cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 28 No 2 (2011)" : 6 Documents clear
PEMANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG YANG RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI BAHN STABILISASI TANAH DASAR Gunawan, G.Gunawan; Fransisko, Silverster
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11904.488 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu penaganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan limbah abu terbang batu bara dan kapur untuk keperluan material infrastruktur bidang jalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 85 Tahun 1999  tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah no. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), abu terbang dikategorikan sebagai limbah B3, sehingga dalam pemanfaatannya perlu diperhatikan disamping aspek teknis juga dari aspek lingkungan. Pengujian Laboraturium yang meliputi pengujian laboraturium fisik stabilisasi tanah dengan abu terbang dan pengujian laboraturium Analisis Kandungan Kimia dan Uji TCLP (Toxicity Characteristic Leach at Procodure) dari abu terbang. Metode pengujian kimia dan TCLP dengan metode uji alat AAS (atomic absorbtion speactrofotometric). Penambahan abu terbang dapat meningkatkan nilai CBR tanah. Peningkatan maksiumum terjadi pada penambahan abu terbang 20% dan penambahan 5% kapur dapat meningkatkan nilai CBR campuran tanah dan abu terbang. Hasil kajian lingkungan terhadap pemanfaatan limbah abu terbang adalah : berdasarkan aturan yang berlaku, tempat penimbunan untuk pengelolaan abu terbang di Landfill kategori II (Secure Landfill Single Liner). Hasil Uji TCLP menunjukan bahwa untuk semua kandungan logam beratnya masih dibawah baku mutu standar Lingkungan Hidup dan masih dikategorikan tidak berbahaya (non hazardous materials).Kata kunci : Lingkungan Hidup, limbah B3, abu terbang, stabilisasi tanah, material tidak berbahaya
PERILAKU AERODINAMIKA GELEGAR DARI JEMBATAN BERUJI KABEL “PALIBAJA” MENGGUNAKAN UJI STASIS TROWONGAN ANGIN DENGAN MODEL SECTION Hardono, Setyo
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18139.445 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan  beruji kabel Palibaja berlokasi di Sukabumi Jawa Barat dan selesai dibangun oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan tahun 2009. Tipe jembatan Palibaja adalah cable stayed dengan dua pilon. Panjang jembatan adalah 39 m+162 m+39 m sehingga total panjang 240 m dan lebar jembatan dari as ke as rangka adalah 3m. system lantai jembatan merupakan system rangka baja dan pelat lantai menggunakan orthotopik. Mengingat kekakuan system lantai yang kecil dan nilai para meter aerodinamikaa Pb adalah 1.38, maka menurut ketentuan British Standard BD 49/01 perlu dikaji mengenai prilaku aerodinamikaa jembatan. Pada tahap awal kajian aerodinamikaa ditekankan pada pengujian terowongan angin secara statis 2 dimensi. Pengujian dilakukan dengan berbagai kecepatan angin (15,25,40,50 m/detik) dan sudut serang (a) diambil (-10,-5,0,5,10,15,20 25 derajat). Hasil pengujian menunjukan bahwa kondisi angin dengan sudut serang 0 derajat maka model jembatan mengalami negative lift. Permasalahan lain adalah lokasi negative staff terjadi pada sudut serang (a) sekitar 0 derajat, yang berarti problem ketidak linearan secara aerodinamika terjadi pada arah angin horizontal. Dengan kecepatan udara 15 m/detik hingga 50 m/detik, relatif tidak merubah besaraan lift koefisien. Namun demikian karena pengujian masih bersifat statis maka diperlukan uji lanjutan berupa pengujian dua dimensi unsteady sehingga permasalahan aerodinamikaa dinamis dapat terjawab.                                                                                                                                                                           Kata Kunci : jembatan beruji kabel, aerodinamikaa, uji terowongan angin, negative lift, negative stall
PENGARUH WAKTU PEMBEBANAN TERHADAP KEKUATAN BETON ASPAL LAPIS PERMUKAAN Sjahdanulirwan, M. Sjahdanulirwan; -, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12432.689 KB)

Abstract

ABSTRAKAspal memiliki sifat visco-elastis, yakni tergantung terhadap temperatur dan waktu pembebanan, sehingga kekakuan campuran beraspal akan bervariasi sesuai dengan kondisi temperatur dan waktu pembebanan. Kekakuan campuran beraspal, umumnya digunakan sebagai data masukan untuk keperluan perencanaan perkerasan, terutama pada perencanaan Metoda Mekanistik-Empirik. Makalah ini membahas tentang pengaruh waktu pembebanan terhadap kekuatan beton aspal lapis permukaan, yaitu untuk jenis AC-WC dan HRS-WC dengan bahan pengikat aspal pen 60 dan aspal polimer kegiatan yang dilakukan adalah mencakup kajian pustaka, pengujian bahan dari beberapa jenis campuran beraspal panas di laboratorium serta analisis data yang mencakup analisis deskriptif sifat bahan dan campuran beraspal, dan membuat kolerasi antara Modulus Resilien dengan waktu pembebanan. Hasil analisis diperoleh bahwa semakin lama waktu pembebanan maka kekakuan campuran semakin rendah, sehingga untuk perencanaan perkerasan perlu menggunakan factor koreksi nilai kekakuan, yaitu sesuai dengan lamanya waktu pembebanan atau kecepatan kendaraan pada lokasi yang ditinjau. Kata Kunci : aspal, kekakuan, campuran beton aspal lapis permukaan, waktu pembebanan, factor koreksi.
KAJIAN APLIKASI PASIR KUARSA SEBAGAI CAMPURAN LAPIS PONDASI PASIR ASPAL EMULSI AS, Iriansyah.AS
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13868.165 KB)

Abstract

ABSTRAKPada umumnya diprovinsi Kalimantan Tengah sangat susah untuk mendapatkan bahan bantuan (agregat) standar untuk digunakan sebagai bahan pondasi jalan, sehingga harus mendatangkan dari daerah lain seperti misalnya dari Serang Jawa Barat atau Palu Sulawesi Tengah, yang harga bahannya relatif cukup mahal sehubungan dengan biaya transportasi yang cukup tinggi. Sedangkan di Kalimantan Tengah sangat banyak terdapat pasir alam jenis kuarsa yang belum secara optimal dimanfaatkan untuk bahan jalan. Pemanfaatan pasir kuarsa di Kalimantan Tengah sebagai lapis pondasi jalan pada daerah yang tidak terdapat agregat standar untuk digunakan sebagai bahan jalan adalah sangat potensial untuk penghematan pengadaan bahan jalan. Bahan agregat pasir kuarsa ini banyak ditemui berbagai pelosok daerah Kalimantan Tengah dan belum banyak dimanfaatkan. Umumnya jenis pasirkuarsa (siliceous agregat), merupakan agregat yang memerlukan perhatian khusus karena pelekatat yang kurang baik terhadap aspal (stripping), tetapi menurut brbrapa sumber penelitian ada jenis pasir kuarsa yang mempunyai pelekatan yang cukup baik dengan aspal. Metode yang dilakukan pada kajian ini adalah metode eksperimental di laboratorium dan lapangan. Hasil penelitian di Pusat Litbang Jalan dan Jembatan jenis pasir kuarsa yang ada di Kalimantan Tengah ini mempunyai pelekatan terhadap aspal cukup baik. Aplikasi perkerasan jalan dengan material pasir kuarsa sebagai lapis pondasi aspal emulsi telah dilaksanakan pada tahhun 2009 di Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah pada jalan provinsi Sukamara-RIam Durian sepanjang 1,5 km. Pasir kuarsa yang digunakan berasal dari daerah Simpang Runi Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah, sebagai bahan lapis pondasi pasir aspal emulsi. Hasil pengujian laboratorium campuran dingin lapis pondasi pasir aspal emulsi menunjukan bahwa sifat-sifat campuran Marshall telah memenuhi persyaratan konsep spesifikasi campuran lapis pondasi pasir aspal emulsi (LPPAE). Kata Kunci : pasir kuarsa, pelekatan, campuran dingin, lapis pondasi pasir, aspal emulsi, kineerja lapangan
EVALUASI KEBERHASILAN TRANSJAKARTA DIBANDINGKAN DENGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KELAS DUNIA E.Gunawan, Fergyanto; Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17097.303 KB)

Abstract

ABSTRAKPerpindahan orang dan barang masih mendominasi prasarana transportasi jalan. Dinegara-negara berkembang, perpindahan dalam jumlah besar ini umumnya menggunakan system transportasi yang kurang efisien seperti kendaraan pribadi. Kota Jakarta, sebagai contoh, masih sangat tergantung dengan kendaraan pribadi. Di kota ini, jumlah kendaraan roda-dua mencapai 11,4juta pada tahun 2010 dan tumbuh secepat 11% per tahun. Jumlah dan pertumbuhan tinggi ini belum bisa diimbangi oleh prasarana transportasi sehingga kemacetan sering terjadi dan menyebabkan system transportasi menjadi tidak efisien. Untuk kondisi demikian, angkutan umum seperti bus rapid transit (BRT) menjadialternatif yang menjanjikan, dan diawal abad ke 21, terlihat penggunaan system BRT dibanyak kota di dunia. TransJakarta adalah system BRT yang di adopsi oleh kota Jakarta, dan telah beroperasi sejak 2004. Wakaupun demikian, setelah tujuh tahun beroperasi, TransJakarta belum berhasil mengatasi kemacetan di lalu-lintas Jakarta. Data memperlihatkan bahwa TransJakarta memiliki tingkat penumpang yang relatif rendah, dan belum terlihat perpindahan moda trasportasi di masyarakat. Penelitian ini pembelajari sistem TransJakarta khususnya dalam aspek-aspek yang berhubungan dengan sistem BRT standar dunia. Standar ini memiliki 30 aspek dalam lima kategori: Rencana Pelayanan, Infrastruktur, Desain Stasiun dan Antar-Muka Stasiun, Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi Penumpang, dan Integrasi dan Akses. Pada akhir paper ini, didiskusikan  aspek-aspek yang perlu diperbaiki oleh TransJakarta. Kata Kunci : Bus Transpor Cepat,Transportasi Umum, TransJakarta, Kemacetan, BUS
PENGARUH KANDUNGAN MINERAL ASBUTON DALAM CAMPURAN BERASPAL Affandi, Furqon
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13820.263 KB)

Abstract

ABSTRAKAsbuton merupakan aspal alam Indonesia dengan deposit yang sudah dikenal dan dieksplorasi sejak tahun 1926 sampai sekarang. Penggunaannya sampai sekarang masih sedikit dengan jenis produksi umumnya asbuton butir yang belum memberikan hasil yang efektif, walaupun Indonesia masih menginpor aspal sebesar 50% dari keperluan nasionmalnya per tahun. Salah satu metode pengolahan asbuton dari deposit Lawele di pulau Buton, ialah dengan cara ekstraksi dimana mineral dalam kandungan asbuton aslinya dikeluarkan sebagai (asbuton semi ekstraksi) atau seluruhnya (asbuton murni). Tulisan ini menguraikan pengaruh kandungan mineral asbuton dari hasil ekstraksi baik asbuton semi ekstraksi atau asbuton murni, dilihat dari sifat aspal dan campuran beraspalnya metoda yang dipergunakan ialah eksperimental di laboratorium dilengkapi dengan telaahaan kajian dari studi pustaka. Hasil dari kajian ini menu-njukan bahwa semi ekstraksi, memberikan kinerja campuran beraspal yang setara dibandingkan dengan campuran beraspal menggunakan asbuton murni, seperti sifat volumetrik maupun kekuatannya berdasarkan pujian Marshall, dengan memperhitungkan kandungan mineral pada asbuton semi ekstraksi sebagai filler dari agregat yang dipergunakan. Selain itu pengujian aspal harus dilakukan pada asbuton yang sudah tidak mengandung mineralnya lagi, karena hasil pengujian aspal terhadap hasil asbuton semi ekstraksi akan memberikan interpretasi yang salah. Keuntungan dari pengolahan asbuton semi ekstraksi ialah mineral yang ada dalam asbuton bisa dimanfaatkan sebagai filler dalam campuran beraspal, waktu pengolahan yang lebih singkat dan biaya yang tentunya lebih murah disbanding pengolahan asbuton murni.Kata Kunci : asbuton butir, asbuton semi ekstraksi, asbuton murni mineral, mineral asbuton, filer, kinerja campuran beraspal

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue