan-jalan umum Indonesia yang meliputi dasar hukum, perlunya kajian karakteristik aliran lalu-lintas sepeda motor, geometrik LKSM, tata cara berlaku lintas, kampanye dan penegakan hukum. Kata kunci : Geometri Jalan, Lajur Sepeda Motor
SIFAT CAMPURAN ASPAL KERAS YANG MENGANDUNG BITUMEN ASBUTON UNTUK KONSTRUKSI CAMPURAN BERASPAL Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.669 KB)

Abstract

Aspal mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam suatu campuran beraspal, karenanya penentuan grade aspal perlu disesuaikan dengan temperatur dimana aspal tersebut akan digunakan. Jenis aspal yang umum digunakan di Indonesia ialah aspal keras pen 60 disamping aspal lainnya seperti aspal polimer, atau aspal yang dimodifikasi. Tulisan ini mengemukakan aspal keras pen 60 yang dimodifikasi dengan bitumen asbuton yang sudah tidak mengandung mineralnya lagi, mengingat asbuton merupakan kekayaan alam Indonesia dengan deposit yang cukup besar. Hasil pengkajian menunjukkan penambahan bitumen asbuton bisa menjadikan aspal lebih keras, lebih tahan terhadap temperatur tinggi yang ditunjukkan dengan nilai titik lembeknya yang meningkat serta menjadi lebih kuat terhadap perubahan temperatur. Dengan melakukan pengujian DynamicShear Rheometer (DSR) padacampuran aspal dengan berbagai kadar bitumen asbuton, didapat suatu rentang temperatur penggunaan aspal yang sesuai untuk setiap campuran aspal yang mengandung bitumen asbuton, berkaitandengan ketahanan terhadap deformasipermanen dan ketahanan terhadap retak fatigue (lelah). Aspalyang mengandung bitumen asbuton mempunyai ketahanan terhadap deformasi dan retak pada temperatur yang lebih tinggi dibanding aspal keras tanpa bitumen asbuton, sehingga campuran aspal dengan bitumen asbuton cocok untuk iklim tropis sepertiIndonesia. Kata Kunci : Bitumen asbuton, penetrasi, titik lembek, Dynamic Shear Rheometer, deformasi, retak
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN TAMBAH KATALIS BEKAS (SPENT CATALYST) DAN FILLER SLAGTERHADAP CAMPURAN BETON SEMEN UNTUK PERKERASAN JALAN Leksminingsih, Leksminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.945 KB)

Abstract

Penggunaan bahan lokal/buangan telah banyak dilakukan, tetapi masih dalam taraf penelitian apakah bahan lokal/buangan tersebut layak digunakan dalam pembuatan campuran beton semen, masih harus dikaji lebih dalam lagi. Di Indonesia banyak terdapat bahan lokal/ buangan baik yang dapat langsung digunakan dalam campuran beton semen, sebagai contoh: slag, abu terbang (fly-ash), atau melalui proses agar dapat digunakan di dalam campuran beton semen, sebagai contoh limbah katalis bekas. Kegiatan penelitian adalah untuk memanfaatkan bahan buangan Residium Catalytic Cracking (RCC) atau katalis bekas (spent catalyst) sebagai mineral admixture di dalam campuran beton semen, disamping itu katalis juga mempunyai sifat pozolan yang akan menaikkan kinerja campuran beton. Katalis bekas merupakan limbah dari pengolahan minyak di Balongan, Indramayu, JawaBarat. Bahan lokal lainnya yang digunakan pada campuran beton semen adalah slag yang merupakan produk samping pabrik baja PT Krakatau Steel di Cilegon, Propinsi Banten. Penelitian telah dilakukan, dengan penambahan 10% katalis bekas dan 10% filler slag terhadap campuran beton semen standar, setelah umur perawatan 28 hari, hasil tidak memenuhi persyaratan beton semen untuk perkerasan jalan, pengujian kuat tekan campuran beton semen kurang dari 30 MPa (Spek Umum Bidang Jalan dan Jembatan .2005.Seksi 5.1) Berat isi setelah umur perawatan 28 hari, campuran beton semen dengan penambahan 10% katalis bekas dan 10% filler slag, mempunyai berat isi lebih dari 2,200 kg/dm3 ( persyaratan antara 2,200 kg/dm3 sampai 2,500 kg/dm3). Pada penambahan 20% katalis bekas dan 20% filler slag, pada umur perawatan 28 hari mempunyai kuat tekan lebih dari 30 Mpa. Tetapi dengan penambahan 1,5% superplastizier kuat tekan menjadi lebih rendah dari 30 MPa. Penelitian dilanjutkan dengan memper panjang umur perawatan menjadi 56 hari, kuat tekan dari semua campuran naik antara 40 MPa sampai 50 MPa. Sebagai kesimpulan, filler slag dapat digunakan sebagai bahan tambah pada campuran beton semen, karena dapat menaikkan kuat tekan lebih tinggi dari campuran beton standar. Kata kunci : Katalis bekas , filler slag, campuran beton semen, kuat tekan, berat isi
PENGKAJIAN FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEBISINGAN JALAN PERKOTAAN Handayani, Rr. Dini
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.967 KB)

Abstract

Penelitian tentang tingkat kebisingan akibat lalu lintas cukup banyak dilakukan, demikian juga yang berhubungan dengan bentuk penanganannya, tetapi kajian yang berhubungan dengan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat kebisingan itu sendiri belum dilakukan. Untuk itu pada tulisan ini akan ditinjau adanya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebisingan, seperti : parameter lalulintas, parameter jalan, parameter lingkungan, parameter cuaca. Dari pengukuran awal yang dilakukan di Cirebon diindikasikan bahwa cuaca cukup dikatakan sebagai pengaruh tingginya tingkat kebisingan, walaupun pernyataan ini masih membutuhkan adanya validasi lebih lanjut. Kata Kunci : tingkat kebisingan, parameter lalulintas, parameter Cuaca
KERUSAKAN BLEEDING PADA LAPISAN BERASPAL AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR ASPAL SAAT PENCAMPURAN Kurniadjie, Kurniadjie
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.152 KB)

Abstract

Kerusakan jenis kegemukan (bleeding, flushing) merupakan jenis kerusakan yang diprediksi disebabkan sebagian atau seluruh agregat dalam campuran terselimuti aspal terlalu tebal, salah satunya akibat dari kelebihan prosentase aspal di dalam campuran, atau sebab lainnya. Untuk mengkaji kerusakan jenis kegemukan, selain mencari kadar aspal campuran dari contoh perkerasan yang bleeding, dilakukan juga percobaan di laboratorium untuk mencari penyebab lain terlalu tebalnya film aspal pada agregat dengan menvariasikan temperatur aspal sehingga diperoleh pengaruhnya terhadap karakteristik campuran. Dari hasil ekstraksi contoh perkerasan yang mengalami bleeding diperoleh kadar aspal campuran 5,93% yang masih memenuhi batas toleransi kadar aspal optimum dalam Formula Campuran Kerja (FCK) 5,7% - 6,3%. Disamping itu gradasi agregat hasil ekstraksi masih dalam batas toleransi yang diijinkan. Dari hasil kajian campuran beraspal dengan variasi temperatur aspal di laboratorium menunjukkan makin rendah temperatur aspal, memberikan kepadatan, rongga terisi aspal, Stabilitas serta Kuosien Marshall yang semakin rendah dan nilai dalam campuran yang semakin tinggi. Dengan kecenderungan parameter di atas serta tebal film aspal pada agregat 10,4 mikron, untuk aspal pada temperatur yang tidak memenuhi persyaratan, diindikasikan aspal bersifat sebagai pelumas bukan sebagai pengikat dan pengisi ruang kosong di dalam campuran beraspal. Hal tersebut dapat terjadi salah satunya karena pengendalian mutu yang tidak berjalan dengan semestinya sehingga temperatur aspal yang dipanaskan tidak terkontrol. Kata kunci :Bleeding, Kadar Aspal, Temperatur.
PERCOBAAN APLIKASI LAPANGAN PENAMBAHAN LIMBAH POLIPROPILEN KE DALAM CAMPURAN BERASPAL DENGAN CARA KERING Suroso, Tjitjik W.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.985 KB)

Abstract

Untuk meningkatkan mutu campuran beraspal dengan cara penambahan limbah polipropilen cara basah (wet process) yaitu pencampuran limbah polipropilen kedalam aspal terdapat beberapa kendala antara lain temperatur yang tinggi sehingga menyebabkan asap dan membutuhkan alat pengaduk, meninggalkan sisa aspal dalam tangki aspal yang cukup banyak yaitu sekitar 3 ton yang tentu saja tidak ekonomis. Untuk itu dicari cara lain untuk pencampuran limbah polipropilen kedalam campuran beraspal dengan cara kering (dry process) yaitu mencampurkan limbah polipropilen kedalam agregat panas pada temperatur campuran yang diperoleh dari pengujian di laboratorium. Dari hasil percobaan lapangan sampai umur 6 bulan diperoleh hasil mutu campuran beraspal cara kering mempunyai kinerja lebih baik dari campuran beraspal dengan aspal pen 60 antara lain Stiffness modulus lebih besar, Stabilitas Dinamis lebih besar, Kecepatan Deformasi lebih kecil, kepadatan lebih besar, alur lebih kecil serta dari hasil pengamatan lendutan dengan alat FWD perkerasan dengan campuran beraspal pencampuran limbah polipropilen cara kering lebih kecil dari perkerasan jalan dengan aspal pen 60. Dengan keberhasilan ini menunjukkan cara pencampuran kering mempunyai prospek untuk dapat diaplikasikan didaerah-daerah dimana tidak tersedia alat pengaduk. Kata kunci : Aspal , Cara kering, polipropilen, limbah, Kepadatan, Alur, campuran beraspal
MODIFIKASI METODA AASHTO'93 DALAM DISAIN TEBAL LAPISAN TAMBAHAN UNTUK MODEL STRUKTUR SISTEM 3-LAPISAN Kosasih, Djunaedi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 24 No 2 (2007)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13816.469 KB)

Abstract

Salah satu metoda analitis dalam disain tebal lapisan tambahan untuk struktur perkerasan lentur yang telah baku adalah metoda AASHTO'93 yang menggunakan modulus perkerasan hasil dari proses back calculation terhadap data cekung lendutan. Akan tetapi model struktur sistem 2-lapisan yang digunakan pada umumnya tidak dapat menghasilkan cekung lendutan teoritis yang cocok dengan target data cekung lendutan. Croney (1977) memberi rekomendasi untuk memodelkan struktur perkerasan minimal sebagai sistem 3-lapisan agar dapat memastikan penerapan metoda analistis yang efektif. Makalah ini mengusulkan metoda AASHTO'93 yang di modifikasi untuk memperhitungkan modulus perkerasan yang diperoleh dari model struktur sistem 3-lapisan dengan menggunakan program BackCalc dalam disain tebal lapisan tambahan dan secara khusus meneliti pengaruh dari variasi temperatur perkerasan dalam sehari dan variasi beban survai lendutan FWR terhadap modulus perkerasan dan terhadap disain tebal lapisan tambahan. Kata kunci : Disain Tebal Lapisan Tambahan, Metode Analitik, Modulus Perkerasan, Proses Back Calculation

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue