cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 30 No 1 (2013)" : 5 Documents clear
PENGEMBANGAN MODEL KERUNTUHAN LAPIS BEERASPAL Gelgel, Nyoman Suaryana; Ronny, Yohanes; Nissa, Anita Jannatun
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7944.637 KB)

Abstract

ABSTRAK Metode perencanaan tebal perkerasan yang saat ini dikenal terdiri dari metode perencanaan perkerasan secara empiris dan secara mekanistik empiris. Pedoman perencaan tebal perkerasan lentur yang resmi digunakan sebagai pedoman di Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan empiris yang berkembang berdasarkan analisis statistik kinerja perkerasan. Sedangkan metode lain untuk perencanaan tebal perkerasan adalah dengan metode mekanistik empiris. Metode ini menggunakan pendekatan respon dasar material perkerasan seperti tegangan, renggangan, dan deformasi. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan pengujian laboratorium serta pengujian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui kinerja perkerasan akibat beban lalu-lintas dan pengaruh lingkungan. Salah satu model fatigue yang banayak diadopsi dalam pedoman perencanaan perkerasan dengan pendekatan mekanistik adalah Persamaan Shell. Untuk mengetahui kesesuaian model fatigue shell dengan tipikal campuran beraspal di Indonesia, dilakukan validasi model fatigue dengan cara membandingkan model fatigue tersebut dengan hasil pengujian fatigue di laboratorium. Dari hasil analisis, umur fatigue hasil pengujian laboratorium cenderung lebih kecil dibandingkan umur fatigue metode Shell dengan perbandingan berkisar antara 0,8 sampai dengan 3 dengan rata-rata 1,8. Hal ini berdasarkan kondisi pengjuian kontrol regangan, temperature 20oC dan frekuensi 10 Hz. Kata kunci :  empiris, fatigue, mekanistik empiris, model keruntuhan, perkerasan lentur
PENGARUH BEBAN-IMPAK KAPAL TERHADAP BANGUNAN PENGAMAN PILAR JEMBATAN FENDER Setiati, N. Retno -; Aditya W, Bagus
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11516.866 KB)

Abstract

ABSTRAKTumbuhan terhadap kapal terhadap jembatan sering terjadi dan dapat mengakibatkan kerusakan maupun keruntuhan struktur jembatan. Runtuhnya jembatan dapat berakibat pada kerugian dari segi nilai ekonomis ataupun korban jiwa. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan tersebut diatas, perlu dirancang bangunan pengaman pilar jembatan terhadap lalu-lintas kapal. Sistem pelindung jembatan harus di desain tidak hanya melindungi struktur jembatan tetapi juga digunakan untuk melindungi kapal dan lingkungan yang dapat mengakibatkan kerusakan. Penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa ketentuan dalam kriteria desain terkait fender sesuai dengan kondisi dan lokasi jembatan tersebut. Sistem pengamanan jembatan di lokasi sungai berbeda dengan sistem pengamanan di laut. Dalam penulisan ini dibahas contoh studi kasus bangunan pengaman pada Jembatan Kutai Kartanegara yang berupa pile supported system. Analisis dilakukan dari evaluasi lalu-lintas air dan analisis terhadap struktur bangunan. Metodologi yang digunakan terdiri dari menentukan karakteristik lalu-lintas sungai Mahakam, jalur pelayaran, kecepatatan impak rencana, energi impak tongkang, dan analisis struktur dari bangunan pengaman Jembatan Kutai Kartanegara. Dari analisis diperoleh bahwa dengan beban impak sebesar 682,59 kN akibat tongkang tipe 300 feet menghasilkan defleksi (pergerakan0 maksimum pada fender sebesar 0,12 meter artinya bahwa fender yang tertumbuk tongkong tidak diperkenankan menyebabkan terjadinya defleksi dari 12%.Kata kunci :  tongkang, bangunan pengaman, pilar, impak, perpindahan, panjang keseluruhan kapal, bobot mati kapal
ANALISIS ELEMEN HINGGA KOMPONEN DIAFRAGMA PADA DEK BAJA TIPE ORTOTROPIK MELINTANG JEMBATAN Surviyanto, Anton
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11579.497 KB)

Abstract

 ABSTRAKPelat baja ortotoprik telah banyak digunakan pada struktur jembatan modern untuk mendistribusikan beban lalu-lintas dalam dek dan sebagai pengaku elemen plat langsing dalam tekan. Oleh karena sifat dari sistem struktur ortotropik ini memiliki karakteristik kekakuan dalam arah longitudinal dan transversal yang unik, maka diperlukan analisis yang lebih mendalam dalam hal detailing komponen-komponen strukturnya yang sesuai dengan bersyaratan kekuatan dan layannya. Desain dengan analisis tiga dimensi (3D) merupakan persyaratan dalam desain yang penting untuk mengetahui konsentrasi tegangan lokal dalam komponen pada dek baja ortotropik. Dalam makalah ini, analisis statik elemen hingga 3D dilakukan untuk memodelkan dek baju ortotropik dengan diafragma menerus dan diafragma coak. Hasil kedua model dibandingkan dalam perilaku sistem struktur lokal dengan membandingkan respon dan kinerja struktur akibat beban truk standar BMS. Dari analisis elemen hingga dapat disimpulkan bahwa tegangan tarik dan tekan pada panel ortotropik yang terjadi untuk kombinasi beban ultimit (Ultimate Limit States/ULS) ditengah rusak dan antar rusuk panel ortotropik memenuhi criteria batasan tegangan izin 0,9 teganggan lelah (Fy). Begitu juga untuk tagangan geser maksimum memenuhi criteria batasan tegangan izin 0,58Fy. Konsentrasi tegangan ekivalen Von Mises lokal yang terjadi untuk diafragma menerus sebesar 328 MPa, sedangkan diafragma coak sebesar 142 MPa. Sehingga perbandingan tegangan Von Mises ini sebesar 2,31 dapat diturunkan nilainya dengan penggunan tipe diafragma coak. Bentuk diafragma dengan tipe menerus akan menyebabkan konsentrasi tegangan. Sedangkan bentuk diafragma yang coak dengan kelengkungan tertentu akan mengurangi konsentrasi tegangan lokal pada diafragma.Kata kunci : analisis elemen hingga, dek baja ortotropik melintang, komponen diafragma, tegangan Von Mises, konsentrasi tegangan
PENGEMBANGAN MODEL ANALITIS PERHITUNGAN TEMPERATUR PERKERASAN JALAN UNTUK PENENTUAN KELAS KINERJA ASPAL mulyani, sri yeni; Widayat, Djoko
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6549.545 KB)

Abstract

ABSTRAK Pemilihan jenis aspal tergantung pada jenis kontruksi dan iklim wilayah suatu daerah. Konsistensi aspal sangat dipengaruhi oleh temperatur. Aspal akan keras dan rapuh pada temperature rendah dan menjadi lunak pada temperature tinggi, sehingga kelas dari aspal harus dipilih sesuai dengan wilayah suatu daerah. Saat ini penentuan jenis aspal tidak menggambarkan pengaruh temperatur. Metode yang dapat menggambarkan pengaruh ini adalah Performance Grade (PG). salah satu pendekatan untuk menentukan kelas aspal ini menggunakan model perhitungan temperatur perkerasan jalan. Model ini mengandung tiga parameter yaitu area geografis, temperature perkerasan dan temperature udara. Dari hasil studi menunjukan bahwa temperature perkerasa di Pulau Jawa maksimum berkisar 55oC. Data temperature perkerasan ini kemudian dilakukan suatu pemodelan sehingga didapatkan model perhitungan temperatur model hasil studi ini bila dibandingkan dengan model Asphalt Institute terjadi perbedaan 1oC dan dapat dikatakan bahwa model tersebut tidak mempunyai perbedaan yang nyata disbanding model Asphalt Institute. Kata kunci : kelas aspal, model analitis, area georafis, temperature perkerasan, temperature udara
ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI PERKOTAAN DI METROPOLITAN MAMMINASATA PROVINSI SULAWESI SELATAN Kusbimanto, Ignatius Wing; Sitorus, Santun R.P.; -, Machfud; Poerwo, I.F. Poernomosidhi; Yani, Mohamad
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17889.202 KB)

Abstract

ABSTRAKMetropolitan Mamminasata yang terdiri dari Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar merupakan salah satu dari delapan Kawasan Metropolitan si Indonesia. Permasalahan prasarana transportasi perkotaan saat ini adalah kemacetan pada waktu jam sibuk, kesemerawutan lalu lintas, tingginya angka kecelakaan, kebisingan dan polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi maslah transportasi namun belum efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting sistem jaringan prasarana transportasi perkotaan dan status berkelanjutannya serta mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berpengaruh dalam rangka menghasilkan arah kebijakan pengembangan prasarana transportasi perkotaan berkelanjutan Metropolitan Mamminasata. ruang lingkup penelitian terbatas pada jaringan jalan nasional. Data primer diperoleh dari survei perhitungan lalu lintas dan wawancara dengan responden secara purposiv sampling. berdasarkan data lalu lintas tahun 2009 volume lalu lintas rata-rata adalah 2.299 smp/jam dan pada tahun 2013 meningkat menjadin 3.520 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan mengalami peningkatan dari 0,43 pada tahun 2009 menjadi 0,66 pada tahun 2013. Tingkat Layanan (LOS) kategori C dimana aliran jaringa jalan stabil mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi. Multi Dimensional Scaling (MDS) digunakan untuk menganalisis empat dimensi yang terdiri dari 59 atribut. MDS menggunakan RAPTransport untuk mendapatkan Indeks Keberlanjutan. Nilai dimensi lingkungan adalah 51,87%, ekonomi dimensi 53,23%, dimensi sosial 49,19%, dan 51,68% dimensi keteknikkan. Status keberlanjutan cukup berkielanjutn yang ditunjukkan dengan nilai indeks keberlanjutan multi dimensi adalah 50,18. MDS, analisis kebutuhan dan ISM digunakan untuk untuk mendapatkan faktor kunci utama. Pemerintah dan pemerintah daerah dalam menetapkan arahan kebijakan dengan melakukan interfensi kebijakan dengan cara meningkatkan faktor-faktor kunci yang sensitif dalam upaya meningkatkan status berkelanjutan. Kata kunci :  prasarana transportasi perkotaan, keberlanjutan, tingkat pelayanan, teknik dan faktor kunci

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue