Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir Kabupaten Garut, perlu dilakukan penelitian terhadap potensi dan karakteristik ekonomi wilayah untuk merumuskan strategi pembangunan yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat perkembangan ekonomi wilayah di kecamatan pesisir; (2) mengetahui sektor ekonomi unggulan; (3) mengetahui hirarki dan efisiensi wilayah pembangunan; dan (4) merumuskan arahan wilayah pembangunan dan sektor ekonomi di kecamatan pesisir. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Entropi, Analisis Location Quotient (LQ), Shift Share Analysis (SSA), Analisis Skalogram, Data Envelopment Analyisis (DEA) dan Analisis MCDM-TOPSIS. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tingkat keberagaman dan keberimbangan sektor-sektor ekonomi di kecamatan wilayah pesisir masih rendah dengan tingkat perkembangan sebesar 72% dari total kemampuan maksimumnya. Wilayah pesisir Kabupaten Garut memiliki ekonomi basis di sektor primer yaitu pertanian. Sedangkan sektor sekunder adalah sektor yang tumbuh paling cepat terutama di sektor industri pengolahan. Analisis hirarki terhadap sarana prasarana ekonomi desa menunjukkan bahwa hanya ada 3 desa atau sekitar 4,6% yang masuk Hirarki I sebagai inti wilayah dan pusat pertumbuhan. Sebanyak 20 desa atau 33,8% adalah wilayah Hirarki II dan 40 desa atau 61,5% adalah wilayah Hirarki III. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk meningkatkan perkembangan dan pemerataan ekonomi, prioritas pembangunan diarahkan pada Kecamatan Mekarmukti, Pakenjeng dan Caringin. Terdapat 25 desa di wilayah pesisir diarahkan untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan 40 desa diarahkan sebagai wilayah pendukung atau hinterland. Prioritas pembangunan sektor ekonomi terutama diarahkan untuk sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor gas, listrik dan air minum.Kata Kunci: Kabupaten Garut, pertumbuhan ekonomi, perkembangan wilayah, wilayah pesisirABSTRACTIn order to strengthen economic growth in coastal areas of Garut Regency, it is necessary to study characteristics of the regions economic potential and formulate the direction of development. The aims of this research were: (1) to determine the level of regional economic growth in the coastal districts, (2) to determine the leading sectors of economic, (3) to determine hierarchy and efficiency of development, and (4) to formulate direction of regional and economic development. The analytical methods used were Regional Entropy Analysis, Location Quotient (LQ) Analysis, Shift Share Analysis (SSA), Schallogram Analysis, Data Envelopment Analysis (DEA) and the MCDM-TOPSIS Analysis. The results showed that the rate of economic growth in coastal areas was 72 % of its maximum capacity. The basis of economic sectors of coastal areas in Garut regency is mainly in the primary sectors of agriculture. Secondary sector was the fastest growing sector especially in manufacturing. Hierarchy analysis of rural economic facilities showed that there were only 3 villages or approximately 4.6 % belongs to Hierarchy I as core areas and growth centers. 20 villages or 33.8 % belongs to Hierarchy II and 40 villages or 61.5 % belongs to Hierarchy III. The priority of development areas to push economic growth and equity directed to districts of Mekarmukti, Pakenjeng and Caringin. There are 25 villages directed for developing economic growth centers and 40 villages for hinterland areas. The economic developments were directed to agriculture, manufacturing, trading, hotels and restaurants, electricity, gas and water sectors.Keywords: Garut Regency, economic growth, regional development, coastal areas