cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 33 No 1 (2016)" : 7 Documents clear
MODIFIKASI SISTEM KABEL UTAMA UNTUK MENINGKATKAN KEKAKUAN STRUKTURAL JEMBATAN GANTUNG (MODIFICATION OF MAIN CABLE SYSTEM FOR INCREASING STRUCTURAL STIFFNESS OF SUSPENSION BRIDGES) Tristanto, Lanneke; Sukmara, Gatot
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.542 KB)

Abstract

ABSTRAK Jembatan gantung terdiri dari elemen utama mendasar : kabel utama, gelagar pengaku, menara dan blok angkur Sistem kabel utama memikul beban terbagi merata simetris melalui bentuk parabolic klasik sehingga tidak terjadi defleksi, sedangkan fleksibilitas lentur akibat beban hidup antimetris dipikulkan pada gelagar pengaku. Makalah  ini menjelaskan cara modifikasi sistem kabel utama untuk mengurangi fleksibilitas lentur dan defleksi akibat beban hidup antimetris dan demikian meningkatkan kekakuan struktural . Cara pertama adalah sistem kelem kabel utama tunggal di tengah bentang yang mengikat kabel utama pada gelagar pengaku, yang me-reduksi defleksi maksimum sekitar 30 %  pada dimensi kabel utama dan gelagar pengaku yang dipertahankan sama. Sistem kelem kabel utama tunggal lajim digunakan pada jembatan gantung bentang sangat panjang. Cara kedua  adalah sistem kelem kabel utama ganda yang meningkatkan kekuatan kabel dan dengan demikian mereduksi fleksibilitas lentur dan defleksi sekitar 60%. Sistem kelem kabel ganda telah digunakan pada jembatan bentang panjang seperti Jembatan Barito-Kalimantan. Dengan menggunakan prinsip statika sederhana akan ditunjukkan bagaimana peningkatan kekakuan struktural terwujud pada penggunaan modifikasi sistem kabel utama tersebut, dengan syarat kelem bekerja sesuai fungsinya Kata kunci : jembatan gantung, sistem kelem kabel utama tunggal, sistem kelem kabel utama ganda, defleksi, kekakuan struktural ABSTRACT  A suspension bridge comprises of principal main elements : main cable, stiffening girder, tower and anchorage block. The main cable system carries symmetrical uniform distributed load through the classical parabolic shape resulting zero deflection, while the stiffening deck girder carries the bending flexibility caused by un-symmetrical live load. This writing describes the modification methods for the main cable system in order to reduce bending flexibility and deflection caused by anti symmetrical live load and thereby increasing structural stiffness. The first method is clamped single main cable system  at center span that ties the main cable to the stiffening girder, reducing maximum deflection around 30 % while enhancing main cable and stiffening girder dimensions. This clamped single main cable system is generally used in super long span suspension bridging. The second method is the clamped twin main cable system that increases cable strength and thereby reducing bending flexibility and deflection around 60%. The clamped twin cable system is used in long span suspension bridging, like the Barito bridge- Kalimantan. Using simple principals of statics it is shown how structural stiffness increase is obtained by using these modified main cable systems, providing the clamp is working according to its function. Key words : suspension bridge, clamped main cable system, clamped twin cable system, deflection, structural stiffness
PREDIKSI UMUR SISA PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN KETIDAKRATAAN PERMUKAAN JALAN (REMAINING SERVICE LIFE OF FLEXIBLE PAVEMENT BASED ON SURFACE PAVEMENT ROUGHNESS) Tranggono, Mochammad; Santosa, Wimpy
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.534 KB)

Abstract

ABSTRAK Analisis kondisi fungsional perkerasan jalan yang dilakukan pada pengelolaan perkerasan jalan lentur untuk jalan tol di Indonesia ditentukan berdasarkan Nilai Kondisi Jalan. Penilaian tersebut merupakan penggabungan penilaian kondisi perkerasan berdasarkan ketidakrataan permukaan perkerasan, alur, dan kerusakan utama permukaan perkerasan. Pada pengelolaan pemeliharaan perkerasan, penentuan umur sisa perkerasan sangat penting untuk digunakan sebagai penentuan program penanganan pemeliharan jalan. Telah dilakukan penelitian tentang hal ini berdasarkan metode analisis statistik yang menghasilkan hubungan antara ketidakrataan permukaan perkerasan dengan umur sisa pelayanan perkerasan. Analisis menggunakan data time serries untuk jalan tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur tahun 2007, 2010, 2012, dan 2014. Hubungan yang diperoleh bertendensi eksponensial dan dapat digunakan untuk memprediksiumur sisapelayanan perkerasan. Makalah ini bermaksud menbahas kajian tentang hubungan empirik antara ketidakrataan permukaan perkerasan dengan umur sisa pelayanan jalan dalam rangka mencari model yang dapat dipakai untuk memprediksi umur sisa pelayanan perkerasan.Kata kunci:      jalan tol, perkerasan lentur, ketidakrataan perkerasan, umur sisa pelayanan perkerasan, kondisi fungsionalperkerasan,   ABSTRACT Functional pavement condition analysis conducted on the management of flexible pavement on toll roads in Indonesia is determined based on the Road Condition Value. It is a combination of pavement condition assessment based on roughness, rutting, and major damage of pavement surface. On the pavement maintenance management, the determination of remaining service life is very important to be used as a determination of road maintenance management program. Research hasbeen carried out based on statistical analysiswhich resulting in relationships between roughness of pavement surface andremaining service life. The analysis used time series data of 2007, 2010, 2012, and 2014 for Surabaya – Gempol toll road. Obtained relationships tended exponential and could be used for remaining service life prediction. This paper aims to describe the analysis of empirical relationship between roughness of pavement surface and remaining service life in conjunction with finding out the model which can be used to predict remaining service life of road pavement. Keywords:      toll road, flexible pavement, roughness, remaining service life, functionalcondition of pavement
PENGEMBANGAN MODEL DEFORMASI PERMANEN UNTUK CAMPURAN STONE MATRIX ASPHALT (DEVELOPMENT OF PERMANENT DEFORMATION MODEL FOR STONE MATRIX ASPHALT MIXTURES ) Suaryana, Nyoman
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.645 KB)

Abstract

ABSTRAK Deformasi permanen atau alur pada jejak roda merupakan jenis kerusakan yang banyak dijumpai dalam perkerasan jalan beraspal, danflow number umumnya digunakan sebagai parameter untuk melihat ketahanan terhadap deformasi permanen. Salah satu jenis perkerasan beraspal yang dikembangkan untuk lebih tahan terhadap alur adalah SMA (Stone Matrix Asphalt).  Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan model deformasi permanen pada campuran beraspal panas, khususnya pada campuran SMA.  Metodologi yang digunakan adalah metoda experimental  yang dimulai dengan pengujian bahan, pembuatan rancangan campuran dan selanjutnya pengujian flow number dengan variasi temperatur pengujian, jenis aspal, rongga udara dalam campuran serta gradasi campuran. Temperatur pengujian digunakan bervariasi dari 20, 35, 45 dan 56 0C.  Dua jenis aspal digunakan , yaitu aspal minyak pen 60/70 dan aspal minyak yang dimodifikasi dengan asbuton (aspal batu buton). Hasil studi menunjukkan nilai flow number (ketahanan terhadap alur) akan menurun jika temperatur dan void dalam campuran meningkat, dan flow number akan meningkat jika filler bertambah dalam rentang tertentu. Flow number juga akan meningkat dengan meningkatnya viskositas aspal.  Pengembangan model deformasi permanen telah dikembangkan dengan jumlah data sebanyak 32 buah.  Persamaan tersebut  dibatasi untuk material SMA dengan menggunakan gradasi AASHTO dan untuk beban axial 87 psi (unconfined test). Apabila dibandingkan dengan model deformasi permanen yang telah dikembangkan Rodezno dkk (2010), model ini menghasilkan nilai flow number yang lebih rendah sebagai akibat dari adanya perbedaan dalam pengkondisian contoh uji. Kata kunci: deformasi permanen, flow number,  stone matrix asphalt, asbuton  ABSTRACT Rutting has been considered the most serious distress in flexible pavement, and flow number is an explanatory index for the evaluation of the rutting potential of asphalt mixtures.  One type of asphalt paving are developed to be more resistant to rutting is the SMA (Stone Matrix Asphalt),.  The objective of this study was to develop permanent deformation model for hotmixtures, especially for SMA mix. The methodology used in this study is experimental method, its start from material testing, perform design mix and flow number test in some defferent variables such as  testing temperature, binder type, mix volumetric and  mix grading.  The temperature used vary from 20, 35, 45 and 56 0C. Two different binder type was used, i.e. pure petroleum bitumen 60/70 pen grade and  pure petroleum bitumen modified  by granular Buton rock asphalt (asbuton).  The flow number (rutting resistance) of SMA mixture observed in ths study were decreases when the temperature and void in mix increase, and  the flow number will increase if  the increased filler in a certain boundary.  Flow number will also increase with increasing viscosity of asphalt.  The development of permanent deformation model has been developed with the amount of data as much as 32 data.  The equation should be limited to the SMA mix by using a gradation of AASHTO standard  and axial stress for testing of 87 psi (unconfined test).When compared to the permanent deformation modes that have been developed by Rodezno et al (2010), the model generates value of flow number is lower as a result of the differences in  conditioning of the sample. Keywords: permanent deformation, flow number,stone matrix asphalt, asbuton 
PENGARUH KANDUNGAN BASA NITROGEN TERHADAP SIFAT REOLOGI ASPAL (THE EFFECT OF NITROGEN-BASES CONTENT ON REOLOGICAL CHARACTERISTICS OF ASPHALT) Hermadi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.551 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada umumnya aspal terdiri dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon yang diantaranya jenis basa nitrogen. Menurut Rostler (1959)senyawa basa nitrogen ini adalah bagian dari aspal yang larut dalam pelarut parafin normal dengan berat molekul ringan seperti normal pentana (n-pentana) tetapi menjadi tidak larut setelah ditambahkan ke dalam larutan tersebut larutan asam sulfat 85%. Kandungan basa nitrogen dalam aspal sangat penting karena berfungsi sebagai bahan anti pengelupasan (anti-stripping agent) yang meningkatkan daya lekat aspal pada agregat. Tetapi, menurut Boyer (2000) dan Petersen (2009) basa nitrogen adalah senyawa komponen aspal yang memiliki kereaktifan tinggi sehingga mudah mengalami penuaan. Untuk lebih memahami fenomena ini maka pada tulisan ini akan disampaikan hasil kajian pengaruh senyawa basa nitrogen terhadap sifat reologi aspal termasuk sifat reologi setelah mengalami penuaan. Berdasarkan analisis kimia metode Rostler, senyawa basa nitrogen tidak dapat diekstrak dalam keadaan utuh. Oleh karena itu, pengakajian terhadap pengaruh senyawa basa nitrogen dilakukan dengan cara menghitung perbedaan pengaruh antara pengaruh malten (bagian aspal yang berbentuk cair dan masih mengandung senyawa basa nitrogen) dengan pengaruh malten yang sudah direaksikan dengan asam sulfat 85% (untuk menghilangkan senyawa basa nitrogen) terhadap sifat reologi aspal. Hasilnya menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan basa nitrogen maka sifat reologi aspal asli dan setelah penuaan jangka pendek akan makin rendah, namun sifat reologi aspal setelah penuaan jangka panjang lebih tinggi dari sifat reologi aspal asli dan setelah penuaan jangka pendek.Impikasinya apa? Kata kunci:Basa nitrogen, Aspal, Reologi, penuaan jangka pendek, penuaan jangka panjang.  ABSTRACT Commonly, asphalt consists of various types of hydrocarbon molecules including nitrogen base.According to Rostler, nitrogen bases is a part of bitumen that soluble in low molecular weight of normal paraffins but insoluble after treated by 85% sulfuric acid. This part is very important because it can act as a bitumen anti striping to increase the bitumen adhesion. However, nitrogen bases is a bitumen component of highly reactive resins (Boyer, 2000; Petersen, 2009). It is easy to age. This paper presents the investigation of the effect of nitrogen bases component on bitumen rheology and ageing. The effect of nitrogen bases was calculated from the difference of the effect of extracted malthenes which consisted of nitrogen bases with the effect of extracted malthenes which the nitrogen bases was removed. The results showed that increasing nitrogen bases reduced the rheology of non-aged and short-term aged bitumen. However, after long-term aged the bitumen rheology became higher than non-aged and short-term aged conditions. Keywords: Nitrogen Bases, Asphalt, Rheology, Short-term aging, Long-term aging.
Bagian ini berisi Ketentuan Penulisan dan Cover Belakang Jurnal, Manager
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.496 KB)

Abstract

PENGARUH BAHAN PEREMAJA TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS MENGGUNAKAN DAUR ULANG PERKERASAN BERASPAL (THE INFLUENCE OF REJUVENATOR ON CONTINUOUS GRADED HOT MIXED ASPHALT PERFORMANCE USING RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) -, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.355 KB)

Abstract

ABSTRAK Dari tahun ke tahun pada pembangunan dan pemeliharaan jalan, khususnya untuk perkerasan beraspal, kebutuhan aspal dan agregat selalu meningkat, padahal aspal selalu mengimpor dan ketersedian agregat pun semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk mengatasinyaadalah dengan memanfaatkan produk limbah yang diperoleh dari aktivitas pemeliharaan perkerasan lentur, yaitu material daur ulang perkerasan beraspal (RAP).Tujuan darimakalah ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tiga bahan peremaja terhadap kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan bahan daur ulang perkerasan beraspal (RAP). Metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengujian dalam skalalaboratorium, yaitu dengan membandingkan antara kinerja campuran beraspal yang menggunakan RAP dan peremaja dengan yang tidak menggunakan peremaja, serta membandingkan juga terhadap ketiga  kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan peremaja. Hasil studi ini menunjukan bahwa penggunaan RAP dalam campuran beraspal panas yang tanpa peremaja adalah maksimum 10%.Sesuai hasil pengujian terhadap ketahanan deformasi dan fatik, maka diperoleh bahwa campuran beraspal panas dengan RAP sampai dengan 30% dan menggunakan peremaja RejIRE adalah yang memiliki kinerja yang terbaik.Berdasarkan data tersebut, penggunaan bahan peremaja RejIRE dalam campuran beraspal panas yang menggunakan RAP tidak rentan terhadap terjadinya deformasi dan fatik sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk digunakan. Kata kunci: Bahan peremajaRejIRE,kinerja, campuran beraspal panas, gradasi menerus, RAP.  ABSTRACT From year to year on the construction and maintenance of roads, particularly for asphalt pavement, asphalt and aggregates always increases, when the asphalt always import and aggregate availability also decreases. To overcome these problems, one of the efforts to resolve it is to utilize waste products derived from flexible pavement maintenance activities, ie material recycling of asphalt pavement (RAP). The purpose of this paper is to evaluate the effect of three rejuvenators on the performance of hot mix asphalt which uses reclaimed asphalt pavement.Methodology used in this activity is testing in a laboratory scale, by comparing the performance of hot mix asphalt that uses RAP and rejuvenator with those not using rejuvenator, and compares well against the three performances of hot mix asphalt using a rejuvenator.The results of this study show that the use of RAP in hot mix asphalt that does not use rejuvenator of maximum 10%.According to the results of testing against deformation and fatigue resistance, it is obtained that the hot mix asphalt with RAP up to 30% and RejIRErejuvenator use are performing the best.Based on these data, the use of RejIRE rejuvenator in hot asphalt mixture that use RAP is not susceptible to deformation and fatigue to become an alternative use.                                                               Keywords: Rejuvenator, RejIRE, performance, hot mix asphalt, dense graded, RAP. 
Bagian ini berisi Cover Depan, Prakata, Daftar Isi dan Kumpulan Abstrak Jurnal, Manager
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1809.368 KB)

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue